"..." Wajah anggun Gu Qingyou memerah. "Qianqian, kau mulai ikut-ikutan jahat..."
Qin Qian dan Mu Ying tersenyum kecil.
“Benar, setelah An Ran terbangun, Tan Yan tak perlu lagi bertanggung jawab padanya?” Gu Qingyou cepat-cepat mengalihkan topik.
Mu Ying menoleh ke Qin Qian, juga menanti jawaban Qin Qian.
Qin Qian berkata sejujurnya, "Ibu mertua memberitahuku, saat kondisi An Ran membaik, dia akan menemui An Ran untuk bicara."
Mu Ying seketika melotot, "Artinya, Nyonya Qin takut kau yang turun tangan, jadi dia sendiri yang menjadi orang jahat?"
"Sebenarnya aku sudah membujuk ibu mertua untuk tidak melakukan ini, tapi dia bersikeras." Kata Qin Qian.
Mu Ying mendengus, "Qianqian, apa yang kau pikirkan? An Ran sudah menjadi penghalang antara kau dan Tan Yan, dia seharusnya menghilang..."
Qin Qian menunduk, tak berbicara.
Gu Qingyou menopang lembut lengan Qin Qian, berkata tulus, "Aku tahu pertimbanganmu, kau khawatir Tan Yan akan marah jika tahu hal ini, tapi menurutku keputusan Nyonya Direktur Yan benar... Lagipula An Ran sudah menunjukkan keinginan."
"Hanya dengan sebuah dasi tak bisa sepenuhnya membuktikan dia punya keinginan..." Qin Qian berbisik.
Sebenarnya sebelumnya dia juga mengira An Ran punya keinginan, tapi setelah tahu An Ran dan Tan Yan pernah berpacaran, setelah dipertimbangkan matang-matang dia merasa mungkin An Ran sudah tak punya keinginan lagi pada Tan Yan...
Karena, jika An Ran mau merebut kembali Tan Yan darinya, An Ran sudah bisa melakukan hal-hal yang mengingatkan pada kerja sama sebelumnya saat mereka pura-pura jadi kekasih, tapi An Ran tidak...
“Sebelumnya dia merasa An Ran memberi Tan Yan dasi itu punya niat tersembunyi, itu karena saat itu dia tidak tahu An Ran dan Tan Yan punya dasar perasaan, dia mengira An Ran hanya ingin menggunakan dasi ini untuk memancing Tan Yan...”
Sekarang merasa, An Ran hanya ingin menggunakan dasi ini membuat Tan Yan selamanya mengingatnya...
Ya...
Benar-benar mencintai seseorang akan seperti ini.
Karena, kau takkan tega merusak kehidupan tenangnya sekarang, apalagi tega membuatnya kesulitan...
“Lihat, kau lagi berbaik hati pada orang ya?” Mu Ying menegur.
Qin Qian tersenyum tipis, sambil berkata, “Terkadang kita sangat suka curiga, namun hasil kecurigaan malah semakin menjauh dari kebenaran sesungguhnya.”
Mu Ying sunyi sepi.
Gu Qingyou berkata sambil tersenyum, “Sudah, tak perlu peduli apa yang dipikirkan An Ran, selama hati Tan Yan ada di Qianqian, An Ran bukan masalah...”
“Benar.” Qin Qian menjawab.
Mu Ying melotot ke Qin Qian. “Aku selalu merasa kau akan makan kerugian tuna wicara... Pokoknya, kalau Tan Yan mengecewakanmu, aku akan bertarung sampai mati dengannya.”
Qin Qian menahan tatapan Mu Ying, berkata serius, “Kalau kau bertarung sampai mati dengan Tan Yan, bukankah Direktur Guan akan mencariku untuk bertarung juga?”
Mu Ying dan Gu Qingyou bersamaan tertawa berderai.
……
Rumah sakit.
“Kau lelah, sebaiknya kau istirahat!” Melihat wajah An Ran terpampang kelelahan, Tan Yan berkata.
An Ran menyandarkan diri di bantal yang sudah diatur perawat untuknya, sambil berkata, “Mungkin karena sudah tidur begitu lama, meski lelah, tak mau tidur lagi... Jadi memang tidak mengantuk.”
"Seharusnya kau tetap beristirahat yang cukup, lagipula waktu sudah larut."
An Ran mengangkat pandangan, menatap wajah tampan Tan Yan. "Kau mau bergegas kembali menemani Qianqian?"
"Saat dia mengandung anak pertama, aku tidak ada di sisinya. Sekarang aku harap bisa selalu mendampinginya." Jika bukan karena urusan Perusahaan Tan yang mengorbankan waktunya, pasti sudah lama ia melakukannya.
