Qin Qian tersentak.
Tan Yan menyipitkan mata sedikit, terkecil tipis, “Kenapa, tak paham maksudku?”
Qin Qian menegakkan punggung. “Untuk apa lagi berbelit-belit?”
Tan Yan menyodokkan kedua tangannya ke saku celana, dengan rileks mengangkat bahu sambil berkata, "Aku tiba-tiba terpikir, dengan kasus keguguranmu ini, aku justru bisa menyelesaikan masalah Kecil yang sedang dihadapi Perusahaan Tan."
Qin Qian belum sempat memahami maksudnya, Tan Yan sudah membuka pintu mobil yang dikemudikan supir. Suaranya tiba-tiba kembali dingin membeku seperti suhu es, "Naik."
Qin Qian tetap tak bergerak. Matanya menatap keras kepala ke arah Tan Yan, berharap penjelasan. Namun pria itu justru menyembunyikan kilau gelap di matanya dalam-dalam, suara yang semakin menekan keluar, "Kau pasti sudah melihat, di surat cerai kusertakan beberapa keuntungan untukmu. Misalnya vila bernilai 10 juta di Kota S, sebagai kompensasi karena kau meninggalkan Miaomiao. Meski sekarang mungkin tak kau hargai, tapi ini bisa jadi satu-satunya harta..."
"...yang kau miliki. Tapi kau tahu, aku bisa kapan saja menarik kembali 'tekad hati' ini!"
Bibir bawah Qin Qian tergigit lembut, sebelum akhirnya dengan dingin ia memasuki mobil.
Senyum tipis mengembang di bibir Tan Yan sebelum menyusul naik.
Saat mesin mobil dinyalakan, Qin Qian yang memandang keluar jendela berkata datar, "Aku tahu kau sangat membenciku saat ini. Tapi kuharap kau tetap menjaga logikamu. Jika kau ceritakan perceraian kita tanpa sensor ke Miaomiao, ini hanya akan membuat masa kecilnya kehilangan kebahagiaan..."
"Rupanya di balik keserakahan akan harta dan status, masih ada sisa keibuan dalam dirimu... Hanya saja aku tak mengerti, kalau memang menyayangi Miaomiao, kenapa bisa tega menjerumuskan janin dalam perutmu tanpa ragu?" Tan Yan menyindir sinis.
Qin Qian berkata dengan datar, "Karena ia hanya embrio kecil..."
Tan Yan menyeringai dingin, "Kau bicara begitu santai, seolah-olah ia tak bernyawa, kau bisa menanganinya sembarangan..."
Qin Qian menutup matanya sebentar, berkata serak, "Tak perlu lagi mengucapkan kalimat sinis... Jika kau tak memikirkan Miaomiao, kurasa di kemudian hari yang lebih menyesal dan sakit hati adalahmu."
Tan Yan sekali lagi menyeringai dingin, "Tenang, aku takkan biarkan masa kecil Miaomiao kehilangan kebahagiaan atau meninggalkan bayangan apapun, tapi pasti akan kubuatnya ingat betapa kejamnya ibunya!"
Mata Qin Qian terasa rasa perih hebat, tapi ia membuka lebar bola matanya, mencegah air mata terbentuk.
……
Tak lama kemudian mereka tiba di Rumah Sakit Jiang Group.
Qin Qian tidak repotkan, karena ia tahu Gu Qingyou sudah mengatur semuanya, takkan ada yang tahu janin di perutnya masih baik-baik saja, juga takkan ada dokter yang melakukan operasi keguguran...
Namun saat tiba di rumah sakit, baru ia tahu Tan Yan ternyata memanggil beberapa wartawan...
Melihat wartawan-wartawan ini, Qin Qian langsung paham alasan Tan Yan kali ini menemaninya ke rumah sakit untuk operasi keguguran...
Rupanya ia ingin memperkuat citra suami baik, sekaligus meningkatkan harga saham perusahaan...
Meski dulu di universitas tidak mengambil jurusan bisnis, tapi operasional perusahaan ia masih mengenal sedikit...
Setiap grup perusahaan terbuka, selama memiliki citra baik akan mendapat hati manusia, dengan hati manusia akan ada yang mendukung, dan dengan dukungan itu, saat ini Tan Yan bisa menghentikan situasi harga saham perusahaan yang terus jatuh...
“Dia harus mengakui, Tan Yan yang bahkan dalam suasana hati yang begitu buruk saat ini masih bisa memikirkan cara untuk mengatasi Kesulitan Perusahaan Tan, menunjukkan bahwa kondisi Tan Yan di masa depan tidak perlu terlalu direpotkannya...”
“Ya...”
