Bab 681: Ia Mencarinya untuk Pulang
Mu Ying terduduk linglung memandangi Xu Zhan. "Jangan ucapkan omong kosong seperti ini..."
Xu Zhan menyipitkan mata sedikit, meninjauinya dengan licik. "Apa kau pikir ucapanku ini hanya dorongan sesaat?"
"Aku yakin ini bukan dorongan sesaat, tapi aku tak akan bersamamu." Mu Ying perlahan berkata.
Alis indah Xu Zhan berkerut. "Mengapa?"
Mu Ying jujur menjawab, "Karena aku tak mencintaimu. Aku tak mau menghancurkan hidupmu... Lagipula, orang baik sepertimu pantas mendapatkan gadis yang lebih layak."
"Mu Ying..."
Xu Zhan hendak berbicara lagi, tapi dipotong Mu Ying, "Jangan ulangi soal merawatku dan anak ini. Selama ini aku hanya menganggapmu sahabat... Jika kau mau membantuku, aku sangat berterima kasih. Jika tak mau, kita tetaplah teman."
Xu Zhan menggeleng karena ketegasan Mu Ying. "Tahu tak seberapa sulitnya mengurus anak sendirian?"
Mu Ying tersenyum tipis. "Seberat apapun, aku akan merawat anak ini dengan baik."
“Apa Kakek Mu dan kakakmu bisa menerima kau membesarkan anak sendirian?” Xu Zhan bertanya lagi.
“Tentu tidak bisa menerima. Kalau mereka tahu, pasti akan memaksaku melakukan pengangkatan. Tapi mereka tidak bisa memaksaku, kecuali mereka ingin tidak bertemu denganku lagi di masa depan.” Mu Ying menjawab demikian.
Xu Zhan akhirnya terdiam.
Mu Ying melanjutkan, “Selain itu, kau juga tidak perlu khawatir Kakek Kedua dan kakakku akan menagih hutang darimu. Karena nanti aku akan berbicara gamblang dengan mereka.”
Xu Zhan menghela napas panjang, “Tahukah kau? Sekalipun lawannya adalah Guan Yumo, saat ini aku ingin menghajarnya beberapa kali!”
Mu Ying tersenyum getir, “Jangan pernah ada pikiran seperti itu. Kau bukan tandingannya. Lagipula, urusan pria-wanita kan atas dasar suka sama suka. Aku sendiri yang tidak bisa melindungi diriku, buat apa menyalahkan dia?”
Hati Xu Zhan terasa tersayat melihat sosok renta namun teguh di hadapannya. “Baik, aku akan membantumu. Mulai sekarang aku akan tinggal di Kota C sampai semua orang tahu anak itu adalah milikku.”
Mu Ying menghela napas lega, namun berkata serius, “Kerugian reputasi yang kau tanggung, jika ada kesempatan di masa depan, pasti akan kubalas.”
Xu Zhan tersenyum pahit, “Reputasiku apalagi yang tersisa? Di mata orang lain, bukankah aku selalu dikenal sebagai playboy?”
Mu Ying tertawa terhibur oleh ucapan Xu Zhan.
……
Seminggu kemudian, Paris.
Guan Yumo turun dari lantai dua Dark Angel, melihat Ye Shui Xin dan Munyi sedang berdiskusi serius tentang suatu masalah. Di tangan Ye Shui Xin tergenggam sebuah koran, ia menunjuk-nunjuk kertas tersebut, terlihat sedang bertengkar hebat dengan Munyi.
Guan Yumo yang biasa tak peduli urusan orang lain hendak meninggalkan kantor pusat langsung menuju pusat kota. Tak disangka, Ye Shui Xin tiba-tiba bangkit dari sofa membawa koran menghampiri Guan Yumo.
Suasana hati Guan Yumo akhir-akhir ini terus memburuk, tak ada waktu untuk menggubris Ye Shui Xin. Ia pun melirik ke arah Munyi.
Di luar dugaan, bayangan jangkung Munyi juga mendekat dari sofa. "Kami berdua baru saja membicarakanmu," katanya memandang Guan Yumo. "Shui Xin bilang kau tak punya nurani, Mu Ying sudah berkorban begitu banyak untukmu tapi kau tinggalkan begitu saja. Aku tak tahu harus membela bagaimana... Shui Xin juga membujukku untuk meyakinkanmu pergi ke Kota C menjemput Mu Ying, karena jika tidak segera kau bawa pulang, dia mungkin akan menjadi milik orang lain..."
"Milik orang lain?" Kening Guan Yumo berkerut, raut wajahnya menunjukkan ketidaksenangan. "Apa maksudmu ini?"
