Bab 691: Harap Kau Selalu Bisa Mempertahankan Kekuatan Ini

　　　　Bab 691 Harap Kau Selalu Bisa Mempertahankan Kekuatan Ini 　　　　Wajah Guan Yumo muram. “Kalau begitu, Pengacara Ge, mundurlah.” Suaranya dingin menusuk. 　　　　Sang pengacara segera mematuhi perintah dan pergi. 　　　　Mu Ying telah mengalihkan pandangan ke laut tenang di balik gerbang. 　　　　“Maka setelah kau melahirkan anak ini, kau takkan pernah bisa melihatnya lagi.” Bibir tipis Guan Yumo mengucapkan kata demi kata dengan jelas, matanya menatap tajam perubahan ekspresi di wajahnya, seolah ingin menangkap setiap fluktuasi emosi. 　　　　Namun, ekspresi Mu Ying tidak berubah, hanya suaranya yang berubah dingin, "Jika kau benar-benar berniat mengambil anakku sehingga aku tak bisa melihatnya lagi, maka sebelum anak itu lahir, aku akan membawanya pergi bersamaku." 　　　　Kata "pergi" di sini tentu bukanlah pergi yang biasa. Lagipula dia sangat sadar tak mungkin melarikan diri, jadi yang dimaksud "pergi" adalah kematian. 　　　　Siapa Guan Yumo? Ia takkan pernah bisa diancam siapapun. Mencibir dingin, ia berkata, "Kalau begitu aku ingin melihat apakah kau punya keberanian untuk membawanya pergi." 　　　　Mu Ying tak mau kalah, "Jangan pernah meragukan keberananku. Kau harus tahu, dulu aku bahkan rela mengorbankan nyawa untukmu. Jadi sama sekali tak takut mati." 　　　　Guan Yumo bangkit dari sofa, seluruh tubuhnya memancarkan aura mengerikan. 　　　　Mu Ying memandangnya dengan tenang, tapi tak ada yang tahu, saat ini hatinya bergetar ketakutan. 　　　　Sebenarnya dia hanya sedang bertaruh, bertaruh bahwa ia akan menyerah. 　　　　Kenyataannya, sama sekali tak mungkin dia membawa anaknya "pergi". 　　　　Meski suatu hari nanti dia benar-benar merasa tak tahan tinggal di dunia ini, sama sekali takkan dia bawa anak itu pergi... 　　　　Anak itu tak bersalah. Ia baru saja mendapatkan kehidupan baru. Bagaimana mungkin dia merenggut nyawa kecil ini? Lagipula dia sangat yakin, jika anak itu diserahkan padanya, ia pasti merawatnya dengan baik. 　　　　Meski tak mencintainya, bahkan membencinya, ia tetap peduli pada anak ini. 　　　　Jika tak peduli, takkan ia mencarinya demi anak, ingin menikah lagi. Semua ini dilakukannya demi memberikan keluarga utuh bagi anaknya. 　　　　Jika dia setuju untuk menikah, yakinlah di masa depan demi sang anak, ia takkan terlalu menyulitkannya. Dia akan berusaha memberikan keluarga hangat untuk si kecil... 　　　　Hanya saja, dia takkan lagi tinggal di sisinya! 　　　　Dia takkan pernah tahu betapa dalam luka yang diakibatkan ucapannya, begitu parah hingga setiap malam sebelum tidur, air matanya masih mengalir... 　　　　Makanya, dia benar-benar tak mau melihatnya lagi, bahkan sedetik pun! 　　　　Saat ini dia hanya berharap dirinya terlihat begitu jahat dan semena-mena di relung hati pria itu, agar ia percaya bahwa dirinya akan membawa si kecil pergi. 　　　　Dengan begitu mungkin dia akan melepaskan dirinya dan sang anak. 　　　　Sayang... 　　　　Guan Yumo sepertinya telah merumuskan strategi terhadap pikiran Mu Ying. Tentu dia tak berani membayangkan ini karena Guan Yumo tahu betul bahwa dirinya mustahil membawa anak pergi, lagipula di mata pria itu dirinya adalah "manusia berlapis racun". Mungkin karena memahami kasih sayang ibu adalah sifat alami, barulah kini dia bisa berkata dengan yakin, "Kalau begitu, tunjukkan padaku apakah kau sanggup sekejam itu!" 　　　　Wajah Mu Ying pucat pasi, bibirnya bergetar tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. 　　　　…… 　　　　Sore itu, Mu Ying menyendiri di kamar, membiarkan air mata mengalir diam-diam. 　　　　Dia tahu jika sekarang berbalik janji dan mau menikahi Guan Yumo, di masa depan dirinya masih bisa bersama sang anak. Tapi sungguh, tak ada lagi kekuatan untuk tetap berada di sisi Guan Yumo... 　　　　Ini bukan keegoisan. Jika benar dia terus tinggal di dekat Guan Yumo, di masa depan pun takkan bisa memberikan keluarga utuh untuk sang anak... 　　　　Karena bahkan jika di masa depan harus berakting di hadapan anak, dia tidak akan bisa lagi memerankan adegan saling mencintai dengan Guan Yumo... 　　　　