BAB 863KembaliLaluDaftarMenikah
Dia yakin maksud Shan Yan membawanya ke Australia adalah karena ada dokter di sana yang bisa menyembuhkan penyakitnya, lagipula Shan Yan takkan bermain-main dengan nyawa anak.
Tapi jika tubuhnya sudah sembuh, haruskah dia benar-benar punya anak lagi dengan Shan Yan?
Gagal memberikan keluarga utuh untuk Xiao Xi, mereka sudah bersalah padanya. Masak harus menyakiti anak kedua juga?
Tapi jika tidak begini, tak ada cara lain menyelamatkan Xiao Xi... Seperti kata Shan Yan, bahkan jika menggunakan darah tali pusat Xixi untuk operasi Xiao Xi, hasil akhirnya akan sama seperti sekarang.
Saat ini, dia benar-benar merasa Tuhan sepertinya ingin mengikatnya dengan Shan Yan...
Sebenarnya kebencian terhadap Shan Yan sudah lama hilang ketika melihat perhatian tulusnya pada Xiao Xi... Jadi, dulu dia pernah berpikir untuk berteman dengannya.
Sayangnya, dia menghalangi hubungan Jiang Jun dan Qingyou, membuat Shan Yan menganggapnya wanita bajingan terkutuk, sehingga persahabatan mereka mustahil terwujud.
Tapi Shan Yan tak tahu, dia selalu mendoakan kebahagiaan Jiang Jun dan Qingyou...
Sejak tahu Jiang Jun jatuh cinta pada Qingyou, dia mulai melepaskan perasaannya pada Jiang Jun.
Dia sangat paham, di dunia ini perasaan adalah hal yang tak bisa dipaksakan...
Namun mantan sahabatnya Huo Yutong, karena Qingyou bersanding dengan Jiang Jun yang membuat rival cintanya An Yaruo mendapat dukungan, diam-diam menjalankan banyak jebakan yang menyebabkannya salah paham pada Qingyou...
Bertahun-tahun berteman dengan Huo Yutong, tak pernah terbayang olehnya orang ini ternyata berkarakter seperti ini.
Jika bukan karena Que Yan yang membuka fakta, mungkin selamanya dia akan buta oleh tipu daya Huo Yutong...
Tentu, dia juga tak ingin menyalahkan semuanya pada Huo Yutong. Bagaimanapun, kesalahan tetaplah kesalahan. Selamanya dia berutang maaf pada Jiang Jun dan Qingyou...
Dia sangat ingin Shan Yan mengerti, dirinya tidak sejahat yang dibayangkannya. Di dunia ini, dia benar-benar tak berniat merebut apapun maupun menyakiti siapapun...
Dia tidak meminta ia menganggapnya sebagai teman, hanya berharap bisa selalu menjenguk Xiao Xi. Kesombongan yang dipertahankannya di hadapannya hanyalah upaya mempertahankan harga diri. Suatu hari bila ia mau berbicara baik-baik, dia pun akan membalas dengan sopan...
"Su Mo, Su Mo..."
Dua panggilan lembut menariknya dari pikiran yang tenggelam.
Ia menoleh, melihat Tante Qu dan Ibu Gu sudah berada di sisinya. "Kalian datang..." ujarnya tersipu.
Ibu Gu menatapnya penuh perhatian. "Apa yang kau pikirkan sampai terpana begitu?"
"Banyak khayalan," jawabnya malu.
Tante Qu menyela, "Jangan-jangan memikirkan urusan ke Australia besok?"
Ia membeku, menatap Tante Qu terkejut. "Kalian...sudah tahu?"
Tante Qu mengangguk. "Shan Yan sudah memberitahu kami semua..."
Kelopak matanya menunduk muram.
Ibu Gu yang menyadari bertanya pelan, "Ada masalah? Shan Yan bilang dia tidak memaksamu."
"Benar, dia tidak memaksa," suaranya lemah. "Demi Xiao Xi, apa pun akan kulakukan."
Ibu Gu menggenggam tangannya perlahan. "Su Mo, Shan Yan tidak menjelaskan, tapi aku ingin menjadi penengah untuk kalian."
Rasa hormatnya pada wanita tua ini membuncah. Sejak pandangan pertama, Ibu Gu selalu menunjukkan kasihan padanya - sebuah kenyataan yang membuatnya malu mengingat semua kesalahan yang pernah dilakukannya pada Qingyou. Namun Ibu Gu mengabaikan permusuhan lama. "Silakan katakan, Ibu."
