Tan Yan kembali ke Rumah Keluarga Qin dengan kecepatan tertinggi.
“Apa sebenarnya yang terjadi?” Jelas sudah kehilangan ketenangan dan kewibawaannya seperti dulu, Tan Yan menanyakan orang tuanya dengan suara dingin. Nyonya Qin menjawab dengan suara terisak, “Sebelumnya guru di kampus menelepon, bilang Miao Miao tidak masuk sekolah hari ini, aku khawatir Qianqian membawa Miao Miao ke Lanxi, lalu menelepon Qingyou... Dari Qingyou baru kami tahu, Qianqian tiba-tiba membawa Miao Miao keluar dari Kota C, aku tanya Qingyou penyebabnya, Qingyou...”
Maksudnya adalah Yan'er, kau melakukan hal yang menyakiti Qianqian...”
Tan Yan mengerutkan kening. “Sudah tanya supir?”
Direktur Tan menjawab, “Kami sudah bertanya ke supir, dia bilang melihat langsung Qingyou datang menjemput Qianqian dan Miao Miao, lalu dia pergi... Saat itu dia cuma mengira Qianqian akan mengantar Miao Miao ke Lanxi, dia tak kusangka Qingyou datang untuk menjemput Qianqian pergi...”
“Jadi yang membantu Qianqian kabur adalah Qingyou?” Mata gelap Tan Yan berkedip penuh kemarahan.
“Sudah pasti! Kalau tidak, kenapa saat aku menyuruh orang ke bandara untuk memeriksa penerbangan Qianqian, hasilnya nihil?” Direktur Tan berkata.
“Aku akan pergi ke Lanxi.” Tan Yan berbalik dengan dingin.
“Baik, cepatlah…” Chairman Tan menghela napas.
……
Ketika Tan Yan tiba di Lanxi, Gu Qingyou sedang duduk di ruang tamu dengan santai menyeduh teh mawar.
Ia langsung duduk di sofa berhadapan dengan Gu Qingyou, tatapan dinginnya tertuju padanya.
Gu Qingyou tetap asyik menyeduh teh, tak berniat menghiraukan Tan Yan.
Akhirnya Tan Yan membuka bibir tipisnya dengan dingin, “Qingyou, beritahu aku keberadaan Qianqian dan Miao Miao sekarang.”
Gu Qingyou mengangkat gelas kaca berisi teh mawar, baru kemudian menatap Tan Yan melalui kabut putih yang mengepul. “Bahkan jika aku tahu pun, takkan kuberitahu orang sepertimu.”
Wajah tampan Tan Yan terlihat dingin. “Aku tak paham maksudmu.” Gu Qingyou mencicipi tehnya lalu tersenyum tipis, “Kalau memang tak paham, akan kujelaskan——Aku muak dengan kepura-puraanmu, jadi meski tahu pun takkan kuungkap!”
“Apalagi aku memang tak tahu!”
Tan Yan menyipitkan bola matanya dengan licik. “Kepura-puraan seperti apa yang kau maksud?”
Gu Qingyou tiba-tiba meletakkan teh mawar di tangannya dengan keras, memandang Tan Yan dengan jijik. "Kau benar-benar tak mengerti? Tan Yan."
Wajah tenang Tan Yan. "Aku tak keberatan kau menjelaskan maksudmu."
Gu Qingyou mendengus dingin, "Urusanmu dengan An Ran, kau pikir penyembunyianmu sempurna tanpa cela?"
Alis Tan Yan berkerut halus, suaranya tetap datar, "Hubungan apa yang kumiliki dengan An Ran?"
Gu Qingyou langsung geram, mengatupkan gigi dengan keras, "Tan Yan, kelihaian beraktingmu benar-benar luar biasa. Sampai sekarang kau masih bisa berpura-pura tak terjadi apa-apa."
Tan Yan tak memberikan respons.
Gu Qingyou bertekad menyobek topeng kepura-puraan Tan Yan, melanjutkan, "Kutanya, apa hubunganmu dengan An Ran?"
Jawab Tan Yan dengan datar, "Hubungan sahabat biasa."
"Hubungan sahabat biasa?" Gu Qingyou menantang dengan suara meninggi, "Sahabat biasa akan membuatmu hampir tak pernah meninggalkan sisinya saat dia tak sadarkan diri?"
"Dia terluka karena aku. Aku hanya menjalankan tanggung jawabku." Nada Tan Yan tetap netral.
Gu Qingyou mengejek, "Tan Yan, jangan bersembunyi di balik kata-kata muluk... Keteganganmu terhadap An Ran bukan sekadar karena dia mitra bisnis yang terluka, tapi karena... An Ran tak lain adalah kekasih pertamamu!"