Kedalaman mata An Ran jelas terlihat kesedihan. "Memang seharusnya begitu... Belakangan ini, kudengar dari perawat bahwa kau hampir setiap hari datang ke rumah sakit menjengukku. Pasti ini menyita banyak waktumu."
"Tidak apa, yang terpenting kau bisa sadar. Dengan begitu aku bisa memberi laporan pada Direktur An dan orang tuamu..." jawab Tan Yan.
Menghadapi sikap resmi Tan Yan, hati An Ran tersayat pedih. "Baiklah, aku tak akan menahanmu lagi. Segeralah pulang... Terima kasih tadi sudah membantuku mengukur detak jantung dan suhu tubuh."
"Sama-sama." Tan Yan sudah berdiri. "Istirahatlah yang cukup. Zelun akan tetap di sini melayanimu. Jika ada kebutuhan apa pun, bilang saja padanya."
An Ran mengangguk.
Tan Yan berbalik, melanjutkan langkahnya.
An Ran menyaksikan kepergiannya.
"Yan——"
Saat Tan Yan hampir sampai di pintu, tiba-tiba ia memanggilnya.
Tubuh Tan Yan sedikit gemetar, lalu berhenti di depan pintu kamar pasien.
Suara parau An Ran terdengar, "Belakangan ini, perhatianmu yang begitu detail padaku... apakah karena kau masih ingat masa lalu kita?"
"Kukira kau takkan pernah membicarakan masa lalu itu lagi," jawab Tan Yan.
Suara An Ran langsung tersekat, "Aku tahu seharusnya tak membicarakan masa lalu denganmu, karena ini mungkin merusak kehidupanmu sekarang. Tapi aku hanya ingin tahu, ingin kau memberiku jawaban. Kau tahu, aku takkan melukai Qianqian..."
"Tidak." Tan Yan mengucapkan dua kata itu dengan datar.
An Ran menggeleng tak percaya. "Kau menipuku... Aku tahu kau bohong... Sejak kita bertemu lagi, meski tak pernah menyentuh masa lalu, seolah dua orang asing yang berinteraksi, tapi aku tahu di relung hatimu masih ada aku. Kalau tidak, kau takkan menerima dasi pemberianku..."
"Kau salah paham. Aku menerima dasimu hanya karena desainnya bagus, ingin Qianqian menirunya nanti. Lagipula, selera Qianqian dalam memilih pakaian selalu membuatku jadi pusat perhatian."
"Kenyataannya tidak begitu, kau masih menipuku..." Butiran air mata sebesar kacang menetes di wajah An Ran.
"Istirahatlah yang baik... Akan kujenguk lagi saat kau pulang dari rumah sakit." Tan Yan meninggalkan kalimat itu tanpa menoleh, melangkah dengan kaki panjangnya pergi langsung.
Pandangan An Ran kabur oleh air mata, memandangi bayangan Tan Yan yang menjauh, rasa sakit di dadanya datang bergelombang...
……
"Direktur Tan."
Melihat Tan Yan, Zelun segera menyambutnya.
Tan Yan menghentikan langkah, tatapannya datar. "Ada urusan?"
Zelun berdehem kecil, mulai bicara, "Tadi Nyonya datang... Awalnya ingin masuk menjenguk Nona An, tapi melihat Direktur duduk di ranjang pasien, akhirnya tidak masuk. Hanya menyuruhku menyampaikan pesan pada Nona An."
Duduk di ranjang pasien?
Sepertinya saat ia sedang mengukur irama jantung dan suhu tubuh An Ran.
Sebenarnya dia tidak membantu, hanya perawat yang meletakkan instrumen untuk An Ran, lalu kebetulan ada urusan, membuatnya mewakili untuk melihat data.
Tan Yan tak bisa menahan kerutan di dahinya, seketika mengeluarkan ponsel, menekan nomor telepon Qin Qian.
Sesaat kemudian, dari ponsel terdengar suara lembut penuh pengertian yang familiar bagi Tan Yan. “Yan...”
“Kau sudah di rumah?”
“Oh, aku di sini bersama Qingyou... Xiao Ying kebetulan datang untuk makan malam, jadi aku ikut mengobrol dengan mereka, mungkin pulang agak malam.”
Dia selalu menyimpan semua pusat permasalahan di relung hati, justru karena ini membuat orang tersayat hati.
“Aku akan ke sana sekarang.”
“Ah, kau mau datang ya...”
“Kebetulan aku ada urusan bisnis dengan Direktur Jiang, mungkin bisa bekerja sama.”
“Oh, baiklah...”
Tan Yan mengakhiri telepon.
Zelun yang melihat ini menghela napas lega. “Direktur Tan, setelah ini temanilah Nyonya dengan baik, lagipula dia sebentar lagi melahirkan... Akhir-akhir ini Nona An akan kuperhatikan, Tak perlu khawatir.” “Ya.”
