Bab 713 Guan Yumo, Apa Logikamu Ini?
Beberapa hari berikutnya, Mu Ying terus mencari informasi tentang Xu Zhan.
Entah mengapa, ia sudah tidak bisa menghubungi Xu Zhan lagi, dan baru sekarang tahu grup perusahaan "Youxin" mengalami perubahan besar hingga bangkrut.
Dia tak pernah menyangka perusahaan sekuat itu bisa bangkrut dalam semalam, tapi akhirnya dia mengerti mengapa dulu Guan Yumo memperingatkannya bahwa Xu Zhan yang mendekatinya mungkin punya maksud tersembunyi.
Ya, jika saat itu dia bersama Xu Zhan, mungkin dengan bantuan Grup Mu, perusahaan "Youxin" tak akan bangkrut.
Tapi Guan Yumo salah sangka, Xu Zhan tidak punya niat seperti itu.
Sejak awal hingga akhir, Xu Zhan selalu tulus padanya. Bahkan tak pernah sekalipun dia menunjukkan kelelahan atau kesedihan akibat kesulitan yang dihadapi di hadapannya.
Jadi sekarang, mengetahui kebangkrutan Grup "Youxin", dia benar-benar tak percaya.
Padahal saat dia minta bantuan Xu Zhan, justru saat itulah Grup "Youxin" dalam kondisi paling kritis. Tapi Xu Zhan sama sekali tak memperlihatkannya, malah membantu dengan segenap tenaga.
Untuk pertama kalinya dia merasa bersalah sebesar ini pada orang luar.
Akhirnya, melalui hubungan beberapa teman di Paris, Mu Ying mengetahui Xu Zhan kini berada di sebuah penjara di Paris.
Mu Ying tak bisa membayangkan Xu Zhan di penjara. Awalnya ingin tinggal beberapa hari lagi di keluarga Mu, tapi akhirnya memutuskan segera ke Paris menjenguk Xu Zhan.
……
Mu Ying tiba di penjara saat cuaca mendung berhujan, tapi Xu Zhan menolak menemui nya.
Dia menyuruh petugas penjara menyampaikan: jika Xu Zhan tetap tak mau menemuinya, dia akan datang setiap hari sampai Xu Zhan bersedia.
Xu Zhan baru muncul di hadapannya, namun mengenakan borgol, seluruh dirinya sudah kehilangan semangat masa lalu, bahkan terlihat berantakan, dengan janggut di dagu.
"Kenapa bisa begini?" Suara Mu Ying tersekat di leher sejak awal membuka mulut.
"Aku sama sekali tidak mau kau melihat sisi burukku ini, mengapa kau masih bersikeras menemuiku?" Xu Zhan menunduk, berkata dengan lesu.
"Kau membantuku saat aku kesulitan, mana mungkin aku tinggal diam saat kau dalam masalah?" Mu Ying berkata demikian.
Mendengar itu, Xu Zhan mengangkat kepala, tersenyum tipis. "Kau memang wanita idamanku."
"Di saat seperti ini jangan bercanda..." Mata Mu Ying memerah, tapi tetap tenang, "Katakan, bagaimana aku bisa membantumu keluar dari penjara ini?"
Xu Zhan menggelengkan kepala. "Kau tidak bisa membantu."
"Aku tidak percaya kau terlibat kejahatan. Jika kau tidak bersalah, pasti aku bisa membantumu." Mu Ying berkata dengan tegas.
Xu Zhan tetap hanya tersenyum datar. "Bahkan jika aku tidak bersalah, apa artinya? Raja Kematian memanggilku di San Geng, takkan menungguku sampai Wu Geng."
Mu Ying mengerutkan kening, "Raja Kematian? Maksudmu ada yang menjebakmu?"
Xu Zhan menatap jendela, sepertinya ingin melihat mentari, sayang hari ini hujan deras.
Mu Ying mulai panik, "Kenapa tidak menjawab?"
Barulah Xu Zhan mengalihkan pandangannya kembali ke Mu Ying, berkata datar, "Jangan ikut campur... Aku tidak takit menjalani hukuman beberapa tahun ini."
"Siapa sebenarnya yang menjebakmu?" Tanya Mu Ying lagi.
Xu Zhan menatap dengan dalam, akhirnya perlahan berkata, "Menurutmu?"
Pikiran Mu Ying berputar cepat, di detik berikutnya, seluruh tubuhnya terpaku. "Mo?"
Xu Zhan tersenyum sambil berkata, "Jika bukan dia, menurutmu siapa yang bisa membuat Grup Youxin yang seharusnya bertahan tiga tahun lagi bangkrut dalam semalam? Siapa yang bisa dengan mudah membuatku terseret masalah perusahaan hingga masuk penjara?"
"Mengapa Mo melakukan ini?" Mu Ying tak mengerti, keningnya berkerut.
