Bab 773 Memiliki Segalanya, Tapi Hanya Ingin Berbagi Dengannya
Tiga hari kemudian, An Yaruo membawa putri kecilnya mengikuti Gu Qingyou meninggalkan Lyon.
Saat Xu Ran melaporkan informasi ini ke Que Yan, Que Yan sedang bersandar di kursi kulit asli belakang meja kerjanya dengan wajah dingin membeku.
Tiba-tiba, ibu Que Yan masuk ke kantor dari luar.
Melihat putranya kini telah sukses menduduki posisi raksasa di kantor direktur utama Grup Que, ekspresi ibu Que Yan menunjukkan kepuasan.
“Ayahmu bilang, sejak kau mengambil alih Grup Que beberapa hari ini, semua pemegang saham sangat mengakui kemampuanmu... Sudah kuduga, anakku memang yang terhebat.”
Que Yan tersentak, memandangi ibunya, "Ada urusan?"
"Hanya ingin menjengukmu, karena sejak menikah sampai sekarang kau belum pulang, menurutku kau seharusnya tidak memperlakukan Yutong seperti ini." Ibu Que Yan berkata sejujurnya.
Que Yan mengangkat alisnya, "Huo Yutong yang menyuruh Anda datang?"
"Yutong tidak mengatakan apa-apa... Tapi meski Yutong bisa menahan diri, begitu urusan ini sampai ke telinga keluarga Huo, kita tetap akan dirugikan." Kata Ibu Que Yan.
Que Yan menatap ibunya dengan suara datar, "Lalu apa akibatnya? Kapan keluarga Que perlu takut pada keluarga Huo?"
"Bisnis kedua keluarga baru saja bekerja sama, berseteru pasti tidak baik. Lagipula kau baru saja mewarisi usaha keluarga Que. Jika benar-benar bertengkar, anggota keluarga Que lainnya pasti akan keberatan. Mengingat posisimu masih belum stabil, yang terbaik adalah menarik hati mereka agar benar-benar tunduk padamu." Ibu Que Yan berkata serius.
Que Yan menjawab, "Untuk membuat mereka tunduk, tidak harus dengan membujuk. Terkadang membunuh satu saja sudah cukup untuk menggentarkan seratus."
Ibu Que Yan membeku. "Apakah kau benar-benar berniat terus mengabaikan Yutong?"
Que Yan berkata datar, "Bukan mengabaikan, tapi aku dan Huo Yutong akan bercerai."
Tubuh Ibu Que Yan mengguncang hebat. "Anakku, kau..."
Mata Que Yan yang seperti amber menyimpan kedalaman yang tak terbaca. "Pernikahan ini, sejak awal kulakukan untuk mendapatkan usaha keluarga Que."
"Tapi Yutong sungguh baik... Dia sangat menghormati aku dan ayahmu, juga penuh perhatian dan toleransi padamu." Ujar Ibu Que Yan,
Que Yan tak kuasa menahan senyuman di sudut bibirnya. "Dalam hal menghormati kalian, menurutku Yaru bahkan melebihi Huo Yutong, bukan?"
Tak menyangka Que Yan tiba-tiba menyebut An Yaruo, ibu Que Yan tercekat.
Que Yan menyeringai dingin. "Soal karakter, kurasa kalian lebih tahu siapa yang lebih baik antara Yaru dan Huo Yutong... Tapi Ibu malah memuji Huo Yutong. Mungkin karena statusnya sebagai putri keluarga Huo lebih layak untukku?"
Wajah ibu Que Yan seketika mengeras. "Jika kau benar-benar menikahi An Yaruo, ini hanya akan jadi bahan tertawaan seluruh keluarga dan masyarakat."
"Kalau begitu kuberi tahu, anakmu memang berniat menikahinya. Tapi dia menolakku, bahkan dengan harta 10 miliar dolar sekalipun." Setelah mengucapkan kata-kata sarkastis itu, senyuman Que Yan pudar.
"Aku tak percaya..." Ibu Que Yan menggeleng. "Jika kau mau bersamanya, mana mungkin dia menolak?"
Senyuman dingin kembali mengembang di bibir Que Yan. "Memang latarnya biasa, tapi karakternya jauh lebih mulia dari kita!"
Mendengar ini, ibu Que Yan mengerutkan alis. "Jadi keputusanmu bercerai dengan Yutong demi dia?"
Que Yan menjawab tegas: "Lebih tepatnya, mulai sekarang aku takkan menikahi wanita lain. Satu-satunya yang kuinginkan adalah An Yaruo."
Ibu Que Yan terpaku di tempat, dadanya naik turun pelan. "Andai tahu kau menyukai wanita ini, Ayahmu dan aku pasti sudah mengurusnya."
