Yin Yixin sepertinya mulai mengerti...
Demi keselamatan Wakil Direktur Xu dan urusan yang perlu dibahas, Mu Yifeng harus pergi sendiri ke Inggris...
Pasangan Mu Guang tepat mencengkeram poin ini, sehingga berusaha mati-matian memastikan Mu Yifeng tidak berada di Paris. Begitu memastikannya, mereka bisa mulai mencari masalah...
Tapi penanganannya selama ini belum sempurna. Dia benar-benar khawatir pasangan Mu Guang akan nekat mengambil risiko... Melihat Yin Yixin yang sedang merenung, Mo Xin tahu persis kekhawatirannya terhadap Mu Yifeng. Ia menghiburnya, "Tenang saja, Nona. Mu Guang tak mungkin mengalahkan Direktur Mu... Dalam setiap pertarungan melawan Direktur Mu, mereka selalu jadi pecundang. Ha
“Adalah kali ini, mereka ingin menggali lubang yang lebih dalam untuk Direktur Mu, tetapi ini juga berarti, jika Direktur Mu baik-baik saja, maka ini akan menjadi lubang besar yang mengubur mereka sendiri.”
Mendengar penjelasan Mo Xin, Yin Yi Xin agak lega. “Harapan kita, pemilik tokomu tak mengecewakan!”
……
Dengan lancar kembali ke rumah, karena konsentrasi mentalnya tegang seharian, Yin Yi Xin hendak beristirahat, tapi tak disangka, di sofa ruang tamu terlihat Mu Ying.
“Yi Xin.”
Mendengar panggilan akrab Mu Ying, Yin Yi Xin cepat-cepat mendekat, wajahnya terpampang senyuman sukacita. “Nona Mu, kau datang!”
Mu Ying mendengar panggilan itu, melotot kesal ke arah Yin Yi Xin. “Yi Xin, kau hampir jadi kakak iparku, masih memanggilku Nona Mu?”
“Graaah...” Yin Yi Xin seketika panik.
Mu Ying tersenyum, menarik tangan Yin Yi Xin duduk di sofa, berkata ramah, “Kakakku selalu memanggilku Xiao Ying, kau juga panggil aku Xiao Ying saja!”
“Ini... Baiklah!” Yin Yi Xin seketika memanggil pelan, “Xiao Ying.”
Wajah lembut Mu Ying menampakkan senyum puas. “Yi Xin, kabarnya hari ini kau berurusan dengan Dong Zhenyi... Kau baik-baik saja?”
Yin Yi Xin melaporkan sejujurnya, “Di mana lokasi kakakmu sekarang, pasti kau juga tahu... Hanya saja tak kusangka pasangan Mu Guang ternyata begitu sulit dihadapi, demi membantu kakakmu, nyawaku hampir melayang hari ini...”
“Nona Mu, berita seharusnya sudah keluar... Anda juga sudah tahu kan?” Mo Xin membuka suara di saat ini, menatap Mu Ying dengan tatapan yang tak terbaca.
Mu Ying mengedipkan mata pada Mo Xin, menyampaikan pesan yang hanya dimengerti Mo Xin, lalu menjawab, “Ya, tadi aku sudah melihat berita di ponsel... Tahu polisi sudah menembak mati para perampok itu, baru aku tenang menungguimu di sini.”
“Ah, katanya di berita polisi yang menembak mati perampok?” Yin Yixin terkejut, matanya membulat memandang Mu Ying.
Mu Ying menunjukkan ekspresi kebingungan, “Bukannya memang polisi yang menembak mati perampok?”
Apa mungkin untuk menghindari kepanikan warga Paris, polisi sengaja mengklaim ke publik bahwa perampok ditembak mati oleh mereka?
Yin Yixin memaksakan senyuman goyah, “Graaah! Ya... Untungnya Mo Xin segera membawa polisi datang menyelamatkan aku dan Dong Zhenyi.”
Sepertinya dia juga tidak boleh membuat Mu Ying kaget!
Mu Ying menghela napas lega. “Asal perampoknya sudah ditembak mati... Tapi orang-orang ini jelas dikirim pasangan Mu Guang, polisi mustahil menemukan bukti perintah mereka.”
“Ya...” Yin Yixin mendesah muram, “Demi melawan kakakmu, mereka benar-benar kehilangan kemanusiaan.”
Mu Ying tiba-tiba memiringkan kepala, memandang penuh minat pada ekspresi Yin Yixin saat ini. “Yixin, kedengarannya kau sangat perhatian pada kakakku... Masih bilang tak berminat padanya?”
