Bab 988: Yang Kuminta Hanyalah Dirimu
Jiang Jun saat itu sedang tidak rapat, langsung mengangkat teleponnya.
"'Jun.'"
"'Ada perlu apa?'"
"'Proyek 'Lapangan Hijau' Shan Yan bermasalah, aku baru tahu hari ini... Mengapa bisa begitu? Bukankah seharusnya yang bermasalah itu Lu Jingzhi?'"
Jiang Jun terdiam sebentar. "Awalnya memang Lu Jingzhi yang akan menghadapi masalah, tapi karena kau menemui Shan Yan malam itu, kau merusak semua rencananya."
"'Apa?!' Dia membeku, terkejut."
Jiang Jun，“Kau kira malam itu Ji Sixi mencarimu hanya untuk membujukmu agar meyakinkan Shan Yan meninggalkan konfrontasi dengan Lu Jingzhi?”
Dia menahan napas, diam-diam menyimak.
Jiang Jun terkecil tipis, “Kau salah, Ji Sixi jauh lebih pintar dari bayanganmu... Dia mencarimu sebenarnya untuk meyakinkanmu mendatangi Shan Yan. Begitu kau menemui Shan Yan, rencana Shan Yan tak bisa lagi diterapkan!”
Dia menggelengkan kepala keras-keras, “Aku tak mengerti?”
Jiang Jun baru menjelaskan detail, “Awalnya Shan Yan berencana menyerahkan bukti pencucian uang haram Lu Jingzhi ke polisi Jerman saat ia kembali, tapi kau menghancurkan bukti yang didapat Shan Yan.”
“Bagaimana mungkin...”
“Kunjungan Ji Sixi sebenarnya menyelundupkan perangkat elektronik mini penghapus data ke tubuhmu. Alat ini ibarat penghapus yang bisa 'menghapus' semua data elektronik dalam jarak setengah meter... Ji Sixi tahu Shan Yan selalu membawa bukti pencucian uang Lu Jingzhi. Untuk menghancurkannya, hanya kau yang bisa mendekatinya dalam jarak setengah meter.”
Dia menutup mulutnya, tak percaya fakta dahsyat ini. “Jadi, maksudmu... aku dimanfaatkan Ji Sixi?”
“Benar.”
“Tapi aku ingat jelas Ji Sixi tak menyentuhku sama sekali. Bagaimana mungkin ia menaruh 'penghapus' mini ini di tubuhku?”
Jiang Jun berkata dengan khidmat, "Kau yakin dia sama sekali tidak pernah menyentuhmu?"
"Aku yakin."
"Menurutku kau harus merenung lebih dalam lagi, mungkin kau melewatkan detail-detail kecil."
Dia mulai mengingat pertemuan malam itu dengan Ji Sixi. Tiba-tiba, dia terkejut berteriak, "Jangan-jangan tas tangan Ji Sixi?" Dia sangat jelas ingat bahwa mereka tidak ada kontak, hanya saat Ji Sixi membawa tas pergi, tas itu tak sengaja menyentuhnya. Waktu itu dikiranya Ji Sixi tidak sengaja.
"Bagus, sepertinya masih ada kontak... Dan jelas kau tidak berganti pakaian sebelum menemui Shan Yan!"
Dia membeku di tempat.
Benar, begitu Ji Sixi pergi, dia langsung menerima telepon Tan Yan. Perkataan Ji Sixi terbukti benar. Bahkan tanpa ganti baju, dia buru-buru menemui Shan Yan.
Rupanya Ji Sixi menempatkan "Penghapus" mini di tasnya. Saat berpapasan, "Penghapus" itu menempel di lengan bajunya, tapi sama sekali tidak disadarinya.
Dia kesal menepuk dahinya sendiri. "Bodohnya aku, dimanfaatkan tapi sama sekali tak menyadari..."
Jiang Jun berkata datar, "Ini bukan salahmu. Lagipula Ji Sixi sengaja mengalihkan perhatianmu ke upaya membujuk Shan Yan, sementara tujuan sebenarnya hanyalah menempelkan 'Penghapus' di tubuhmu."
Dia masih menundukkan kepala dengan penuh penyesalan. "Aku ingat saat Shan Yan membuka pintu, aku langsung menggenggam lengannya. Jadi saat itu, data di perangkat elektronik di tubuhnya sudah mulai dihapus sedikit demi sedikit oleh 'Penghapus'..."
