Qin Qian menyantap sepotong nanas, tapi tetap tak ada nafsu makan, mengembalikan garpu ke piring, berkata datar, "Keadaan sudah begini, aku tak akan menyesali keputusanku, dan Qingyou, janganlah kau bersedih karena urusanku ini."
Gu Qingyou mengangguk, bertanya penuh perhatian, "Setelah ini apa rencanamu?"
Qin Qian menjawab jujur, "Aku akan kembali ke Prancis dulu, lalu membawa Mama pergi bersama, tinggal di tempat yang tenang dan nyaman..."
"Sekarang hanya ini yang bisa kau lakukan... Jika kau tetap tinggal di Prancis, perutmu tak mungkin bisa ditutupi..." kata Gu Qingyou.
"Ya, aku juga mempertimbangkan hal ini, jadi harus meninggalkan Prancis..." Setelah berkata demikian, Qin Qian mengulurkan tangan membelai lembut perut bagian bawahnya.
”“Gu Qingyou menghela napas lagi, berkata dengan pasrah, "Tak kusangka kamu dan Tan Yan akan berakhir seperti ini... Sebelumnya saat aku, Xiao Ying, Yaru, dan yang lain membicarakan proses hubungan masing-masing, kami semua berpikir kalian berdua yang paling bahagia... Sekarang baru tahu, kamulah yang paling menderita." Qin Qian menggelengkan kepala, wajah cantiknya tak menyiratkan sedih maupun pedih, tersenyum lembut, "Aku tidak menderita... Aku memiliki kenangan dua tahun bersama Tan Yan, itu sudah menjadi hal terbahagia dalam hidupku... Di masa depan, aku tak akan terluka, tak akan sedih, aku akan
demi Tan Yan dan dua anak kami, hidup dengan baik... Meski aku dan Tan Yan tak bisa bersama, tapi aku tahu hati kami tetap menyatu."
Mata Gu Qingyou berkaca-kaca. "Kamu benar-benar bodoh, lebih bodoh dari aku dulu..." Qin Qian mengalihkan topik dengan nada santai agar Gu Qingyou tak khawatir, "Yang sekarang kukhawatirkan adalah Xiao Ying... Begitu aku kembali ke Prancis dan dia tahu perpisahanku dengan Tan Yan, pasti dia akan mencari tahu sampai ke akar-akarnya... Aku takut dia akan terpancing emosi kembali mencari Tan Yan, memberitahu kebenaran sesungguhnya padanya...
""Aku tak bisa menebak apa yang akan Xiao Ying lakukan, lagipula dia sangat unik dan cerdas sehingga sulit ditebak... Tapi kurasa, jika Xiao Ying benar-benar nekat menemui Tan Yan dan mengungkap fakta, ini bisa jadi hal baik... Dari dulu aku merasa pengorbananmu untuk Tan Yan dan Keluarga Tan memang tidak pantas!" Gu Qingyou dengan
pedih mengungkapkan isi hati yang sebenarnya.
“Qingyou……” Qin Qian memohon dengan nada memelas. “Setelah aku kembali ke Prancis, tolong hubungi Direktur Guan... Karakter Xiao Ying sudah jelas bagi kita berdua, tak ada yang bisa menghentikannya melakukan yang ia mau, kecuali Direktur Guan.”
“Qianqian……”
Mengetahui apa yang ingin dikatakan Gu Qingyou, Qin Qian menggelengkan kepala dan mendesak, “Tolong janji padaku... Keadaan sudah begini, aku tak ingin berbalik arah.”
Asalkan hasil akhirnya Yan bahagia, dia tak akan menyimpan dendam... Bahkan jika Yan tidak bersamanya.
Gu Qingyou tak kuasa melawan desakan Qin Qian, pasrah menutup matanya sebentar. “Baik, aku akan menelepon Direktur Guan.”
Qin Qian akhirnya menghela napas lega, berterima kasih, “Terima kasih.”
Sebenarnya dia bisa langsung menelepon Guan Yumo, tapi kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk melakukannya. Kesedihan yang mendalam membuatnya tak berdaya. Jika menghubungi Guan Yumo, hanya akan memperlihatkan kepedihan dan kesedihannya saat ini...
Tiba-tiba, pelayan di ruang tamu menyapa dengan hormat, “Direktur Jiang.”
Ternyata Jiang Jun turun dari lantai dua!
Gu Qingyou bangkit dari sofa dan berjalan menghampiri Jiang Jun.
Qin Qian ikut berdiri, tersenyum memberi salam pada Jiang Jun, lalu paham situasi dengan kembali duduk dan berpura-pura serius memakan buah, tidak mengganggu kemesraan pasangan itu.
