"Bab 775 Apakah anakku tidak bisa bertahan..."
"'Ini sup yang kumasak sejak pagi, rasanya pasti enak. Jangan lupa meminumnya nanti.' Huo Yutong menghindari jawaban atas pertanyaan itu."
"Que Yan menyipitkan matanya, menatap tajam seperti elang. 'Aku harap kau tidak menunda-nunda... agar kita tidak sampai berkonflik.'"
"Huo Yutong tersenyum. 'Aku tahu kau ingin cepat-cepat menunjukkan surat cerai kita ke An Yaruo, tapi rencana itu sepertinya harus kau tunda dulu... Karena aku tidak akan bercerai. Jika kau bersikeras, kita harus menunggu dua tahun hidup terpisah sebelum bisa menggugat.'"
"Que Yan berkata dengan nada netral, 'Jika kau bersikeras demikian, aku hanya bisa mengatakan bahwa kau pasti akan menyesal di kemudian hari.'"
Huo Yutong menatap dalam-dalam wajah pria Que Yan. "Aku percaya dua tahun cukup untuk membuatmu melupakan An Yaruo dan mencintaiku, jadi pada akhirnya aku pasti tak akan menyesal."
Que Yan menatap balik Huo Yutong dengan senyum sinis di bibir. "Itu tergantung apakah perubahan yang terjadi pada keluarga Huo nanti masih bisa mendukungmu menjadi 'istriku'."
Baru sekarang wajah Huo Yutong menunjukkan perubahan. "Aku tak percaya kau bisa berbuat apa pun pada keluarga kami. Lagipula, keluarga Huo bukan lawan yang mudah ditaklukkan."
Que Yan memandang wajah pucat Huo Yutong dengan penuh minat. "Oh? Kau benar-benar mau mempertaruhkan seluruh keluarga Huo?"
Wajah Huo Yutong semakin pucat, seakan dari tatapan tajam Que Yan, ia melihat sesuatu yang mengerikan.
Menghadapi kesunyian Huo Yutong, senyum tipis muncul di bibir Que Yan. "Pulanglah dan pertimbangkan baik-baik. Semua saat kita bertemu lagi kau sudah mengambil keputusan."
……
Karena reaksi kehamilan An Yaruo tidak terlalu jelas, ia menerima undangan Qin Qian untuk menghadiri pesta ulang tahun lima tahun anak Tan Yan dari keluarga Qin.
Tapi An Yaruo tak menyangka akan bertemu Su Yize lagi di pesta itu.
Ternyata Porsche Panamera yang dikendarai Su Yize waktu itu dipinjam dari Tan Yan, karena mereka adalah sahabat baik.
Di pesta besar, saat Su Yize dan Tan Yan sedang berbincang, Qin Qian tak tahan mengejek An Yaruo, "Rupanya dokter baik hati yang disebutkan itu adalah Yize... Sepertinya kalian memang benar-benar berjodoh, bisa bertemu di Prancis, juga bisa bertemu di Kota C."
An Yaruo melotot kesal ke arah Qin Qian, "Apa yang mau kau katakan?"
Qin Qian tersenyum, "Aku hanya merasa, kalau memang sudah berjodoh, mungkin bisa dikembangkan... Karena Yize benar-benar hebat, kehebatan ini bukan pujian dariku, tapi dari mertuaku... Mereka selalu bilang, kalau punya anak perempuan, pasti akan menikahkannya dengan Yize."
Kalimat Qin Qian menarik perhatian Gu Qingyou yang sedang memandangi beberapa anak bermain-main di samping. "Benarkah? Dokter Su ini begitu hebat?"
“Aku dengar dari Tan Yan, dokter Su adalah penerima Nobel Medis termuda, penguasaannya di bidang medis sangat dahsyat……” Qin Qian melaporkan sejujurnya.
An Yaruo mendengar, sedikit terkejut. “Aku tahu dia bukan dokter biasa, tak kusangka dia begitu hebat…” Baru pada ketukan ini dia tahu Su Yize rupanya begitu rendah hati.
Qin Qian tersenyum berkata, “Dokter Su sama sekali tidak biasa… Keluarga mereka generasi-generasi berprofesi dokter, latar belakang keluarga juga bagus, wanita yang mau menikahi dia jumlahnya sangat banyak...”
Gu Qingyou menyipitkan mata setengah, memandang serius ke arah An Yaruo. “Sepertinya kau benar-benar bisa mempertimbangkan!”
“Qianqian cuma bicara sembarangan, kau ternyata ikut-ikutan mendukung... Bagaimana mungkin dokter Su tertarik padaku?” An Yaruo tak tahan melotot ke arah sahabat terbaiknya.
Gu Qingyou dengan rileks mengangkat bahu. "Apa yang tak mungkin... Urusan tidak bisa dijelaskan dengan logika."
