"Setuju, Mama... Kita pulang ke Kota C saja, ke Nenek. Kita tak akan kemari lagi..." Xiao Xi memohon sambil terisak. "Baik... Besok Mama akan membawamu ke Kota C. Mama tak akan menemui Ayahmu lagi..." Tak ada cara baginya untuk menolak permintaan anak itu. Karena anak-anak sudah terlalu banyak menderita bersamanya, dan jika ia mengantar mereka pulang lalu kembali ke sini, dirinya harus berpisah lagi dari mereka... Hutangnya pada anak-anak sudah menumpuk,
Ia tak boleh meninggalkan mereka lagi.
Xiao Xi akhirnya tersenyum di tengah tangisan. "Terima kasih, Mama..."
Ia memeluk erat Xiao Xi. "Mama tak akan pernah meninggalkanmu dan Xiao Bei..."
……
Keesokan harinya, hari masih dingin dan mendung.
Dia dan Xiao Xi melewati gedung Grup Ximei dengan taksi. Xiao Xi menatap gedung itu, berbicara dengan suara lembut, "Mama, aku tak akan mengakui Ayah lagi selamanya..."
Dia mengusap lembut kepala Xiao Xi. "Jangan begitu. Bagaimanapun, dia tetap ayahmu. Kenyataan ini takkan pernah berubah."
Xiao Xi menggelengkan kepala. "Ayah lebih memilih wanita lain daripada kita. Dia tak layak lagi jadi ayahku."
"Xiao Xi..."
Xiao Xi memalingkan wajah ke jendela lain. Wajah tampannya tak menunjukkan ekspresi.
Melalui kaca jendela mobil, dia melihat dua aliran air mata diam-diam mengalir di pipi Xiao Xi. Hatinya seperti teriris pedang.
……
Setelah kembali lancar ke Kediaman Keluarga Gu, ibu mertua dan Qingyou sangat sedih mengetahui semua yang terjadi pada mereka di Kota H...
"Tak kusangka Kakak bisa sekejam itu demi Linda, sampai-sampai melaporkan polisi..." Qingyou berkata dengan nada penuh keluhan.
Ibu mertua menghela napas. "Shan Yan sekarang seperti disihir Linda. Selain perkataan Linda, dia tak mau mendengar siapapun..."
Dia menyandar di sofa, air matanya sudah kering. "Nanti aku akan ke Gunung Boming menjenguk Mama... Sejak pulang, aku belum sempat menengoknya."
"Baik. Nanti malam aku temani. Sekalian aku mau kunjungi Bibi Shu." Qingyou menjawab.
Dia mengangguk, bersiap berdiri. "Aku mau ke lantai atas melihat Xiao Xi. Seharusnya dia sebentar lagi bangun..."
Ibu mertua tiba-tiba menarik tangannya, memandangnya dengan serius. "Su Mo, saat kau pergi ke tempat ibumu kali ini, bawalah dia ke sini... Mulai sekarang, tempat ini akan menjadi rumah bagi ibu dan anak. Mulai sekarang kita tiga generasi akan hidup sebatang kara bersama."
Senyuman penuh syukur merekah di wajahnya. "Ibu, terima kasih, tapi ibuku sudah cukup nyaman tinggal bersama Bibi Shu. Mungkin dia tidak bisa beradaptasi jika pindah ke sini."
Ibu mertua menghela napas panjang. "Benar juga, ibumu mungkin memang tidak akan nyaman... Terserah pertimbanganmu, tapi ingatlah ini adalah rumahmu yang abadi."
"Terima kasih Ibu." Dia mengulurkan tangan menggenggam tangan ibu mertua. Sang ibu menggelengkan kepala, berkata dengan penuh penyesalan, "Maafkan Ibu, Su Mo. Dulu Ibu mengatakan hal-hat tidak enak, bahkan memaksamu meninggalkan Shan Yan... Baru sekarang Ibu sadar, alasan Shan Yan mencintaimu memang masuk akal. Meski Ibu memperlakukanmu seperti itu, kau tidak pernah mengatakan sepatah kata buruk tentang Ibu kepada Shan Yan. Tapi Linda..."
Wanita ini, baru saja bersama Shan Yan, sudah memaksanya meninggalkan Ibu... Baru sekarang Ibu menyadari betapa baiknya dirimu..."
Dia berjongkok, menggenggam erat tangan ibu mertua. "Ibu, meski kehilangan Shan Yan, Ibu tidak akan pernah kehilangan aku dan kedua cucu Ibu. Ibu lupa? Ibu pernah bilang menganggapku sebagai anak sendiri."
