Bab 719 Situasi Konfrontasi
Setelah sadar, Mu Ying merasa tubuhnya segar, baru tahu Guan Yumo yang telah memandikannya.
Meski agak malu, situasi seperti ini tetap terasa sempurna. Mu Ying yang sudah berpakaian rapi pun turun tangga.
Tak disangka, begitu turun dia melihat Guan Yumo menggendong Xiao Xue Er dengan pancaran kasih ayah di wajah.
Mu Ying seketika tersentuh oleh adegan ini.
Dia orang yang sangat peka, seperti saat melihat Jiang Jun sendiri mengasuh anak di vila Lanxi sebelumnya, dia juga turut haru untuk Gu Qingyou.
“Mo.”
Guan Yumo segera memberi isyarat 'ssst' pada Mu Ying, menunjuk bahwa Xue Er baru saja terlelap.
Mu Ying lalu mendekati Guan Yumo, memandangi Xue Er yang tidur nyenyak dalam dekapan itu, bertanya heran, “Tadi kau yang merayunya tidur?”
"Dia sepertinya tidak bisa jauh darimu. Barusan terus menangis dan memberontak. Aku tidak ingin Qin Qian menggendongnya ke atas yang mungkin mengganggu tidurmu, jadi aku sendiri yang menggendong dan merayunya. Tak kusangka dia bisa tertidur secepat ini..." Senyuman puas terpancar di wajah Guan Yumo.
Mu Ying memandangi wajah tidur anak yang tenang, berbisik pelan, "Ini mungkin hubungan darah alami. Dia selalu bisa merasakan bahwa kau adalah ayahnya. Makanya dia bisa tidur begitu tenang dalam pangkuanmu."
Guan Yumo tak kuasa menatap Mu Ying. "Terima kasih telah memberiku anak perempuan yang begitu menggemaskan."
Dengan hati-hati Mu Ying mengambil anak dari pelukan Guan Yumo. Si kecil menggeliatkan tubuh kecilnya, setengah membuka mata memandangi orang yang menggendongnya. Seolah memastikan itu adalah mamanya, dia kembali menutup bulu mata panjangnya dengan tenang, melanjutkan mimpi indahnya. "Sebenarnya aku ingin punya anak laki-laki. Meski anak perempuan juga kusayangi."
Guan Yumo memeluk Mu Ying dan duduk bersamanya di sofa. "Mengapa?"
Mu Ying mengangkat kepala, menatapnya serius. "Karena jika anak laki-laki miripmu, orang lain akan tahu bahwa dulu kau jauh lebih tampan daripada sekarang!"
Guan Yumo mengelus rambut panjang Mu Ying. "Bodoh..."
"Aku serius... Aku tahu kau tak nyaman dengan omongan orang tentang wajahmu. Tapi baik di dunia gelap maupun terang, selalu ada yang membahas hal ini. Seolah dulu kau tidak secantik sekarang. Sedangkan aku ingin membuktikan pada mereka bahwa dulu kau jauh lebih tampan dari sekarang..." Mu Ying berkata dengan nada serius.
Guan Yumo menatap dalam-dalam ke pupil jernih Mu Ying, tersenyum berkata, "Aku tak pernah peduli omongan orang tentang diriku. Jadi, alasan aku tak ingin orang menyebut-nyebut wajahku adalah karena aku tak mau teringat kecelakaan waktu itu... Saat itu nyawaku hampir direnggut malaikat maut. Perasaan seperti itu cukup membuat seseorang trauma seumur hidup."
"Waktu itu kau benar-benar mencintai Qingyou." Mu Ying tak bisa menahan haru. "Kalau bukan karena itu, kau tak akan nekat seperti itu..."
Tangan besar Guan Yumo menopang tengkuk Mu Ying. Mata gelapnya tak berkedip menatapnya, berbisik lembut, "Kumohon pahami, Qingyou adalah kunci pertama yang membuka hidupku. Karena dialah aku punya motivasi untuk berkembang, merasa tak pantas hidup biasa-biasa saja. Sedangkan kau adalah kunci terpenting dalam hidupku. Karena dirimulah aku benar-benar mengerti makna hidup - ikatan kakak-adik, cinta, hubungan orang tua dan anak... Semua ini kaulah yang membuatku merasakannya."
Andai saat ini tidak sedang menggendong Xiao Xue'er, pasti Mu Ying sudah memeluk Guan Yumo erat-erat. Akan kusukkan kepala ke dadanya, menikmati kelembutan dan perlindungannya, mendengarkan suara tulus yang keluar dari relung hatinya.
Guan Yumo melihat Mu Ying berkaca-kaca, merangkul bahunya dengan lembut, memeluknya beserta anak mereka dalam dekapannya. "Waktu akan membuktikan padamu, kau tak salah mempercayaiku."
