Bab 786 Buktikan Padanya
An Yaruo menatap lurus ke mata Que Yan, berkata kata demi kata, “Apa kau benar-benar mau membuat urusanku semakin terbongkar?”
“Urusan apa?” Ekspresi di wajah Que Yan mulai terlihat muram.
“Huo Yutong mengirim Video kemesraanmu dengannya ke ponsel yang kau tinggalkan untukku. Masihkah kau menyangkal ini bukan kenyataan?” Awalnya dia tak ingin mengungkap, tapi amarahnya meledak karena sikapnya yang justru menuduhnya tak percaya.
Que Yan memperhatikan ekspresi marah An Yaruo, berpikir sejenak. “Aku tahu kau mungkin menerima Video yang sangat meyakinkan, tapi itu palsu. Karena aku dan Huo Yutong memang tak pernah melakukan apapun.”
An Yaruo terkejut, tatapannya beralih dari wajah Que Yan ke selimut beludru putih, lalu kembali ke wajahnya. “Ini hanya penjelasanmu. Orang di Video itu persis sepertimu!”
“Mungkin Huo Yutong sengaja mencari orang yang mirip denganku untuk merusak hubungan kita.”
“Harus bagaimana aku percaya?” Entah mengapa, senyuman dingin merekah di wajah An Yaruo. “Kau mau aku percaya ada orang di dunia ini yang miripmu sampai bisa kusalahkan?”
"Aku akan menemukan orang itu, nanti kau akan mengerti." Que Yan memandang An Yaruo, berkata dengan datar.
"Meski orang dalam video itu bukan kau, kita tak mungkin bersatu." An Yaruo membentak marah. "Kau sudah membuang perasaan kita."
"Urusan ini tak lagi ada di tanganmu, karena aku tak akan meninggalkanmu lagi, apapun yang kau katakan." Setelah berkata demikian, Que Yan melepaskannya, turun dari ranjang pasien, dan pergi ke jendela untuk menelepon.
Panggilan itu untuk menyuruh orang menyelidiki urusan video tersebut.
Meski tak tahu apakah saat ini ia sedang berakting, tapi dia harus mengakui, mendengar sanggahannya tentang hubungan dengan Huo Yutong, hatinya tak lagi terasa sakit seperti diremas.
Setelah beberapa saat, Que Yan kembali duduk di tepi ranjang, memandang An Yaruo yang wajahnya pucat dan lemah. "Aku akan mengembalikan kebenaran padamu."
An Yaruo memejamkan mata. "Silakan keluar, aku ingin beristirahat."
"Baik, tapi aku tak akan pergi." Que Yan mengangkat tangannya dan menciumnya dengan lembut, melemparkan kalimat tegas ini.
An Yaruo tak memberikan respons.
Baru kemudian Que Yan mengembalikan tangannya ke dalam selimut, menjauh dari tepi ranjang.
……
Beberapa hari berikutnya, Que Yan sibuk dengan sesuatu yang tak diketahui, tak datang menemui An Yaruo hingga hari kepulangannya dari rumah sakit.
Saat itu Gu Qingyou, Bibi Shu, dan Qin Qian menemani An Yaruo meninggalkan kamar pasien. Di lorong sempit rumah sakit, mereka berpapasan dengan Que Yan.
Gu Qingyou langsung menghalangi tubuh An Yaruo, tatapan dinginnya menembus Que Yan yang tampan dengan setelan jas. "Apa yang kau inginkan?"
Tatapan Que Yan melewati Gu Qingyou, langsung tertancap pada tubuh An Yaruo. "Ikut aku, aku akan membawamu menemui Huo Yutong, akan kusuruh dia memberitahukan kebenaran sesungguhnya langsung dari mulutnya."
"Apa kebenaran sesungguhnya?" Gu Qingyou menoleh ke An Yaruo di belakangnya dengan ragu.
An Yaruo menundukkan tatapan. "Masih bisakah aku mempercayaimu?" Katanya pada Que Yan.
Que Yan menjawab, "Jika setelah menemui Huo Yutong di relung hatimu masih ada keraguan, maka aku takkan pernah muncul di hadapanmu lagi."
An Yaruo menutup mata lama seolah sedang berusaha meyakinkan diri sendiri. "Baik, aku ikut denganmu." Akhirnya, dia berhasil meyakinkan dirinya.
Mendengar ini, Gu Qingyou menarik tangan An Yaruo. "Kau mau melakukan apa?"
An Yaruo memandang wajah penuh perhatian sahabatnya. "Maaf, ada beberapa hal yang tak kusampaikan padamu... Tapi setelah kembali, akan kujelaskan semuanya."
