Bab 830 Memilih Percaya pada Su Yize
Karena ancaman An Yaruo, Xu Ran terpaksa menemani An Yaruo mencari Su Yize di sekitar pesisir.
Berdasarkan suara sirene kapal yang didengar Su Yize saat itu, melalui perhitungan kecepatan kapal, Xu Ran segera menemukan posisi Su Yize.
Akhirnya, mereka menemukan Su Yize di sebuah gubuk kecil tak terpakai di tepi pantai.
Saat itu Su Yize sudah tak sadarkan diri, tanpa pikir panjang An Yaruo langsung berlari mendekat...
Xu Ran menyadari ruang gelap kecil ini aneh, karena di dalam ruangan tidak ada udara keruh yang menyelimuti, malah sirkulasi udaranya lancar, sangat mirip dengan ruangan yang sebelumnya selalu berventilasi. Namun saat Xu Ran menyadari hal ini, An Yaruo sudah membantu Su Yize berdiri...
"Cepat bantu." An Yaruo memerintahkan Xu Ran, berencana segera membawa Su Yize ke rumah sakit.
Xu Ran terpaksa menepiskan keraguannya sementara dan menuruti perintah An Yaruo. Namun saat hendak mendekat, laras senjata sudah menempel di pelipisnya.
Meski refleks Xu Ran sangat cepat, ia tetap gagal mengorek senjata dari saku jasnya, seketika terjebak dalam keseimbangan rapuh.
Bawahan lain yang mengikuti Xu Ran juga diarahkan senjata oleh orang lain, tak bisa bergerak.
An Yaruo yang sedang menanti bantuan Xu Ran tertegun melihat adegan ini, butuh satu detik baru tersadar, "Dokter Su, kau..."
Su Yize menjawab panggilan lemah An Yaruo dengan suara parau, "Yaruo..."
Xu Ran buru-buru berseru, "Nona An, cepat ambil senjata yang kusimpan di tubuh Anda! Dokter Su bersekongkol dengan Huo Yutong, dia sengaja memancing Anda ke sini untuk disergap..."
An Yaruo memandang Xu Ran yang terkekang, lalu menatap Su Yize yang nyaris tak bernyawa. Kemampuannya berpikir rasional runtuh, "Bagaimana mungkin Dokter Su berkomplot dengan Huo Yutong?"
“Cepat, Nona An, dokter Su tahu kau membawa senjata, jadi masih pura-pura sakit. Segera keluarkan senjatamu untuk membela diri...” Xu Ran berteriak.
Namun, An Yaruo tidak melakukannya. Dia menggelengkan kepala keras-keras. "Yi Ze dan Huo Yutong pasti tidak bersekongkol..."
Xu Ran tak berdaya, kedua tinjunya menggenggam erat. "Nona An, jangan ragu. Percayalah padaku..."
An Yaruo masih bingung. Detik berikutnya, laras senjata menempel di pelipisnya. Peluang menyelamatkan diri pun sirna.
Xu Ran yang menyaksikan adegan ini langsung pucat. "Nona An..."
An Yaruo membeku di tempat. Tekstur logam dingin di pelipisnya membuatnya mencium aroma kematian. Darahnya seakan membeku.
"Huo Yutong! Lepaskan Nona An sekarang! Jika tidak, Direktur Que akan mencincangmu sampai berkeping-keping!" Xu Ran membentak.
Baru saat itu An Yaruo menyadari: orang yang mengarahkan senjata ke kepalanya adalah Huo Yutong.
Huo Yutong tertawa panjang. "Aku tahu Que Yan akan menyiksaku nanti. Tapi sekarang, bahkan kematian pun tak kutakuti. Apalagi ancaman kosong?"
"Apa maumu?" An Yaruo berusaha tenang, suaranya dingin.
Huo Yutong menggeser laras senjata di pipi putih An Yaruo. "Menurutmu, jika wajahmu kuhancurkan dengan peluru ini... Masihkah Que Yan mencintaimu?"
An Yaruo erat-erat menyangga Su Yize yang dalam keadaan Tak Sadarkan Diri, memaksa dirinya menghapus Ketakutan dan tetap rasional. "Kau masih muda, seharusnya tak menghancurkan hidupmu sendiri..."
Huo Yutong kembali tertawa panjang. "Jika keluarga Huo terpuruk, untuk apa aku mengulur ajal di dunia ini? Hatiku sudah mati saat ini juga..."
