Bab 715 Menandatangani Perjanjian Pernikahan
Sorot mata Guan Yumo akhirnya meredup, bibir tipisnya terkunci rapat bagai garis lurus.
"Kak——"
Mu Ying tidak mengikuti Chi Yifeng pergi. Dengan tenaga ia melepaskan diri dari cengkeraman Chi Yifeng. "Aku takkan ikut kau!"
Chi Yifeng seketika menopang bahu Mu Ying, berbicara dengan nada sabar. "Kau orang pintar, mestinya paham arti buru-burunya menikahimu seperti ini. Kenapa masih membandel?"
Mu Ying kesal bertanya, "Kak, mengapa kau menyuruh orang mengawasiku?"
Kalau bukan mengirim pengintai, bagaimana mungkin ia tahu dirinya sedang menandatangani perjanjian pernikahan dengan Guan Yumo saat ini, dan bisa datang tergesa-gesa?
Ekspresi Chi Yifeng berubah khidmat. "Karena aku tak percaya... Perasaannya baru mungkin tulus kalau ia menikahimu setelah urusan Dark Angel selesai."
Mu Ying menghela napas pasrah. "Sudah kukatakan, aku percaya padanya..."
Wajah Chi Yifeng berkerut kesal, menggenggam erat bahu Mu Ying. "Kau sedang ditipunya!"
Mu Ying melepas genggaman tangan Chi Yifeng, mundur langkah demi langkah ke arah sofa tempat Guan Yumo berada. "Ia takkan menipuku, aku sangat yakin."
"Xiao Ying!"
Chi Yifeng bergegas hendak menangkap Mu Ying. Di luar dugaan, Mai Li tiba-tiba muncul menghalangi. "Tuan Chi, mohon tenang."
Dengan gerakan kasar, Chi Yifeng melepas pelukannya. "Baik, kalau kau mau aku percaya, nikahlah setengah tahun lagi."
Guan Yumo bersuara di saat itu, senyuman tipis tetap melekat. "Tak mungkin."
Chi Yifeng melotot dengan mata beracun ke arah Guan Yumo yang tetap duduk tenang di sofa, menggerutu dingin, "Kalau benar-benar mencintai adikku, mengapa tak bisa menikahinya enam bulan lagi?"
Guan Yumo menjawab dengan tenang, "Justru karena aku mencintainya, aku ingin segera menikah dan bertanggung jawab atas dirinya beserta anak kami."
Chi Yifeng menyeringai dingin lalu menatap Mu Ying. "Sekarang kau paham? Dia hanya mengincar pernikahan ini untuk menutupi kerugian milyaran Dark Angel. Kalau tidak, mengapa terburu-buru menikahimu sekarang?"
"Keinginan menikah bukan hanya darinya. Aku juga punya hasrat sama. Menurutku ini wajar saja," jawab Mu Ying dengan tenang pada kakaknya.
Kening Chi Yifeng berkerut dalam, sorot matanya penuh kemarahan terpendam. "Sekarang kau sama sekali tak mau mendengarkan nasihatku?"
Wajah Mu Ying sedikit pucat. "Kak, ada tidaknya perasaan darinya padaku, aku yang paling tahu di relung hati. Kau benar-benar salah paham!"
Chi Yifeng mengatupkan gigi. "Xiao Ying, kau akan menyesal!"
Mu Ying berkata tegas, "Aku takkan menyesal!"
Chi Yifeng hendak melanjutkan, tiba-tiba Guan Yumo bangkit dari sofa dan dengan natural melingkari pinggul Mu Ying.
Mata Chi Yifeng seketika berubah seperti terasapi racun. "Xiao Ying, kau harus percaya kata-kataku. Kita saudara sedarah paling dekat di dunia ini. Percayalah, kerinduanku melihatmu bahagia melebihi siapapun... Tapi Guan Yumo takkan memberimu kebahagiaan."
Guan Yumo memandangi Mu Ying dengan dalam, mengabaikan Chi Yifeng sepenuhnya. "Ayo kita pergi, makan."
Mu Ying menatap balik tatapan Guan Yumo. "Bolehkah aku berbicara berdua saja dengan kakakku?"
Guan Yumo tersenyum. "Tentu, aku akan menunggu. Jika kau bisa membuat emosi kakakmu lebih stabil, aku bersedia makan bersama dia. Lagipula nanti kita akan menjadi orang terdekat."
Mu Ying segera menarik tangan Chi Yifeng dan buru-buru meninggalkan kantor.
……
Di balkon lantai ini, Mu Ying dengan muram memandangi Chi Yifeng yang berwajah datar. "Kak, maksudmu aku paham. Tapi dia benar-benar tidak menipuku! Dari tatapannya saja aku bisa menilai!"