Pada akhirnya, mereka tetap memberikan keluarga tanpa cinta kepada anak. 　　　　Daripada begini, dia lebih rela menyerahkan anak itu padanya... 　　　　Asalkan ia bisa memperlakukan anak dengan baik, tidak ada bedanya anak ikut dia atau ikut dirinya. Bagaimanapun juga anak itu ditakdirkan tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal. 　　　　Tapi hasil seperti ini sepenuhnya adalah kesalahannya... 　　　　Jika saja dia tidak begitu bodoh, tidak pernah benar-benar memahami pria itu, dia tak akan membiarkan diri memiliki anak ini. Kini anak yang bahkan belum lahir ini sudah ditakdirkan tak punya keluarga yang hangat... 　　　　Suara ketukan pintu yang teratur terdengar pada saat ini. Mu Ying cepat-cepat mengusap air mata di sudut mata dan wajahnya. "Ada perlu apa?" 　　　　Dia menjaga suaranya tetap tenang. 　　　　Dari balik pintu terdengar suara Mai Li, "Bolehkah saya berbicara dengan Anda, Nona Mu?" 　　　　Mengingat sikap ramah Mai Li yang biasa, Mu Ying tidak menolak. Dia meninggalkan jendela kaca dan membuka pintu kamar. 　　　　Saat berdiri di hadapan Mai Li, sikapnya begitu tegar sama sekali tidak seperti orang yang baru saja menangis, meski mata dan hidungnya masih sedikit kemerahan. 　　　　Mai Li membuka pembicaraan, "Nona Mu, dengarkan satu nasihat saya. Ucapan Tuan kepada Anda waktu itu hanyalah luapan emosi sesaat. Jika Anda sedang bersitegang dengan Tuan, sampai harus membayar harga meninggalkan anak... Ini benar-benar tidak sepadan. Cukup sedikit menyerah, Anda dan Tuan pasti bisa kembali seperti dulu." 　　　　"Mu Ying membalas bertanya dengan datar, 'Mai Li, menurutmu apa yang pernah kumiliki dulu, sehingga aku akan merasa melekat?'" 　　　　"Graaah..." Mai Li sesaat tak bisa menjawab. 　　　　Mu Ying tersenyum perlahan, "Dulu aku tak memiliki apapun, hanya mendapat kasih sayang palsu darinya. Untuk apa aku membutuhkan kepalsuan itu lagi?" 　　　　"Kasih sayang Tuan pada Anda bukan palsu, Beliau benar-benar menyayangi Anda..." 　　　　"Benarkah?" Mu Ying menyanggah. "Jika ia benar menyayangiku, bagaimana mungkin ia mengucapkan kata-kata itu padaku?" 　　　　"Saat itu Tuan... Tuan belum sepenuhnya memahami hatinya sendiri." 　　　　"Bahkan ucapanmu saja terbata-bata, kau yakin ia punya perasaan padaku?" 　　　　Mai Li kembali kehilangan kata. 　　　　Mu Ying melanjutkan, "Meski kehilangan anak, aku tak akan lagi berhubungan dengannya. Antara kami telah berakhir selamanya, benar-benar tamat." 　　　　"Nona Mu..." 　　　　Mai Li hendak berkata lagi, tiba-tiba suara mengerikan yang penuh hawa dingin terdengar, "Mai Li, rupanya kau juga ingin mati!" 　　　　Tubuh Mai Li seketika kaku seperti jiangshi. Ia menunduk dan mundur ke belakang sang pembicara. "Tuan, aku..." 　　　　Guan Yumo menatap Mu Ying dengan tatapan muram, suaranya datar tanpa emosi, "Rupanya kabur dengan anak itu hanya akal bulusmu. Kau tak punya nyali itu. Pada akhirnya kau tetap memilih menelantarkan anakmu sendiri." 　　　　Kedua tangan Mu Ying yang terkulai di sisi tubuhnya sedikit menggulung. Saat ujung jarinya menyentuh telapak tangan yang hangat, barulah ia sadar betapa dinginnya tubuhnya. 　　　　“Kehilangan anak hanyalah sakit sementara, tetapi jika menikah denganmu, aku akan menderita seumur hidup.” 　　　　“Benarkah? Bersamaku sedemikian menyakitkan?” 　　　　“Ya, sekarang setiap detik dan menit memandangmu, aku selalu merasakan kepedihan. Dan kepedihan ini bukan lagi karena kau tak mencintaiku, melainkan karena aku akan terus mengingat kebodohan masa lalu setiap saat!” 　　　　Mendengar itu, ekspresi Guan Yumo menjadi muram, bibir tipisnya terkunci rapat. Setelah beberapa detik, bibirnya yang membentuk garis lurus baru sedikit terbuka, “Bagus, kuharap kau bisa tetap menjaga kekuatan ini selamanya.” 　　　　Mu Ying tersenyum, “Tentu. Dulu semua kerentanan telah kuhabiskan, kini yang tersisa hanyalah kekuatan.” 　　　　Guan Yumo tak lagi menjawabnya. Bayangan tubuhnya yang jangkung langsung berbalik, meninggalkan koridor luas namun sunyi ini.