Bab 813 Menghalangi Peluru untuknya
Setelah Su Mo pergi, An Yaruo segera memaparkan situasi ini secara jujur pada Gu Qingyou dan Qin Qian.
Gu Qingyou menganalisis dengan rasional, "Menurutku sifat dasar Su Mo tidak buruk. Semua yang dia lakukan di masa lalu mungkin benar-benar dimanfaatkan oleh Huo Yutong. Perlu diketahui, Su Mo yang pertama kali kulihat dulu adalah sosok yang baik hati dan bermurah hati. Jadi ketika Su Mo mengetahui Huo Yutong berniat merebut harta keluarga Que, dia datang memberi pencerahan padamu—ini seharusnya hanya murni niat baik..."
Qin Qian berkata, "Tan Yan juga pernah menyebutkan Su Mo padaku. Katanya mereka saling mengenal sejak masa sulit. Menurutnya Su Mo adalah gadis yang sangat baik."
"Tapi mengapa harus memberitahukan hal ini padaku?" An Yaruo kebingungan, "Direktur Jiang adalah sahabat terbaik Que Yan. Bukankah seharusnya dia memberitahu Direktur Jiang?"
Mendengar itu, Qin Qian tersenyum lembut. "Yaru, kalau Su Mo menghubungi Direktur Jiang, menurutmu apa reaksi Qingyou?"
"Aku benar-benar bodoh, hampir melupakan hal ini..." An Yaruo berkata dengan malu.
Gu Qingyou menjawab dengan tegas, "Kurasa alasan Su Mo tidak menghubungi Jiang Jun bukan terutama karena takut aku salah paham, tapi dia tidak ingin lagi mengganggu kehidupan Jiang Jun..."
Qin Qian mengangguk, "Kupikir Su Mo benar-benar telah kembali menjadi dirinya yang dulu."
Gu Qingyou menoleh ke An Yaruo. "Apakah kamu akan memberitahu Que Yan tentang hal ini?"
An Yaruo menjawab, "Sekarang kamu juga tahu hal ini. Kamu bisa pergi memberi pencerahan padanya."
Qin Qian berbisik kecil, "Menurutku kalau Qingyou menjelekkan Huo Yutong di hadapan Direktur Que, mungkin saat ini Direktur Que belum tentu mau mendengar. Kabarnya hubungannya dengan Huo Yutong sekarang sangat baik..."
Tubuh An Yaruo sedikit terpana.
Gu Qingyou mendesah pelan, “Qin Qian benar, ucapanku mungkin tak didengarkannya. Jika ia mau mendengar, pasti akan membujukmu di Lyon……”
Mendengar itu, An Yaruo refleks mengangkat kepala, melotot ke arah Gu Qingyou. “Kau… Apa yang kau lakukan?”
Gu Qingyou menggigit bibir bawah dengan lembut, terbata-bata, “Sebenarnya saat kau pulang ke Lyon untuk urusan Paman waktu itu, aku pernah menelepon Que Yan… Kuingin ia mengerti apa yang terpenting di dunia ini, sayangnya akhirnya ia tetap tak menahanmu.”
Dada An Yaruo tiba-tiba terasa sakit yang tak terucapkan.
Rupanya Qingyou juga pernah membujuknya……
Tapi ia tetap memilih mengikuti rencana orang tua……
Ia tahu tak ada manusia yang tega melihat orang tuanya mengakhiri hidup, tapi tanpa ragu, dengan ketegasan ia memilih bersama Huo Yutong. Kini bahkan perasaan mereka begitu dalam. Lagi-lagi ia bertanya: Apakah dulu ia benar mencintainya?
Memikirkan ini, dada An Yaruo dipenuhi kepedihan, sampai hidungnya terasa pedih.
Qin Qian mendengar ucapan Gu Qingyou, tersulut emosi, “Menurutku Direktur Que yang pandangan dingin seperti ini biarkan saja dijebak Huo Yutong… Jangan pedulikan lagi.”