Que Yan meninggalkan kursi kerjanya dan berjalan memutar meja kerja, sosok tinggi tegapnya berdiri tegak di hadapan ibunya sendiri, menatapnya dengan pandangan yang tak terukur. "Jangan salahkan aku sebagai anak yang durhaka, jika kalian membuat masalah untuk Yaru, aku takkan berhenti begitu saja."
"Nak, demi Yaru, kau..." Ekspresi wajah ibu Que Yan penuh kepedihan.
Que Yan menjawab dengan tegas, "Sekarang kalian harus tahu betapa pentingnya dia bagiku!"
Ibu Que Yan tersekat suaranya.
Que Yan berbalik. "Pulanglah... Sampaikan ke Huo Yutong untuk mencari waktu menandatangani perjanjian perceraian denganku. Demi reputasi kedua keluarga, aku bisa mengumumkannya setengah tahun lagi."
……
Di malam yang hening, Que Yan berdiri sendirian di depan jendela kaca kantor direktur utama dengan wajah muram.
Bahkan dirinya sendiri tak menyangka, baru saja berpisah, dia sudah sangat merindukannya...
Apakah kepergiannya ke Kota C bersama Qingyou untuk menjauh darinya?
Benarkah dia begitu tegas, sama sekali tidak memberi celah kompromi?
Namun, dia takkan mengizinkannya pergi dari hidupnya begitu saja.
Karena yang dia pedulikan adalah status sebagai pihak ketiga dalam pernikahannya, maka dia akan segera menyelesaikan pernikahan ini. Setelah semuanya berakhir, dia akan mencarinya lagi.
Kini dengan segalanya di genggaman, dia hanya ingin berbagi dengannya.
Beberapa hari terakhir ini, tiba-tiba dia menyadari, tanpa kehadirannya di sisinya, banyak hal terasa kehilangan makna...
Anggap saja periode ini sebagai waktu untuknya merenung!"
……
Kembali ke Kota C, An Yaruo merasa rileks karena bisa berkumpul dengan sahabat kapan saja dan mengenal teman baru.
Benar, atas perkenalan Gu Qingyou, An Yaruo akhirnya mengenal Qin Qian.
Saat tahu bahwa Qin Qian yang lembut dan cukup pengertian ternyata sahabat terbaik Mu Ying, An Yaruo tidak berani percaya. Namun inilah kenyataannya, membuatnya memandang sifat asli Mu Ying dengan sudut pandang baru.
Perlu diketahui, untuk mengenal seseorang, kita harus memahami lingkaran pertemanannya terlebih dahulu.
Jika teman Mu Ying adalah orang baik seperti Qin Qian, tentu Mu Ying sendiri pun takkan jauh berbeda.
Akhirnya An Yaruo berani mempercayai bahwa penilaiannya terhadap Mu Ying selama ini hanyalah kesalahpahaman.
"Sebenarnya, kabar pernikahan Que Yan dengan Huo Yutong justru kudapat dari Mu Ying. Saat itu kusanggah dan kutuduh dia memprovokasi & memisahkan."
Saat bertiga berkumpul di keluarga Jiang, An Yaruo mengungkapkan penyesalannya.
Qin Qian tersenyum lembut, "Jangan dipikirkan. Xiao Ying takkan mempermasalahkan. Sebenarnya dia orang yang bermurah hati..."
Gu Qingyou mengangguk setuju. "Yaruo, mungkin belum kau tahu, Mu Ying diam-diam banyak membantumu..."
"Ah?" An Yaruo sedikit terkejut.
Gu Qingyou melaporkan sejujurnya, "Selama setahun terakhir, Ayahmu sukses dihormati masyarakat. Ini berkat hubungan keluarga Mu yang membantunya bertahan di belakang layar... Jadi karier Ayahmu bisa lancar seperti sekarang."
An Yaruo terpana. "Pantas saja Ayah selama setahun terakhir untung banyak, bahkan bisa beli vila di Lyon... Tapi kenapa Mu Ying mau bantu aku?"
Qin Qian menjawab, "Karena ingin minta maaf atas kesulitan yang dulu ia berikan padamu... Selain itu kau sahabat Qingyou, dan sebagai kompensasi untuknya, Xiao Ying ingin kau hidup bahagia..."
"Tak kusangka, ternyata dia orang seperti itu." An Yaruo berkomentar terharu.
Gu Qingyou tersenyum, "Sebenarnya aku kagum padanya, demi cinta bisa berkorban segalanya... Beruntung sekarang dia dapat kebahagiaannya."
Qin Qian mengangguk, "Iya, sekarang Xiao Ying dan Direktur Guan sangat bahagia... Mereka sedang liburan keliling dunia, bahkan urusan Dark Angel pun tidak diurus..."