Chi Yifeng tetap tidak bicara.
Mu Ying menggenggam lengan Chi Yifeng. "Kembalilah ke New York. Biarkan urusanku kuputuskan sendiri..."
Chi Yifeng menggeleng. "Sebenarnya kau sedang membohongi diri sendiri."
"Aku tidak... Benar-benar tidak." Mu Ying menatap tajam mata Chi Yifeng yang dalam. "Kalian tidak paham karena tak mengerti - Guan Yumo takkan menipuku. Puluhan miliar tak ada artinya dibanding posisiku di relung hatinya. Bahkan saat dia masih menganggapku sebagai adik dulu, dia takkan menipuku untuk uang segitu!"
Chi Yifeng mengangkat alis, kedalaman biasa terpancar dari matanya. "Aku ingat terakhir kali untuk satu miliar lebih, dia sudah memintamu menikah kembali."
"Itu karena pada dasarnya kita memang harus bersama, pernikahan adalah hal yang pasti terjadi. Dia hanya ingin memanfaatkan momentum untuk memulihkan kerugian miliaran ini..." Mu Ying menjelaskan.
Chi Yifeng mengeluarkan suara hmm dingin. "Jika dia benar-benar tak peduli dengan puluhan miliar, biarkan uang itu terbuang sia-sia. Buktikan pada kami perasaannya padamu. Jika tidak, berarti ada maksud tersembunyi."
Mu Ying menggelengkan kepala, berkata dengan tegas, "Sejak aku memutuskan untuk bersamanya, aku tak akan meragukannya... Aku tak peduli dengan puluhan miliar Dark Angel itu. Yang kutetahui, aku sangat bahagia bisa membangun pernikahan dengannya, memberi anak kita keluarga utuh..."
Chi Yifeng menatapnya tajam dengan mata dingin. "Bagaimana jika suatu hari kau mengetahui perasaannya padamu hanya kebohongan?"
Mu Ying tersenyum. "Tak mungkin..."
Tatapan Chi Yifeng semakin muram. "Ini hanya dugaan."
Senyuman tetap menghias wajah Mu Ying. "Tak ada dugaan, karena hasil seperti itu mustahil terwujud selamanya."
Suara Chi Yifeng rendah namun penuh wibawa. "Kau tak bisa menghindar... Aku tahu di relung hatimu ada keraguan."
Mu Ying melaporkan sejujurnya, "Aku akui ada keraguan. Tapi antara ragu dan percaya, kupilih percaya. Jadi apapun yang terjadi di kemudian hari, tak akan kucurigai dia. Kecuali dia sendiri yang bilang padaku bahwa dia hanya memanfaatkanku."
"Jika suatu hari dia benar-benar mengakuinya langsung padamu?" Chi Yifeng mendesak.
Mu Ying terhenti sejenak sebelum menjawab, "Jika sampai terjadi, aku akan membuatnya menyesal."
"Jika dia tak mencintaimu, kau tak punya modal untuk membuatnya menyesal." Chi Yifeng berkata dengan nada dingin.
Mu Ying menggelengkan kepala, kilatan cahaya di matanya teguh. “Aku punya, hanya saja kalian tidak tahu.”
Chi Yifeng akhirnya tidak berbicara lagi.
Mu Ying berkata terakhir, “Tenanglah kembali ke New York, percayalah pada penilaian adikmu, dan yakini bahwa adikmu bukan orang yang mudah ditindas. Jika aku ditindas...”
Chi Yifeng terdiam lama, mengulurkan tangan memeluk Mu Ying, berbisik di telinganya, “Kita adalah orang terdekat di dunia ini. Aku membutuhkanmu, tidak ingin ada apa-apa padamu, paham?”
Mu Ying menyandar di bahu Chi Yifeng, menutup mata. “Tenang, aku tidak akan kenapa-kenapa.”
……
Siluet jangkung Guan Yumo tegak di depan jendela kaca kantor, wajah tampannya tanpa ekspresi.
Mai Li agak khawatir, tak tahan bertanya, “Tuan, apakah Nona Mu akan diyakinkan oleh Tuan Chi?”
Guan Yumo membuka bibir tipisnya, “Aku tidak khawatir Xiao Ying akan termakan bujuk. Yang kukhawatirkan adalah keluarga Mu tidak akan berhenti. Kehadiran Chi Yifeng di Paris jelas seizin Mu Lao, artinya Mu Lao sudah bertekad mempertaruhkan seluruh Grup Mu melawan Dark Angel.”
