Keesokan harinya.
Tan Yan sendiri yang mengantar Qin Qian ke rumah sakit dengan mobil.
Di dalam gerbong mobil, Qin Qian duduk di kursi penumpang, memandang Tan Yan. "Seluruh wajahmu tegang, jangan khawatir..."
Tan Yan berkata, "Sebentar lagi sampai... Aku sudah janji sebelumnya dengan dokter, kamu bisa langsung diperiksa."
Qin Qian mendesah pasrah, "Seandainya semalam tidak memberitahu soal flek darah, tidak sampai membuatmu cemas begini..."
Tan Yan tak menjawab, satu tangan menyetir, tangan lainnya menggenggam tangan Qin Qian.
Qin Qian pun tersenyum lembut.
……
Tiba di rumah sakit, karena Tan Yan sudah mengatur semuanya terlebih dahulu, Qin Qian langsung menuju kamar pasien.
Di dalam kamar pasien, seperti yang diperkirakan, Qin Qian melihat Gu Qingyou.
Gu Qingyou mengunci pintu kamar pasien dari dalam, menarik Qin Qian ke posisi paling jauh dari pintu dekat balkon, lalu berkata dengan tegang, "Kau benar-benar akan melakukan ini?"
Qin Qian melirik pintu kamar, memastikan ketebalan pintu kamar pasien cukup untuk memblokir percakapan di dalam kamar, baru kemudian berbisik lembut, "Qingyou, email yang kukirim kemarin pasti sudah kaubaca. Kau juga tahu alasan ku melakukan ini..."
"Aku benar-benar tidak menyangka Paman Tan dan mereka akan memaksamu seperti ini..." suara Gu Qingyou berat.
Qin Qian menjawab tenang, "Dari posisi mereka, aku bisa mengerti. Lagipula bisnis keluarga Tan yang begitu besar, mereka memang ingin cara perlindungan paling stabil."
"Apakah mereka tidak percaya Tan Yan bisa menyelesaikan masalah di depan mata?" kata Gu Qingyou dengan geram.
Qin Qian berkata, "Kurasa mereka bukan tidak percaya kemampuan Tan Yan. Hanya takut jika Tan Yan menyelesaikan masalah ini, di masa depan karena aku, dia harus memikul bendera besar keluarga Tan tetap akan terbebani..."
Gu Qingyou menggelengkan kepala tak mengerti, "Aku tak paham, bagi mereka uang lebih penting atau manusia... Demi uang, mereka bahkan bisa mengabaikan cucu mereka sendiri di perutmu."
Dengan muram Qin Qian menundukkan kelopak matanya. "Mereka sudah punya Miao Miao. Jadi anak dalam perutku ini tidak begitu penting lagi..."
“Kau terlalu bodoh, seharusnya kau tidak pernah menyetujui tuntutan keterlaluan Paman Tan mereka……” Gu Qingyou benar-benar kesal pada Qin Qian.
Qin Qian menatap lantai kayu putih, berkata datar, "Sebenarnya aku juga pernah memikirkan masa depan. Jika aku tetap di sisi Tan Yan, sungguh akan menjadi beban besar baginya..."
Gu Qing seketika menyahut, "Antara suami-istri ngomongin beban apa? Apalagi Tan Yan demi kau, aku yakin dia tidak takut pada kesulitan apapun." "Aku tahu dia tidak akan gentar demi apapun untukku, tapi kau paham... ketidaktakutan bukan berarti tidak ada kesulitan. Selama Tan Yan bersamaku, dia pasti akan terus repot mengurus bisnis keluarga Tan, dan aku tidak ingin masa tuanya dihabiskan dengan kelelahan seperti itu." Qin Qian berucap perlahan.
。
Gu Qingyou membantah, "Tan Yan rela melakukan segalanya demi kau." "Ada satu hal terpenting..." Qin Qian terus meyakinkan. "Seperti yang kusebutkan di email, aku tidak ingin Tan Yan jadi berjarak dengan pasangan Tan karena diriku... Selama bertahun-tahun, Pasangan Tan menganggap Tan Yan seperti anak sendiri. Tan Yan berutang budi pada mereka. Jika karena aku..."
"Hubungan mereka rusak, aku akan merasa diri ini pengkhianat."
"Kau benar-benar terlalu berbaik hati..." Gu Qingyou tahu tak bisa lagi membujuk, akhirnya pasrah berkomentar.
Qin Qian mengangkat bahu, tersenyum rileks, "Aku dan Tan Yan sejak awal adalah penghuni dua dunia berbeda. Mungkin kita memang ditakdirkan tak bisa bersama..."
