Malam ini tidak kembali...
Apakah ini berarti selanjutnya ia akan sering seperti ini...
Apakah relung hatinya saat ini benar-benar hanya untuk An Ran dan perusahaan?
Apakah ia benar-benar peduli padanya?
Dulu ia pernah bilang dialah dunianya, benarkah dia sungguh menjadi dunianya?
……
Qin Qian merasa sangat lelah...
Memandangi foto USG di meja samping tempat tidur yang awalnya ingin ditunjukkan pada Tan Yan, hatinya seolah tersumbat oleh sesuatu...
Dulu dia mengira setelah urusan dengan Komandan Jin selesai, dia dan Tan Yan bisa hidup bahagia bersama, tak disangka hubungan mereka kini menjadi seperti ini...
Dia tak bisa membiarkan hari-hari terus begini, jika tidak, dia tak akan sanggup menahan...
Menutup mata, Qin Qian membersihkan semua pikiran kacau dalam benaknya, memaksa diri untuk terlelap...
……
Keesokan harinya.
Qin Qian pergi ke rumah sakit tempat An Ran dirawat.
Tentu, tujuan utama bukan untuk menjenguk An Ran, melainkan ingin berbicara dengan Tan Yan.
Kehidupan seperti ini perlu diubah...
Meski ada rasa bersalah dan menyalahkan diri, tapi Tan Yan tak boleh meninggalkan dia dan janin dalam kandungannya...
Supir mengantar Qin Qian dengan lancar ke rumah sakit.
Di pintu kamar pasien An Ran, kebetulan sekali Qin Qian melihat Tan Yan dan Zelun yang sedang berbicara.
Qin Qian awalnya ingin menghampiri untuk menyapa, namun tepat pada saat itu mendengar Zelun bersuara, "Direktur Tan, sebenarnya menurut saya Anda sudah melakukan cukup banyak untuk Nona An. Anda benar-benar tidak perlu datang menjenguk Nona An setiap hari seperti ini, apalagi Anda tidak berhutang budi pada Nona An..."
"Bagaimana kondisinya hari ini?" Jelas Tan Yan baru saja tiba, dengan sengaja mengabaikan perkataan Zelun. Namun Zelun dengan keras kepala yang jarang terlihat melanjutkan, "Sejujurnya, Nona An sebelumnya diduga melakukan pembukuan palsu untuk perusahaan CN. Seharusnya dia pasti masuk penjara, tapi Anda secara pribadi menemui pemilik perusahaan CN di kantor polisi, bahkan memberikan uang lima kali lipat dari jumlah Keluarga Jin untuk membungkam mulut pemilik CN itu..."
"Mengubah pernyataan saksi... Ini sebenarnya sudah cukup membalas budi Nona An atas bantuannya sebelumnya."
"Anda belum menjawab pertanyaan saya." Tan Yan tetap tidak menanggapi pertanyaan itu, menatap Zelun dengan tatapan berat.
Zelun mengerutkan alis, berusaha terus membujuk, "Direktur Tan, menurut saya belakangan ini Anda benar-benar..."
Tak disangka, Tan Yan yang biasanya berkepala dingin tiba-tiba berkata dingin, "Sejak kapan Anda tertarik dengan urusan pribadi saya?"
Menyadari ketidaksenangan Tan Yan, Zelun akhirnya diam.
Tan Yan meliriknya dengan dingin, bertanya lagi dengan suara berat, "Bagaimana kondisi An Ran?"
Barulah Zelun menjawab, dengan nada yang lebih sopan dari sebelumnya, "Kondisi Nona An sama seperti kemarin, tidak ada perubahan sama sekali."
“Qin Qian bisa mendengar bahwa jawaban Zelun yang datar saat ini ingin menyampaikan bahwa Tan Yan sedang melakukan pertanyaan yang tidak perlu lagi.”
Namun, ekspresi Tan Yan jelas lebih tenang dibandingkan saat dia marah tadi. Dengan tenang dia berkata, “Kau pulang saja, selanjutnya sampai malam hari aku yang akan tinggal di rumah sakit.”
“Baik,” Zelun menjawab.
Tan Yan segera melangkah menuju kamar ICU.
Zelun memandangi bayangan tubuh Tan Yan, lalu menggelengkan kepala pasrah. Saat dia hendak pergi dari rumah sakit, barulah dia menyadari Qin Qian sudah berada di koridor tanpa diketahui sejak kapan.
Zelun membeku sejenak, baru kemudian mendatangi Qin Qian. Dengan penuh hormat dia berkata, “Nyonya Direktur Tan.”
Qin Qian mengangguk pelan. “Sulit untukmu, Zelun... Aku tahu saat Tan Yan tidak di rumah sakit, kaulah yang selalu menjaga An Ran di sini.”
Zelun menggelengkan kepala, berbicara perlahan, “Sebenarnya bukan menjaga, lagipula tidak perlu melakukan apa-apa. Hanya Direktur Tan yang ingin situasi Nona An bisa selalu terpantau setiap saat...”
