"Oh, masih ada dua minggu..." Tiba-tiba Jiang Jun menghela napas panjang sambil berpura-pura merenung.
Dia tersenyum ragu. "Ada apa? Apakah ada masalah dengan jadwalnya?"
Jiang Jun tersenyum lembut. "Tidak apa, hanya dua minggu... terasa agak lama~!"
"Ya?"
Semakin bingung mendengar ucapan Jiang Jun, tapi pria itu sudah tersenyum dan melanjutkan langkahnya hendak pergi.
Merasa ada yang aneh, dia memanggilnya. "Kau mencariku hanya untuk menanyakan jadwal operasiku?"
Tanpa menoleh, Jiang Jun menjawab. "Kau gadis baik. Operasi kali ini pasti akan berjalan lancar. Tuhan tidak akan menzalimimu."
Teringat insiden kecil di perjalanan tadi, setelah ragu beberapa detik di relung hati, dia segera mengejar Jiang Jun.
Jiang Jun yang hendak ke dapur menemani Qingyou tertegun melihatnya. "Ada apa?"
Dengan tegas dia bertanya. "Jun, kau paham hipnosis... Aku ingat banyak orang yang kehilangan ingatan bisa mengingat masa lalu melalui hipnosis. Bisakah kau melakukan hipnosis pada Shan Yan?"
Jiang Jun tiba-tiba diam. Dia mengerutkan alis, "Kenapa, apakah benar seperti yang Linda katakan, Shan Yan sudah benar-benar menghapus ingatannya yang terkait denganku? Tapi meski dunia saat ini sudah sangat maju dalam bidang medis, tak mungkin mereka bisa menghilangkan hipokampus yang mengendali ingatan manusia, kan? Kalau memang tidak bisa dihilangkan, tak mungkin ada yang namanya penghapusan total--
penghapusan total ingatan otak manusia?'"
Nada suaranya bahkan dia sendiri menyadari agak agresif, tetapi saat ini dia benar-benar merasa gelisah. Jiang Jun mungkin tahu emosinya sedikit tidak stabil, tetap diam, hingga setelah sekitar satu menit berlalu, dia sedikit mengendalikan emosinya, barulah ia berkata, "Su Mo, sebenarnya cara yang kau usulkan bukan tidak pernah kucoba... Saat bertemu Shan Yan, aku langsung menghipnosisnya.
Ia, sayangnya bahkan dalam kondisi hipnosis, melalui bimbinganku, mulutnya tetap tidak bisa mengucapkan dua karakter 'Su Mo'... Di otaknya, semua ingatan masih ada, hanya ingatan yang terkait denganmu, sama sekali tidak ada..."
Dia tidak menyangka kenyataannya seperti ini, seluruh tubuhnya terguncang hebat, seketika menjadi sekeras jiangshi.
Jiang Jun mendesah pelan, “Su Mo, jangan terlalu banyak memikirkan ini… Yang terpenting adalah merawat diri sendiri dengan baik, baru bisa membalas budi Shan Yan yang telah mengorbankan diri untuk menyelamatkanmu.”
Seluruh diri seseorang tiba-tiba seolah terjatuh dari tempat tinggi ke dasar jurang, terjerumus ke dalam kegelapan yang sakit dan tak menemukan tempat bercahaya.
Sepertinya, Jiang Jun telah mencabut secercah harapan terakhirnya...
Jiang Jun mengulurkan tangan menopang bahunya, memberikan penghiburan, baru kemudian pergi menjauh.
Dia tetap berdiri di tempat yang sama, lama tak tersentak, tanpa sadar matanya sudah memerah. Tapi karena sendirian di ruang tamu, ia membiarkan air matanya mengaburkan pandangan.
Dia tidak puas…
Dia benar-benar tidak bisa menerima…
Dia dan Shan Yan melalui begitu banyak rintangan baru bisa bersama, bagaimana mungkin bisa dikalahkan oleh skenario Linda?
Di dunia tanpa Shan Yan, meski akan tetap hidup demi dua anaknya, di masa depan yang tersisa hanya tubuhnya. Jiwanya akan menjadi mayat berjalan…
Mengapa Tuhan memperlakukan dia dan Shan Yan begitu kejam?
Dia sangat membenci…
……
Beruntungnya, hari-hari yang menyiksa ini tetap bergerak diam-diam.
Tak terasa, satu bulan telah berlalu, dan aritmia jantungnya akhirnya sembuh.