“Dia semula khawatir Tan Yan akan terperangkap dalam kepasifan dan kepedihan karena 'pengkhianatan' dirinya...”
“Kini tampaknya, logika Tan Yan mampu memisahkan perasaan dengan urusan bisnis...”
“Meski ia sangat menderita, ia tetap akan menangani urusan perusahaan dengan baik...”
“Inilah Tan Yan yang selalu diharapkannya...”
“Meski tahu, di tempat yang tak terlihat oleh siapapun, Tan Yan pasti menanggung luka dan kehancuran...”
“Menghadapi wartawan yang langsung menyerbu, Tan Yan melingkari pinggulnya, memberikan perlindungan maksimal.”
“Wartawan bertanya——”
“Direktur Tan, kabarnya Perusahaan Tan telah benar-benar kehilangan kualifikasi untuk bersaing dalam proyek pihak ketiga, ini merupakan pukulan berat setelah kegagalan di proyek Huaihai. Apakah Direktur sudah memiliki cara untuk menghadapinya?”
“Direktur Tan, menghadapi situasi genting Perusahaan Tan saat ini, terdengar seluruh anggota perusahaan dilanda kepanikan, takut menganggur. Namun Direktur malah menemani istri ke rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan... Benarkah Direktur tidak khawatir dengan bahaya yang mengancam perusahaan?”
“Direktur Tan, harga saham Perusahaan Tan terus mengalami penurunan. Apakah Anda memiliki strategi penanganannya?”
“Direktur Tan…” Tan Yan sangat tenang, hingga menemani Qin Qian sampai di depan pintu kantor dokter, barulah ia menjawab para wartawan, “Saya sangat berterima kasih atas perhatian semua terhadap Perusahaan Tan, tapi bagi saya, tak ada yang lebih penting dari Nyonya saya saat ini… Semoga semua bisa mengembalikan ketenangan di rumah sakit ini, agar para pasien dapat
beristirahat dengan baik.”
Para wartawan yang mendengar langsung bertanya, “Lalu bisakah Direktur Tan memberikan info tentang kondisi Nyonya saat ini?”
Tiba-tiba, seorang yang terlihat seperti dokter menghampiri Tan Yan dan Qin Qian, lalu berkata datar kepada wartawan, ”Kondisi Nyonya Tan sehat walafiat, janin dalam keadaan baik, ini hanya pemeriksaan kehamilan rutin. Tapi jika kerumunan ini terus berkumpul di sini, dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi Nyonya dan janin…”
Para wartawan saling pandang, tiba-tiba kehilangan kata-kata.
Detik berikutnya, satpam rumah sakit mulai mengarahkan wartawan untuk keluar. Saat para wartawan diarahkan keluar, gemuruh tepuk tangan menggema di koridor…
Mereka semua tersentuh oleh cara Tan Yan memperlakukan Qin Qian dengan manja…
Mengingat dalam situasi Perusahaan Tan yang seperti ini, Tan Yan masih bisa menyempatkan waktu menemani Qin Qian melakukan pemeriksaan kehamilan, ini benar-benar mengharukan…
Tapi Qin Qian tahu, yang diinginkan Tan Yan jauh lebih dari ini…
Benar saja, usai Qin Qian menjalani operasi 'keguguran' semalam, Tan Yan dengan pilu menghantamkan tinjunya beberapa kali ke tembok putih koridor di luar kamar pasien…
Adegan ini berhasil direkam oleh wartawan yang sengaja diatur Tan Yan, lalu segera dikeluarkan untuk publikasi…
Di tengah upaya merendahkan diri semalam, Tan Yan datang ke kamar pasien Qin Qian, memandangnya dengan datar. Wajah Qin Qian putih pucat seperti pasien yang baru saja menjalani operasi keguguran, menatap Tan Yan, ia membuka bibir dengan susah payah, "Jika tebakanku benar, informasi tentang keguguranku akan menyebar tak lama lagi. Setelah itu kau akan berpura-pura menderita karenanya, bahkan tak sanggup menangani urusan perusahaan..."
"...Tatapan penuh kasih ini pasti akan menggugah warga, lalu menstabilkan saham perusahaan."
"Apakah kau sekarang mulai menyesal, merasa penilaianmu mungkin keliru, bahwa mungkin aku tak segampang yang kau bayangkan..." Suara Tan Yan terdengar dingin. Hati Qin Qian seperti tertusuk, rasa sakit yang menyesakkan datang menyergap, namun ia tetap menjaga ketenangan di wajahnya. "Benarkah? Ini hanya siasat kecil, aku saja bisa menebak tujuanmu, menurutmu itu cerdik? Baru jika kau benar-benar bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi Perusahaan Tan saat ini, aku akan mengakui kalau kami sendiri yang buta."