……
Gu Qingyou merapikan dasi Jiang Jun dengan setengah hati.
Jiang Jun yang memperhatikan, merangkul pinggang ramping Gu Qingyou, suara merdunya bergetar, “Khawatir tentang Qianqian?”
Gu Qingyou baru kemudian tersentak, mengangguk, "Menurutku tindakan Qianqian sangat tidak pantas, tapi aku tahu inilah yang disebut benar-benar mencintai seseorang."
Jiang Jun selalu tidak banyak mencampuri urusan orang lain, bahkan saat sahabat terbaik Que Yan dan Yaru berselisih, ketika Gu Qingyou memberitahu Jiang Jun, ia tak pernah memberi masukan. Tapi kali ini Jiang Jun secara mengejutkan bertanya, "Qin Qian bilang padamu Tan Yan sangat marah?"
Gu Qingyou mengangguk, "Qianqian bilang, dia tak pernah melihat Tan Yan begitu marah... Kau tahu, Tan Yan biasanya bahkan tak pernah meninggikan suara pada Qin Qian. Tapi setelah tahu Qianqian 'mengangkat' anak itu, setiap kali berbicara dengannya, Tan Yan selalu mengejek dingin atau mengucapkan ancaman..."
"...Ya." Jiang Jun menjawab dengan satu kata ini, namun terlihat tenggelam dalam pikirannya sendiri, sedikit terbuai.
Melihat ini, Gu Qingyou bertanya, "Ada apa?"
"Tidak ada, hanya merasa ada yang aneh." Jiang Jun mengerutkan alisnya, berucap datar.
Gu Qingyou penasaran, "Apa yang aneh?"
Jiang Jun dengan tatapan mesra yang dalam memandang istrinya, berkata, "Menurutmu dengan karakter Tan Yan, bahkan jika tahu Qianqian serakah akan harta dan status, apa kau pikir dia akan mengancam Qin Qian?"
"Ini..."
Saat Gu Qingyou masih merenung, Jiang Jun tersenyum lembut, mencium dahinya dengan penuh kasihan. "Sudahlah, aku pergi ke perusahaan…" Setelah berkata demikian, ia melepas pegangan di pinggul Gu Qingyou, mengeluarkan ponsel yang terus bergetar dari saku jasnya.
Gu Qingyou panik bertanya, "Jun… maksud ucapanmu tadi apa?"
Jiang Jun malah mencium pipi Gu Qingyou tanpa menjawab, langsung meninggalkan vila sambil tetap menerima telepon.
Gu Qingyou membeku di tempat, memandang bayangan tubuh Jiang Jun yang menjauh.
……
Setelah kembali, Qin Qian berkata dengan kedengkian, "Qingyou, hubunganmu dengan Direktur Jiang begitu mesra… Baru lima menit, dia sudah menciummu dua kali."
Gu Qingyou dengan tegas membalas, "Bukan itu intinya. Yang penting perkataan Jun tadi padaku…"
"Ya?" Qin Qian menatapnya penuh rasa ingin tahu.
Alis Gu Qingyou berkerut, tapi tak kunjung menemukan bayangan ide. "Dasar orang ini, ucapannya tak jelas maksudnya…"
Qin Qian sama sekali bingung, "Qingyou, kau baik-baik saja?" Gu Qingyou merasa ada maksud tersembunyi dalam kata-kata Jiang Jun, tapi karena tak dijelaskan, ia tak berani sembarangan berasumsi. Hanya bisa menggelengkan kepala, menyapu pergi kekacauan pikiran yang ditimbulkan Jiang Jun. "Tadi kau bilang mau kembali ke Prancis malam ini, menurutku kau harusnya tinggal di sini untuk istirahat…"
"Meski tak benar-benar melakukan operasi 'keguguran', tapi kau terlihat sangat lesu…"
“Aku benar-benar baik-baik saja, aku tahu anak ini juga baik-baik saja... Aku meninggalkan Prancis untuk menghindari masalah di kemudian hari, Pasangan Tan juga bisa tenang.” Qin Qian berkata dengan tulus. Dia sangat yakin janin di perutnya sama kuatnya dengan dirinya, karena bisa merasakan kesehatan anak tersebut.
“Kalau memang kau bertahan, aku tak akan lagi meyakinkanmu, aku tahu aku tak bisa meyakinkanmu...” Gu Qingyou menghela napas pasrah. “Akan kusiapkan pesawat untukmu, pasti akan kujamin kepulanganmu ke Prancis berjalan lancar.” “Ya.” Qin Qian berterima kasih, “Qingyou, sungguh terima kasih.”
