"Baiklah, aku dengar kata-katamu." Mu Ying mencibir sinis.
Qin Qian menutup matanya sebentar, dengan lemas menyandarkan diri di sofa.
Melihat wajah Qin Qian yang sudah kehilangan warna darah, Mu Ying berkata dengan hati tersayat, "Kau juga jangan tenggelam dalam pikiran, mari kita tunggu hasil investigasi Mo..."
"Ya."
Tiba-tiba, terdengar suara pembantu di pintu. "Direktur Guan."
Mu Ying yang mengetahui kedatangan Guan Yumo langsung beranjak dari sofa dan berlari ke pintu.
Qin Qian baru tersadar, lalu berdiri sebagai bentuk sopan santun.
Tak lama, Guan Yumo memeluk pinggang ramping Mu Ying mendekati Qin Qian, wajah tampannya menampilkan senyuman formal. "Qianqian datang..."
"Ya, maaf mengganggu." Qin Qian tersenyum lembut, menjawab dengan suara halus.
"Mengganggu bagaimana? Xiao Ying setiap malam mengeluh mati kebosanan di rumah. Dengan kehadiranmu menemaninya, itu sudah membantu menyelesaikan masalah besar bagiku..." kata Guan Yumo dengan nada memanjakan.
“Apa... Guan Yumo, kau bilang aku ini masalah besar?” Mu Ying tiba-tiba melepaskan diri dari pelukan Guan Yumo, menyilangkan tangan di pinggang, melotot ke arah seseorang dengan nada menyergah.
Guan Yumo segera menarik Mu Ying dalam pelukan, dengan suara bujukan berkata, "Bagaimana mungkin aku bilang kau masalah besar? Ini maksudku membujuk Qin Qian untuk tinggal lama di rumah kita. Jadi saat kau mengurus dua anak di rumah, tidak akan merasa kesepian..."
"Nah gitu dong!" Mu Ying mengangkat tangan mencengkeram tulang hidung Guan Yumo sebagai hukuman.
Guan Yumo mencium dahinya dengan penuh kasih.
Melihat kemesraan pasangan itu, Qin Qian yang berada di samping merasa lega, senyuman terpampang di wajahnya.
Baru saat itu Mu Ying menyadari kehadiran Qin Qian. Ia berdehem kecil, melepaskan lagi tangan Guan Yumo yang melingkari pinggangnya, berkata tulus, "Mo, bukannya kau mau ke kantor pusat urusan pekerjaan? Kok tiba-tiba pulang hari ini?"
"Hari ini ulang tahun Xiao Beike. Sebagai ayah, mana mungkin aku tidak hadir?" Guan Yumo memberi penjelasan.
Mu Ying langsung mencibir, "Tapi sebelum berangkat, sudah kukatakan ini hari ulang tahun Xiao Beike. Kau bilang urusan di kantor pusat sangat penting sampai mungkin tidak bisa menemani. Sekarang tiba-tiba bilang tidak boleh absen?"
“Graaah... Aku sampai di kantor pusat, menyadari urusan tak segenting yang kubayangkan, jadi tetap memutuskan kembali menemani Xiao Beike merayakan ulang tahun. Lagipula, ulang tahun Xiao Beike sebelumnya sudah aku lewatkan, kali ini aku tak mau absen lagi...” Guan Yumo berkata.
Mu Ying mengangkat tangan memukul-mukul lembut dada kokoh Guan Yumo, “Baiklah, anggap kau masih punya nurani. Kali ini tak lagi mengabaikan anak karena urusan kantor pusat...” Guan Yumo seketika berkata dengan tulus, “Xiao Ying, aku bersumpah, pada dua anak kita sama sekali tak ada kelalaian. Jika memungkinkan, aku benar-benar ingin seperti Lu yang melepaskan diri dari organisasi Dark Angel, menemani kalian tanpa kegelisahan... Tapi kau tahu, Lu hampir menggunakan nyawa untuk
melepaskan diri, sementara aku ditakdirkan tak bisa meninggalkan organisasi... Jadi seumur hidup mungkin banyak hari penting yang terpaksa tak bisa kulewati bersama kalian karena urusan kantor pusat. Tapi kuharap kau ingat, hatiku selalu mengincarmu dan anak-anak.”
“Sudahlah, sudahlah...” Mu Ying yang awalnya memukul dada beralih memeluk leher Guan Yumo, bergumam manja, “Aku tak menyalahkanmu, ngapain kau terlihat seperti banyak berhutang padaku? Aku tahu kadang kau tak punya kendali, jadi sungguh tak pernah kusalahkan...”
