Fakta membuktikan, majikan yang buruk belum tentu punya bawahan buruk.
Contohnya Mo Xin, bawahan Mu Yifeng yang benar-benar pria baik dengan tutur kata lembut.
Yang paling penting, pria ini seusia dengannya. Melihatnya terasa seperti menghadapi kakak tingkat di kampus dulu, sangat akrab.
“Nona Yi, jika masih ada kekurangan, silakan hubungi saya... Jangan sungkan, Direktur Mu ingin saya menyelesaikan semua masalah Anda.”
“Sudah cukup lengkap, terima kasih ya!” Seperti menghadapi senior tampan di kampus, Yi Xin berbicara pada Mo Xin dengan sedikit malu.
Mo Xin tersenyum hangat bagai mentari. “Nona Yi terlalu sopan, saya hanya menjalankan perintah Direktur Mu... Kalau tak ada hal lain, saya pamit dulu...”
“Baik.” Yin Yixin tak tahan mengulurkan tangan melambai pada Mo Xin.
Mo Xin justru membungkuk hormat pada Yin Yixin sebelum berbalik pergi.
Yin Yixin tetap berdiri di tempatnya, memandangi bayangan Mo Xin yang menjauh, rasa haru menggelora di relung hatinya...
Andai bukan karena hubungan tak terduga dengan Mu Yifeng di malam itu, mungkin saat ini dia sedang menjalin hubungan normal dengan pria seusia Mo Xin...
Sayangnya...
Beberapa tahun ke depan kesempatan seperti itu mungkin tak akan datang...
Karena dia dan Mu Yifeng setidaknya akan terus bertarung selama beberapa tahun!
“Kenapa berdiri terpaku di sini?”
Suara Qin Qian menggema di telinga.
Yin Yixin menoleh padanya. “Tidak juga...”
“Kulihat kau terus menatap bayangan Mo Xin!” Qin Qian mengejek.
Yin Yixin tersipu. “Aku hanya merasa... penampilan Mo Xin cukup menarik.”
Qin Qian mendekati Yin Yixin. “Benarkah? Apakah dia bisa menyaingi ketampanan Direktur Mu?”
Mendengar itu, Yin Yixin segera berbalik masuk ke kamar. “Qianqian, andai Mo Xin punya latar belakang keluarga seperti Mu Yifeng, mungkin auranya tak kalah dari orang itu?”
“Orang itu?” Qin Qian tersenyum, ikut masuk ke kamar. “Sepertinya kau memang benar-benar tidak menyukai Direktur Mu!”
Yin Yixin langsung duduk di sofa, merebahkan diri di sandaran sambil memandangi kotak hadiah berisi gaun pesta yang baru saja diantar Mo Xin. “Ucapannya bisa bikin orang mati kesal!”
“Beneran?” Qin Qian mengerutkan alis, mencurigai apakah Mu Yifeng yang dikenalnya benar sama dengan Mu Yifeng yang dikenal Yi Xin? Yi Xin bergumam, “Tentu… Kau tak tahu saat bertemu dengannya waktu itu, aku minta dia menyiapkan gaun pesta untukku, ternyata dia bilang ini urusan sepele yang tak penting, maksudnya suruh aku jangan ganggu dia… Menurutmu orang ini sopan tidak? Bagaimanapun juga, aku sebentar lagi jadi istrinya,
masa dia tak bisa sedikit bersikap baik padaku?”
Qin Qian mendekati Yi Xin lalu duduk di sampingnya, tersenyum berkata, “Sebenarnya Direktur Mu ini orangnya sangat baik, mungkin kau salah paham… Dia mungkin benar-benar menganggap ini hal kecil, kau sendiri bisa perintahkan Mo Xin untuk urus ini, dan waktu itu pasti dia juga sedang sibuk dengan urusan lain.”
Teringat Mu Yifeng saat itu memang sedang bersiap mandi, Yi Xin menghentikan ucapannya, memain-mainkan rumbai sofa, beberapa detik kemudian baru berkata, “Pokoknya orang ini mengira diri sendiri sebagai nahkoda grup usaha Mu, jadi bersikap tinggi, dan sangat arogan.”
Qin Qian terkecil tipis, “Kau benar-benar salah sangka, Direktur Mu bukan orang seperti itu… Dia benar-benar orang yang cukup mudah diajak bergaul.”
Yi Xin berbalik, berbisik mengeluh, “Qianqian, kau selalu memujinya…”
“Aku benar-benar bukan membelanya… Karena jika kau mengenal Direktur Mu, kau akan tahu, dia orang yang sangat baik.” Qin Qian menjelaskan.
