Lampu kota mulai menyala, seluruh Berlin menyambut momen paling semarak di malam hari.
Lu Jingzhi dengan tangan di saku celana, bayangan gagahnya tegak berdiri di depan jendela kaca kantor. Dari kejauhan, terlihat tenang dan sunyi.
Xiao K masuk dari luar, melihat Lu Jingzhi sedang merenung, tak berani mengganggu, diam-diam berdiri di samping.
Lu Jingzhi tiba-tiba tersentak dari pikirannya, melirik bayangan Xiao K di tirai kaca, berkata datar, "Bagaimana?" Xiao K menunduk hormat, "Sudah ada hasil... Chi Hongsheng pernah menjadi anggota 'Setan', dan memiliki status penting di dalamnya. Kemudian melepaskan diri dari organisasi, melalui suap menjadi kurator Kedutaan Chili di AS. Secara lahiriah seperti orang bijak, tapi sebenarnya licik. Namun memperlakukan keluarga dengan..."
"Perawatan sangat baik. Kekayaan keluarga Chi Zhishen sepenuhnya bergantung pada Chi Hongsheng."
Rupanya Chi Hongsheng adalah anggota "Setan", pantas saja investigasinya sangat sulit.
Saat "Dark Angel" belum bangkit, "Setan" mendominasi seluruh dunia gelap Eropa. Kemudian seiring dengan...
perkembangan "Dark Angel", "Setan" perlahan terpuruk, tapi berbagai rumor tentang organisasi "Setan" di dunia gelap masih tetap beredar.
Lu Jingzhi berkata dengan suara datar, "Sepertinya Dark Angel bukan memiliki pengkhianat dalam, melainkan muncul seorang lawan. Alasan ia bisa membongkar jejakku dan mengetahui statusku, mungkin karena di internal 'Dark Angel' masih ada anggota 'Setan' yang bertahan."
Xiao K menarik napas dingin. "Jika itu anggota 'Setan', apakah Chi Hongsheng ingin memulihkan kembali 'Setan'?"
Lu Jingzhi menyipitkan matanya. "Bukan tidak mungkin."
"Kalau begitu urusan ini sudah meningkat ke tingkat permusuhan antara 'Dark Angel' dan 'Setan'. Apakah Tuan tidak akan memberitahu Tuan Munyi dan mereka?" Xiao K merasa ini sudah menjadi masalah yang sangat serius.
Suara Lu Jingzhi dingin, "Aku belum mau gegabah menyimpulkan bahwa Chi Hongsheng dan Chi Zhishen adalah dalang di balik layar ini. Lagipula masih kurang bukti nyata."
"Tapi menurut hamba, performa Chi Zhishen sudah sangat jelas... Ia terus memprovokasi hubungan Tuan dengan Nyonya, jelas sudah berkolusi dengan pamannya." Kata Xiao K.
Mata hitamnya yang gelap menyapu kegelapan. "Aku justru ingin lihat, ombak sebesar apa yang bisa mereka ciptakan!"
……
Kota C.
Di rooftop yang luas, hanya ada lampu minyak redup yang menyala.
Di tepi rooftop, di area yang samar diterangi cahaya, sesosok bayangan muram duduk di sofa tunggal hitam.
Sofa sangat besar, membuat orang tidak bisa melihat pria yang duduk di atasnya, hanya bisa mendengar suaranya yang berat dan mengerikan, "Benarkah? Lu Jingzhi sudah benar-benar mencurigai bahwa Chi Hongsheng dan Chi Zhishen berkomonspirasi?"
Seorang bodyguard berbaju setelan jas hitam menunduk, menjawab dengan sopan, "Iblis, ya... Ini informasi yang saya terima dari bawahan Pak Lu."
"Itu pasti akurat tanpa kesalahan."
"Konon Lu Jingzhi sedang menanti Chi Hongsheng dan Chi Zhishen bertindak lagi."
Pria muda itu yang duduk di sofa tersenyum perlahan, suara merendahkan keluar, "Sepertinya berpacaran memang bisa membuat orang kehilangan logika. Lu Jingzhi yang biasanya begitu licik, ternyata sama sekali tidak menyadari dirinya sudah terjebak."
Bodyguard berkata, "Ini semua berkat kemampuan luar biasa Iblis. Saya yakin Pak Lu takkan pernah menyangka status Anda..."