An Yaruo menutup matanya dengan berat hati, lama kemudian baru bersuara, “Biarkan Direktur Jiang yang bicarakan ini dengan Que Yan. Aku tak ingin lagi terkait dengannya.”
“Yang kutakutkan adalah ucapan Jun juga tak didengar Que Yan, karena aku pun sudah meminta Jun membujuk Que Yan agar tak gegabah menuruti orang tua, sayangnya bahkan Jun tak bisa mengubah keputusan Que Yan…” Gu Qingyou berkata dengan ketidakberdayaan.
Qin Qian terbelalak, “Jadi, tetap harus Yaru yang membujuk Direktur Que?”
Gu Qingyou memandangi An Yaruo, berkata tulus, “Kupikir ucapan Yaru mungkin bisa didengar Que Yan, lagipula, mereka dulu pernah saling mencintai...”
……
Saat Su Mo naik taksi yang datang sebelumnya untuk meninggalkan Lanxi, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon.
Orang di seberang segera mengangkat, suara pria rendah yang bergema terdengar, “Kau sudah menanganinya?”
Su Mo tersenyum, “Aku menunjukkan data yang kausiapkan pada Yaru, dia sepertinya percaya, kurasa selanjutnya dia akan menghubungimu...”
Pria itu menghela napas lega, “Terima kasih atas bantuanmu. Aku tahu memintamu kembali ke tempat Qingyou dan Jiang Jun bukan hal mudah.”
Su Mo menyandarkan kepala perlahan di sandaran kursi, memandang ke luar jendela, berkata lembut, “Sebenarnya yang harus berterima kasih adalah aku... karena jika bukan kau, mungkin aku takkan pernah tahu bahwa aku selama ini diam-diam dimanfaatkan Huo Yutong... Jadi, aku sangat menyesali perbuatanku pada Qingyou dulu, tapi aku lega melihat Jiang Jun dan Qingyou sekarang hidup bahagia.”
Pria itu mendesah pelan, “Kau dan Jun awalnya adalah jodoh yang ditakdirkan langit, sayangnya... berjodoh tapi tak bersatu.”
Su Mo dengan tenang berkata, “Kau percaya? Sebenarnya setelah periode ketenangan ini, beberapa hal baru kusadari, sayangnya sudah terlambat... Tapi bisa kuberitahu, perasaanku pada Jiang Jun sudah kupasrahkan...”
“Yang kau maksud 'terlambat mengerti' itu...” pria itu berhenti sejenak sebelum menyebut nama, “Shan Yan?”
Su Mo perlahan menutup matanya, suaranya menjadi serak, "Sudah, sampai di sini saja. Aku mendoakanmu dan Nona An bisa bersama sampai rambut memutih."
“Terima kasih. Saat aku dan Yaru menikah, pasti akan kuundang kau.”
“Baik, saat itu pasti akan kuhadiri.”
……
Usai mengakhiri telepon dengan Su Mo, Que Yan menyandarkan diri di kursi kantornya, terperangkap dalam pikiran.
Selama ini ia khawatir tanpa kehadirannya di sisinya, Su Yize mungkin akan memanfaatkan celah. Sekarang masalah akhirnya terselesaikan...
Jika perkiraannya benar, selanjutnya dia akan menghubunginya. Di telepon nanti, dengan sengaja ia akan menyelipkan nama Su Yize agar dia mengira Su Yize dan Huo Yutong mungkin berkonspirasi. Dengan begitu, dia akan menjauhi Su Yize...
Jangan salahkan ia menggunakan siasat licik. Karena dialah wanita miliknya, tak boleh ada yang berani mengincar.
……
An Yaruo terus merenung apakah akan menelepon Que Yan, tetapi lama tak juga memutuskan.