“Ibu Gu, bisakah?” Ibu Gu menggenggam tangannya semakin erat, baru kemudian berkata, "Kau dan Shan Yan adalah orang tua Xiao Xi, jadi aku selalu berharap kalian bisa bersatu, agar Xiao Xi memiliki keluarga yang utuh dan normal... Kalian memutuskan punya anak lagi untuk menyelamatkan Xiao Xi, maka dengan dua anak ini, kuharap kalian bisa bertanggung jawab. Jadi, aku ingin kalian menikah."
“Menikah?” Tubuhnya gemetar hebat.
Ibu Gu menatapnya, kilatan air mata berkerlip di mata. "Melihat Xiao Xi merindukanmu setiap hari, hatiku sudah tersayat. Jika ada cucu lagi yang juga tak bisa melihat orang tuanya bersama, sungguh pedih rasanya bagi nenek seperti aku..."
“Aku bisa memahami Anda, tapi...” ujarnya dengan penuh ketidakberdayaan, "Situasi antara aku dan Shan Yan juga Anda tahu, kita tak mungkin..."
Ibu Gu menggelengkan kepala, menasihati dengan sungguh-sungguh, "Aku tahu keadaan kalian berdua. Sebenarnya tak seseram yang kau bayangkan. Shan Yan paham kalau perbuatanmu terhadap Jiang Jun dan Qingyou dulu hanya dimanfaatkan orang lain. Dia sangat mengerti bagaimana dirimu sebenarnya... Jarak yang dia ciptakan dan sikap dinginnya hanya karena kau masih mencintai Jiang Jun. Dia tak punya pilihan selain menyerah..."
Mengingat kesalahan yang diperbuat, ia menundukkan kelopak mata. "Tak perlu menghiburku... Bagaimana pun Shan Yan memandangku, aku tak akan benar-benar membenci atau menyalahkannya. Hanya saja, kami mungkin tak bisa jadi sahabat."
“Su Mo, Qingyou sudah menjelaskan situasimu pada kami. Semua orang tahu kau menjadi korban kebutaan Huo Yutong, jadi tak ada yang akan merendahkanmu...” suara lembut Tante Qu terdengar.
Matanya langsung berkaca-kaca, penuh rasa terima kasih pada Ibu Gu dan Tante Qu yang memberinya kehangatan.
Ibu Gu melanjutkan, "Tak perlu kau pedulikan Shan Yan. Jika kau bersedia menemani Xiao Xi dan anak kedua yang akan kalian miliki, setujui pernikahan ini. Anggap ini sebagai permintaan seorang kakek yang terlalu tersayat hati melihat cucunya..."
Ia mengangkat tatapan jernihnya yang berkilau air mata ke arah Ibu Gu. "Aku sangat ingin menemani anakku, tapi... apakah Shan Yan akan setuju?"
Saat ini, tak ada yang lebih penting dari berada di sisi anaknya.
"Aku tak tahu isi hatinya, tapi yakin ia akan setuju. Karena di relung hati, ia masih mencintaimu. Bahkan jika dugaanku salah, perkataanku pasti akan didengarnya... Jadi tak perlu kau pikirkan pendapatnya, yang penting kau bersedia." Ibu Gu berkata serius.
"Aku sangat ingin! Setiap saat aku ingin bersama Xiao Xi..." Ya ampun, berapa malam ia terbangun menangis karena rindu anaknya.
Ibu Gu berkata lega, "Bagus, bagus... Setelah pulang dari Australia, segera daftarkan pernikahanmu dengan Shan Yan!"
"Tak ada keberatan." Selama ini memungkinkannya melihat anaknya setiap saat, bahkan meski pernikahannya dengan Shan Yan hanya simbol tanpa substansi, ia rela.
Ibu Gu tertawa."Tenang saja, perjalanan ke Australia ini, tubuhmu pasti bisa disembuhkan..."
Dia bertanya ragu,"Apakah di sana ada dokter?"
Ibu Gu menjawab dengan perasaan senang,"Ya, ada sebuah pulau milik suami Mu Ying, Guan Yumo. Di pulau itu ada dokter yang sangat hebat, dia bahkan berhasil menyembuhkan kemandulan Yaru... Jadi, tubuhmu juga pasti bisa disembuhkan."
"Benar ada dokter sehebat itu?" Dia tidak berani percaya, mengingat Jiang Jun juga pernah mencari banyak dokter terkenal untuknya.
Ibu Gu bersumpah,"Tentu saja benar, Yaru sekarang bahkan sudah mengandung anak kedua..."
，