"Faktanya seharusnya seperti ini."
Dia terduduk terpaku di sofa. "Aku menghancurkan rencana Shan Yan, tapi aku sama sekali tidak menyadarinya... Aku benar-benar bodoh."
"Sekarang menyalahkan diri juga tidak ada gunanya, fakta sudah terjadi."
"Jadi proyek 'Greenland' sekarang bermasalah, sebenarnya itu karena Lu Jingzhi tahu Shan Yan sudah tidak punya bukti lagi sehingga langsung menyerang Shan Yan, benar?"
"Benar."
Dia menarik napas dalam, berusaha menjaga logikanya. "Baik, terima kasih Jun... Terima kasih sudah memberitahukan fakta-fakta ini, kalau tidak mungkin aku tak akan pernah tahu semuanya."
"Kau juga tak perlu terlalu menyalahkan diri, nanti Shan Yan akan menuduhku mengadu domba."
"Tapi aku membuat Shan Yan kehilangan bukti susah payah yang bisa mengalahkan Lu Jingzhi..." Dia sudah tak bisa memaafkan diri sendiri. Dia tahu Ji Sixi adalah orangnya Lu Jingzhi, seharusnya dia selalu waspada dan berhati-hati, tapi dia terpengaruh kisah Ji Sixi sampai lupa mengantisipasi orang ini.
"Jangan dipikirkan... Kau harus tahu, di relung hati Shan Yan, tak ada yang lebih penting darimu... Dia tidak memberitahu fakta juga karena tak mau melihatmu sedih."
Dia menyandarkan diri di sofa, menutup mata dengan perih. "Terima kasih, sampai jumpa lagi, Jun."
Jiang Jun mengakhiri telepon.
……
Saat tengah hari, Shan Yan kembali ke apartemen.
Dia berdiri di depan jendela kaca ruang tamu, memandangi awan hitam di langit.
Pagi ini masih mentari cerah berkilauan, tapi saat ini sudah diselimuti awan hitam.
Seperti hatinya yang awalnya cerah dan lapang, kini tertutup kabut suram.
Shan Yan memeluknya dari belakang, tangan besarnya membungkus tangan dinginnya. "Tak perlu khawatir tentang proyek 'Greenfield', ya? Aku sedang menyelesaikannya, dan pasti akan berhasil."
Tatapannya terpaku, terbata-bata, "Pantas saja reaksimu aneh malam itu. Sekarang kusadari, saat itu kau sudah curiga aku mungkin dimanfaatkan Ji Sixi..."
Shan Yan memutar tubuhnya, tatapan dalamnya menembus. "Kau..."
Dia mengangkat bola mata penuh penyesalan. "Aku tahu semua fakta dari Jiang Jun... Aku membuatmu kehilangan bukti yang seharusnya bisa mengalahkan Lu Jingzhi."
Mata hitam Shan Yan yang dalam tiba-tiba mengerut.
Dia menggelengkan kepala, "Jangan salahkan Jiang Jun. Dia tahu aku pasti akan mengejar kebenaran sampai tuntas."
Shan Yan meletakkan tangan di bahunya. "Berjanjilah padaku untuk tak menyalahkan diri, karena ini bukan salahmu..."
Dia menarik hidungnya, "Tentu saja salahku... Andai saja aku tak datang mencarimu, rencanamu pasti sudah mencapai kesuksesan saat ini..."
Shan Yan tersayat hati memandang wajah getirnya. "Pertama, jika ingin menagih kesalahan, aku juga punya kelalaian. Aku tahu kau menemui Ji Sixi sebelum mencariku, seharusnya aku lebih waspada, tapi sejak melihatmu saat itu, rasionalitasku langsung hilang. Kedua, rencanaku belum tentu berhasil. Meski bukti-bukti itu diserahkan ke polisi, belum tentu Lu Jingzhi bisa ditangkap. Harus kau ingat, pencapaian Lu Jingzhi hingga hari ini bukanlah hasil skenario sembarangan."
"Jangan kau menghiburku lagi... Jika buktimu tak bisa menjatuhkan Lu Jingzhi, Ji Sixi takkan mencariku... Aku tahu akulah yang menghancurkan rencana hampir suksesmu." Dia membenci kebodohannya sendiri, dimanfaatkan Ji Sixi tapi tak menyadarinya.
