"Terima kasih atas peringatanmu, nyaris saja nyawa Munyi dan aku melayang!" Jason keluar dari balik tirai, hanya ada lecet di dahinya yang sedang dibalut.
"Yang patut dihargai adalah sahabatku." Lu Jingzhi berkata demikian.
Jason mengangkat alis penuh minat ke arah Lu Jingzhi, "Bisa meramal kartu Tarot? Cewek?"
Suara datar Lu Jingzhi menjawab, "Cowok."
Seketika Jason tak berminat lagi, mengusap dahi lalu duduk di samping.
Luka tembakan di lengan Munyi akhirnya selesai ditangani. Perlahan ia bangkit duduk menyandar di tepi ranjang, berpesan, "Urusanku jangan diberitahu Shui Xin, agar dia tak khawatir."
Ketiganya mengangguk.
Munyi terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Soal pengkhianat menurutku tak perlu diselidiki lagi. Seperti kata Lu dan Guan, Xiao Ji sudah mati. Menelusuri pengkhianat ini hampir mustahil, lagipula aku tak percaya ada pengkhianat di antara kita berempat..."
"Baik." Jawaban serentak Lu Jingzhi dan Guan Yumo.
Munyi kembali berbicara, "Secara keseluruhan tak ada kerugian kali ini. Penghancuran sindikat senjata itu membuat uang dan barang kita kembali ke saku sendiri. Transaksi Dark Angel ke depan juga tak terpengaruh, toh semua orang tahu itu ulah sindikat senjata yang berbuat jahat..."
"Benar." Sahut Lu Jingzhi.
"Hanya saja kematian Xiao Ji ini agak disayangkan... Meski keserakahannya tak terpuaskan, tapi dia seorang talenta. Ia mengelola perusahaan kita di Los Angeles dengan baik, selama ini juga bekerja sama cukup baik dengan John. Sekarang mencari pengganti posisi Xiao Ji, mungkin agak sulit." Munyi menyipitkan mata, berkata dengan penuh pertimbangan.
"Mengingat perusahaan Los Angeles adalah atas nama bersama aku dan Xiao Ji, untuk sementara perusahaan Los Angeles biarlah kuhandle sampai kalian menemukan pengganti Xiao Ji." Lu Jingzhi berkata.
"Jika memang begitu, itu lebih baik..." Munyi menghela napas lega. "Hanya saja urusan perusahaanmu juga padat, Lu. Ditambah baru saja bekerja sama dengan John menangani dana sebesar itu untuk organisasi, aku khawatir kau akan kelelahan."
Lu Jingzhi sedikit mengangkat sudut bibirnya, tersenyum tipis, "Semuanya demi keuntungan organisasi, bukan?"
Munyi mengangguk, "Baiklah, akan kuserahkan padamu."
Lu Jingzhi menahan senyum. "Jika tak ada urusan lain, aku permisi dulu. Urusan organisasi kukembalikan padamu."
"Baik."
Lu Jingzhi berbalik, kedua kaki panjangnya melangkah pergi.
……
Setelah Lu Jingzhi pergi, Jason tiba-tiba bertepuk tangan, tertawa sambil berkata dengan nada kagum, "Lu tidak meraih Oscar benar-benar menyia-nyiakan akting murahan itu!"
Guan Yumo dengan tangan di saku celana, berkomentar dengan nada sarkastik, "Benar seperti kata pepatah, pahlawan pun takluk di jebakan dewi cantik!"
Jason mengangguk setuju, "Aku berpikir, seandainya saat itu aku dan Munyi menangkap Xiao Ji hidup-hidup, lalu Xiao Ji menuduh orang Lu yang membocorkan informasi, bagaimana Lu akan menjelaskannya?"
“Munyi membuka suara dengan berat,”Menurut penilaianku, Lu takkan menjelaskan.”
Jason memicingkan mata sedikit,“Maksudmu?”
Wajah Munyi berubah muram, menjawab dengan khidmat,“Jika kami mengetahui ini adalah ulah Lu, Lu akan memanfaatkan momentum untuk melepaskan diri dari Dark Angel, lalu membawa Ji Sixi mengembara ke ujung dunia.”
Jason terkejut, tapi merasa ini hasil yang sudah diperkirakan.“Sepertinya Lu sejak awal tak pernah berniat meninggalkan Ji Sixi!” Di sini Jason menggelengkan kepala, dengan nada tak mengerti berkata,“Aku tak paham, demi seorang wanita, pantaskah?”
