Kali ini Ji Sixi tak menjawab Sen Sen. Tangannya menggenggam tangan Sen Sen, tapi langkahnya berjalan bagai mayat berjalan.
Dalam pikirannya mulai menggema ucapan Mu Ying, kemudian bergema pula ucapan Shen Xiaoran...
Yang terakhir, di kepalanya mulai terputar gambar-gambar manis semua momen bahagia bersama Lu Jingzhi setelah mereka saling mencintai.
Namun tanpa disadari, air matanya menetes...
Butiran kristal air mata ini mengetuk-ngetuk lantai kayu dengan keras, seolah hati yang semula di posisi surga tiba-tiba terjatuh ke neraka, pecah berkeping-keping...
……
Saat keluar dari gerbang rumah sakit, Ji Sixi sebenarnya sudah punya firasat buruk. Benar saja, saat dia dan Sen Sen sampai di pinggir jalan dan bersiap memanggil taksi, tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di dekat kakinya.
Sen Sen mengira itu Lu Jingzhi, hampir saja bersorak girang, tapi baru sadar yang duduk di mobil adalah seorang wanita. Segera Sen Sen menarik-narik tangan Ji Sixi bertanya, "Tante, kau kenal Bibi ini?"
Tatapan Ji Sixi sudah bertaut dengan orang di mobil itu. Tapi dia terkejut melihat bola mata yang sedemikian dingin. Sekejap, dia merasa sedang berhadapan dengan wanita asing beraura tubuh dahsyat.
"Naiklah!" ujar Situ Jing yang duduk di kursi belakang mobil, dengan tenang.
Ji Sixi tak melangkah. Dengan datar dia bertanya, "Apa Lu Jingzhi yang menyuruhmu datang?"
Kini dia tak lagi memanggilnya "Jingzhi".
Situ Jing menatap dalam-dalam Ji Sixi, lalu menjawab dengan suara berat, "Ya."
Ji Sixi perlahan menutup matanya. Setelah lama, barulah dia membuka mata, lalu menggendong Sen Sen naik ke mobil.
……
Ji Sixi mengikuti Situ Jing menuju lapangan golf yang sunyi tak bertepi.
Mentari cerah berkilauan, nuansa hijau memenuhi pandangan. Tapi di matanya, seluruh dunia terasa kelabu.
Ji Sixi menyuruh Sen Sen tetap patuh di mobil, lalu turun bersama Situ Jing.
Kemudian, suara datar Situ Jing terdengar, "Kau tahu statusku?"
Ji Sixi merangkul lengan Situ Jing, tatapannya kosong. "Langsung saja kau beritahu."
Sebenarnya status Situ Jing sama sekali tak dia pedulikan. Saat ini hatinya sakit sampai puncaknya, bahkan setiap tarikan napas terasa sesak menyakitkan...
Jadi meski status Situ Jing bisa membuatnya terkejut, seharusnya tak ada emosi tersisa di hatinya sekarang.
Situ Jing paham betul kondisi Ji Sixi. Tanpa berbelit, dia langsung berkata, "Akulah 'Ayah angkat' itu."
Ji Sixi benar-benar tidak menunjukkan reaksi apapun. Melihat hal ini, Situ Jing terpaksa melanjutkan, "Aku adalah pemimpin organisasi Satan yang sekarang, 'Satan' adalah adikku, dan sebutanku adalah 'Ayah angkat'... Kakek kami yang mendirikan organisasi Satan, kemudian dikembangkan oleh ayahku. Tapi sayangnya ayahku kalah dari organisasi bawah tanah lain 'Dark Angel', menyebabkan seluruh organisasi Satan hancur... Pemimpin Dark Angel sebelumnya terus memburu kami tanpa henti, syukurlah kami tidak pernah ditemukan sampai Dark Angel diambil alih oleh pemimpin baru, yaitu empat orang termasuk Lu Jingzhi... Ini memberi kami kesempatan untuk bernapas,
karena kami mulai merencanakan pemulihan organisasi Satan sekaligus menghancurkan Dark Angel. Di satu sisi untuk membalaskan dendam kakek dan orang tuaku yang telah meninggal, di sisi lain juga untuk mewujudkan cita-cita kakek dan ayah di masa lalu, membuat organisasi Satan menjadi organisasi bawah tanah terkuat di dunia ini."
Setelah Situ Jing menyebut kata "pemimpin", Ji Sixi akhirnya menunjukkan reaksi kecil. Tatapannya beralih ke Situ Jing, tapi tetap diam. Situ Jing terus melanjutkan, "Aku tahu kau akan bertanya-tanya, sebagai anggota keluarga Situ, mengapa aku terlibat dengan organisasi bawah tanah? Langsung saja kujawab, aku bukan anggota keluarga Situ. Aku hanya menggunakan nama palsu untuk menggantikan identitas Nona keluarga Situ yang asli... Jadi, selama ini yang melawan Lu Jingzhi
adalah aku. Orang yang menyelamatkan Satan di bandara hari itu juga aku."
