Bagaimana Mu Yifeng bisa kembali?
Meski bergegas kembali dari Inggris sementara, tak mungkin secepat ini?
Lagipula Wakil Direktur Xu baru saja diselamatkan, Mu Guang sudah membawa semua anggota dewan datang. Meski bisa terbang, tak mungkin sampai di rumah secepat ini...
Maka, satu-satunya kemungkinan adalah ia tak pernah pergi ke Inggris.
Tapi jika ia tak ke Inggris, bagaimana Wakil Direktur Xu bisa diselamatkan? Di mana ia selama ini?
Seharusnya ia tetap berada di dekat Paris, sehingga bisa cepat kembali. Tapi kemunculan tiba-tibanya di rumah tetap menjadi misteri baginya...
Namun jika ia benar-benar tetap di Paris, itu membuktikan satu fakta—
Mu Guang terjebak dalam perangkapnya.
Benar...
Sebelum pergi, ia meminta dia untuk membantu menghalangi dengan baik. Tapi nyatanya Mu Yifeng masih berada di Paris, hanya saja tak pernah muncul. Hal ini membuat Mu Guang yakin bahwa ia tidak ada di Paris, lalu mengerahkan semua sumber daya. Jelas-jelas, Mu Yifeng sedang memanfaatkannya untuk memancing Mu Guang menyambar umpan. Secara blak-blakan, sebenarnya ia sama sekali tak pernah meninggalkan Paris. Permintaan untuk menghalangi sebelum kepergiannya hanyalah sandiwara nyata yang harus dimainkannya agar Mu Guang percaya ia tidak ada di Paris. Menunggu sampai Mu Guang mengerahkan semua sumber daya seperti hari ini, barulah saatnya...
timing-nya tiba...
Jika tebakannya benar, urusan Wakil Direktur Xu dari awal hingga akhir mungkin juga merupakan tipu muslihat Mu Yifeng.
Mu Yifeng ingin menghadapi Mu Guang, lalu merancang rencana sempurna ini untuk menjebak Mu Guang masuk perangkap. Sedangkan Mu Guang yang ingin membunuh Mu Yifeng, sama sekali tak menyangka kedalaman strategi Mu Yifeng, akhirnya membocorkan celah...
Memikirkan ini, hati Yin Yixin dipenuhi amarah.
Mu Yifeng benar-benar keterlaluan!
Dengan tulus membantunya, tapi hasilnya ia hanya dimanfaatkan!
Tahukah ia, saat bersama Dong Zhenyi diancam perampok, nyawanya hampir melayang...
Ia sama sekali mengabaikan keamanan dirinya!
Dia sangat marah!
Awalnya mendengar kepala rumah tangga menceritakan masa lalunya, perlahan muncul kesan baik dalam hatinya. Tapi di detik ini, ia merasa Mu Yifeng adalah orang yang bisa menggunakan segala cara demi mencapai tujuan!
"Meski saat diculik dia tidak celaka, dan orang yang menyelamatkannya waktu itu mungkin juga orang Mu Yifeng, tapi tindakannya ini benar-benar Memalukan!"
Padahal akhir-akhir ini dia sampai insomnia karena mengkhawatirkannya, ternyata dialah dalang di balik semua ini, dan segala kejadian sepenuhnya berada dalam kendalinya.
Dia benar-benar murka!
"Brengsek!"
Tak tahan melontarkan dua kata makian itu, Yin Yixin menggigit giginya erat-erat.
"Nona Yin."
Tiba-tiba terdengar suara kepala rumah tangga dari belakang. Yin Yixin tidak menyembunyikan perasaannya, berbalik membiarkan semua amarah tergambar jelas di wajahnya.
Melihat ekspresi Yin Yixin, kepala rumah tangga seketika membeku, bertanya gugup, "Nona, kau baik-baik saja?"
Yin Yixin tahu semua ini adalah rencana Mu Yifeng, tidak ada hubungannya dengan kepala rumah tangga karena reaksinya selama ini sudah membuktikan hal itu. Ia menahan amarahnya sekuat tenaga, menjawab dengan tenang, "Aku baik-baik saja."
"Tapi tiba-tiba wajahmu pucat sekali..." Kepala rumah tangga mengungkapkan kekhawatirannya.
Yin Yixin tidak menjelaskan, langsung bertanya, "Ada perlu apa?"
Baru teringat urusan penting, kepala rumah tangga berkata serius, "Polisi sudah membawa Mu Guang pergi, semua anggota dewan juga sudah pulang... Direktur Mu masih di ruang kerja, ingin bertemu denganmu."
