Perlahan Shu Lan mulai terbujuk.
Qin Qian melanjutkan, "Jadi daripada memberitahunya tanpa bukti memadai, lebih baik biarkan Tan Yan menyelidiki sendiri... Aku yakin selama An Ran yang menyuruh koki itu, pasti ada jejak di tubuhnya." "Baiklah..." Shu Lan menghela napas pasrah. "Dengan bukti yang sekarang, jika kau langsung menuduh An Ran di depan Tan Yan, bisa saja terlihat seperti kau sengaja mencari masalah... Biarlah Tan Yan yang mencari kebenaran. Semoga saat fakta terungkap, dia bisa bersikap rasional
dalam menanganinya."
"Ya." Qin Qian kembali serius menyantap buburnya.
……
Kediaman Keluarga Jin.
Jin Yun bersandar di sofa putih mahal, memandang mentari pagi yang baru terbit dengan santai, tangannya memegang gelas Lafite tahun 82.
Tiba-tiba, dia sedikit menarik sudut bibir, senyuman tipis merekah di wajahnya.
Adegan ini tertangkap oleh bodyguard perempuan yang baru masuk, bertanya pelan, "Apakah Nona Jin sedang ada urusan menyenangkan?"
Jin Yun menoleh, memandang bodyguard perempuan yang setia padanya, terkecil tipis, "Tan Yan akan segera jatuh dari surga ke neraka, mana mungkin aku tidak tertawa?"
Bodyguard itu seketika membeku.
Melihat reaksi bodyguard-nya, Jin Yun tetap menjaga senyuman bertanya, "Ada apa?"
Bodyguard itu baru berkata, "Aku tahu Nona sebenarnya tak ingin menyakiti Direktur Tan, sayangnya perlakuan Direktur Tan pada Nona begitu kejam tanpa ampun..."
Kalimat ini menyentuh nestapa di hati Jin Yun. Senyumannya pudar seketika, digantikan ekspresi muram, "Barang yang tak bisa kumiliki, lebih baik kuhancurkan."
Bodyguard itu sedikit gemetar, lalu mengalihkan topik. "Nona, Direktur Tan hari ini sudah pergi ke penjara."
Mendengar itu, wajah cantik Jin Yun memucat, berucap dingin, "Dia memang mencintai Qin Qian sepenuh hati. Meski tahu Qin Qian bisa minta bantuan orang lain untuk urusan ayahnya, tetap nekat mengurus sendiri..."
"Benar, karena langsung menjenguk ayah Qin Qian di penjara, Direktur Tan menunda agenda proyek ketiga hari ini. Katanya hal ini membuat An Ran sangat kecewa." Bodyguard itu menambahkan.
Jin Yun tiba-tiba tersenyum menggoda, mata jernihnya yang memikat memancarkan cahaya menghibur. "Sepertinya An Ran ketakutan, dia takut Tan Yan benar-benar akan menyelidiki bahwa dialah dalang di balik semua ini..."
"Apa?" Bodyguard wanita terpana sejenak, detik berikutnya matanya melotot penuh keheranan. "Nona Jin, bukankah urusan ini yang menyuruh orang untuk..."
"Hm?" Jin Yun kembali menoleh ke bodyguard dengan pandangan menghibur. "Rupanya kau mengira kasus pembunuhan ayah Qin ini aku yang merencanakan?"
Bodyguard itu segera menunduk, tak berani memberikan pendapat.
Jin Yun tersenyum misterius, bibir merahnya yang sempurna meneguk anggur merah, dengan nada santai baru berkata, "Jujur saja, aku tidak merencanakan pembunuhan ayah Qin ini, karena memang An Ranlah dalangnya."
Bodyguard terpaku, bertanya gugup, "Mengapa An Ran melakukan ini?" Jin Yun kembali tersenyum lembut bagai air, "Aku pun tak tahu, mungkin demi mendapatkan Tan Yan, sengaja membunuh ayah Qin untuk membuat jarak antara Tan Yan dan Qin Qian. Jadi, dalam hal keberanian, aku masih kalah dari An Ran. Dalam hal tekad mendapatkan seseorang, aku juga tak bisa menandinginya. Aku benar-benar..."
"...kagum padanya... Sayang, aku tak mungkin membiarkannya mendapatkan Tan Yan. Karena aku ingin Tan Yan menghabiskan sisa hidupnya dalam kesepian!"
"Tak disangka, An Ran yang terlihat polos ternyata punya banyak kelicikan di balik layar..." Bodyguard itu menghela napas haru.
“Kalau tidak, kau pikir bagaimana mungkin di usia semuda ini dia bisa menjadi Wakil Nahkoda Grup An?” Jin Yun berkata dengan menggoda.
