Bab 957 Cincin Pasangan yang Dikenakan
Dia menjawab jujur, “Sebenarnya, aku tidak menyalahkan Mu Yifeng karena menjebakku. Kalau Lu Jingzhi memang ingin memisahkanku dengan Shan Yan, bahkan tanpa bantuan Mu Yifeng, dia pasti akan mencari cara lain... Tapi terakhir kali kami berbicara, sikapku tidak sopan. Kurasa Mu Yifeng juga takkan mengizinkanku tinggal bersama ibunya lagi.”
Tan Yan menggelengkan kepala. "Mu Yifeng membantu Lu Jingzhi hanya karena berhutang budi padanya. Aku yakin sekarang Mu Yifeng sudah tidak ada hubungan sama sekali dengan Lu Jingzhi... Jadi jika kau terus tinggal di Rumah Bi, Mu Yifeng pasti tidak akan kecewa. Sebaliknya, dia akan berterima kasih karena kehadiranmu menemani ibunya membuatnya lebih tenang."
"Baiklah, demi lingkungan yang baik untuk pemulihan Ibu, aku terpaksa pergi ke Bibi Shu dengan berat hati... Dan aku yakin, meski Mu Yifeng tidak setuju, Qingyou pasti akan menyetujui." Dia teringat bahwa Rumah Bi adalah hadiah Qingyou untuk Bibi Shu, jadi seharusnya Mu Yifeng tidak bisa ikut campur dalam urusan ini.
Tan Yan bertanya, "Dari maksudmu, Qingyou sudah tahu kalau kau dijebak oleh Lu Jingzhi?"
"Aku rasa Jiang Jun pasti sudah memberitahu Qingyou fakta bahwa aku dijebak Lu Jingzhi." Qingyou selalu khawatir tentang dirinya dan Shan Yan. Dia yakin Jiang Jun akan menghilangkan kekhawatiran tersebut untuk Qingyou.
Tan Yan menghela napas lega. "Jika Qingyou sudah tahu faktanya, ini akan lebih mudah. Aku juga tidak perlu khawatir kalian berdua kurang perawatan di Rumah Bi."
……
Setelah menginap di hotel semalam bersama ibunya, keesokan harinya dia membawa ibunya ke Rumah Bi.
Tentu saja, sebelum ke Rumah Bi, dia sudah berbicara lewat telepon dengan Qingyou. Seperti yang diduganya, Qingyou memang sudah mengetahui bahwa dirinya dijebak oleh Lu Jingzhi.
Saat tiba di Rumah Bi, Qingyou sudah lebih dulu datang. Melihat ibunya, Qingyou segera membantu menopang bersama-sama.
"Ibu duduk di sofa di ruang tamu, Qingyou langsung menariknya menuju ruang tamu kecil."
"Dia melihat Ibu tidak takut dengan lingkungan yang asing ini, bahkan bersedia menerima air yang dituangkan Bibi Shu. Baru setelah itu dia merasa tenang dan mengikuti Qingyou ke ruang tamu kecil."
Qingyou memegang kedua tangannya dengan ekspresi khawatir. "Kakak ipar, kau tidak pergi ke Kota H, aku yakin karena kau mematuhi perkataan Jun. Tapi menurutku ini kurang tepat... Tentu saja aku tidak meragukan penilaian Jun, tapi Jun sendiri juga bilang semua ini hanya dugaan. Belum tentu kakakku sudah merencanakan semuanya. Sekarang kau memilih meninggalkan kakakku, bukankah ini langsung mendorongnya ke pelukan Ji Sixi?"
Dengan serius dia berkata, "Qingyou, aku tidak menyerah pada kakakmu. Aku hanya ingin menunggu sampai proyek di tangannya selesai, baru akan menemuinya... Karena saat itu meski kakakmu tidak punya rencana seperti yang dikatakan Jiang Jun, dia akan lebih mampu menghadapi Lu Jingzhi."
"Aku dengar dari Jun bahwa proyek ini diatur oleh Lu Jingzhi di belakang layar. Jika kau menemui kakakku sekarang, pasti akan membawa masalah besar... Tapi keputusanmu menunggu proyek selesai baru menemuinya, sungguh membuatku khawatir. Dalam satu dua tahun ini, Ji Sixi mungkin akan menyusup masuk." Qingyou mengerutkan kening.
Dengan tenang dia menatap Qingyou. "Aku percaya perasaan kakakmu padaku tak akan berubah... Berapa pun lamanya, dia takkan jatuh cinta pada Ji Sixi."
Qingyou membeku sejenak, lalu bergumam ragu, "Tapi ada satu hal... Aku tak tahu harus memberitahumu atau tidak..."
