Bab 970: Konfirmasi
Hingga tiba di Rumah Bi, hatinya masih belum tenang.
Tak disangkanya, sosok yang selalu memperhatikannya setiap malam ternyata bukan Tan Yan...
Siapa sebenarnya dia?
Mengapa wajahnya persis sama dengan Tan Yan?
Bahkan suaranya pun sama persis?
Qingyou kaget melihat ekspresinya. "Ada apa? Kenapa pulang berlari seperti ini?"
Dia berusaha tenang dan bertanya, "Qianqian dimana?"
"Qianqian sedih, kubawa ke kamarmu untuk istirahat. Sekarang mungkin sudah tertidur." jawab Qingyou.
Segera dia menarik Qingyou ke ruang tamu kecil.
Qingyou sudah menangkap keseriusan situasi dari gerak-geriknya. Begitu tiba di ruang tamu, panik bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi?"
Setelah memastikan tak ada orang sekitar, dia berbisik, "Qingyou, orang ini bukan Tan Yan."
"Bukan Tan Yan?" Qingyou bingung. "Kakak ipar, aku tak paham maksudmu."
Dengan sungguh-sungguh dia menjelaskan, "Maksudku... Selama ini kita semua merasa Tan Yan aneh, berbeda 180 derajat dari dulu, karena sesungguhnya dia bukan Tan Yan yang asli."
“Apa?” Qingyou yang baru mengerti, membelalakkan matanya dalam keterkejutan. “Kau bilang orang ini bukan Tan Yan?”
Dia mengangguk kuat-kuat. “Aku yakin.”
Qingyou tak percaya dengan kenyataan ini, menggelengkan kepala dalam kebingungan. “Dia jelas-jelas Tan Yan, bagaimana mungkin dia bukan Tan Yan?”
“Meski suara dan penampilan mereka sama, tapi orang ini pasti bukan Tan Yan yang asli.” Dia berusaha menjelaskan.
Qingyou terkejut menutupi mulutnya. “Kenapa kau bisa menilai begitu? Apa orang tadi mengaku padamu?”
Dengan jujur dia berkata, “Aku memang merasa Tan Yan yang ini aneh, karena dia sudah bukan Tan Yan yang kita kenal. Ditambah tadi saat kutemui, bekas luka kecil di lehernya hilang...”
“Hah?” Qingyou membeku. “Tan Yan punya bekas luka di leher?”
“Ya. Tan Yan memang punya bekas luka kecil di leher. Dulu aku tak sengaja melihatnya... Tapi hari ini tak kulihat bekas itu di leher 'Tan Yan'.” Dia masih ingat saat bertemu kembali dengan Tan Yan dulu, pernah tak sengaja melihat bekas luka itu. Waktu itu sempat ditanyakan asalnya, Tan Yan bilang itu akibat terjatuh di pantai saat remaja, sampai cangkang kerang melukai lehernya.
Qingyou menahan napas. “Kau yakin bekas lukanya hilang?”
"Aku sangat yakin, dan reaksinya saat kudakwa dia bukan Tan Yan juga membuktikan dia memang bukan Tan Yan." Ya ampun sampai sekarang jiwanya masih terguncang.
Begitu menyadari sahabat terbaiknya ternyata adalah orang asing yang tak dikenalnya, dia tak bisa menahan tubuhnya menggigil kedinginan.
"Ya ampun!" Qingyou terkejut berteriak. "Lalu siapa sebenarnya orang ini?"
"Aku tak tahu..." Pikirannya sekarang benar-benar kacau, tak ada bayangan ide sama sekali.
"Dan untuk tujuan apa orang ini memalsukan diri sebagai Tan Yan?" Qingyou sama bingungnya dengannya.
Dia menarik napas dalam-dalam dua kali, berusaha tenang kembali. "Meski kita tak tahu tujuan dia, setidaknya ada satu hal yang melegakan... Tan Yan tidak berselingkuh dari Qianqian, karena orang ini sama sekali bukan Tan Yan."
Qingyou tiba-tiba berteriak, "Lalu dimana Tan Yan yang sebenarnya?"
Baru sekarang dia menyadari pertanyaan itu, membeku di tempat sambil menarik napas dingin, "Apakah Tan Yan tidak akan ada masalah?"
Qingyou gelisah melototkan matanya. "Ini... Bagaimana ini?"