Gu Qingyou mengangguk, melepaskan genggaman.
An Yaruo melangkah demi langkah mendekati Que Yan. Tubuhnya yang semakin kurus belakangan ini membuatnya terlihat ringkih.
Que Yan melepas mantel jasnya, menempelkannya di bahu An Yaruo. "Xu Ran, bawa mobil ke pintu rumah sakit." Dengan suara berat dia memerintahkan.
An Yaruo tahu Que Yan melakukan ini untuk menghindarinya tertiup angin, tapi dia tak menghiraukan Que Yan, langsung berjalan menuju lift rumah sakit.
……
Di sebuah klub pribadi eksklusif, An Yaruo akhirnya bertemu dengan Huo Yutong.
Saat itu Huo Yutong sedang berdiri di tepi jendela. Bayangan tubuhnya yang indah berpostur ramping itu terlihat begitu kesepian.
An Yaruo memperhatikan, saat Huo Yutong melihat Que Yan menopang pinggangnya dan dengan hati-hati merawatnya, di mata Huo Yutong terlintas bayangan kepedihan yang jelas.
Ini membuat An Yaruo agak terkejut.
Karena selama ini dia mengira putri keluarga kaya yang sombong dan arogan seperti Huo Yutong seharusnya tidak akan pernah menunjukkan sisi rentannya di depan umum, apalagi Huo Yutong adalah wanita yang punya cara seperti ini.
"Melihatmu, aku makin tidak tahu di bagian mana aku kalah darimu... tapi tetap saja aku kalah..." Huo Yutong memulai pembicaraan, senyuman pahit menghiasi wajahnya.
An Yaruo tidak menjawab.
Dia sama sekali tidak berniat berkomunikasi dengan Huo Yutong, karena saat ini dia hanya datang untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya, dan dia sangat paham bahwa wanita bernama Huo Yutong ini tidak sederhana.
Tatapan dingin Que Yan tertuju pada Huo Yutong. "Katakan semua yang kau tahu!"
Huo Yutong menarik napas dalam, lalu perlahan membuka mulut, "Aku tahu Nona An mungkin juga mengira video itu yang aku unggah, tapi kenyataannya, sebelum Que Yan menyergahku, aku pun tidak tahu tentang keberadaan video ini."
An Yaruo terkejut.
Jika bukan Huo Yutong, lalu siapa yang mengirimnya?
Kepedihan terkumpul di mata Huo Yutong saat menatap Que Yan. "Antara aku dan Que Yan hanya ada status suami-istri secara nama, tidak ada kenyataan pernikahan."
Namun tatapan Que Yan justru tertancap di tubuh An Yaruo. "Sekarang kau percaya?" tanyanya pelan.
An Yaruo tetap tidak memberikan respons.
Huo Yutong melihat mata Que Yan hanya memandang Huo Yutong, lalu menarik kembali tatapannya dengan perih. "Video ini, jika tebakanku benar, pasti dikirim oleh Paman dan Bibi..."
An Yaruo tahu yang dimaksud "Paman dan Bibi" oleh Huo Yutong adalah orang tua Que. Alisnya berkerut. Mengapa keluarga Que melakukan ini?
Huo Yutong menebak keraguan di hati An Yaruo, menjelaskan, "Sejak Paman dan Bibi tahu wanita yang dipedulikan Que Yan adalah kau, mereka tak pernah menginginkan kalian bersama. Karena latar belakangmu yang biasa tak bisa mereka terima..."
An Yaruo sudah pernah mendengar ini dari Que Yan sebelumnya. Kini setelah dikonfirmasi Huo Yutong, hatinya dipenuhi kekecewaan.
Dia benar-benar tak pernah menyangka hati manusia bisa begitu munafik. Keluarga Que yang jelas-jelas membencinya, selama setahun lebih pura-pura menunjukkan kasih sayang.
Pantas saja mereka bisa menguasai perusahaan Klan Que selama bertahun-tahun, kelicikan mereka memang tiada tanding.
"Jangan salahkan Paman dan Bibi yang oportunis. Bagi keluarga selevel mereka, tak mungkin menerima gadis dari keluarga biasa..." Huo Yutong melanjutkan. "Mereka hanya mempertimbangkan masa depan Que Yan. Jika dia menikahimu, bukan cuma keluarga yang keberatan, dunia luar pun akan ramai membicarakannya."
"Tak perlu kau mengingatkanku." Que Yan melototkan mata penuh teguran ke arah Huo Yutong.
