Tatapan ketakutan Chen, segera berkata, “Nona Yin, sebenarnya kami tidak meragukan ucapanmu, hanya khawatir urusan ini terus berlangsung... Tapi kalau Direktur Mu memang tak ingin liburan diganggu, kami pun tak akan berlama-lama di sini...”
Yi Xin tersenyum bertanya, “Kalian yakin tak mau menunggu Yifeng kembali di sini?”
“Tidak, tidak...” anggota dewan lain menyambung. “Kami juga tak ingin merusak mood Direktur Mu!”
Direktur Chen mengangguk terus-menerus, lalu menarik dua anggota dewan di sampingnya perlahan mundur ke arah pintu. "Nona Yin, kami pamit... Harapan kami Anda dan Direktur Mu menikmati liburan yang menyenangkan."
Yin Yixin menjawab dengan lembut, "Terima kasih... Kepala rumah tangga, tolong antar para anggota dewan ini."
"Baik."
Sang kepala rumah tangga dengan sopan memimpin jalan, terus mengawasi sampai para anggota dewan benar-benar naik ke mobil.
Saat kepala rumah tangga kembali, Yin Yixin sudah terkulai lemas menyandar di sofa bagai bola yang telah kehilangan angin.
Melihat kondisi itu, sang kepala rumah tangga berkata dengan tersayat hati, "Nona Yin, sungguh membuat Anda menderita..."
"Tahukah Anda? Sampai sekarang jantungku masih berdebar kencang!" Yin Yixin mengelus dada dengan wajah pucat, suaranya tersendat-sendat.
"Respons yang Anda berikan tadi sudah merupakan respons terbaik yang mungkin!" Ujar kepala rumah tangga dengan sungguh-sungguh.
Yin Yixin baru duduk tegak dan menatap sang kepala rumah tangga. "Dari reaksi para anggota dewan tadi, sebenarnya mereka mendukung Mu Yifeng. Hanya saja Mu Guang terus-menerus memburu urusan ini sampai mereka tak punya pilihan selain datang untuk investigasi..."
Sang kepala rumah tangga mengangguk setuju, "Syukurlah Nona pintar tadi... Dengan sengaja Anda meminta mereka menunggu di sini, padahal Anda tahu pasti mereka takkan berani tinggal."
“Ya... Mereka tentu ingin tahu apakah yang kucapkan benar atau dusta, tapi mereka tidak berani mengambil risiko karena kalau-kalau Mu Yifeng benar ada di Paris, mereka takut bermusuhan dengan Mu Yifeng.” Yin Yixin berkata dengan tenang. “Tapi ini hanya bisa menyelesaikan masalah sesaat... Hari ini para anggota dewan tidak melihat Direktur Mu, pasti informasi akan sampai ke Mu Guang. Mungkin pada hari Wakil Direktur Xu dipindahkan penjara, Mu Guang akan secara pribadi membawa anggota dewan perusahaan datang.” Kepala rumah tangga khawatir
berkata.
Yin Yixin merenungkan sejenak, lalu berkata serius, “Sekarang satu-satunya cara adalah menelepon bosmu... Karena rahasia sudah tidak bisa ditutupi, sekarang dia tidak bisa menyelamatkan Wakil Direktur Xu lagi!”
“Aku juga tahu, tapi aku tidak bisa menghubungi Direktur Mu...” Kepala rumah tangga berbicara dengan panik.
Yin Yixin terkejut, “Kepala rumah tangga... Bahkan kau pun tidak bisa menghubunginya?”
“Bukan hanya aku, bahkan Mo Xin juga terus gagal menghubungi Direktur Mu... Kalau tidak, sebelumnya sudah kusuruh Mo Xin menghubungi Direktur Mu!” Kepala rumah tangga mengeluarkan kata-kata tanpa daya. Yin Yixin merangkul dahinya, berkata putus asa, “Kalau begitu biarlah bosmu mencari keberuntungan sendiri, karena aku sudah melakukan semua yang bisa kulakukan, sekarang hanya bisa pasrah pada takdir... Tapi dunia luar bilang bosmu ahli strategi, sekarang menurutku dia itu bodoh...
...Urusan sebesar ini, dia malah mengandalkan wanita kecil sepertiku untuk menutupinya.”
Kepala rumah tangga batuk kecil, mengingatkan Yin Yixin tentang pemilihan kata yang kurang tepat.
Yi Xin baru melunakkan nada, berkata lembut, "Kini kita hanya bisa menanggapi situasi sesuai perkembangan... Semoga hal terburuk tidak terjadi!"
……
Hotel Mingting. "Dengar kabar? Direktur Chen dan kawan-kawain pergi ke Vila Rufeng milik Yifeng, tapi ternyata juga tidak bertemu Yifeng. Katanya Yifeng pergi ke kabupaten tetangga membelikan makanan untuk Yi Xin... Yi Xin bahkan menawarkan pada Direktur Chen untuk menunggu Yifeng di rumah, tapi rupanya Direktur Chen dan
kawan-kawain tak punya nyali... Alhasil, mereka tetap gagal menemui Yifeng."
