Bab 700 Verifikasi
Qin Qian yang mengetahui Guan Yumo telah memutuskan untuk memberikan anak itu pada Mu Ying, serius membujuknya, "Sudah kubilang kan, rasa sayang Direktur Guan padamu tulus. Jadi perkataannya waktu itu pasti ada penyebab yang membuatnya begitu murka."
Mu Ying yang berdiri di pantai, menatap muram ke arah laut di hadapannya. "Aku makin tak paham dengannya... Sungguh aku tak tahu apa yang ada di relung hatinya."
Qin Qian memandang wajah cantik Mu Ying. "Apa yang ada di relung hatinya tak penting. Yang terpenting kau bisa memastikan satu hal: ia peduli padamu, ia tersayat hati melihatmu pergi, ia ingin kau tetap di sisinya. Sebelumnya ia memaksamu seperti itu, tiada lain hanya untuk membuatmu tetap bersamanya."
"Mengapa?" Alis indah Mu Ying berkerut. "Dia kan tak mencintaiku."
Qin Qian sedikit menyipitkan mata, menatap tajam Mu Ying. "Sekarang kau masih berani bilang ia tak mencintaimu?"
Mu Ying menoleh, bertatapan dengan sahabatnya. "Apa maksudmu?"
Qin Qian tersenyum tipis. "Kalau ia tak mencintaimu, buat apa ia berusaha mati-matian menahanmu?"
"Bagaimana mungkin..." gumam Mu Ying terbata.
Qin Qian merendahkan senyumnya, berkata serius. "Kau kira Direktur Guan mencintai Gu Qingyou? Mungkin ia sendiri mengira cintanya pada Gu Qingyou. Tapi rupanya tanpa disadari, ia telah jatuh cinta padamu. Selama ini kau selalu di sisinya, membuatnya tak pernah menyadari hal ini. Kini saat kau mau pergi, barulah ia tahu betapa besar perhatiannya padamu... Hanya saja sampai detik ini ia belum mengerti bahwa perhatian itu sebenarnya adalah cinta."
Mu Ying terdiam di tempat semula.
Qin Qian melanjutkan, "Kau yakin mau meninggalkannya? Saat ia hampir memahami isi hatinya sendiri, kau malah tak memberinya kesempatan?"
"Dia telah mencintai Qingyou selama bertahun-tahun, dia..."
“Tak bisa mendapatkannya, hati selalu akan mengincar. Tapi mungkin ini hanyalah keinginan terakhir atau penyesalan. Seperti orang-orang yang selamanya ingat kekasih pertama mereka, namun yang mereka cintai tetaplah orang yang selalu menemani. Kekasih pertama hanyalah sebuah harapan.”
“Ini bukan sekadar harapan. Ia benar-benar peduli pada Qingyou. Sampai sekarang ia masih memakai kemeja pemberian Qingyou dulu. Ia sungguh tak bisa melupakan...”
“Tapi menurutku ini masih perasaan kekasih pertama. Bukan berarti Direktur Guan masih mencintai Qingyou. Alasan kenapa perasaan Guan terhadap Qingyou lebih dalam dan memaksakan diri dibanding orang biasa adalah karena ia tak punya keluarga. Karakternya ditakdirkan berinvestasi dalam pada setiap orang yang punya ikatan emosional. Hanya saat ini ia belum sadar, bahwa kerinduannya pada kekasih pertama jauh tak sebanding dengan perhatiannya padamu. Karena orang yang ia cintai sekarang adalah kau.”
Mu Ying menggeleng, dengan tenang berkata, “Ini hanya dugaanmu tanpa dasar.”
“Bukan tanpa dasar. Kau lihat sendiri perhatian dan kepeduliannya padamu. Jika ini bukan cinta, apakah benar-benar sekadar rasa kakak-adik?” Qin Qian balik bertanya tegas.
Mu Ying tercekat.
Qin Qian melanjutkan, “Kakakmu adalah saudara darahmu. Pasti ia mencintaimu. Tapi apakah perhatian kakakmu Chi Yifeng melebihi perhatian Guan Yumo padamu?”
Mata jernih Mu Ying akhirnya berubah. Di balik sorotannya, pemandangan dalam yang samar berkilat lemah.
“Mari kita verifikasi?” Qin Qian tiba-tiba menopang bahu Mu Ying, berkata demikian.
Mu Ying mengangkat pandangan, terdiam cukup lama, lalu berbisik, “Bagaimana caranya?”
Qin Qian berkata serius, “Jika kau dan Qingyou sama-sama dalam bahaya, dan ia lebih dulu menyelamatkanmu, itu artinya orang yang dicintainya sekarang adalahmu. Jika ia menyelamatkan Qingyou dulu, berarti cintanya masih pada Qingyou.”