"Baik, baik, baik..." Air mata haru mengalir di pipi sang ibu. "Mulai sekarang meski tanpa Shan Yan, kita tetap satu keluarga..."
……
"Qingyou adalah orang yang teliti. Saat ia pergi ke lantai atas untuk melihat Xiao Xi, Qingyou menyusul. "Kakak ipar, kau tidak mempersiapkan untuk menjemut Bibi Su ke sini karena kau tak berniat tinggal lama di Kediaman Keluarga Gu, ya?""
Menghadapi Qingyou, dia tak mau menyembunyikan apapun, melaporkan sejujurnya, "Jika Shan Yan benar-benar melupakan aku, melupakan dua anak... Aku rasa aku tidak bisa terus tinggal di Tiongkok, karena aku tak tahan melihat berita tentang dia dan Linda di koran atau TV."
Qingyou tiba-tiba mengeluarkan suara "Hmph", "Kau benar-benar mengira dia dan Linda bisa bersatu?"
"Maksudmu apa?" tanyanya dengan ragu.
Qingyou menjelaskan, "Aku sudah memberitahu Mu Ying semua yang Linda lakukan... Sebagai mantan adik Shan Yan, Mu Ying pasti takkan membiarkan Guan Yumo melepaskan Linda!"
Dia seketika membeku di tempat. "Maksudmu, kali ini Linda mungkin benar-benar tidak akan kembali?"
"Aku selalu tak mau berlaku kejam pada siapapun, tapi kali ini Linda benar-benar keterlaluan. Dia sampai melukaimu untuk mendapatkan semua yang diinginkannya. Aku tak bisa mentolerir perilaku tak tahu malu seperti ini!" kata Qingyou dengan amarah.
Segera ia menggenggam bahu Qingyou, berkata serius, "Tolong segera telepon Mu Ying, suruh dia melepaskan Linda... Urusan balas dendam itu lupakan saja, jangan biarkan Shan Yan kembali menderita karena kehilangan!"
Qingyou memandanginya, bertanya bingung, "Kakak ipar, Linda melakukan hal kejam seperti ini, tapi kau mau membebaskannya?" Suaranya tersekat, matanya berkaca-kaca, "Aku tidak membebaskannya, hanya tak mau melihat Shan Yan menderita... Selama belasan tahun ia hidup dalam kepedihan karena cinta yang tak kesampaian, kini semua ingatannya terhapus, mungkin ini justru baik baginya...
Jika Linda bisa merawatnya dengan baik, dan bahagia bersama Linda, untuk apa kita memisahkan mereka?"
"Bagaimana kau tahu perasaan Linda tulus pada kakakku?" Qingyou mengatupkan gigi, "Linda yang licik seperti ini, mungkin punya niat tersembunyi saat mendekati kakakku."
Perempuan itu tersenyum tipis, "Qingyou, tak perlu mencari-cari alasan untuk menghukum Linda. Kita semua tahu, semua yang Linda lakukan hanya karena mencintai. Kakakmu tak punya apa-apa lagi yang bisa diincar Linda..."
Benar, sebagai dokter top dunia, Linda tidak butuh kekuasaan atau uang. Yang diinginkannya hanyalah perasaan.
Qingyou berkata dengan getir, "Lalu kita biarkan saja kejahatannya?"
"Kecuali kau ingin melihat kakakmu terperangkap dalam penderitaan lagi, bahkan mungkin dibenci olehnya." Hatinya remuk mengucapkan kalimat itu, tapi ia yakin ini keputusan benar.
Qingyou menggeleng, tak bisa menerima hasil ini.
Hatinya seolah ditusuk pisau, namun tangan mencengkeram tinju, memaksa diri untuk membujuk, "Kakakmu sekarang bahagia, itu sudah cukup... Aku akan merawat ibu mertua, aku akan membesarkan dua anak ini hingga dewasa..."
"Jadi kau berencana di masa depan membawa ibu mertua, Bibi Su, Xiao Xi, dan Xiao Bei pergi dari Kota C bersama?" Suara Qingyou yang gemetar bertanya.
Dia melaporkan sejujurnya, "Jika dia menikah dengan Linda, aku akan membawa mereka pergi... Lagipula, tempat ini hanya akan membuat sedih semua orang."
"Kakak ipar..."
"Berjanjilah padaku, suruh Guan Yumo membebaskan Linda!"
Qingyou menggelengkan kepala, "Bagaimana mungkin kita memuluskan jalan wanita kejam ini..." Dia menarik napas dalam, menahan air mata yang hampir tumpah. "Asalkan dia tulus memperlakukan Shan Yan, itu sudah cukup..."