Dia benar-benar tak ingin lagi terlibat dengannya. Tapi memikirkan dokumen penilaian aset itu, hatinya langsung gemetar...
Setelah merenung tiga hari, An Yaruo akhirnya memutuskan menelepon Que Yan.
Tapi tak disangkannya, percakapan dengan Que Yan ini justru membuatnya mencurigai Su Yize yang selalu muncul di sisinya belakangan ini.
Berdasarkan ucapan Que Yan dan penilaiannya, ia merasa Su Yize mungkin berkonspirasi dengan Huo Yutong. Tujuan mereka adalah merebut usaha keluarga Que...
“Kebetulan hari itu Su Yize langsung meneleponnya, mengajaknya ikut serta dalam sebuah acara yang diorganisir Rumah Sakit Jiang Group untuk membantu anak-anak panti asuhan, namun An Yaruo langsung menolak tanpa berpikir panjang…”
“Su Yize saat itu tidak mencurigai apa-apa, namun beberapa hari kemudian ketika Su Yize kembali mengajak An Yaruo dan sekali lagi ditolak, akhirnya Su Yize datang ke Rumah Bi.”
“Karena menyukai lingkungan Gunung Boming, An Yaruo tetap tinggal di Rumah Bi meski orang tuanya sudah kembali ke Kota C.”
“Bibi Shu dengan ramah menyambut Su Yize masuk ke ruang tamu, namun sorot mata jernih Su Yize terkunci erat pada An Yaruo.”
“Aku tahu pasti ada sesuatu yang membuatmu menghindariku seperti ini… Bisakah kau memberitahuku kebenaran?”
“An Yaruo tidak berniat jujur pada Su Yize, karena belum memiliki bukti dan hanya mengandalkan penilaian di relung hati, ia tersenyum padanya, ‘Aku tidak menghindarimu, memang akhir-akhir ini aku malas keluar rumah…’”
“Su Yize mendekat, hendak memegang bahu An Yaruo untuk bertanya serius, tak disangka saat itu terdengar Byur! suara tembakan…”
“Gemuruh dahsyat itu membelah keheningan Rumah Bi, sementara An Yaruo sama sekali belum tersadar, apalagi mengetahui peluru itu sedang meluncur ke arahnya.”
“Di detik-detik genting seribu jun itu, Su Yize dengan cepat membalikkan tubuh An Yaruo, menggunakan tubuhnya sendiri sebagai perisai untuk menghadang peluru tersebut…”
“Bab 814 Pendampingan yang Hampir Tak Pernah Meninggalkan”
“Bab 814 Pendampingan yang Hampir Tak Pernah Meninggalkan”
"Lampu merah di ruang operasi terus berkedip-kedip, An Yaruo menyandarkan tubuhnya di tembok putih rumah sakit, semakin membuat wajahnya yang sudah renta terlihat pucat bagai kertas."
"Pasangan An dan Gu Qingyou segera tiba di rumah sakit. Melihat kondisi An Yaruo yang hampir hancur, Ibu An kaget, 'Yaru, kau baik-baik saja?'"
"An Yaruo menggelengkan kepala dengan membeku."
"Ibu An semakin khawatir melihat reaksinya, 'Jangan-jangan kau jadi seperti ini karena ketakutan?'"
"Ayah An berkata dengan amarah, 'Siapa sebenarnya yang berniat mencelakai Yaru? Di masyarakat yang taat hukum seperti sekarang, masak masih ada yang berani melakukan hal melanggar hukum seperti bunuh-bunuhan!'"
"'Yaru, Yaru...' Ibu An terus memanggil, sangat khawatir mental anaknya akan menerima guncangan."
"'Bu, aku baik-baik. Aku hanya khawatir tentang dokter Su...' Akhirnya An Yaruo bersuara, namun suaranya parau sekali."
"Baru kemudian Ibu An menghela napas lega, merangkul erat anaknya dengan suara tersekat, 'Yang penting kau selamat, selamat...'"
