Bab 953: Dugaan Jiang Jun
Tan Yan menyipitkan mata. "Rupanya semua ini sudah kau pertimbangkan."
Dengan letih, dia kembali menutup kelopak. "Sebenarnya aku yakin dibanding karier, Shan Yan lebih mementingkan hubungan kami. Tapi aku benar-benar takut Lu Jingzhi akan menjeratnya... Karena Ji Sixi pernah bilang, apa yang tak bisa diraihnya, orang lain juga jangan harap!"
"Tak kusangka Ji Sixi di usia muda, hatinya sudah begitu bengis!" Tan Yan berdesis dingin.
"Aku sekarang merasa tak berdaya. Tak tahu harus bagaimana..." Sejak pertemuan dengan Ji Sixi, hatinya tak pernah tenang sedetik pun.
Tan Yan mendesah panjang, "Maaf, aku sama sekali tak bisa membantumu, bahkan Lu Jingzhi pun tak berhasil menyelidiki..."
Dia membuka mata, menggelengkan kepala, berkata dengan tulus, "Tan Yan, sebenarnya kau sudah sangat banyak membantuku... Yang seharusnya minta maaf adalah aku... Kukira kali ini jika bukan karena Shan Yan ingin mengujiku, Qianqian juga takkan bertengkar denganmu..."
Tan Yan kembali mendesah, "Saat aku dan Qianqian berlibur di luar negeri, aku masih berpikir mungkin kau sudah bertemu dengan ibumu..."
Dengan kecewa dia menundukkan kelopak mata. "Tak kusangka, aku berada dalam rencana Shan Yan, sementara Shan Yan sendiri terjebak dalam rencana orang lain..."
Tan Yan berkata serius, "Desain rumit Lu Jingzhi ini, ditambah masa lalumu yang benar-benar mengecewakan Shan Yan, wajar saja jika dia merasa tak aman dengan hubungan kalian."
Dia mengangguk, "Jadi aku sama sekali tidak menyalahkan Shan Yan, hanya membenci diri sendiri yang terlalu lambat menyatakan cinta... Andai bisa lebih cepat mengungkapkan perasaanku, skenario Lu Jingzhi pun takkan berhasil..."
Ya ampun betapa dalam penyesalannya...
Jika saat menyadari perasaannya pada Shan Yan, dia segera menyatakan cinta, mungkin sekarang mereka sudah bahagia bersama...
Semua karena kesombongannya, terlalu menjaga harga diri.
Dia tak pernah menyangka, Shan Yan pernah mencintainya tanpa harga diri selama sepuluh tahun...
Memikirkan ini, hatinya sakit tak terkira.
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?" Tan Yan bertanya penuh perhatian.
Dia menarik napas dalam, menghentikan rasa sakit di hatinya. "Aku tidak rela menyerah begitu saja pada perasaan antara aku dan dia, aku akan pergi menemui Jiang Jun..."
Tan Yan mengerutkan alis. "Kau mau Jiang Jun membantumu menyelidiki Lu Jingzhi?"
Dia menjawab dengan tenang. "Hanya Jiang Jun yang mungkin bisa mengetahui tentang Lu Jingzhi."
……
Setelah menelepon Jiang Jun, dia langsung naik taksi ke Kantor Grup Jiang.
Jiang Jun mengirim Ye Shuo untuk menjemputnya. Dia langsung menggunakan lift eksklusif direktur utama ke kantor di lantai atas Gedung Jiang.
Saat masuk, Jiang Jun masih sedang membaca dokumen, memintanya menunggu beberapa menit.
Dia duduk di sofa kantor.
Ketika menyadari bahwa saat berhadapan dengan Jiang Jun, bayangan Shan Yan terus menghantui pikirannya, barulah dia sadar bahwa cintanya pada Shan Yan sudah sedalam ini...
Akhirnya Jiang Jun menutup dokumennya, memasang kancing jas, lalu duduk di sofa seberangnya.
Waktu tidak meninggalkan jejak pada tubuh Jiang Jun. Kehidupan bahagia justru membuatnya terlihat semakin muda dan tampan, memancarkan pesana maskulin yang sempurna.
"Kau mau aku menyelidiki Lu Jingzhi?" Jiang Jun langsung bersuara, tak pernah bertele-tele.
Dia terkejut. "Kau kenal Lu Jingzhi?"
Padahal dalam telepon tadi, dia hanya bilang ingin minta bantuan, bahkan belum sempat menyebut nama Lu Jingzhi.