Wajah tampan Guan Yumo menghias senyuman, tak tahan ingin menunduk menciumi Mu Ying.
Mu Ying cepat-cepat mendorong Guan Yumo menjauh, wajahnya memerah berkata, “...Masih ada yang mau kutanyakan.” Sambil berkata demikian, melirik ke arah Qin Qian.
Guan Yumo tahu istri tercintanya sedang malu, ia mengelus rambut panjang Mu Ying sambil berkata dengan manja, "Apa yang ingin kau tanyakan adalah urusan Tan Yan?"
Mu Ying seketika mengangguk cepat-cepat, "Sepertinya kamu sudah mengetahuinya?"
"Ya."
Mu Ying langsung menoleh ke Qin Qian, yang saat ini sudah menahan napas menatap Guan Yumo.
Guan Yumo berbicara dengan suara lembut, "Berdasarkan investigasiku, foto ini asli. An Ran memang pernah bertemu dengan koki ini, tapi yang mereka bahas bukan tentang urusan Paman Qin."
Mu Ying terbelalak dengan gugup, "Benarkah? Berarti Tan Yan tidak menipu Qianqian?"
Guan Yumo merangkul bahu Mu Ying, memberi isyarat agar dia tidak terlalu bersemangat.
Mu Ying baru tenang. Guan Yumo memandangi Qin Qian yang tatapannya mulai tegang, melanjutkan, "Koki itu disuap keluarga Jin. Ini pasti benar karena rekening koki itu bertambah lima juta setelah keluar dari rumah An. Selain itu ada email antara Jin Yun dan koki itu..."
"...yang berisi detail-detail tentang cara menjerumuskan Paman Qin."
Kilatan dendam muncul di kedalaman mata jernih Qin Qian, suaranya dingin, "Rupanya mereka berkomunikasi via email." Pantas saja investigasi tidak menemukan pertemuan langsung antara Jin Yun dan koki. Email bisa dengan mudah dibantah - bisa saja komputernya dicuri...
"Adapun alasan An Ran bertemu dengan koki itu sederhana, karena An Ran ingin membujuk sang koki untuk tetap tinggal di Keluarga An." Guan Yumo melanjutkan.
Qin Qian dan Mu Ying serempak terkejut, bersuara serentak, "An Ran hanya ingin membujuk koki itu?" Guan Yumo tersenyum, berkata, "Sang koki telah bekerja bertahun-tahun di Keluarga An. Seluruh anggota Keluarga An sudah terbiasa dengan cita rasa masakannya. An Ran khawatir paman-bibinya, Pasangan Direktur An, tidak akan terbiasa dengan koki baru, sehingga ia secara pribadi membujuk koki ini. Sayangnya sang koki sudah termakan keuntungan, sama sekali tak peduli dengan kenaikan
gaji..."
"Rupanya begitu." Kebenaran akhirnya terungkap, Mu Ying menghela napas lega. "Sepertinya foto ini lagi-lagi dikirim Jin Yun untuk mengaburkan fakta, tujuannya adalah merusak hubungan Qianqian dan Tan Yan!"
Tubuh Qin Qian yang tegang mulai mengendur, tapi ia tetap tenang berkata, "Tapi masih ada satu keraguan dalam hatiku, bisakah Direktur Guan membantu menyelidikinya lagi?"
"Silakan." Guan Yumo menjawab lembut.
"Aku ingin menyelidiki apakah pada malam kecelakaan mobil Tan Yan dan An Ran di Kota H, apakah Tan Yan menemani An Ran sampai esok harinya?" Kalau memang ingin menghapus keraguan dalam hati, lebih baik semua pertanyaan diungkapkan!
Guan Yumo mengangguk, "Baik, segera kusuruh orang menyelidiki hal ini."
……
Malam itu, di taman rooftop mereka mengadakan pesta ulang tahun sederhana namun khidmat untuk si kecil kerang...
Meski mereka tidak mengundang orang luar, Xiao Beike sangat bahagia. Semua Yang Mulia juga terinfeksi kebahagiaan dua anak kecil itu. Karenanya, perasaan Qin Qian juga baik...
Tentu saja, perasaannya yang begitu baik juga karena Guan Yumo telah menyelidiki bahwa Tan Yan tidak menipunya. Batu besar yang menggantung di hatinya akhirnya bisa dilepas...
Saat makan kue, Guan Yumo menerima telepon dari bawahan, lalu memanggil Qin Qian ke samping. Qin Qian tahu Guan Yumo mungkin sudah mendapatkan hasil. Di bawah cahaya lembut lampu kartun di rooftop, dia menahan napas memandang Guan Yumo.