Gu Qingyou menggelengkan kepala, menatap dalam-dalam Qin Qian sambil berkata, "Aku juga sering mengira aku dan Jiang Jun ditakdirkan jadi penghuni dua dunia berbeda, tapi fakta membuktikan, orang yang seharusnya bersama pada akhirnya akan bersatu... Bahkan jika perbedaan status kalian selangit-bumi, pada akhirnya pasti akan bersama juga."
"Terima kasih hiburanmu, tapi kurasa aku belum tentu seberuntung dirimu Qingyou..." Tatapan Qin Qian terlihat seberkas kesedihan saat ia berkata jujur.
Gu Qingyou sudah tak tahu lagi cara menghibur Qin Qian, hanya bisa mendesah pelan, "Kau benar-benar terlalu mengorbankan dirimu sendiri..."
Senyuman Qin Qian tetap tersungging, tak membiarkan nestapa-nya terlihat di hadapan sahabat.
Baru kemudian Gu Qingyou berkata, "Kalau memang kau sudah memutuskan begitu, aku tak bisa membujukmu lagi. Lagipula masalahnya bukan Perusahaan Tan yang tak bisa diselesaikan, tapi kau khawatir Tan Yan akan berpisah dengan orang tuanya, juga takut nanti Tan Yan terbeban karena dirimu... Jadi aku hanya bisa membantumu."
Mendengar itu, Qin Qian berterima kasih, "Qingyou, terima kasih... Untungnya di Kota C masih ada dirimu sebagai sahabatku, kalau tidak aku tak tahu harus minta tolong ke siapa."
Gu Qingyou menghela napas panjang, "Kalau Xiao Ying tahu aku membantumu kabur dari Tan Yan, pasti dia akan marah padaku..." Qin Qian segera menggenggam tangan Gu Qingyou, berkata serius, "Qingyou, kita sama-sama tahu karakter Xiao Ying. Jika dia tahu tekanan dari pasangan Tan padaku, pasti tanpa pikir panjang dia akan memberitahu Tan Yan. Itulah sebabnya aku selalu menyembunyikannya darinya... Jadi kumohon, jangan sampai...
“Bantu aku menyembunyikan ini dari Xiao Ying, sampai aku bisa keluar dari Keluarga Tan dengan lancar.”
“Sekarang aku malah berharap karaktermu seperti Xiao Ying…” Gu Qingyou bergumam dengan kesedihan.
Qin Qian membelai lembut bahu Gu Qingyou, tersenyum tipis. "Sudahlah... Kalau bukan karena aku yakin kau akan memahamiku, aku takkan memintamu membantu..."
Gu Qingyou buru-buru berkata, "Aku bukan memahamimu, aku hanya tahu takkan sanggup melawanmu. Jika aku tak setuju, kau akan terus memohon padaku..."
"Asal kau tahu saja... Jadi kau harus membantuku." Qin Qian tersenyum.
Memandang Qin Qian yang berusaha menutupi nestapa hati dengan senyuman, Gu Qingyou merasa pedih tak terkira, suaranya parau berkata, "Urusan yang kau minta sudah kusiapkan... Tapi dengan begini, tak ada lagi celah kompromi antara kau dan Tan Yan..."
Meski matanya sudah mulai berkaca-kaca, Qin Qian tetap mempertahankan senyuman, berkata lembut, "Tidak ada ruang kompromi justru hasil terbaik bagiku. Dengan begitu Tan Yan takkan lagi mengincarku di kemudian hari..."
Gu Qingyou memandang Qin Qian dalam kondisi seperti ini, hingga matanya pun ikut basah.
……
Tan Yan menunggu sekitar setengah jam, akhirnya melihat Qin Qian keluar dari kamar pasien, ditemani seorang dokter.
Tan Yan segera bertanya, "Dokter, bagaimana kondisi istri dan anak saya?"
Dokter menjawab sopan, "Direktur Tan, sejujurnya untuk Nyonya dan calon bayi... Saat ini kondisi janin kurang baik karena ada tanda-tanda embrio berhenti berkembang. Inilah penyebab Nyonya tiba-tiba sakit perut bawah dan flek kemarin."
Mendengar kabar itu, seluruh diri Tan Yan terpana.
Qin Qian dengan mata memerah mendekati Tan Yan, menghiburnya, "Jangan seperti ini... Kita masih bisa punya anak lagi di masa depan..." Tan Yan menggenggam tangan Qin Qian, erat sekali, namun suhunya bahkan lebih dingin daripada Qin Qian. "Tapi kemarin istriku melakukan pemeriksaan di rumah sakit terhormat ini, dokter. Hasil pemeriksaan yang Anda berikan menyatakan bahwa janin dalam kondisi normal." Nada bicaranya tegas dan dingin.