Jiang Jun menyilangkan kaki, memandangnya dengan tenang. "Aku sudah mengenalmu bertahun-tahun, karaktermu sangat kuketahui. Tak mungkin kau menipu perasaan Shan Yan demi menyelamatkan ibumu... Jadi kuduga Mu Yifeng-lah yang menjebakmu."
Meski hubungan dengan Jiang Jun sudah seperti Laut yang tak lagi sama, kepercayaan itu tetap tersimpan di relung hati mereka. "Jadi kau sudah tahu Mu Yifeng sedang melunasi hutang bisnis pada Lu Jingzhi?"
Jiang Jun mengangguk. "Aku punya bukti untuk membantumu membuktikan Mu Yifeng menjebakmu. Tapi tak tahu apakah kau mau aku membantu saat ini."
Dia menangkap makna tersembunyi dalam ucapan Jiang Jun. "Berarti Lu Jingzhi benar-benar mampu mengubah situasi Grup Ximei?"
Jiang Jun berpura-pura merenung sejenak. "Latar belakang Lu Jingzhi tak bisa dilacak. Yang kuketahui, dia menguasai dunia hitam-putih di Jerman, usahanya tak terhitung... Jika dia serius menghadapi Shan Yan, itu bukan hal sulit."
Suaranya gemetar tak terkendali. "Jika bahkan kau berkata begitu, berarti Shan Yan tak punya peluang melawan Lu Jingzhi, ya?"
"Bisa dibilang iya, bisa juga tidak. Lagipula ini belum terjadi." Jiang Jun bukan tipe yang mudah menarik kesimpulan.
Meski begitu, hatinya sudah menyelam ke dasar jurang. "Mengapa Lu Jingzhi membantu istrinya masuk ke pangkuan pria lain?"
Dia benar-benar tak bisa memahami hal ini.
Jiang Jun suaranya berat, "Hubungan antara mereka, orang luar tak pernah tahu pasti. Tapi dari hasil investigasiku, Lu Jingzhi sangat menyayangi Ji Sixi."
Dengan muram dia menundukkan kelopak matanya. "Artinya, selama Ji Sixi mengincar Shan Yan, Lu Jingzhi akan mengorbankan segalanya!"
Jiang Jun tak melanjutkan bicara.
Setelah lama bergulat dalam hati, akhirnya dia mengangkat kepala menghadap Jiang Jun. "Jika Shan Yan terancam bahaya, bisakah kau membantunya?"
"Kau tahu Shan Yan tak butuh bantuanku." Jawab Jiang Jun tenang.
"Aku tahu. Tapi kalian bersaudara, demi Direktur Jiang pun, kau takkan diam melihatnya celaka, kan?" Untuk pertama kalinya dia merendahkan diri seperti ini.
Jiang Jun berkata, "Bukan aku dingin hati. Tapi kalau sudah tahu Shan Yan akan membenciku, untuk apa campur tangan? Lagipula... Merancang jebakan untuknya bukan perkara mudah."
Dia mengernyit, "Aku tak paham maksudmu?"
Mata gelap Jiang Jun menyembunyikan kedalaman. "Kau pikir Shan Yan tak sadar sedang dijebak?"
Dia menggeleng, "Makin tak mengerti."
Jiang Jun tersenyum tipis. "Sepengetahuanku, Shan Yan mustahil tak sadar dijebak. IQ-nya tinggi, mungkin cuma segelintir orang di dunia ini yang bisa mengakalinya. Kecuali..." Matanya berkedip, "...selama ini aku salah menilainya. Tapi kalau memang begitu, percuma kau minta tolong padaku. Sekalipun aku turun tangan, takkan bisa menyelamatkannya!"
“Jadi, kau bilang... Shan Yan mungkin tahu kalau aku dan dia dijebak Lu Jingzhi, dan dia hanya melakukan taktik balik?” Dia memberanikan spekulasi.
Jiang Jun mengangkat bahu, membuat dirinya lebih rileks bersandar di sofa. "Aku tak bisa langsung memberi kesimpulan, lagipula ini hanya dugaanku... Sekarang mau membuktikan kesucianmu di hadapan Shan Yan, atau mengikuti rencana Shan Yan untuk sementara menjauh darinya, semuanya tergantung keputusanmu!"
Dia terperangkap dalam kesunyian, pikiran mulai berkecamuk tak karuan.