"'Tenang saja, Yaru tidak apa-apa. Tapi memang sempat kaget. Untung saat itu ada dokter Su yang segera menghalangi peluru untuk Yaru, kalau tidak...' Bibi Shu yang tidak menyaksikan TKP karena sedang di dapur itu masih gemetar mengingat dentuman senjata yang memekakkan telinga tadi."
"'Lalu bagaimana kondisi dokter Su sekarang?' tanya Ayah An penuh perhatian."
Bibi Shu menjawab, "Si pembunuh menembak sekali lalu kabur... Aku dan Yaru segera mengantar dokter Su ke rumah sakit. Sekarang dokter sedang mengeluarkan peluru dari tubuh dokter Su. Keadaannya masih belum jelas, hanya saja dokter Su kehilangan banyak darah..."
"Siapa sebenarnya yang berniat jahat pada Yaru seperti ini?" Ayah An kembali bertanya dengan marah.
Gu Qingyou berkata tegas, "Menurutku pasti ini ulasan pembunuh bayaran. Orang biasa tidak akan berani melakukan ini, apalagi Yaru tidak punya musuh..."
"Pembunuh bayaran?" Ibu An terdiam seribu bahasa.
Gu Qingyou mengangguk, "Pasti ada yang menyewa pembunuh bayaran untuk menarget Yaru."
Mendengar ini, wajah Ibu An langsung pucat.
Bibi Shu bertanya, "Qingyou, kalau ini pekerjaan pembunuh bayaran, apa kita bisa minta Xiao Ying menyelidikinya... Kupikir Xiao Ying bisa cepat dapat informasi."
Gu Qingyou menjawab lembut, "Sudah aku hubungi Xiao Ying dan meminta Dark Angel menyelidikinya... Seharusnya segera ketahuan siapa pembunuh dan dalangnya."
"Menurutku tak perlu diselidik lagi. Ada satu pihak yang selalu berniat jahat pada keluarga An, ingin menghabisi Yaru," suara Ayah An terdengar dingin.
Gu Qingyou menatap Ayah An sambil mengerutkan kening, "Paman maksud... Ibu Que Yan?"
Ayah An yang biasanya berwatak lembut, kini mengatupkan gigi marah, "Selain dia, masih ada orang lain? Jangan lupa, sebelumnya demi memaksa Yaru meninggalkan Que Yan, dia sampai menjebakku masuk penjara... Jadi orang seperti ini, hal apa lagi yang tidak bisa dilakukannya?"
Bibi Shu mengangguk setuju, "Aku juga merasa orang tua Que Yan paling dicurigai, lagipula Yaru tidak punya permusuhan dengan siapa pun..."
Gu Qingyou berkata dengan rasional, "Saat ini belum ada bukti nyata, kita sementara tidak bisa memastikan ini perbuatan orang tua Que Yan... Tapi siapapun yang berusaha menjerumuskan Yaru, aku pasti akan mengungkap orang ini demi Yaru, membuatnya membayar harga setimpal!"
An Yaruo sama sekali tidak ikut campur dalam diskusi orang tua dan sahabatnya, karena di kepalanya kini dipenuhi gambar Su Yize yang seluruh tubuh berlumuran darah terbaring di pangkuannya.
Dia tidak berani percaya, sama sekali tidak bisa menerima kenyataan bahwa Su Yize yang sehat walafiat tiba-tiba nyawanya terancam...
Dia berharap semua ini hanya mimpi, sayangnya mimpi ini tak kunjung usai...
Entah berapa lama berlalu, dokter keluar dari ruang operasi. An Yaruo yang pertama menyambut, menarik lengan baju dokter itu bertanya, "Bagaimana kondisi Dokter Su? Sudahkah peluru dikeluarkan? Dia baik-baik saja, kan?"
