Bagi Lu Jingzhi, menghindari kejaran Dark Angel setelah mendarat bukan masalah. Yang jadi masalah adalah bagaimana berkomunikasi dengan Shen Xiaoran.
“Harus diketahui, meski tahu Lu Jingzhi dan Ji Sixi akan menjemput Lu Yixin, Dark Angel pasti sudah menyuruh orang mengawasi Shen Xiaoran setiap saat.”
“Untuk bisa berkomunikasi dengan Shen Xiaoran, Lu Jingzhi harus membuatnya lepas dari pengawasan kamera pengawas Dark Angel.”
“Sebenarnya aku bisa melihat Munyi dan kedua rekannya punya ikatan saudara denganmu, tapi sayangnya mereka adalah pemimpin Dark Angel yang harus bertindak sesuai aturan organisasi!” Ji Sixi memandang pria yang sedang tenggelam dalam pikirannya di seberang meja, berkata dengan sendu.
“Aku tahu.” Lu Jingzhi menjawab.
Ji Sixi menopang dagu dengan tangan, mendesah pelan. “Aku benar-benar tak menyangka Iblis itu begitu licik. Ia bahkan menuduhmu diam-diam membantu mereka memulihkan kembali organisasi 'Iblis', sampai berani mempertaruhkan nyawanya sendiri...”
Lu Jingzhi mengangkat kelopak matanya, memandang Ji Sixi dengan datar. “Kau pikir Iblis benar-benar akan mengorbankan nyawanya?”
Ji Sixi menurunkan tangan dari dagu, terkejut. “Apakah tidak begitu? Kita melihat langsung Dark Angel menangkapnya!”
Lu Jingzhi menepuk lembut tempat duduk di sampingnya. “Duduklah di sini.”
Ji Sixi dengan penurut menggeser pinggulnya mendekat.
Hari ini langit cerah berkilauan, angin laut yang berhembus terasa menyejukkan.
Lu Jingzhi melingkari pinggang ramping Ji Sixi, menatapnya berlinang kasih. “Jika Iblis tidak punya strategi cadangan, bagaimana mungkin ia menggunakan jurus ini? Jangan lupa, cita-citanya memulihkan organisasi 'Iblis' masih belum tercapai.”
Ji Sixi terbelalak, berkata tulus, “Tapi dia benar-benar ditangkap Dark Angel, masak Dark Angel mau melepaskannya?” Lu Jingzhi membelai rambut hitamnya yang tertiup angin laut, berbisik lembut, “Dark Angel memang takkan melepaskannya, tapi mereka takkan langsung menghukum mati. Lagipula Dark Angel masih ingin tahu informasi penting tentang anggota organisasi 'Iblis' dan mata-mata yang mereka susupkan ke dalam Dark Angel."
, jadi ini memberi waktu bagi Iblis untuk merencanakan pelarian... Dan jika tebakanku benar, Iblis pasti sudah lolos sekarang!”
“Kalau begitu, setelah kita naik ke darat, kita tidak hanya harus menghindari kejaran Dark Angel, tapi juga pengejaran dari organisasi Iblis.” Ji Sixi berkata dengan khawatir.
Lu Jingzhi tersenyum lega, tatapannya penuh kelembutan. “Kau takut?”
Ji Sixi menahan tatapan Lu Jingzhi dengan teguh, menggelengkan kepala, “Selama ada kamu, aku tidak takut apapun.”
Lu Jingzhi puas menunduk mematuk bibirnya. “Tenang, aku berjanji akan membawa kamu dan Yi Xin ke tempat yang tak ada yang mengenal kita, hidup sederhana dan damai. Aku pasti bisa mewujudkannya.”
Hati Ji Sixi terasa hangat, ia menyandarkan diri ke pangkuan Lu Jingzhi. “Kamu benar-benar melepas permusuhan, juga tidak mau membalaskan dendam pada Qin Housheng?”
Lu Jingzhi merangkul bahu Ji Sixi, berbisik dengan kelembutan, "Tidak akan menagih... Bagiku, kebencian tak bisa menandingi dirimu dan Yi Xin." Ji Sixi menutup mata dengan kepuasan. "Aku tahu meski Qin Housheng tertipu oleh Chen Quan hingga menjerumuskan orang tuamu sampai mati, dia tetaplah pembunuh... Jadi percayalah padaku, meski Qin Housheng di kemudian hari tak introspeksi diri, tak memberi kompensasi untuk urusan ini, dia akan mendapat hukuman yang pantas."
...Hanya saja kejahatannya benar-benar tak sampai harus mati, jadi saat itulah aku berniat membawanya keluar."
"Ya." Lu Jingzhi mengusap lembut bahu Ji Sixi, memberikan penghiburan. "Aku sudah ikhlas dengan urusan ini!"