Ye Shui Xin segera menyodorkan koran di tangannya ke depan mata Guan Yumo, menunjuk foto di headline. "Kau lihat ini? Mu Ying sudah punya rival baru di Kota C, dia adalah putra mahkota grup Youxin. Dari foto mesra mereka yang tertangkap kamera, jelas mereka sedang berhubungan sekarang..."
Guan Yumo menyapu pandangannya sekilas pada foto di koran tersebut.
Dalam foto yang diambil, Mu Ying dan Xu Zhan terlihat sedang berjalan-jalan di dunia bisnis. Mu Ying merangkul lengan Xu Zhan dengan senyum merekah, sementara di foto lain terlihat Xu Zhan mencium dahi Mu Ying.
Ekspresi Guan Yumo langsung berubah dingin. Udara di sekitarnya seakan membeku, menciptakan aura kedinginan yang menusuk tulang.
Ye Shui Xin melanjutkan, "Sepertinya kali ini dia benar-benar terluka olehmu dan sudah memulai kehidupan baru... Jika kau tidak segera pergi merebutnya kembali, mungkin kau benar-benar akan kehilangan dia!"
Guan Yumo tetap diam, tatapannya masih mengintip koran dengan sorot mata gelap.
Munyi memeluk istrinya dan ikut membujuk, "Awalnya tidak ingin ikut campur, tapi perasaan Mu Ying padamu tidak perlu diragukan. Jika tidak ingin kehilangan dia, mungkin masih ada waktu untuk mengejarnya sekarang."
Guan Yumo sama sekali tidak menanggapi Ye Shui Xin dan Munyi. Dengan wajah dingin, dia langsung pergi meninggalkan tempat.
Ye Shui Xin memandangi punggung Guan Yumo yang menjauh dan bertanya pelan, "Suami, menurutmu apakah Mo akan membawa pulang Xiao Ying?"
Munyi menangkupkan wajah mungil Ye Shui Xin yang cantik sambil berkata dengan suara penuh manja, "Sayang, sebenarnya ini bukan urusan kita. Dari awal Mo memang sudah berencana pergi ke Kota C dalam dua hari ini untuk menemui Mu Ying."
"Ah?" Mata biru Ye Shui Xin yang indah berkedip-kedip penuh semangat, "Benarkah?"
Munyi mengangguk, "Semalam aku tidak sengaja mendengar percakapan Mo dengan Mai Li. Mo berencana pergi ke Kota C hari ini..."
……
Karena efek kehamilan Mu Ying sangat parah, untuk menghindari fakta kehamilannya diketahui orang saat ini, Mu Ying terpaksa meminta Gu Qingyou membantunya mengambil obat pereda efek kehamilan dari rumah sakit. Saat ini dia bersiap mengambil obat tersebut dari tempat Gu Qingyou.
Awalnya Xu Zhan ingin menemaninya, namun selama seminggu terakhir Xu Zhan terus menemani "kemesraan" mereka sehingga terlalu banyak pekerjaan yang terbengkalai. Mu Ying memutuskan pergi sendiri ke Lanxi sambil mengobrol dengan Gu Qingyou.
Tapi Mu Ying tidak menyangka, baru saja keluar dari lift hotel, Mai Li sudah berdiri di hadapannya.
Meski tidak melihat Guan Yumo, kehadiran Mai Li membuktikan Guan Yumo berada di sekitar situ.
"Nona Mu, Tuan ingin bertemu Anda," ujar Mai Li dengan hormat.
Ekspresi Mu Ying tetap tenang. "Ada keperluan apa Tuan Guan kali ini? Sepertinya transaksi terakhir kita berjalan lancar - dia memberikan proyek itu pada kakakku, aku tidak mengumumkan perceraian. Urusan ini sudah beres."
Mai Li terkejut dengan nada dingin Mu Ying, terpaku sejenak.
Memanfaatkan momen itu, Mu Ying langsung melangkah pergi.
Setelah sadar, Mai Li menghadangnya. "Sebenarnya Tuan benar-benar datang khusus untuk mencari Nona. Dia... ingin membawa Nona pulang."
Sebenarnya kalimat belakangan itu adalah dugaan Mai Li, karena Guan Yumo tidak pernah mengungkapkan maksud seperti itu.
"Bawa aku pulang?" Mu Ying menyeringai sinis, "Mai Li, lihat kau baru saja berbohong suaramu langsung gagap. Sudah sekian lama ikut Guan Yumo, ketahanan psikologis sedikit pun tidak kau pelajari dari dia?"
Mai Li terdiam seribu bahasa.
Mu Ying tak mau membuang waktu lagi, berkata dingin, "Jangan halangi jalanku lagi. Kali ini kau tidak bisa mengancamku, karena pacar resmiku ada di lantai atas... Seluruh hotel ini tahu aku adalah pacarnya. Jika mereka melihatku dibawa pergi olehmu, mereka akan segera memberitahunya."