Dokter menjawab dengan sopan, "Nyonya Jiang, Nona An... Peluru telah berhasil dikeluarkan dari tubuh Dr. Su, namun Dr. Su belum melewati masa subur karena peluru menembus paru-parunya menyebabkan hipoksia... Saat ini Dr. Su masih dalam kondisi shock, apakah bisa sadar tergantung pada takdirnya dalam 24 jam ke depan!"
Fakta yang diungkapkan dokter membuat seluruh tubuh An Yaruo bergetar hebat, ia memandangi dokter dengan tatapan tak percaya, "Kau... kau bilang... Jika Dr. Su tidak melewati 24 jam ini, dia mungkin... mungkin takkan pernah sadar?" Suaranya gemetar.
Dokter mengangguk pasrah, "Ini memang kondisi Dr. Su saat ini."
Tubuh An Yaruo seolah kehilangan tenaga, seketika itu juga lunglai terjatuh di lantai kayu.
……
Di kamar pasien yang sunyi, An Yaruo hanya bisa mendengar suara monitor detak jantung yang tik... tok... Ia duduk di tepi ranjang, memandangi Su Yize yang membeku bagai mayat dengan masker oksigen, air mata jatuh berderai-derai membasahi sprei putih bersih.
Gu Qingyou masuk membawa makanan, melihat An Yaruo masih terpaku di sisi ranjang pasien, terus membujuk, "Makanlah dulu. Jika kau berniat menemani Dr. Su semalam suntuk, kau butuh stamina."
Tatapan An Yaruo kosong, suara lemahnya bergetar, "Aku tak bisa menelan."
Gu Qingyou menarik kursi dan duduk di sampingnya, menghibur, "Aku percaya Dr. Su dilindungi Langit Manifest, dia pasti akan baik-baik saja."
Air mata An Yaruo masih belum berhenti, ia berkata dengan terbata-bata, "Aku seharusnya tidak meragukan seseorang yang telah menyelamatkan dan membantuku berkali-kali... Jika aku tidak menghindarinya, ia tidak akan datang mencari ke tempat Bibi Shu, maka sekarang ia tidak akan terbaring di ranjang pasien yang sedingin ini..."
"Tadi aku masih berpikir bagaimana Dokter Su bisa muncul di tempat Bibi Shu... Rupanya kau yang menghindarinya... Tapi mengapa kau menghindarinya?" Gu Qingyou bertanya dengan ragu.
An Yaruo menjawab perlahan, "Setelah bertemu Su Mo waktu itu, setelah berpikir panjang, akhirnya aku menelepon Que Yan... Que Yan percaya pada ucapanku, ia langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki apakah Huo Yutong melakukan penilaian aset. Beberapa menit kemudian ia membalas teleponku, katanya Huo Yutong memang diam-diam melakukan penilaian aset pada usaha keluarga Que. Ia akan melanjutkan investigasi untuk mengetahui tujuan Huo Yutong, sekaligus memintaku waspada terhadap Su Yize karena menurut investigasinya, orang yang menemani Huo Yutong melakukan penilaian aset adalah Su Yize..."
Gu Qingyou terkejut, "Kau bilang yang menemani Huo Yutong melakukan penilaian aset adalah Su Yize?"
An Yaruo mengangguk, "Ini fakta yang diselidiki Que Yan, jadi aku percaya sepenuhnya. Ditambah pertemuanku dengan dokter Su memang banyak kebetulan, aku memilih sementara menghindari dokter Su, menunggu Que Yan menyelidiki sampai tuntas dulu... Tapi tak kusangka, urusan ini belum jelas, dokter Su malah menghalangi peluru untukku, sekarang nyawanya terancam... Aku merasa hatiku seperti dicengkeram erat, sakit sekali... Karena kalau dokter Su benar sekutu Huo Yutong dengan tujuan merusak hubunganku dengan Que Yan untuk merebut usaha keluarga Que, kenapa ia mau mempertaruhkan nyawa menghalangi peluru ini?"