Tatapan Qin Qian terhenti sejenak. Beberapa detik kemudian, baru dia membalas dengan lembut sebuah kata “Ya”. Melihat reaksi Qin Qian, Zelun tiba-tiba menyadari ucapannya tampak kurang tepat waktu. Dia buru-buru memperbaiki, “Kepedulian Direktur Tan pada Nona An juga karena tekanan dari Pasangan An yang terlalu besar... Yang Mulia tidak tahu, Pasangan An juga hampir setiap hari datang ke rumah sakit menjenguk Nona An. Kalau Direktur Tan...
"Tak mau berusaha maksimal, sepertinya Pasangan An akan kembali membuat ulah……" "Sepengetahuan saya, Pasangan An bukan tipe yang suka membuat ulah. Memang mereka sering menjenguk An Ran, tapi mereka sudah melupakan Tan Yan. Bahkan kadang ketika Tan Yan mengundang mereka makan, mereka tidak menolak." Qin Qian berkata dengan datar. Meski akhir-akhir ini dia tidak sering datang ke sini menjenguk An Ran, tapi situasi di sini
sebenarnya jelas baginya. Lagipula, ini adalah Rumah Sakit Jiang Group. Saat pertemuan terakhirnya dengan Qingyou, Qingyou menyebutkan bahwa dia tak sengaja melihat Tan Yan menemani Pasangan An pergi makan saat berkunjung ke rumah sakit.
Zelun awalnya hanya ingin memperbaiki situasi dari ucapan tadi, tak menyangka langsung terbongkar, seketika merasa canggung, menunduk.
Qin Qian tidak berniat menyalahkan Zelun. Dia tahu Zelun juga bermaksud baik. Senyum merekah di wajahnya, berbisik penuh kasih, "Aku hanya ingin tahu, tadi kau bilang Tan Yan demi kasus hukum An Ran sebelumnya, dia secara pribadi pergi ke kantor polisi menemui pemilik toko CN?"
Zelun tak menyangka Qin Qian mendengar percakapan tadi. Ekspresinya menunjukkan kesulitan, "Ini, Nyonya Direktur Tan, sebenarnya saya juga tidak terlalu paham seluruh kejadian, saya……" Qin Qian tak menunggu Zelun menyelesaikan bicara, langsung memotong, "Zelun, Tan Yan sangat mempercayaimu. Jadi hampir semua yang dia butuhkan, akan dia suruh kamu yang atur. Jadi, jangan bilang kamu tidak paham seluruh kejadian, karena orang yang mengatur di kepolisian agar Tan Yan bisa bertemu pemilik toko CN itu
adalah kamu."
Zelun seketika membeku, memandang Qin Qian dengan panik.
Ia selalu tahu Qin Qian adalah gadis yang pintar, tapi tak menyangka Qin Qian ternyata teliti hingga seperti ini...
Akhirnya, ia tak bisa lagi berbohong, berkata sejujurnya, "Ya, Nyonya Direktur Tan, Tan Yan memang pergi ke kantor polisi menemui pemilik toko CN."
Rupanya ia benar-benar pergi ke kantor polisi...
Sebenarnya dia tahu satu situasi, ini dikatakan oleh kepala rumah tangga Keluarga Qin padanya, yaitu Tan Yan paling takut dengan kantor polisi.
Setiap manusia punya kelemahan, Tan Yan pun tak terkecuali, dan kantor polisi adalah kelemahan Tan Yan.
Dia menduga ini mungkin terkait latar belakang perkembangan Tan Yan waktu kecil...
Ayah Tan Yan dulu adalah penasihat militer utama kelompok Setan, jadi sejak kecil Tan Yan sudah tahu, keluarga mereka paling takut pada polisi...
Karenanya setelah dewasa, terhadap tempat seperti kantor polisi, hati Tan Yan masih diselimuti bayangan.
Dia ingat kepala rumah tangga pernah bercerita, waktu SMA Tan Yan punya teman sekelas yang tiba-tiba lompat dari gedung sekolah mengakhiri hidup, saat itu polisi memanggil semua siswa kelas mereka ke kantor polisi untuk membantu investigasi, tapi Tan Yan mati-matian menolak pergi, nyaris dianggap polisi punya masalah...
Saat mendengar kisah ini, hatinya terharu, rupanya Tan Yan yang terlihat begitu kuat dan tenang juga memiliki titik kelemahan yang ditakuti... Jadi, sebelumnya ketika Tan Yan ingin pergi ke kantor polisi menemui ayahnya, sebenarnya dia sempat mempertimbangkan untuk melarangnya, karena tahu ada ketakutan tak jelas di tempat itu. Namun saat itu dia terlalu khawatir pada ayahnya, sementara dirinya tidak bisa mendampingi, terpaksa dia berpura-pura tidak tahu akan ketakutannya terhadap kantor polisi...