Dengan ketenangan yang tenggelam, dia berkata, "Qingyou, urusan ini jangan kita bocorkan ke Qianqian dulu, khawatir dia cemas... Kita laporkan ke Jiang Jun, pasti dia punya cara menemukan Tan Yan, dan juga bisa membantu menyelidiki siapa penipu ini."
"Kau benar, sementara jangan beri tahu Qianqian, takut dia tak tahan... Aku akan telepon Jun sekarang juga!" Qingyou mengeluarkan ponsel, lincah menekan nomor telepon Jiang Jun.
"Hatinya menggantung di tenggorokan, di relung hati benar-benar sangat khawatir kalau Tan Yan ada urusan."
……
Jiang Jun tiba di Rumah Bi dua jam kemudian. Sebelumnya, ia sedang menghadiri RUPS dan tidak banyak berbicara dengan Qingyou melalui telepon. Namun begitu RUPS berakhir, ia langsung bergegas dari Jiang Group ke sana.
Melihat keringat mengucur di dahi Qingyou yang tampak tegang dan panik, Jiang Jun dengan penuh kasih mengusap keringat di dahinya sambil bertanya lembut, "Urusan apa yang begitu mendesak sampai harus lewat telepon?"
"Benar-benar darurat! Ayo kita bicara di ruang tamu kecil." Qingyou langsung menarik lengan Jiang Jun menuju ruang tamu.
Jiang Jun patuh mengikuti.
Dia pun ikut menuju ruang tamu kecil.
Begitu tiba di sana, Qingyou menggenggam kedua lengan Jiang Jun dan berkata panik, "Suamiku, dulu pernah kukatakan Tan Yan bertingkah aneh. Tahukah kau apa yang ditemukan Su Mo hari ini?"
"Sebegitu gentingnya, tenangkan dulu napasmu." Suara Jiang Jun penuh kelembutan.
Qingyou menarik napas dalam. "Suamiku, Su Mo menemukan bahwa orang ini rupanya bukan Tan Yan... Kau paham maksudku? Tan Yan yang sekarang ini ternyata bukan Tan Yan yang sebenarnya."
Ekspresi Jiang Jun menunjukkan pemahaman. Mata gelapnya meredup satu persen.
Qingyou melanjutkan, "Su Mo melihat bekas luka di leher Tan Yan sudah hilang. Dari situlah diketahui ini bukan Tan Yan yang asli."
Jiang Jun merangkul pinggul Qingyou untuk menghiburnya, lalu menatapnya. "Kau yakin dulu ada bekas luka di leher Tan Yan?"
“Ya, aku pasti.” Dia menjawab.
Jiang Jun merenung beberapa detik. “Hanya dengan satu bekas luka juga tak bisa membuktikan dia bukan Tan Yan asli, kecuali kita bisa mengonfirmasi bahwa Tan Yan punya saudara kembar di dunia ini, tak mungkin ada dua orang yang mirip seperti ini.”
Dia dan Qingyou serentak mengangguk, menyetujui perkataan Jiang Jun.
Jiang Jun membelai lembut punggung Qingyou. “Urusan ini tak perlu kalian repotkan dulu, aku akan menyelidiki sampai tuntas. Tapi sebelum investigasi selesai, kalian harus merahasiakan ini dari Qianqian.”
Qingyou berkata, “Aku dan kakak ipar juga berpikir demikian, jadi tak memberitahu Qianqian... Tapi yang paling kami khawatirkan sekarang adalah keselamatan Tan Yan, dan... siapa sebenarnya orang ini? Untuk apa dia memalsukan identitas Tan Yan?”
“Istriku, jangan panik. Beri aku waktu, pasti akan kuselidiki tuntas.” Jiang Jun mencium dahi Qingyou sambil merayu.
Barulah Qingyou tenang kembali. “Baik.”
Tiba-tiba dia teringat sesuatu. “Shan Yan pernah bilang padaku, sehari sebelum aku mengungkapkan perasaan padanya, dia menerima telepon dari ayahku. Karena itu dia yakin aku hanya ingin menyelamatkan ibuku sehingga memutuskan bersamanya... Aku ingat, sebelum memutuskan mengungkapkan perasaan pada Shan Yan, aku pernah berbicara dengan Tan Yan tentang hal ini. Jadi jika orang ini bukan Tan Yan asli, apakah dia pengkhianat yang menjual rahasiaku?”