Di Rumah Sakit Jiang Group, Linda melakukan pemeriksaan terakhir padanya, lalu berkata serius, "Jika tidak ada hambatan, dalam dua hari aku bisa melakukan operasi."
Qingyou yang menemani di sampingnya tersenyum riang. "Akhirnya kau menepati janji!"
Linda menjawab, "Aku dokter, tak pernah berniat mengorbankan nyawa."
"Tapi perbuatanmu selama ini apa bedanya dengan mengorbankan nyawa?" Qingyou menyembunyikan senyuman, berkata dengan sinis.
Linda tidak berkonfrontasi dengan Qingyou, melepas jas dokter miliknya. "Su Mo, kau tentukan sendiri waktunya... Kalau sudah fix beri tahu aku sebelumnya, aku akan mengoperasimu."
"Aku paham, dua hari ini aku akan pilih waktu yang tepat, lalu beri kabar padamu." Dia bangkit dari ranjang pemeriksaan, berkata dengan suara dingin.
Linda mengangguk, seketika meninggalkan kamar pasien.
Qingyou duduk di tepi ranjang, memandanginya. "Kakak ipar, kenapa kau bicara baik-baik dengannya... Orang ini pantas dihina!"
Dia menutup matanya sebentar, menahan rasa sakit yang mengalir dari dadanya.
Melihat itu, Qingyou mengira kondisi tubuhnya tidak nyaman, menopangnya sambil bertanya penuh perhatian, "Kakak ipar, kau baik-baik saja?"
Perlahan dia membuka mata, menatap Qingyou.
Qingyou menyadari kedua matanya memerah, kaget, "Ada apa denganmu? Jangan bikin aku khawatir..."
Suaranya tak terkendali, tiba-tiba tersekat, "Linda... dia hamil!"
"Apa?!" Qingyou terkejut. "Kau bilang Linda hamil?" Dadanya terasa pedih. "Kalau tidak hamil, Linda tak mungkin mau mengoperasiku, karena dia takut kita akan balas dendam nanti. Dengan begitu dia tak punya chip transaksi penyelamat nyawa... Selain itu, tadi saat baru sampai rumah sakit, aku ke toilet dan bertemu Linda. Di depan wastafel dia terus
memeluk dadanya, menarik napas dalam-dalam, sepertinya sedang menahan mual..."
"Ini... semua ini hanya dugaanmu saja!" Qingyou berusaha menenangkannya.
Dia menggelengkan kepala, berkata pilu, "Aku juga berharap ini hanya dugaan... Tapi Linda yang licik dan dalam, tanpa hamil anak, dia takkan sama sekali melakukan operasi untukku!"
Qingyou tak bisa berkata-kata lagi, karena ucapannya semua fakta. Qingyou hanya bisa memeluk erat tubuhnya yang gemetar.
Dengan kepedihan dia berseru, "Mengapa Tuhan begitu kejam? Jika kesalahanku di masa lalu pantas dihukum, lalu Shan Yan? Kesalahan apa yang dia perbuat? Mengapa Tuhan memperlakukannya seperti ini?"
"Sudahlah, kakak ipar..." Qingyou berkata tersekat.
Dia menangis histeris. "Aku sangat menderita, Qingyou... Hatiku benar-benar sakit... Mengapa keinginan bersatu dengan orang yang kucintai begitu sulit?"
……
Kali ini dia menangis lama, hingga akhirnya lelah tertidur di bahu Qingyou...
Saat terbangun, semua orang telah mengelilinginya.
Ibu mertua, Tante Qu, Ibu, Qingyou, Yaru... serta Jiang Jun dan Que Yan.
Dia bingung melihat kehadiran mereka, menoleh ke Qingyou. Qingyou menjelaskan dengan tenang, "Aku tak mau kau berlama-lama lagi di Kota C. Aku ingin Linda segera mengoperasimu, agar kau tak perlu lagi menghadapi hal-hal menyedihkan ini... Jadi, sudah kubesarkan Linda. Sekarang dia sedang mempersiapkan operasimu. Jika tak ada keberatan,"
"satu jam lagi Linda akan membantumu operasi!"
Rupanya Qingyou sedang memikirkan kepentingannya.
Pantas saja semua orang datang... Dia merasa sangat malu, mata bengkak kemerahan kembali berkaca-kaca. "Maaf, sudah membuat kalian semua khawatir karena aku..."