Yi Xin berkerut wajahnya. "Aku hanya berada di kapal yang sama dengannya, tak ingin kapal ini tenggelam saja!"
Mu Ying berkicau pelan. "Baiklah, terserah kau bilang apa, yang pasti kau akan menjadi kakak iparku sudah jadi kenyataan..."
Yi Xin tak mau melanjutkan topik ini, mengalihkan topik bertanya, "Ngomong-ngomong, Xiao Ying... Ada urusan apa kau ke sini hari ini?" "Ada." Mu Ying tiba-tiba menahan senyum, bersikap tegas, "Nona Yi Xin, sebelum kakakku pergi, ia sengaja menelepon berpesan, urusan pernikahan tak sempat ia persiapkan dengan teliti, tapi ia tak ingin kau menderita, jadi menyuruhku menemanimu memilih
cincin nikah, gaun pengantin... Pasti semuanya harus memuaskanmu."
Yi Xin terkejut. "Jadi, hari ini kau sengaja datang menemaniku memilih cincin nikah dan gaun pengantin?"
"Ya... Jadi, aku akan mengerahkan semua indra peraba fashionku, memberi masukan paling objektif, pasti membuatmu menjadi pengantin terindah di dunia hari itu." Mu Ying berkata dengan penuh keyakinan.
Yi Xin tersipu, "Jujur saja, sebelumnya kupikir gaun pengantin ini akan disiapkan Mo Xin, kuduga selera pria konvensional mungkin akan jadi bencana, dengan kehadiranmu... Aku tiba-tiba jadi yakin!"
Mu Ying nakal mengedipkan mata pada Yi Xin, nada bicara mengejek, "Kenapa, kau juga takut hari itu tak cukup mencolok, tidak bisa menggoyang hati Kakakku?" "Kau pikir apa..." Yi Xin bersemu merah menjawab, lalu berkata sejujurnya, "Sebenarnya aku berharap diriku cantik dan mulia di hari itu, hanya karena aku akan mengundang ayahku dan istrinya beserta beberapa anak mereka ke pernikahan ini."
……”
Mu Ying tersenyum lega, "Aku paham... Kau ingin menghapus aib sebelumnya, membuat mereka harus angkat kepala melihatmu di kemudian hari!"
Yi Xin tersenyum. "Dan Ibuku... Jika dia melihatku begitu cantik, begitu bahagia, pasti dia akan sangat puas."
Mu Ying mengangguk, berkata pada Yi Xin, "Percayalah padaku, aku jamin kau akan secantik itu sampai Kakakku pun tak bisaalihkan pandangan."
Yi Xin gelengkan kepala sambil tertawa, "Kulihat kau sedang sangat berusaha mempertemukan aku dengan Kakakmu..." Mu Ying seketika kembali tegas, wajah pria berkata tulus, "Sebelumnya membantumu menghindari Kakakku, itu karena aku berdiri di kata 'kebenaran', lagipula hubunganmu dengan Kakakku hanya sebatas embunga semalam, Kakakku sama sekali tak berhak memaksamu menikahinya, menyelesaikan masalahnya..."
Tapi sekarang kau sudah setuju menikahi kakakku, dan aku merasa kau cukup baik, tentu aku berharap kalian bisa menjadi pasangan suami-istri yang mesra..." Yi Xin terdiam menyandarkan diri ke sandaran kursi, dengan ekspresi lembut berkata, "Urusan perasaan tergantung takdir... Jika dua orang sama sekali bukan dari dunia yang sama, memiliki nilai-nilai inti yang bertolak belakang, atau salah satunya punya alasan pribadi
yang tidak antusias terhadap urusan perasaan, maka mustahil bisa bersatu."
Mu Ying paham "alasan pribadi" yang dimaksud Yin Yixin adalah hati Mu Yifeng sudah ada yang menempati, Mu Ying semakin serius menambahkan, "Berdua tinggal di bawah satu atap, apapun masa lalu masing-masing, aku yakin cinta akan tumbuh seiring waktu."
Yin Yixin tersenyum tipis, menjawab, "Aku takkan mudah jatuh cinta pada orang yang tak mau berkorban untukku. Jadi jika kupastikan pemikirannya berbeda denganku, aku takkan memaksakan diri." "Ini aku setuju, jadi aku juga tak memaksakan hasil tertentu antara kau dan kakakku. Aku hanya berharap kalian bisa mendapat akhir yang baik." Seolah ingin mencegah topik ini jadi serius, Mu Ying berkata santai, "Lagi pula kakakku sudah tidak muda, dia perlu penerus keluarga Mu..."