Menghadapi tuduhan Gu Qingyou, tak ada gejolak emosi di wajah Tan Yan. Suaranya tetap tenang dan datar, "Kebenaran akan berbicara sendiri tentang hubungan kami."
“Bagaimana, kau sekarang tak lagi bilang hubunganmu dengan An Ran hanya sekadar teman biasa?” Gu Qingyou terkecil tipis dengan nada sinis.
Tan Yan menjawab dengan tenang, “Aku dan An Ran memang pernah memiliki masa lalu, tapi sekarang hubungan kami benar-benar hanya teman biasa.”
Gu Qingyou menggelengkan kepala, matanya memancarkan kesedihan untuk Qin Qian. “Jika kau bilang hubunganmu dengan An Ran sekarang sudah jadi teman biasa, lalu mengapa kau tak pernah jujur pada Qianqian tentang masa lalu kalian?”
“Hal-hal masa lalu tak perlu diungkit lagi.” Tan Yan menjawab dengan datar.
“Tak perlu diungkit, atau kau punya rahasia kotor di relung hati, takut Qianqai tahu fakta bahwa sejak awal kau hanya menganggapnya sebagai pengganti An Ran?” Gu Qingyou mengatupkan gigi, menyerang dengan amarah.
Mata hitam yang dalam milik Tan Yan akhirnya berkilat samar. Ia tak langsung menjawab seperti tadi. Keningnya berkerut, tatapannya semakin gelap, menunjukkan ia tengah terperangkap dalam pikiran yang rumit.
“Bagaimana? Sekarang kau tak menyangkal lagi?” Kesedihan Gu Qingyou untuk Qin Qian bertambah saat keheningan Tan Yan secara tak langsung memverifikasi dugaan yang selama ini dipegang Qin Qian.
Setelah lama, Tan Yan akhirnya berbicara perlahan, “Aku akui, pertemuan awal kami dengan Qianqian memang karena An Ran... Aku telah mengecewakannya dalam hal ini.”
“Akhirnya kau mengakui fakta bahwa Qianqian kau anggap sebagai pengganti An Ran?” Gu Qingyou menyeringai sinis. Tan Yan yang tenggelam dalam ketenangan melanjutkan, “Itu hanya kesalahan yang kulakukan saat pertama kali bertemu dengannya, dan di hari-hari ketika kami mulai lagi memiliki hubungan, aku terus menyesali kesalahan di masa lalu itu. Jadi, aku selalu berusaha keras untuk melengkapinya. Namun, seiring berjalannya waktu dalam interaksi, perlahan kusadari
Keindahan, kebaikan hati, ketidakegoisan, dan ketangguhannya. Pada akhirnya, dia telah menyentuhku begitu dalam, membuatku benar-benar melepaskan perasaan terhadap An Ran, dan jatuh cinta padanya.”
“Ini hanya perkataan sepihakmu.” Gu Qingyou tidak percaya pada penjelasan Tan Yan, membentak marah, “Jika kau sudah jatuh cinta pada Qianqian, mengapa kau dan An Ran tak bisa dipisahkan di bandara?”
Mendengar itu, Tan Yan terpana sejenak. “Waktu itu, Ran Ran juga pergi ke bandara?”
Gu Qingyou mendengus, “Tan Yan, jika ingin orang tidak tahu janganlah berbuat… Di hari An Ran akan meninggalkan Kota C, kau beralasan pergi ke Kota H padahal sebenarnya mengantarnya sendiri ke bandara. Kau pikir Qianqian tidak bisa menebak?”
Tan Yan diam, mata hitamnya yang rumit tenggelam dalam perenungan mendalam.
Gu Qingyou memandangnya dengan cibir. “Baru saja kau terus-menerus bilang hubunganmu dengan An Ran hanya teman biasa, tapi aku dan Qianqian melihat langsung di gerbang keberangkatan bandara kalian berpelukan. Masih bisakah ini disebut hubungan persahabatan biasa?”
Tan Yan tidak lagi memberikan penjelasan, bibir tipisnya terkunci erat membentuk garis lurus.
Gu Qingyou membentak, "Ini adalah yang kita saksikan langsung, ini karena urusan ini menjadi pemicu terakhir yang menekan garis pertahanan hati Qin Qian, membuatnya memutuskan untuk meninggalkanmu tanpa rasa rindu... Sekarang, apa penjelasanmu?" Tan Yan tetap diam, tiba-tiba ia bangkit dari sofa.
