Karena kondisi autis Miao Miao semakin parah, orang tua datang menemui An Ran, berharap sang ibu bisa membimbing Miao Miao keluar dari dunianya. Demi ini, hubungan mereka pun terjalin kembali. Awalnya, orang tua hanya ingin An Ran tinggal di sampingnya selama dua tahun. Meski ia tahu ini tak adil bagi An Ran, dan dari perhatian sehari-hari serta perawatannya, ia merasakan perasaan An Ran padanya, tapi Gu tetap tak mengajukan permintaan agar An Ran tetap bersamanya di masa depan. Ia tahu relung hati An Ran selalu dipenuhi kekecewaan,
namun dengan ketegaran, senyuman selalu menghiasi wajahnya, menyembunyikan kepedihan di dasar hati, hanya menampilkan sikap optimisnya...
Alasan Gu tidak membujuknya untuk bertahan adalah karena saat itu ia masih ragu apakah bisa melupakan An Ran sepenuhnya dan memberinya kebahagiaan. Ia tetap berharap kehidupan An Ran tak perlu terikat dengannya, mungkin di kemudian hari dia akan menemukan pria yang lebih baik...
Tapi yang tak pernah ia duga...
Dua tahun, tidak terlalu lama maupun sebentar, namun dia telah tertanam dalam-dalam di hatinya... Awalnya ia tak menyadari perhatiannya padanya, meski dalam dua tahun terakhir ia jarang mengingat An Ran, ia tetap tak sadar bahwa tanpa terasa dia telah bersemayam di relung hatinya - setiap gerak-gerik, senyuman dan kerlingan matanya memesona, kebaikan hati, kemurahan hati, dan sikap optimisnya semakin menarik
kualitas baiknya, kemesraan mereka setiap malam membuatnya tenggelam, ia telah terbiasa memiliki dia di sampingnya, sama sekali tak bisa kehilangannya, sayangnya ia tak pernah menyadari sampai batas waktu dua tahun telah habis, orang tua memaksanya meninggalkan dia...
Saat itulah, barulah ia menyadari dengan jelas-jelas, bahwa ia sama sekali tak bisa kehilangannya, karena ia telah sangat dalam mencintainya...
Ia telah terbiasa begitu tiba di rumah langsung melihat senyum lembutnya, juga terbiasa mendengar suara napas teraturnya saat meniduri di sampingnya, semua ini memberikannya ketenangan...
Ia telah terbiasa dengan segala hal tentangnya, sama sekali tak bisa kehilangannya...
Karena itulah, pada pesta ulang tahun Miao Miao, ia melawan kemauan orang tua dan mengungkapkan cinta mendalamnya di depan umum...
Saat itu, ia sama sekali tak memikirkan An Ran lagi, yang ia inginkan hanyalah menahannya, dan di masa tua nanti membayar luka yang pernah ia timpakan padanya di awal...
Alasan ia tak pernah jujur tentang masa lalunya dengan An Ran sampai saat itu, semata karena takut kehilangan dia...
Ya, ia tahu betul sifat keras kepala dalam karakter wanita itu. Jika dia mengetahui bahwa tahun-tahun itu ia hanya menjadikannya pengganti An Ran, tak tahu reaksi apa yang akan ditunjukkannya...
Sungguh khawatir dengan karakternya yang seperti ini, dia akan membencinya lalu melarikan diri...
Ia tak bisa kehilangan dia lagi, jadi dengan egois memilih menyembunyikan urusan ini dan melanjutkan kesempurnaan di antara mereka...
Hanya saja tak kusangka, masalah Perusahaan Tan yang selama ini ada akan berubah menjadi bahaya besar saat itu, memaksanya mencari An Ran...
Ia bersumpah, setelah bertemu An Ran lagi, hatinya tak tersentuh lagi. Dia hanya menganggapnya sahabat lama, dan sebisa mungkin menghindari masa lalu dalam kerja sama mereka. An Ran pun terlihat memahami dan tak pernah membahas peristiwa masa lalu...
Hanya saja tak disangka, rupanya An Ran belum melepaskan...
Baru setelah mereka bersama-sama mengalahkan Komandan Jin, ia mengetahui... Ya, dasi itulah penyebabnya.
Saat An Ran memberikannya dasi itu, harus diakuinya, dia baru menyadari... Rupanya dia tak pernah melupakan, hanya terus menyembunyikan...
Sempat terpikir untuk menolak hadiah ini, tapi ucapan An Ran yang menyebut ini hanya peringatan akhir, membuatnya akhirnya menerima dasi tersebut...