Bodyguard wanita itu menyambung, “Benar juga, ini benar-benar membuktikan pepatah, Mengenal wajah tapi tak tahu isi hati...” “Tapi jujur saja, kurasa tindakan An Ran menjebak Ayah Qin pasti ada alasan lain, bukan sekadar untuk mendapatkan Tan Yan...” Jin Yun berbicara dengan suara lembut. Dia benar-benar tidak merasa An Ran adalah tipe orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dia sangat paham An Ran dan dirinya bukanlah sejenis, jadi dia juga tak bisa membayangkan
mengapa An Ran memperlakukan Ayah Qin seperti ini. Alasan dia tahu An Ran adalah dalang di balik layar, hanya karena teman sekelas sahabatnya adalah pacar sang koki, dan pacar ini tak sengaja mendengar percakapan An Ran dengan si koki melalui telepon.
“Tapi sepertinya Direktur Tan pasti akan menyelidiki fakta sampai tuntas, jadi An Ran mungkin sulit menghindar dari pertanggungjawaban...” Bodyguard wanita itu tersenyum, ikut merasa senang untuk Jin Yun.
“Aku justru berharap An Ran punya cara membuat Tan Yan fokus seluruh tenaganya pada urusan perusahaan, sehingga Tan Yan dan Qin Qian pasti akan mengalami kesalahpahaman...” Cahaya penuh minat berkilau di mata jernih hitam legam Jin Yun, dia berkata dengan santai.
“Tapi jika Direktur Tan benar-benar memfokuskan tenaga pada urusan perusahaan, mungkin Komandan Jin di pihak sana tak bisa lagi menuntut keadilan untuk Nona...” Bodyguard itu menyampaikan pertimbangannya.
Jin Yun menarik bibirnya perlahan, tersenyum sambil berkata, “Apa kau benar-benar mengira aku ingin Ayah dan Tan Yan terus berkonfrontasi?”
Bodyguard wanita itu terkejut, "Graaah..." Jin Yun tersenyum, "Aku tidak berniat sungguhan menjadikan Tan Yan sebagai musuh Ayahku. Lagipula aku tahu sangat sulit menghadapi Tan Yan. Ini terbukti dari cara dia mudah mengeluarkan 4 miliar untuk menyelamatkan utang Perusahaan Tan sebelumnya. Pasti Tan Yan masih memiliki hubungan atau kekuatan lain yang tidak kita ketahui."
"...Jadi aku hanya ingin Ayah menjebak Tan Yan sebentar, lalu mengundurkan diri pada saat yang tepat."
"Rupanya begitu." Bodyguard wanita itu diam-diam mengagumi Jin Yun. Karena pertimbangan Jin Yun terlalu detail, seolah semuanya sudah di bawah kendalinya.
"Kini Tan Yan dan An Ran berhasil menguasai proyek ketiga dengan kerja sama, Ayah juga bisa mengikuti momentum untuk berhenti. Sekarang aku hanya perlu terus mengaduk-aduk aliran air ini..." Bibir Jin Yun terkerek naik, menunjukkan wajah penuh minat.
……
Ze Lun adalah detektif pribadi kelas atas. Dia selalu bisa menemukan celah di tempat yang paling kecil, dan tak pernah mengecewakan Tan Yan.
Jadi kali ini, Ze Lun kembali membawa kabar baik untuk Tan Yan...
Setelah menyelidiki semua interaksi koki tersebut mulai dari pertemuan harian hingga komunikasi via internet, Ze Lun akhirnya mengetahui bahwa An Ran pernah beremail dengan koki ini dua minggu lalu. Kini inbox email koki tersebut sudah berhasil dipecahkan oleh Ze Lun...
“Saat ini, Ze Lun membacakan email yang dikirim An Ran ke koki melalui telepon——Aku akan mengaturmu ke penjara, setelah itu lakukan seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, manfaatkan posisi di kantin penjara, gunakan obat untuk membuat ayah Qin Qian kehilangan kendali emosi, akhirnya menyebabkan situasi kriminal yang tak bisa dipulihkan di penjara... Setelah urusan selesai, aku akan memberimu imbalan setara dengan dua
tahun gajimu sebagai koki di Keluarga An, agar anakmu bisa sekolah ke luar negeri, dan istrimu bisa mendapat pengobatan kanker.”
Setelah mendengar itu, Tan Yan yang duduk di kursi kulit asli belakang meja kerjanya, tanpa sadar mengepalkan tinju.
Ternyata benar An Ran...
Entah mengapa, sebelumnya di relung hatinya sudah ada dugaan seperti ini...
Mungkin karena ayah Qin baru mengalami masalah setelah An Ran muncul di dunia dia dan Qin Qian... Sepertinya, dia harus berbicara baik-baik dengan An Ran!