"Aku berjanji, takkan melanjutkan pemusnahan sampai ke akar terhadap Huo Group, asalkan kau melepaskan kami sekarang." ujar An Yaruo dengan khidmat.
Huo Yutong tiba-tiba menekan keras senjata ke pelipis An Yaruo, mengatupkan gigi, "Kau pikir aku percaya? Lagipula, meski kau mau melepaskan, Que Yan takkan... Keluarga kami sudah tak punya jalan hidup."
"Percayalah, Que Yan akan mendengarku, aku pasti bisa meyakinkannya..." An Yaruo terus menghibur. Sebenarnya dia sedang mengulur waktu, dia tahu jika Que Yan baik-baik saja, pasti sedang dalam perjalanan ke sini.
Sayang, Huo Yutong melihat melalui tipuannya, marah, "Jangan coba-coba mengulur waktu, kau pikir aku percaya omong kosongmu?"
An Yaruo menutup mata karena emosi Huo Yutong, tubuhnya gemetar ketakutan.
Huo Yutong semakin menekan sasaran senjata ke pelipisnya, berkata, "Bukannya kau mau menyelamatkan Su Yize? Baik, kuberi kau kesempatan."
An Yaruo menahan Ketakutan di relung hati, "Katakan."
"Selama kau masuk ke ruang dalam gudang hitam ini, biarkan pembunuh bayaranku bermain-main dengan baik denganmu, aku akan bebaskan dokter tak bersalah ini!" Huo Yutong tertawa.
Tubuh An Yaruo seketika menegang, wajahnya pucat pasi.
Melihat reaksi An Yaruo, Huo Yutong tertawa semakin keras. "Kenapa? Sekarang kau punya kesempatan menyelamatkan penolongmu, tak mau berkorban?"
"Huo Yutong, kuperingatkan! Jika kau berani lukai Nona An sedikit pun, Direktur Que pasti akan melemparkanmu ke neraka!" Xu Ran mengatupkan gigi.
"Anjing setia! Nyawamu sendiri hampir tak bisa bertahan, masih memikirkan kesetiaan... Tapi tenang, takkan kubunuh kau. Aku ingin kau melapor langsung ke Que Yan tentang semua yang akan dialami An Yaruo!" Huo Yutong tertawa terbahak.
An Yaruo melotot tajam ke arah Huo Yutong. "Benarkah? Asal aku ikuti syaratmu, kau akan bebaskan Yize?"
Xu Ran terkejut mendengar ucapan An Yaruo. "Nona An..."
An Yaruo menundukkan kelopak matanya. "Dokter Su telah berkali-kali menyelamatkanku, kali ini juga karena kena batunya. Tak mungkin aku tak menolongnya."
"Tapi Dokter Su bersekongkol dengan Huo Yutong... Mereka benar-benar satu tim... Nona An, tindakanmu ini akan menghancurkan hubunganmu dengan Direktur Que!" Xu Ran panik membujuk.
An Yaruo tetap tak bergeming. Matanya memancarkan cahaya teguh saat memandang Su Yize yang tak sadarkan diri.
Xu Ran terus menggelengkan kepala, tidak berani percaya An Yaruo akan membuat keputusan seperti ini.
Huo Yutong jelas juga tidak menduga An Yaruo akan menyetujui dengan begitu tegas, berkata dengan nada terharu, "Nona An memang berbaik hati... membuatku kagum."
Xu Ran memohon, "Nona An, jangan lakukan ini, kau benar-benar akan menyesal, Dokter Su dan Huo Yutong satu geng..."
An Yaruo tidak menjawab Xu Ran, tatapannya masih tertancap pada Su Yize.
Huo Yutong mungkin khawatir semakin lama ditunda akan menimbulkan komplikasi, lalu memerintah, "Cepat bawa Nona An ke ruang perpisahan untuk diberi pelayanan baik!"
Saat itu, dua pembunuh berbaju hitam berkacamata gelap mendekati An Yaruo, berdiri di kiri-kanan lalu menekan bahunya.
"Segera pergilah, nikmatilah." Huo Yutong tertawa pendek kepada An Yaruo.
An Yaruo dengan wajah datar berkata, "Lepaskan dulu Dokter Su, baru aku akan melakukan sesuai permintaanmu!"