"Kalian semua terus mempermainkanku... Aku tidak mau bicara lagi dengan kalian." Setelah berkata demikian, dia mengangkat putri kecil yang sedang meniup gelembung di sampingnya, mencium pipi sang putri dengan penuh kasih. "Bersenang-senang bersama beberapa kakak laki-laki, bahagia tidak?"
Sang putri kecil bergulat ingin turun ke lantai, karena melihat gelembung yang ditiup kakak-kakaknya lebih banyak dari miliknya.
An Yaruo terpaksa menurunkan sang putri kecil, sambil tersenyum geleng-geleng kepala. "Benar juga, lawan jenis memang saling menarik."
Qin Qian mengusap kepala mungil anaknya. "Meski dia tak banyak bicara, tapi dia pria kecil yang penuh perhatian. Lihatlah, setiap kali dia selalu merawat Keke milikmu... Makanan enak dan mainan selalu diberikan pertama kali ke Keke."
"Memang benar, Chenchen sangat penurut. Setiap kali bermain dengan Xixi, dia juga selalu memperhatikan Xixi." Setelah berkata demikian, Gu Qingyou mengangkat anak laki-laki itu, merayunya, "Chenchen, cium Bibi."
Anak laki-laki itu dengan patuh memberikan ciuman.
Gu Qingyou berkata puas, "Sayang."
An Yaruo juga tak tahan ingin memeluk anak laki-laki itu. "Biar Bibi juga memelukmu." Mengetahui anak Qin Qian yang biasanya pendiam dan hampir autis, membuat An Yaruo sebagai seorang ibu juga merasa tersayat hati.
Anak laki-laki itu tidak menolak, tapi sepasang mata berbinarnya penuh harap memandangi beberapa anak yang sedang bermain di bawah, sepertinya sangat ingin turun ke lantai.
An Yaruo yang melihat itu, mencium pipi Chenchen, lalu bersiap melepaskannya ke lantai. Tak disangka, saat membungkuk meletakkan Chenchen, tiba-tiba perut bawahnya terasa sakit menusuk.
Gu Qingyou yang cermat memperhatikan perubahan wajah An Yaruo yang tiba-tiba pucat, bertanya khawatir, "Kau baik-baik saja?"
An Yaruo mengerutkan alis, secara insting mengusap perutnya. "Entah kenapa, tiba-tiba perutku sakit sekali..."
"Ya ampun..."
Gu Qingyou kaget, buru-buru meletakkan mainan Mumu yang dipegangnya, lalu bergegas mendekati An Yaruo. "Jangan nakut-nakuti aku..."
Qin Qian juga mendekat, tegang bertanya, "Sakitnya parah?"
Keringat mengucur deras di dahi An Yaruo yang menjawab terbata-bata. "Ya..."
"Salahku tadi tidak mengingatkanmu, kondisi tubuhmu sekarang mana boleh sembarangan menggendong anak..." Gu Qingyou menyalahkan diri.
Suara parau An Yaruo terdengar, "...Tidak apa, aku istirahat sebentar... pasti membaik."
Gu Qingyou baru saja hendak menyuruh Qin Qian memanggil Su Yize, ternyata Su Yize sudah tiba di samping An Yaruo, diikuti oleh Tan Yan.
"Ada apa?" tanya Tan Yan.
Qin Qian cemas menjawab, "Sepertinya Yaruo mengalami kontraksi rahim..."
Menghadapi kepanikan orang lain, Su Yize tetap tenang sebagai dokter profesional. "Sakitnya seperti dicabik atau tumpul?"
"Tumpul." An Yaruo sudah tidak sanggup berdiri tegak karena sakit.
"Sialan!"
Su Yize tak tahan memaki-maki, seketika memeluk An Yaruo dengan dekapan horizontal.
Gu Qingyou buru-buru bertanya, "Kau mau bawa dia ke mana?"
Su Yize menjawab, "Dia harus segera dibawa ke rumah sakit sekarang, kalau tidak anaknya tidak akan bisa bertahan..."
Gu Qingyou dan Qin Qian sama-sama kaget.
Saat itu An Yaruo sudah pingsan karena kesakitan dalam pelukan Su Yize.
Tan Yan segera menyuruh supir keluarga untuk mengantar Su Yize dan An Yaruo ke rumah sakit.
Banyak tamu undangan yang hadir di pesta ulang tahun itu, mereka semua terpana melihat Su Yize menggendong An Yaruo keluar dari Rumah Keluarga Qin.
Di dalam mobil, An Yaruo mulai sedikit sadar, bertanya dengan lemah, "Apakah anakku bisa selamat..."
Su Yize menjawab, "Selama aku ada, anak itu tidak akan kenapa-kenapa."
