Melihat hal itu, Gu Qingyou ikut berdiri, memandangi punggung tegak yang sudah mulai melangkah pergi, menyindir dengan suara dingin, "Kenapa? Sekarang tak bisa bicara, memilih kabur?"
Baru kemudian Tan Yan menghentikan langkahnya. Punggungnya tetap tegak, berkata datar, "Percaya tidak, selama hari-hari yang kuhabiskan bersama Qianqian setelah pertemuan kembali, tak pernah ada kepalsuan dalam diriku. Dan saat ini, aku sangat mencintainya."
Mendengar ini, Gu Qingyou terpana. Tapi saat hendak bertanya lagi, Tan Yan sudah melanjutkan langkah perginya.
……
Melihat Tan Yan memasuki ambang pintu ruang tamu, Nyonya Qin buru-buru menyambutnya. "Yan'er, apa kau sudah menanyakan keberadaan Qianqian dan Miao Miao pada Qingyou? Lalu, kenapa Qianqian tiba-tiba membawa Miao Miao pergi?"
Tan Yan memandangi ibunya, tak membuka bibir.
Nyonya Qin semakin panik, "Yan'er, jangan-jangan kau benar-benar melakukan hal yang menyakiti Qianqian?"
Tan Yan akhirnya membuka mulut, "Memang salahku."
Nyonya Qin menggeleng tak percaya, "Apa hubunganmu dengan An Ran benar-benar..."
“Mengapa Ibu mengira ini urusanku dengan An Ran?” Tan Yan membalas bertanya.
Nyonya Qin menyentuh hidungnya yang pedih, baru kemudian berkata, "Yan'er, kau pikir hubunganmu dengan An Ran tak pernah diketahui Qianqian?"
Sorot mata Tan Yan menjadi muram. "Ibu memberitahu Qianqian tentang masa laluku dengan An Ran?" Nyonya Qin mengangguk dengan sedih. "Waktu itu tak sengaja kulihat foto lamamu dengan An Ran di tempat Qianqian. Khawatir terjadi kesalahpahaman, kubicarakan hal itu padanya... Tapi alasan ibu memberitahu adalah karena ibu yakin kalau kau sudah memilih Qianqian,"
"pasti takkan lagi memikirkan sosok An Ran."
"Rupanya di tengah kesibukanku selama ini, terlalu banyak hal yang terlewatkan." Mata hitam Tan Yan menyiratkan kegelapan yang dalam.
Nyonya Qin bertanya, "Maksudmu foto itu? Sudah kutanyakan... Qianqian bilang itu diberikan Jin Yun."
"Aku tahu." Tan Yan menjawab. Tentu saja dia bisa menebak bahwa pemberi foto itu pasti Jin Yun, karena hanya Jin Yun yang ingin merusak kebahagiaannya dengan Qianqian.
Tak disangka, belas kasihnya yang membiarkan Jin Yun lolos dari kehancuran total malah membuat Jin Yun leluasa mengobarkan kontroversi.
Rupanya perkataan kakaknya benar...
Menghadapi musuh, inti diri tidak seharusnya ada sedikit pun kemurahan hati. Nyonya Qin menghela napas, "Setelah aku membicarakan urusan ini dengan Qianqian, kulihat dia sama sekali tidak bereaksi. Dia bahkan berharap aku tak mau memberitahumu hal ini, karena dia juga tidak berniat mengalihkan topik urusanmu ini. Dia memilih percaya padamu... Siapa sangka, ternyata Qianqian sampai bisa demi urusanmu dengan An Ran membawa
Miao Miao pergi."
“Semua ini adalah kesalahanku.” Tan Yan menutup mata, terperangkap dalam rasa bersalah yang dalam-dalam.
Nyonya Tan bertanya dengan hati-hati, "Yan'er, benarkah kau dan An Ran..."
Tan Yan baru kemudian membuka mata, mata hitam yang kesepian memandangi ibunya. "Ibu, apakah Ibu juga merasa aku dan An Ran akan kembali menjalin hubungan lama?"
“Aku...” Nyonya Tan menunduk berbisik, “Ibu tentu saja percaya kau tidak akan seperti ini, jika tidak Ibu sebelumnya juga tidak akan memberitahukan hubunganmu dengan An Ran kepada Qianqian secara jujur. Hanya saja sekarang Qianqian tiba-tiba pergi, Ibu tidak bisa tidak tenggelam dalam pikiran...” “Awalnya kupikir dengan tidak menceritakan urusanku dengan An Ran di masa lalu kepada Qianqian, ini adalah perlindungan untuknya, juga tidak akan menciptakan kesalahpahaman antara kami. Sekarang baru kusadari, aku salah... Seharusnya sejak awal aku membuka semua yang terjadi di masa lalu dengan gamblang kepada Qianqian, seperti ini antara kami juga tidak akan ada
kesalahpahaman seperti hari ini.” Tan Yan berkata dengan lesu.