Mendengar itu, Mu Ying tersenyum lembut. “Sebenarnya aku juga pernah membayangkan ini, bahkan langsung menanyainya. Awalnya ia jawab akan menyelamatkan Qingyou dulu, tapi kemudian ia bilang akan menyelamatkanku karena Qingyou tak pantas mendapat pengorbanan dari seseorang yang setia mencintainya.”
“Jadi maksudmu... jika kalian berdua sama-sama dalam bahaya, mungkin ia akan menyelamatkanmu??” Qin Qian bertanya lagi dengan sungguh-sungguh.
Mu Ying mengangguk, “Sekarang semakin yakin ia akan menyelamatkanku, karena di perutku ada anaknya.”
Qin Qian mencibir sinis, “Tapi bagaimana jika Qingyou sudah nyawa di ujung tanduk, sementara kau hanya berpotensi bahaya? Apa ia tetap memilihmu dan mengabaikan Qingyou yang sedang sekarat?”
Mu Ying seketika membeku. “Mungkinkah?”
Senyuman merekah di wajah cantik Qin Qian. “Jika orang yang dicintainya adalahmu, meski Qingyou sedang sekarat sekarang sementara kau hanya berpotensi bahaya... ia tetap akan menyelamatkanmu. Karena saat mencintai seseorang, yang lain tak lagi penting.”
Mu Ying terpaku.
Qin Qian segera merangkul Mu Ying kembali ke vila. “Ayo, sekarang kita hubungi Qingyou dan minta kerjasamanya.”
Mu Ying mengerutkan alis, “Bagaimana cara menghubunginya? Kau tahu di sini sama sekali tak ada sinyal.”
Qin Qian tersenyum penuh makna, "Di sini bukan tidak ada sinyal, melainkan perangkat elektronik biasa tidak bisa digunakan. Tapi perangkat elektronik yang tidak biasa masih bisa dipakai."
……
Baru kemudian Mu Ying tahu, rupanya Qin Qian membawa sebuah ponsel sebelum ke pulau itu.
Melihat sinyal penuh di ponsel itu, Mu Ying terkejut, "Bagaimana mungkin kau punya ponsel canggih seperti ini?"
Qin Qian menjawab jujur, "Qingyou menyuruh orang memberikannya padaku. Saat aku bilang mau ke pulau untuk menemanimu, dia mengatakan lebih baik bawa ponsel untuk berjaga-jaga. Kalau ada keadaan darurat, aku bisa meneleponnya untuk membantumu."
"Dia sangat baik," ujar Mu Ying dengan tulus.
Qin Qian segera mencetak nomor telepon Gu Qingyou.
Sambungan langsung terangkat, terdengar suara panik Gu Qingyou, "Qianqian, apakah ada masalah dengan Xiao Ying?"
Qin Qian melirik Mu Ying, lalu berkata, "Xiao Ying baik-baik saja. Tapi ada satu hal yang perlu kuminta bantuanmu sekarang."
Mendengar Mu Ying baik-baik, Gu Qingyou jelas-jelas menghela napas lega. "Bantuan apa?"
Qin Qian langsung memberitahukan rencana yang sudah dipikirkannya di relung hati pada Gu Qingyou, dan Gu Qingyou berjanji akan bekerja sama.
Usai percakapan, kening Mu Ying berkerut, "Aku benar-benar tak mau melakukan verifikasi seperti ini. Aku tidak ingin dia khawatir."
"Tenanglah, kekhawatiran tidak akan mengurangi dagingmu. Sekarang kau hanya perlu tetap diam selama dua minggu. Setelah itu, aku dan Qingyou akan mulai menerapkan rencana tadi," Qin Qian menghiburnya.
"Tapi ini tetap saja penipuan..." Mu Ying masih ragu.
Qin Qian berkata dengan tegas, "Jika di kemudian hari Direktur Guan menyalahkan, aku yang akan menanggung sendiri. Lagipula, ide ini memang berasal dariku... Tapi aku yakin Direktur Guan tidak akan menyalahkanku nanti, malah akan berterima kasih karena aku membantu menjelaskan tekad hatinya."
Mu Ying masih ingin membujuk, tetapi melihat tekad yang tak tergoyahkan di mata Qin Qian, ia hanya bisa menundukkan kelopak mata dengan pasrah. "Sudahlah... Lagipula ia tak mencintaiku, hasil verifikasi nanti bisa membuatmu kehilangan niat tersembunyi."
Qin Qian mendongak dengan kesombongan. "Kau tunggu saja lihat, aku dan Qingyou pasti tidak salah dalam penilaian."