"Ya?"
Qingyou menarik napas dalam, berbicara dengan suara lembut, "Kakak ipar, kemarin Kakakku membawa Ji Sixi bersama ke lokasi pembukaan proyek……"
Entah mengapa, tangan yang terkulai alami di kedua sisi tubuhnya mulai merasakan sedikit kebal.
Qingyou melihat reaksinya, ada kepedihan di matanya, namun tetap melanjutkan, "Saat itu banyak wartawan yang bertanya apakah Kakak dan Ji Sixi adalah pasangan kekasih, Kakak... Kakak tidak menyangkal."
Jari-jarinya mulai dingin membeku, tanpa sadar menggenggam erat kain celana. "Kakakmu selalu enggan menerima wawancara... Aku pikir hanya karena Kakak tidak menjawab, jadi wartawan mengira Kakak mengiyakan."
Qingyou menggelengkan kepala, "Koran hari ini belum terbit, besok mungkin kau akan melihat... Kakakku dan Ji Sixi... Mereka memakai cincin yang Ibu bilang seharusnya untuk Kakak danmu."
Mendengar itu, matanya terbelalak penuh keterkejutan. "Kau bilang, Shan Yan dan Ji Sixi memakai cincin yang ibu mertua rencanakan untuk kami?"
Nada sedih Qingyou, "Benar, ini informasi pasti yang kudapat, jadi……"
Ia berbalik menghadap jendela kaca, menggelengkan kepala keras-keras. "Tidak mungkin, tidak mungkin... Bagaimana mungkin Shan Yan memberikan cincin itu ke Ji Sixi? Dia sudah mengambilnya sejak lama tapi tak pernah memberikannya, ini membuktikan hubungan mereka memang seperti yang dikatakan, hanya hubungan kakak-adik……"
Qingyou datang ke sisinya, memandangi profil wajahnya dengan ekspresi muram. "Tapi kakak ipar tak mau melupakan, jika kakakku tidak seperti yang dikatakan Jun, berarti ia salah paham bahwa kau bersamanya hanya demi memiliki uang untuk menyelamatkan Ibu... Maka beberapa hari terakhir hati kakakku pasti sangat sedih, sementara Ji Sixi kebetulan ada di sampingnya. Jika Ji Sixi terus menanyakan kabar dan menunjukkan perhatian pada kakakku, mungkin ia benar-benar akan..."
Qingyou tak melanjutkan ucapannya, tetapi dia sudah paham maksud Qingyou.
Ya, kebanyakan pria di dunia ini sulit menolak godaan, terlebih saat hati mereka sedang terluka. Di saat-saat seperti itu, pria lebih mudah melakukan kesalahan...
Dia memeluk kedua lengannya sendiri, menggelengkan kepala keras-keras. "Aku tetap tak percaya kakakmu akan bersama Ji Sixi. Bahkan jika ia tidak seperti rencana Jiang Jun yang telah disiapkan semuanya, ia tetap tak akan bersama Ji Sixi..."
"Tapi cincin penuh simbol dan makna ini sudah kakakku berikan pada Ji Sixi. Menurutku kau seharusnya tak meninggalkan kakakku sekarang, tapi bawa bukti yang Jun temukan untukmu, langsung temui kakakku..."
Dia tahu Qingyou khawatir demi dirinya. Lagipula dalam situasi seperti ini, jika Shan Yan bukan sedang berakting, setelah proyek selesai baru dia menemui Shan Yan, semuanya sudah terlambat.
Melihatnya diam, Qingyou panik berkata, "Kau tak perlu khawatir tentang karier kakakku. Jika kakakku bersamamu dan Lu Jingzhi benar-benar membantu Ji Sixi melawan kalian, aku pasti akan membuat Jun turun tangan membantu..."
“Aku perlu mempertimbangkan matang-matang, tak mau membuat keputusan gegabah seperti ini.” Dia tak punya pilihan lain kecuali mengakui, pertahanan hatinya mulai goyah. Shan Yan dan Ji Sixi bersama-sama mengenakan cincin pasangan, ini benar-benar kejutan tak terduga baginya.
Apakah Shan Yan benar-benar tidak merencanakan apa-apa? Benarkah ia sedang emosi dan berpacaran dengan Ji Sixi?
“Dengarkan, kau tak boleh terus-terusan merenung seperti ini. Semakin lama kau berpikir, semakin besar kesempatan Ji Sixi menyusup…” Qingyou sangat khawatir, menggoyang-goyangkan tubuhnya perlahan.
Dia bingung tak tahu harus berbuat apa, tapi bayangan Shan Yan dan Ji Sixi dengan cincin pasangan terus menghantui pikirannya.