Karena berpikir, jika An Ran hanya ingin memberi dasi sebagai simbol terputusnya hubungan mereka, menerimanya mungkin bisa memutus harapannya untuk melanjutkan hubungan sebelumnya...
Namun, Tuhan memang suka mengolok-olok manusia...
Saat mereka merayakan kemenangan terakhir untuk mengalahkan Komandan Jin, Komandan Jin ternyata mengejar sampai ke Kota H dan mengabaikan segalanya ingin melukainya...
Komandan Jin meremehkan kemampuannya menjaga diri, sementara An Ran juga tidak tahu fakta bahwa ia dulunya adalah Putra Kedua penasihat militer kelompok Setan. Senjata sama sekali tidak menjadi ancaman baginya...
Pada akhirnya, An Ran mengorbankan nyawanya untuk menghalangi tembakan yang sebenarnya bisa ia hentikan sendiri...
Saat itu, ia menyesal tidak menghentikan Komandan Jin satu detik lebih cepat, sehingga tragedi ini terjadi...
Ia terpaksa segera mengantar An Ran ke rumah sakit dan memanggil dokter terbaik untuk menyelamatkannya.
Dari Kota H ke Kota C, ia hampir tak pernah meninggalkan sisi An Ran. Setiap saat ia memantau kondisi An Ran. Setelah kembali ke Kota C, ia juga meminta Zelun merawat An Ran saat ia tak sempat membagi perhatian...
Saat itu ia tidak menyadari bahwa tindakannya telah melukai Qianqian secara tak terlihat. Ia hanya berpikir bagaimana cepat menyadarkan An Ran...
Karena ia sudah berhutang pada An Ran di hubungan masa lalu mereka. Jika sesuatu terjadi pada An Ran karena menjadi tameng pelurunya, ia tidak tahu bagaimana menjelaskan pada keluarga An. Di masa depan, meski bersama Qianqian, ia akan tetap membawa beban berat ini secara diam-diam...
Jadi ia mati-matian memastikan An Ran tetap hidup. Ia ingin dirinya dan Qianqian bisa hidup bahagia tanpa kegelisahan di kemudian hari...
Tuhan akhirnya mendengar doanya, membuat An Ran tersadar...
Tidak ada yang tahu, saat mengetahui An Ran terbangun, kegugupannya yang begitu besar, hanya karena akhirnya ia bisa melepaskan beban berat dalam hatinya, akhirnya tak lagi merasa bersalah pada An Ran, akhirnya bisa bersama wanita yang dicintainya tanpa kegelisahan...
Namun, Tuhan sekali lagi menciptakan kesalahpahaman antara dirinya dan Qianqian...
Menjelang keberangkatan dari Kota C, An Ran meneleponnya dan mengatakan bahwa Jin Yun mengirim surat ancaman, ingin membalas dendam pembunuhan ayahnya, bahwa Jin Yun akan melakukan pembalasan di bandara...
An Ran sangat ketakutan, berharap ia bisa mengantarnya ke bandara agar bisa naik pesawat dengan lancar.
Mempertimbangkan An Ran terlibat masalah keluarga Jin karena membantunya, dan juga karena dia adalah adik Qianqian, ia memilih untuk menyetujui... Ia tidak memberitahu Qianqian hal ini, hanya karena harapan egoisnya bahwa Qianqian takkan pernah tahu masa lalunya dengan An Ran, sehingga Qianqian juga takkan pernah terluka, sehingga ia tak perlu khawatir kehilangannya, karena ia sangat mencintainya, ia tak bisa hidup tanpanya, dan ia akan menggunakan
Waktu ke depan untuk menebus rasa bersalahnya padanya...
Maka ia mengajukan rencana dadakan untuk pergi ke Kota H, ia tahu ini alasan yang konyol, tapi berharap dengan keberuntungan, masa lalunya dengan An Ran bisa terkubur selamanya...
Tapi ia akhirnya meremehkan ketelitian Qianqian, ternyata diam-diam ia meminta bantuan Qingyou, mengikutinya ke bandara...
Saat itu, ia sedang melindungi keamanan An Ran secara pribadi, mengantarnya naik pesawat...
Hanya saja ia tak menyangka An Ran tiba-tiba memeluknya, dengan air mata yang sulit dilepaskan...
Saat itu ia memperhatikan lingkungan sekitar, tak sempat melepaskan An Ran, sehingga tercipta pemandangan dirinya dan An Ran yang sulit berpisah di mata Qianqian...
Betapa ia menyesal, betapa hatinya sakit... Ingin ia katakan, jika waktu bisa diputar ulang, orang yang mau ia perlakukan dengan baik hanyalah dia, hanya dia semata.