"Menurutmu?"
Tatapan Mu Ying membeku. "Apakah karena kau membantuku?"
Xu Zhan menggelengkan kepala, tatapannya tiba-tiba menjadi dalam. "Karena aku pengagummu, dia tak mengizinkan siapa pun yang mengincarmu."
Mu Ying terpaku sejenak.
Xu Zhan memandangi Mu Ying. "Sepertinya perasaannya padamu tulus, jika tidak takkan sepicik ini." Suaranya terdengar haru.
Mu Ying tersentak, penuh penyesalan. "Maaf, aku menyusahkanmu."
Xu Zhan bangkit dari kursi. "Selamat atas perasaan yang selama ini kau idamkan. Bagaimanapun, aku akan mendoakanmu dalam relung hati."
Mu Ying ikut berdiri, memandangi wajah Xu Zhan yang kehilangan citra lamanya. "Aku tak akan membiarkanmu di penjara ini. Aku akan meyakinkan Mo."
Xu Zhan tertawa ringan. "Bicaralah setelah kau berhasil meyakinkannya." Kemudian dia berbalik, langsung melangkah pergi.
Mu Ying menatap bayangan Xu Zhan, relung hatinya dipenuhi rasa yang tak karuan.
Setelah keluar dari penjara, Mu Ying segera menelepon Guan Yumo.
Guan Yumo telah mengetahui dia berada di Paris, menyuruhnya pergi ke Yuan Zhong.
Saat dia tiba di Yuan Zhong, Guan Yumo sedang rapat. Dia terpaksa duduk di sofa menunggu.
Tak lama kemudian, Guan Yumo kembali setelah selesai rapat. Melihat ketidaksenangan di wajahnya, ia duduk di belakang meja kerja dengan tenang menatapnya. "Ada apa?"
Mu Ying berkata dengan kemarahan, "Mengapa kau menjebak Xu Zhan masuk penjara? Kau tahu meski ada urusan dengan grup 'Youxin', dia tak bersalah."
Mendengar ini menyangkut Xu Zhan, Guan Yumo menyandarkan tubuh ke sandaran kursi. Mata gelapnya yang datar bagai air tenang menatapnya. "Dua alasan. Pertama, dia menyukaimu - ini tak kusukai. Kedua, dia membantumu kabur. Jika aku tak menebak bahwa kau pergi ke pulau itu, mungkin aku takkan pernah bisa melihatmu lagi."
Mu Ying mengangkat bahu dengan kesal. "Kau sangat paham bahwa aku yang memintanya membantu. Kau tak boleh memperlakukan sahabatku seperti ini."
"Aku tak mengizinkanmu berteman dekat dengan pria secara diam-diam." Guan Yumo berkata langsung.
Mu Ying geram, "Aku tak mengerti maksudmu!"
Guan Yumo sedikit duduk tegak, menatapnya dengan pandangan dalam. "Maksudku, melalui Xu Zhan aku ingin kau pahami - aku tak suka pria lain terlalu dekat denganmu."
"Guan Yumo, mana logikanya?!" Mu Ying melotot dingin.
Bayangan memanjang Guan Yumo bangkit dari kursi, kedua tangannya menempel di tepi meja kerja, mendekati tubuhnya dengan tekanan. Dengan nada tenang yang tak biasa, ia berkata, "Urusan ini tak ada logika yang bisa diperdebatkan. Jika ada pria lain yang bernafsu padamu lagi, nasibnya akan sama."
Mu Ying menarik napas dalam-dalam. "Aku malas berdebat denganmu... Kalau kau tak mau bantu Xu Zhan, aku akan minta tolong kakakku." Setelah berkata demikian, ia berbalik hendak pergi.
Guan Yumo memandangnya. "Kau pikir kakakmu bisa membantu?"
Tubuh Mu Ying terhenti sejenak. Ia kembali menarik napas panjang, lalu berjalan mondar-mandir mendekati Guan Yumo. Tangannya merangkul lengan pria itu. "Begini saja, aku berjanji takkan punya teman laki-laki lagi. Tapi tolong keluarkan Xu Zhan dari penjara! Dia benar-benar tak bersalah, seharusnya tak terlibat karena aku!"
Guan Yumo mengangkat tangannya, merangkul pinggang ramping Mu Ying yang telah pulih. "Dengarkan. Semakin kau perhatikan Xu Zhan, semakin lama dia harus tinggal di penjara. Tapi jika kau patuh..." Jarinya mengelus lembut, "...aku bisa persingkat masa tahanannya."
"Kau benar-benar tak punya hati nurani!" Kemarahan suci membara di mata Mu Ying.
Senyum tipis mengembang di bibir Guan Yumo. "Siapa yang berani menuntut logika dari kepala dunia gelap?"
Mu Ying tercekat.