Ji Sixi akhirnya membuka bibirnya, "Aku hanya ingin tahu tujuanmu memberitahukan semua ini?"
Situ Jing menatap tajam Ji Sixi, tatapannya datar, "Kenyataannya, aku secara aktif memberitahukan semua ini kepadamu karena diperintahkan Lu Jingzhi..."
Ji Sixi mengangkat pandangan, "Ia memerintahkanmu?"
"Ya, statusku dibongkar olehnya. Ia menggunakan urusan ini sebagai ancaman." Situ Jing terlihat kesal, namun tak berdaya.
"Jadi, sebenarnya ia sudah lama tahu identitasmu?" tanya Ji Sixi lagi, namun suaranya kini lebih lemah dari sebelumnya.
Rupanya ia sudah tahu "Ayah angkat" adalah Situ Jing. Tapi saat di Berlin, ia tetap berpura-pura sedang menyelidiki "Ayah angkat"...
Ia tak hanya menipu perasaannya. Dari awal sampai akhir, tak satu pun kalimat jujur yang ia ucapkan. "Aku juga tak menyangka sudah lama ia melihat melalui diriku. Sebelumnya aku masih puas diri mengira ia takkan pernah menyangka bahwa lawan yang ingin ditangkapnya adalah Nona Situ yang 'lemah tak berdaya' ini." Saat mengucapkan ini, meski terdengar geram, namun lebih banyak kekaguman pada Lu Jing
-zhi yang terasa dalam kata-katanya.
Ji Sixi menundukkan kepala, memandangi rumput tebal di lantai kayu, berbisik lirih, "Lalu untuk apa ia menyuruhmu menemuiku?"
Dalam hati, ia berpikir ucapan Shen Xiaoran akan mulai terverifikasi langkah demi langkah mulai sekarang...
Situ Jing memandangi wajah cantik Ji Sixi yang tertunduk, berkata tenang, "Ia ingin aku memberitahukan semua hal terkait organisasi iblis kepadamu, lalu membuatmu menggantikan identitasku."
Ji Sixi perlahan mengangkat kepala, memandang Situ Jing dengan bingung. "...Maksudmu apa?"
Suara Situ Jing berat. "Secara sederhana—mulai sekarang, status pemimpin organisasi 'Iblis' bukan lagi Situ Jing, melainkan Ji Sixi."
Ji Sixi membeku, gelengkan kepala dengan ragu, “Mengapa ia melakukan ini?”
Situ Jing menjawab, “Aku tidak tahu, saat ini aku hanya melakukan berdasarkan yang diucapkannya. Jika tidak menuruti perintah, dia akan seketika membocorkan statusku ke Dark Angel. Jika begitu, baik aku maupun YONG tak mungkin punya jalan untuk hidup.”
“Bagaimana mungkin aku adalah ‘Ayah angkat’?” Ji Sixi bertanya pelan.
Dengan nada datar Situ Jing berkata, “Sebenarnya selain adikku YONG, tak ada manusia yang tahu identitas asliku. Bahkan seluruh anggota Dark Angel mengira aku sesepuh pria. Jadi, siapapun bisa menjadi ‘Ayah angkat’, asalkan dia (laki-laki/perempuan) bisa mengaktifkan organisasi 'Iblis'...”
“Mengaktifkan organisasi 'Iblis'？” Ji Sixi semakin belum jelas. Situ Jing perlahan menjelaskan, "Organisasi 'Iblis' kita berbeda dengan Dark Angel... Alasan aku bisa memulihkan kembali organisasi 'Iblis' adalah karena aku memiliki surat bukti pemimpin organisasi 'Iblis'. Surat bukti ini dibuat Kakekku saat mendirikan organisasi 'Iblis', tujuannya agar keturunannya di kemudian hari bisa mewarisi
Meneruskan organisasi "Iblis", ketika aku ingin memulihkan kembali organisasi "Iblis", dengan surat bukti ini aku mendapatkan satu seruan langsung disambut seratus tanggapan dari mantan anggota organisasi "Iblis"... Jadi, selama aku memberikan surat bukti pemimpin ini padamu, meskipun orang biasa tak percaya, mereka harus mengakui kau adalah pemimpin organisasi "Iblis".
“Rupanya dia sudah memikirkan ini sejak lama…” Ji Sixi tertawa hampa, kilatan air mata berkerlip di sudut matanya. “Lalu, sebenarnya untuk apa dia menyuruhmu memberikan status ini padaku?” Situ Jing terdiam sejenak, baru menjawab, “Karena, dia ingin kau mati, dan aku hidup.”