Guan Yumo mengarahkan tatapan dalamnya ke Jason, dengan tegas berkata demikian,“Begitu kau suatu hari menyadari telah jatuh cinta pada seseorang, kau akan tahu bahwa mengorbankan seluruh dunia untuknya adalah hal yang pantas.”
Jason menyeringai.“Lihat saja nanti, aku takkan pernah sebodoh kalian yang rela mengorbankan dunia demi wanita.”
Munyi tersenyum sambil menggeleng.“Mengenal Lu bertahun-tahun, tadi adalah pertama kalinya aku melihat Lu tersenyum pada kami.”
“Aku juga terpaku tadi…” Setelah berkata demikian, Jason terkekeh,“Kurasa tadi Lu pasti sedang membayangkan akhirnya bisa memeluk istri tercintanya dengan penuh kasih.”
……
Jika rencana ini gagal, ia akan membawa Ji Sixi mengembara ke ujung dunia.
Benar, status Dark Angel, aset LJ…semua ini tak penting baginya.
Hari-hari tanpanya terasa seperti satu hari setahun.
Tiga bulan perpisahan ini, setiap hari terasa sepanjang abad baginya, tak pernah berhenti merindukannya…
Akhirnya ia tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang…
"Jadi, ia tak akan melepaskannya!"
Alasan menghadapi Xiao Ji dengan usaha tersamar seperti ini adalah agar kematian Xiao Ji bisa meredam kebencian di relung hati keluarga Ji.
Meski yang merekrut Xiao Ji adalah organisasi, tapi orang yang benar-benar menjerumuskan Ji Silin sampai mati adalah Xiao Ji...
Dan dengan risiko dituduh berkhianat pada Dark Angel, ia membuat Xiao Ji membayar harga yang pantas untuk kematian Ji Silin, percaya ini akan mendapatkan maaf dari Sixi.
Asalkan Sixi tidak mengejar balas kematian Ji Silin, Dark Angel tak akan berbuat apa-apa padanya...
Tapi jika Sixi tak bisa menerima hasil ini dan memaksa Dark Angel membayar akibat kematian Ji Silin, ia akan melepaskan diri dari Dark Angel untuk melindunginya sejak saat itu...
Saat ini, ia akan mencarinya dan menjelaskan semuanya dengan jelas!
……
Andai tak sengaja mendengar ayahnya menelepon Chi Zhishen, Ji Sixi mungkin masih dibodohi, tak tahu ayahnya sudah menyuruh Chi Zhishen mengatur pengacara untuk membantunya dalam sidang perceraian.
Pantas saja akhir-akhir ini Chi Zhishen selalu mengajaknya bertemu, sengaja atau tidak membicarakan detail interaksinya dulu dengan Lu Jingzhi.
"Ayah, ini keterlaluan!"
Ji Sixi mendorong pintu ruang kerja dengan napas memburu, menghentikan pembicaraan ayahnya dengan Chi Zhishen.
Ayah Ji meletakkan ponsel, menghadapi Sixi tanpa ekspresi panik, duduk di sofa ruang kerja sebelum menjawab, "Aku tidak keterlaluan. Sudah kusetujui kau membawa Yi Xin."
“Jadi, Anda tetap tidak percaya padaku, menganggap aku akan melupakan kematian Kakak dan terus terlibat dengan Lu Jingzhi!” Ji Sixi berkata dengan wajah marah.
“Aku hanya merasa setelah kau bercerai dengan Lu Jingzhi, aku bisa lebih tenang.”
“Tapi sudah kukatakan, bukan aku tak mau bercerai dengannya, melainkan sekarang bukan waktu yang tepat untuk bercerai.”
“Benarkah kau takut dia akan marah dan melukai kita?”
“Tentu saja.”
“Tapi kurasa di relung hatimu kau sangat paham, dia takkan melakukan itu... karena perasaannya padamu sangat mendalam.”
“Ayah, dua tahun akan berlalu cepat. Untuk apa kita mengambil risiko seperti ini?”
“Bisakah kau jamin dua tahun kemudian dia akan melepasmu?” Ayah Ji tiba-tiba bangkit dari sofa, emosinya meledak. “Jika dia belum menyerah, dua tahun lagi dia tetap akan marah!”
Ji Sixi diam membisu.
“Menurutku kau masih tak tega melepas orang ini, tak tega memutus hubungan istimewa ini!”
Mendengar kalimat ini, Ji Sixi mengerti ayahnya tak lagi memberinya celah kompromi. “Sudah, urusan ini tak perlu didiskusikan lagi. Kau hanya perlu pergi ke pengadilan nanti.” Ayah Ji berkata dingin.