Pria muda itu mengangkat anggur merah di tangannya, menyesap perlahan, baru kemudian berbicara tenang, "Pertama hancurkan Lu Jingzhi, lalu berurusan satu per satu dengan yang lain. Aku tak percaya Dark Angel bisa lolos dari kehancuran di bawah rencanaku."
Bodyguard mendengar, dengan girang berkata, "Jika begitu, percaya anggota 'Setan' yang dulu dipaksakan melayani Dark Angel, pasti akan kembali mengabdi pada 'Setan'. Saat itu, Setan bisa restart kejayaan organisasi 'Setan' di masa lalu." "Mendirikan 'Setan' adalah hal paling dibanggakan kakek seumur hidup. Tak kusangka, ini akan berakhir di tangan empat orang itu... Meski tak bisa mengembalikan kejayaan grup 'Setan', empat orang itu harus membayar harga untuk kematian kakek dan ayahku!" Pria muda itu berkata dengan muram
.
Bodyguard seketika dengan serius, suaranya berat berkata, "Hamba pasti mengabdi pada Setan sampai akhir."
Pria muda itu menoleh ke gelas anggur di tangannya, tiba-tiba, mata yang gelap dalam-dalam tersembunyi, dengan datar bertanya, "Apakah Ji Sixi dan Lu Jingzhi masih berkomunikasi?"
Bodyguard segera menjawab, "Berdasarkan investigasi rahasia dan pembuntutan yang hamba lakukan, Nona Ji dan Pak Lu tidak berhubungan. Justru akhir-akhir ini Nona Ji sangat dekat dengan Chi Zhishen. Berkali-kali Chi Zhishen menginap di apartemen yang disewa Nona Ji di pusat kota." Pria muda itu perlahan menarik sudut bibirnya, dengan datar berkata, "Dia benar-benar mencintai Lu Jingzhi, mengira dengan begini bisa menghindar jadi beban Lu Jingzhi. Sayang keinginan tersembunyinya ini tak bisa lolos dari mataku... Hanya saja, aku tak mau membongkar strateginya, lebih tak mau langsung menghadapi Lu Jing
zhi."
Mendengar itu, Bodyguard tampak bingung, berbisik, "Setan, sebenarnya hamba juga selalu heran mengapa Anda tidak menargetkan Nona Ji, mengingat Pak Lu sangat peduli padanya. Jika kita menangkapnya, itu sama saja dengan menggenggam titik lemah Pak Lu..."
Tatapan tenang pria muda itu tiba-tiba meredup, matanya yang gelap bagai lubang hitam di langit yang belum terjamah manusia, menakutkan. "Sejak kapan cara kerjaku perlu kau awasi?"
Bodyguard segera menunduk, tubuhnya menegang, gemetar ketakutan. "Hamba tidak akan mengulangi kesalahan," suaranya bergetar pelan.
Pria muda itu memandang dengan datar ke kegelapan malam, mata yang gelap tajam seperti pedang yang terhunus, namun ucapannya perlahan, "Dia satu-satunya wanita yang membuat hatiku berdebar dalam bertahun-tahun."
Bodyguard akhirnya paham, tak berkomentar lebih jauh. "Hamba juga akan segera melaporkan setiap gerak-gerik Nona Ji kepada Setan."
……
Pemakaman Ayah Ji berjalan lancar, namun hanya sedikit yang hadir melayat.
Selain keluarga Ji, hanya Chi Zhishen serta pasangan suami istri Yan yang datang. Ibu Ji menatap foto suaminya di nisan, tak kuasa menahan kesedihan, "Ayahmu selalu suka keramaian, tak kusangka setelah meninggal malah sepi begini... Ini pun tak bisa disalahkan. Kerabat dan teman melihat rumah keluarga kami dibakar habis, kami menyewa kamar di pusat kota, pasti mengira kami jatuh miskin lagi. Mereka semua takut mendekat...
Melayat ayahmu, kita akan kembali meminjam uang dari mereka seperti sebelumnya……”
Ji Sixi menemani di samping Ibu Ji, berbisik menghibur, “Ibu, jangan pedulikan kerabat-kerabat ini, mereka semua serakah akan harta dan status... Kalau mereka tidak datang melayat, Ayah justru bisa lebih tenang.”
Ibu Ji mengangguk, “Baiklah... Dulu demi urusan kakakmu, kita sudah meminjam uang dari semua kerabat dan sahabat. Pantas saja mereka takut, kita pun tak bisa menyalahkan mereka.” Saat itu, Chi Zhishen datang membawa buket bunga krisan putih. “Ibu, saatnya mempersembahkan bunga.”