Nyonya Tan melototkan mata besar, “Jadi hubunganmu dengan An Ran benar-benar bersih?”
Tan Yan berkata dengan tenang, "Perasaan antara aku dan An Ran di relung hatiku sudah lama menghilang tertiup angin. Aku sama sekali tidak pernah berniat untuk menjalin kerja sama sebelumnya dengannya, apalagi melakukan hal yang menyakiti Qianqian... Saat ini, di hatiku hanya ada Qianqian seorang."
Mendengar itu, Nyonya Tan mengedipkan mata yang memerah karena sedih. Hatinya sangat sakit melihat ketajaman pasangan muda ini, "Sayangnya ucapanmu ini sudah tidak bisa didengar Qianqian sekarang... Di Lanxi, Qingyou tidak memberitahumu jejak Qianqian dan Miao Miao kan?"
"Dia tidak tahu. Bahkan jika tahu, dia tidak akan memberitahuku," jawab Tan Yan sejujurnya.
Nyonya Tan berkata dengan sedih, "Qingyou yang membantu Qianqian meninggalkanmu, bagaimana mungkin memberitahumu kemana Qianqian pergi? Tapi aku yakin Qianqian dan Miao Miao saat ini aman, karena Qingyou juga tidak akan mengantar mereka ke tempat berbahaya..."
Menatap dua garis air mata jernih yang mengalir di wajah sang ibu, sorot mata Tan Yan dipenuhi rasa bersalah yang mendalam. Dengan nada tegas dia berucap, "Aku akan menemukan Qianqian."
Nyonya Tan mengangkat pandangan mata berkabut air matanya. "Benarkah? Yan'er... Kau benar-benar bisa mengembalikan Qianqian dan Miao Miao?"
Tan Yan menjawab dengan tegas, "Ya. Sampai ke ujung dunia pun aku akan menemukannya... Karena aku tidak bisa hidup tanpanya."
Nyonya Qin mengangkat tangan mengusap air mata di sudut matanya.“Tapi dunia ini begitu luas, kau mau mencari di mana... Sekarang Qingyou dan yang lain salah paham dengan hubunganmu dan An Ran, mereka pasti juga tak akan memberikan petunjuk apa pun tentang jejak Qianqian...”
“Aku tahu... Tapi aku juga yakin, aku pasti akan menemukannya!” Mata gelap Tan Yan yang muram menatap ke depan, berkata dengan tegas.
……
Kembali ke kamar, ia menyadari tak ada perubahan sama sekali dibanding masa lalu, karena Qianqian tidak membawa barang apa pun. Tapi saat Tan Yan duduk di sofa, ia merasa kamar ini kosong hingga mengerikan, udara di sini pun terasa menusuk dingin.
Tan Yan menyadari ada surat di atas meja teh kecil di hadapannya. Saat mengambilnya, barulah ia tahu di dalamnya tersimpan cincin nikah yang dilepas Qin Qian dari jari manisnya.
Pada ketukan ini, dada Tan Yan terasa berat oleh kepedihan yang tak terucapkan dan rasa sakit yang tak tertahankan.
Lama ia memandangi cincin nikah ini, teringat gambaran saat memasangkannya ke jari manis Qin Qian dalam pernikahan. Hatinya semakin pedih...
Setelah lama, akhirnya ia meletakkan cincin itu, lalu mengeluarkan surat tulisan tangan Qin Qian dari amplop.
Banyak bagian surat yang berkerut, ini membuktikan saat menulis surat ini, Qin Qian terus mengeluarkan air mata...
Tan Yan menutup mata dengan hati yang remuk.
Lama berselang, baru ia memiliki keberanian untuk membuka kertas surat ini.
Yang terpampang di depan mata adalah tulisan tangan Mandarin Qin Qian yang anggun——
Yan, ketika kau membaca surat ini, aku rasa kita sudah menjadi penghuni dua dunia berbeda. Karena aku sudah benar-benar mundur dari duniamu...
Aku benar-benar sakit hati, karena sampai sekarang aku yang bodoh baru menyadari, bahwa dari awal hingga akhir kau hanya menjadikanku pengganti An Ran. Orang yang kau cintai di relung hati tetaplah An Ran. Dulu kukira kita akan bersatu selamanya, sehingga tak terhitung kali kuucap syukur pada Tuhan atas perhatian-Nya. Karena bertemu denganmu, hubungan kita tak penuh kesalahpahaman seperti Qingyou dan Direktur Jiang, juga tak berantakan seperti Xiao Ying dan Direktur Guan. Kita seperti ditakdirkan Tuhan untuk bersatu, jatuh cinta pada pandangan pertama, tanpa konflik apapun di antara kita...