Di dalam kamar, Dong Zhenyi memandangi suaminya yang sedang merenung di balik meja kerja, berkata dengan suara lembut penuh makna.
Mu Guang mengerutkan kening, menjawab datar, "Yi Xin hanya mencoba menutupi sesuatu... Sekarang, aku sudah yakin Mu Yifeng pasti pergi ke Inggris."
Dong Zhenyi mengangguk, "Lalu, apa rencanamu?"
Mu Guang tiba-tiba mengangkat kepala, melirik tajam ke arah istrinya. "Apa lagi yang bisa dilakukan? Panah sudah di busur, tak mungkin tidak dilepaskan!"
Dong Zhenyi mengernyitkan dahi penuh kekhawatiran, "Tapi Xu Ji pernah bilang pada kita, dia yang akan mengatur strategi, dan meminta kita jangan gegabah!"
Mu Guang tiba-tiba bangkit dari kursi kulit aslinya, menepuk meja dengan keras. "Apakah kita harus menunggu sampai Mu Yifeng kembali membawa kontrak kerjasamaku dengan Grup Li'an ke publik, memanggil polisi untuk menangkapku, baru kita bertindak?!"
Dong Zhenyi kaget oleh kemarahan suaminya, seketika terdiam.
"Melihat ketakutan istri, Mu Guang baru sedikit meredakan nada suaranya, tapi tetap meledakkan amarah, 'Xu Ji memang terlalu waspada, jika bukan karena dia terus menyuruhku menahan diri, sudah kubuat Mu Yifeng turun podium!'"
Dong Zhenyi berbisik pelan, "Tapi saat ini kita hanya menerima informasi, bagaimana jika Mu Yifeng ternyata tidak memegang kontrak kerjasamamu dengan Li'an?"
Sorot mata dingin Mu Guang menyipit, menatap tajam sang istri, "Jadi kau mau aku mengambil risiko dengan mengandalkan keberuntungan?"
"Bukan itu maksudku... Aku hanya berpikir, masalah ini lebih baik kita beri tahu Xu Ji, biar Xu Ji yang membantu merencanakan!" Gemetar menghadapi kewibawaan suami, Dong Zhenyi segera menambahkan dengan suara lembut.
"Cukup!"
Mu Guang akhirnya kehilangan kesabaran, membentak istri dengan keras, kemudian berkata, "Xu Ji memang pintar, tapi tetap saja anak muda yang belum mengalami ujian besar... Dia tidak tahu, beberapa kesempatan begitu hilang, tak akan kembali!"
Dong Zhenyi tak bisa menyangkal. Mu Guang melanjutkan, "Bertahun-tahun aku menyaksikan Mu Zhen naik ke posisi nahkoda, lalu melihat Mu Rong hampir merebut posisi nahkoda, kini menyaksikan anak Mu Zhen, Mu Yifeng, duduk di posisi nahkoda... Aku sudah cukup melakukan persiapan matang,
Masih haruskah aku terus menahan diri, membiarkan penerus Mu Yifeng lahir dan mewarisi posisi nahkoda lagi?"
Dong Zhenyi berjalan menghadap Mu Guang, membelai lembut dada Mu Guang yang bergelombang karena emosi, menghiburnya, "Sudahlah, sudahlah... Kalau kau mau lakukan, lakukan saja. Kali ini aku tidak akan memberitahu anak kita." Mendengar itu, ekspresi Mu Guang baru sedikit membaik. Kemudian ia berkata pada istrinya, "Pada hari Wakil Direktur Xu dipindahkan ke penjara, yaitu sehari sebelum pernikahan Mu Yifeng dan Yin Yixin, aku akan secara pribadi membawa semua anggota dewan perusahaan ke Villa Rufeng
untuk menemui Mu Yifeng... Pemenang adalah raja, pecundang adalah penjahat. Semuanya akan ditentukan di hari itu." "Sebenarnya aku juga setuju, karena kita sudah terlalu lama menahan diri... Hanya karena kita dari Pasukan Kamar Kedua, kita secara alami kehilangan hak untuk mewarisi usaha keluarga Mu. Tapi Mu Yifeng itu siapa? Dia cuma anak pelakor! Hanya karena dia anak Mu Zhen, bisa seenaknya menguasai segalanya. Ini namanya apa?" Dong Zhenyi akhirnya meledakkan dendam yang terpendam bertahun-tahun di relung hatinya, dengan kemarahan suci, "Anak kita Xu Ji... sejak kecil selalu hebat. Tapi semasa Paman masih hidup, bahkan tidak sekalipun melihatnya dari kejauhan. Di mata Paman, Xu Ji bahkan tidak sebanding dengan Mu Ying yang cuma anak perempuan!"