Ji Sixi mengulurkan tangan memeluk Lu Jingzhi. "Kita akan segera naik ke darat... Kau sudah ada bayangan ide cara berkomunikasi dengan Manajer Shen?"
Lu Jingzhi menyipitkan mata, seberkas kelicikan terlintas dalam mata hitam pekatnya. "Ada seseorang yang bisa kuhubungi, dan dia bisa membantu kita membuat Shen Xiaoran lolos dari pengawasan Dark Angel."
Ji Sixi mengangkat kepala dengan girang, "Siapa?"
Lu Jingzhi menoleh ke Ji Sixi, tatapannya tiba-tiba menjadi muram, "Qin Housheng."
...Akhirnya naik ke darat, memandang kapal pesiar putih ini yang bergoyang perlahan tertiup ombak, Ji Sixi merangkul lengan Lu Jingzhi, terharu berkata, "Meski kita terpaksa terombang-ambing di laut lepas karena dikejar, tapi harus diakui, hari-hari di laut sungguh indah... Setiap pagi mentari membangunkan kita, lalu kita bersama-sama ke geladak kapal, kau memancing, aku membaca buku, kemudian bersama memasak sarapan favorit. Untuk makan siang, kau memanggang ikan atau menyiapkan hidangan khusus untukku. Sore hari aku menemanimu memancing, menanti hingga mentari terbenam... Semua ini begitu sempurna, kurasa seumur hidup aku takkan-"
"pernah melupakannya."
Lu Jingzhi menoleh, menatap dalam-dalam wajah Ji Sixi yang tersenyum tipis, berbisik lembut, "Jika kau suka, setelah kita menjemput orang tuamu dan dua anak itu, kita akan kembali ke laut, anggap saja liburan..."
"Benarkah?" Mata jernih Ji Sixi berbinar penuh harap. "Jika benar bisa liburan di laut bersama mereka, pasti itu jadi hari paling bahagia dalam hidupku..."
Lu Jingzhi penuh kasih mengusap kepala Ji Sixi. "Tentu, aku takkan ingkari janji."
Ji Sixi berjinjit, aktif mengecup pipi Lu Jingzhi. "Ini hadiah di awal dariku..."
Lu Jingzhi tak puas, melingkari pinggang Ji Sixi hendak mencium dalam-dalam, tapi Xiao K tiba-tiba batuk kecil. "Pak Lu, itu... Kakek Qin sudah datang!" Sebenarnya Xiao K juga tak tega mengganggu kehangatan mereka.
Ji Sixi merasa kemalangan, mengangkat kepala, dan di pandangannya benar seperti prediksi muncul bayangan Qin Housheng.
Kelembutan di wajah Lu Jingzhi sudah tidak ada lagi. Memandang Qin Housheng, dalam mata terlihat muram yang pekat.
Qin Housheng segera muncul di hadapan Lu Jingzhi dan Ji Sixi. Melihat Ji Sixi selamat, dia menghela napas lega. "Syukurlah... Sixi, kudengar kau menghalangi peluru untuknya, aku sangat khawatir..."
"Aku baik-baik saja. Luka sekarang sudah hampir sembuh." Melihat perhatian di balik sorotan mata Qin Housheng, Ji Sixi berkata dengan ramah.
Qin Housheng mengangguk, menoleh ke Lu Jingzhi, berkata dengan puas, "Aku tahu kau tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Sixi."
Lu Jingzhi tidak menjawab Qin Housheng. Dengan suara lembut kepada Ji Sixi, "Aku ingin berbincang empat mata dengannya. Bisakah kau menunggu di samping sebentar?"
Mengingat janji Lu Jingzhi untuk melepaskan Qin Housheng, Ji Sixi mengangguk tanpa kekhawatiran, "Baiklah, bicaralah baik-baik."
"Ya." Melihat angin laut kencang, Lu Jingzhi melepas jasnya dan menyampirkannya di bahu Ji Sixi.
Ji Sixi segera pergi ke samping bersama Xiao K.
……
Menyaksikan perhatian Lu Jingzhi pada Ji Sixi, Qin Housheng berkata tulus, "Sepertinya aku tak perlu lagi repotkan Sixi. Kau akan merawatnya dengan baik."
Mata sipit memanjang yang gelap milik Lu Jingzhi menyipit. Menatap tajam Qin Housheng dengan muram, berkata dingin, "Bagiku, dia adalah dia, kau adalah kau. Aku tak akan menunjukkan sedikitpun kemurahan hati padamu karena dirinya."
Qin Housheng mengangguk, “Aku juga tak perlu kau menunjukkan sedikit pun belas kasihan padaku. Dosa-dosa yang telah kuperbuat akan kutebus dengan mati. Jika tidak, aku takkan punya muka untuk menghadap Jun Lu di alam bawah.” “Sixi merasa dosamu tak sampai harus dibayar nyawa?” nada sinis Lu Jingzhi.