Yi Xin curiga menatap Qin Qian, “Beneran?”
Qin Qian berkata tulus, “Kau harus tahu, Direktur Mu besar di panti asuhan…”
“Aku pernah dengar, cuma tak paham kenapa waktu kecil ia bisa di panti asuhan...” Yin Yixin mengernyit.
“Kisahnya panjang, tapi kau tak perlu tahu sekarang. Yang penting kau paham, Direktur Mu ini orang baik... Ia pasti takkan mengecewakanmu.” Suara Qin Qian melambat.
Yin Yixin mengangguk. Qin Qian melanjutkan, “Ada satu hal lagi yang mungkin belum kau tahu... Sebelum kembali ke keluarga Mu, ia bernama Chi Yifeng... Boleh kau cari di internet, nanti kau akan temukan bahwa 'Chi Yifeng' adalah pengacara top di Kota C dulu...”
“...dan dijuluki pengacara paling adil se-Kota C.”
“Dulu ia pengacara hebat dan paling adil?” Mata Yin Yixin membelalak.
Qin Qian berwajah serius, “Benar. Tim pengacaranya pernah menjadi momok para kriminal di Kota C. Semua kasus yang mereka tangani pasti berakhir dengan terdakwa didakwa masuk penjara... Yang terpenting, ia mengambil kasus bukan cuma demi uang, tapi demi keadilan.”
Saat itu juga, wajah Yin Yixin memperlihatkan ekspresi yang mengejutkan. “Tak kusangka... Sekarang ia sama sekali tak terlihat seperti mantan pengacara.”
“Sekarang ia lebih mirip pedagang, ya?” Qin Qian bertanya sambil tertawa kecil.
Yin Yixin mengangguk.
Qin Qian tersenyum, “Justru itu bukti kehebatannya. Apapun yang ia kerjakan, pasti hasilnya sempurna.”
“Tapi bukankah ia kalah dari Direktur Jiang?” Gumam Yin Yixin pelan.
Qin Qian agak terkejut, “Kau tahu soal ini?”
Yin Yixin berkata sejujurnya, "Xiao Ying memberitahuku bahwa di relung hatinya ada orang yang disukai, dan kutebak orang itu adalah Gu Qingyou, Nyonya Jiang yang sekarang..."
"Bagaimana kau bisa menebaknya?" tanya Qin Qian dengan rasa ingin tahu. Yin Yixin berkata perlahan, "Saat itu Nona Su sedang merawat Xiao Xi di Rumah Bi, sementara aku adalah tutor pribadi Xiao Xi, sehingga sering mengobrol dengan Bibi Shu dan Nona Su di Rumah Bi... Ketika Direktur Mu datang menjenguk Bibi Shu, tak sengaja kudengar Bibi Shu menyebutkan Nyonya Jiang kepada Direktur Mu... Jadi ketika Xiao Ying memberitahuku
bahwa di relung hati Direktur Mu ada orang yang disukai, segera kutebak bahwa orang itu adalah Nona Gu."
"Ah..." Qin Qian tak tahan menghela napas panjang. "Benar, tebakanmu tepat. Sebenarnya Direktur Mu memang selalu menyukai Qingyou. Perasaan ini sudah muncul sejak masa kecil mereka di panti asuhan..."
"Apa?" Yin Yixin terkejut. "Maksudmu, Direktur Mu dan Nyonya Jiang sudah saling mengenal sejak kecil?" "Ya. Waktu itu Direktur Mu di panti asuhan, sedangkan Bibi Shu dan Qingyou tinggal di sebelah panti asuhan. Qingyou sering main ke dalam panti asuhan bersama anak-anak di sana... Begitulah akhirnya Direktur Mu jatuh cinta pada Qingyou." Sampai di sini, Qin Qian tak bisa menyembunyikan kekesalan, "Sayangnya, perasaan ini tidak
pernah mengenal istilah datang lebih dahulu. Semuanya bergantung pada takdir Yang Maha Kuasa."
Yin Yixin mengangguk setuju.
Qin Qian melanjutkan, "Direktur Mu benar-benar perasaannya sangat mendalam pada Qingyou. Ia selalu muncul saat Qingyou membutuhkan bantuan, sayangnya orang yang disukai Qingyou sejak awal hanyalah Direktur Jiang..." "Lawan Direktur Mu adalah Direktur Jiang, memang sangat sulit untuk menang... Perlu diketahui, pasangan idaman kebanyakan perempuan di Kota C adalah Direktur Jiang yang disebut sempurna..."