Mu Ying bersandar puas di dada kokoh Guan Yumo, menghirup aroma maskulinnya yang harum. "Jadi, apa nanti kita juga punya anak laki-laki?"
Guan Yumo menggeleng tanpa ragu. "Cukup. Aku tak mau kau menderita, punya anak perempuan saja sudah cukup."
Mu Ying tak tahan bertanya, "Qianqian bilang, saat aku melahirkan dulu, kau sangat gelisah di luar ruang bersalin... Aku benar-benar tak bisa membayangkan wajah gelisahmu, mengingat selama ini kau selalu tenang."
Guan Yumo menunduk, mencium lembut dahinya. "Satu anak saja cukup......"
Tiba-tiba, Mai Li yang baru masuk dari luar melihat pemandangan ini, berdehem kecil sebagai permintaan maaf sebelum melapor, "Tuan, ada urusan penting yang harus kusampaikan."
Berbekal kesepahaman bertahun-tahun, Guan Yumo paham nada hati-hati Mai Li menandakan laporan tersebut tak pantas didengar Mu Ying. Ia mencium ujung hidung Mu Ying sekali lagi, berbisik lembut, "Bawalah Xue'er ke boks tidurnya dulu. Aku akan menangani urusan ini."
Mu Ying mengira laporan Mai Li terkait Dark Angel, mengangguk patuh sebelum menggendong Xue'er pergi.
Ketika ruang tamu hanya tersisa Guan Yumo dan Mai Li, Mai Li baru menundukkan kepala dan berkata dengan hormat, "Tuan, Mu Lao sudah menggunakan jaringan hubungan Grup Mu untuk menekan perkembangan Yuan Zhong di mana-mana. Saat ini semua pekerjaan persiapan kerjasama Yuan Zhong yang sudah direncanakan, semuanya karena persetujuan Mu Lao, telah membatalkan kerjasama dengan kita. Sekretaris Xu mengatakan jika Grup Mu terus menekan Yuan Zhong seperti ini, Yuan Zhong mungkin tidak bisa bertahan lama."
Guan Yumo bersandar di sofa, wajahnya tanpa ekspresi. "Sepertinya Mu Lao sudah menebak bahwa aku mengembangkan perusahaan besar-besaran untuk perkembangan Dark Angel di masa depan. Menurutnya, selama dia memutus perkembangan perusahaan, di masa depan mungkin bisa memutus seluruh Dark Angel."
"Sekretaris Xu juga mengatakan hal yang sama, jadi berharap Tuan kembali ke Paris secara pribadi untuk memutuskan cara menangani masalah ini. Karena tindakan Grup Mu sekarang seolah ingin memusnahkan sampai ke akar, sama sekali tidak memberi celah kompromi pada Yuan Zhong." Mai Li berkata dengan khawatir.
Guan Yumo melirik ke lantai dua, seolah mempertimbangkan apakah masih bisa menemani Mu Ying lebih lama. Tapi akhirnya, suaranya berat berkata, "Beritahu Sekretaris Xu aku akan segera kembali ke Paris untuk menangani ini. Selain itu beri tahu Munyi, aku tidak ingin ada media yang melaporkan soal Grup Mu diam-diam melawan Yuan Zhong. Suruh dia menanganinya untukku."
"Baik, hamba segera memberitahu Sekretaris Xu dan Tuan Munyi." Setelah berkata demikian, Mai Li bergegas mundur pergi.
……
Mu Ying baru saja membaringkan anak di boks, tiba-tiba melihat Guan Yumo masuk ke kamar. Ia berbisik, "Sudah selesai pembicaraannya?"
Guan Yumo melirik bayi Xue Er di buaian, lalu memeluk erat pinggang Mu Ying dan pergi ke samping.
Tatapan Mu Ying pada Guan Yumo terlihat waspada, "Ada apa?" tanyanya sambil tersenyum.
Guan Yumo menatapnya penuh rindu, berkata dengan suara lembut, "Aku harus segera kembali ke New York. Setidaknya baru bisa pulang seminggu lagi."
Baru saja bersatu, kini harus berpisah lagi. Wajah Mu Ying langsung berubah muram. "Katanya kita takkan terpisah lagi..."
Guan Yumo mengusap lembut tengkuk Mu Ying, matanya penuh kasih sayang. "Ini bukan alasan, tapi ada insiden mendadak..."
"Apa berbahaya?" Mu Ying bertanya khawatir.
Guan Yumo tersenyum getir. "Pertanyaan yang sama sudah kujawab ribuan kali."
Mu Ying langsung memeluknya erat. "Sehebat apapun kau, selama tak di sisiku, aku tetap khawatir."