Mendengar itu, Yin Yixin menyeringai sinis dalam hati.
Benar seperti dugaannya, semua ini adalah skenarionya. Kalau tidak, mana mungkin polisi datang secepat ini...
Dibandingkan kelicikan Mu Guang, menurutnya dialah yang benar-benar berbahaya dan curang!
"Pantas saja di usia muda ia sudah bisa mengendalikan seluruh Grup Mu. Pasti orang yang melawannya dihabisi dengan skenario licik seperti ini ya?"
……
Yin Yixin tidak mengetuk pintu, langsung memasuki ruang kerja.
Mu Yifeng sedang menelepon. Melihat wanita penuh amarah itu, ia tetap datar melanjutkan pembicaraan.
Yin Yixin merasa pria ini terlalu sombong. Ia langsung duduk berseberangan, mata penuh kebencian menatap tajam seolah memaksa Mu Yifeng segera mengakhiri telepon. Tapi Mu Yifeng malah terus bicara dengan tenang sampai urusan selesai. Baru setelah itu ia menutup telepon, memandanginya sejenak lalu berkata lambat, "Tak ada yang mengajarimu bahwa masuk ruang kerja orang harus mengetuk?"
？”
Yin Yixin menyandarkan tubuh ke sandaran kursi. Kesopanan dan keanggunan yang dipelajari dua hari terakhir lenyap tak berbekas. "Untuk orang sepertimu, kupikir tak perlu menjaga tata krama!" desisnya penuh cibir.
Wajah tampan Mu Yifeng tak menunjukkan ketidaksenangan. Ia memandanginya dengan tenang, seperti meninjau ulang sebuah benda seni.
Lama kemudian, bibir tipisnya baru terbuka. "Sudah kukatakan kau gadis pintar. Rupanya kau sudah paham semuanya."
"Licik tak tahu malu!" Yin Yixin langsung terucap.
Mu Yifeng menarik bibirnya dengan senyum tipis. "Untuk apa marah... Bantuan besarmu ini jelas menguntungkanmu."
"Mendengar kata 'hal baik', tatapan Yin Yixin tiba-tiba berbinar. Amarahnya lenyap digantikan harapan. Nada bicaranya melambat, "Maksudmu... kau mau memberiku kompensasi?" Tubuhnya duduk tegak karena terlalu bersemangat.
Baru saat itu Mu Yifeng bersandar ke sandaran kursi. Senyuman tipis masih mengembang di bibirnya saat berkata, "Lima juta. Apa jumlah ini cukup untuk menghilangkan luka di hatimu?"
"Lima juta?!"
Yin Yixin melotot penuh keheranan. Baru setelah satu detik ia tersadar telah bereaksi berlebihan. Dengan cepat ia menyusun ulang perasaannya, menahan gejolak di hatinya. Dengan suara kecil ia bertanya lagi, "Tadi kau bilang... lima juta?"
Sepertinya pria ini jarang bercanda, ya?
Berapa angka nol di belakang 1.000.000 itu?
Seumur hidup kerja paruh waktu pun mungkin takkan bisa dapat uang sebanyak ini!
Lima juta bisa dipakai membeli apartemen di daerah kurang berkembang di Kota C untuk mamanya. Akhirnya mereka tak perlu menyewa lagi...
"Ya, lima juta RMB. Sebagai imbalan atas pengorbananmu kali ini!" ujar Mu Yifeng sambil tersenyum. Wajah Yin Yixin langsung berseri, tak ada lagi jejak kejijikan. "Sebenarnya... aku bukan materialis... Tapi kita kan akan jadi suami-istri. Ke depan..."
"Kita satu perahu. Tak perlu saling curiga... Jadi, aku maafkan kau!"
Ya Tuhan...
Lima juta akan menjadi miliknya...
“Dia merasa hidupnya sudah mencapai puncak...”
Selain itu, di masa depan mengikuti Mu Yifeng si miliuner super ini, mungkin akan ada banyak kesempatan untuk mendapat keuntungan...
Tiba-tiba dia merasa masa depannya dipenuhi cahaya terang benderang.
Mu Yifeng menangkap semua reaksi Yin Yixin saat ini, dalam relung hatinya menyimpulkan: gadis ini benar-benar gila harta!
Andai tahu uang bisa menyuapnya, untuk apa dulu bersusah payah mencari ke Kota C. Yin Yixin menyadari tak boleh kehilangan logika karena bahagia, kalau-kalau Mu Yifeng ingkar janji, langsung mengulurkan tangan sambil berkata, “Tolong Direktur Mu segera menuliskan cek untukku!!!”
