Setelah memutuskan sambungan dengan ibu, Yi Xin yang seharusnya melanjutkan membereskan barang, terduduk linglung di tepi ranjang, matanya dipenuhi air mata.
Ucapan ibu tadi terus bergema di telinganya, akhirnya membuat air mata yang berusaha ditahannya kembali menetes……
“Ketahuilah, selama lebih dari 20 tahun, aku selalu mengira Tuhan tak pernah memberi perhatian pada kita……Jadi, seberapa bahagia dan lega diriku saat ini, tak akan pernah kau bayangkan……”
Ia bisa merasakan betapa gugup dan tenangnya hati ibu saat mengucapkan kalimat ini……
“Jika dia memberitahu Ibu bahwa pernikahannya dengan Mu Yifeng tidak akan dilangsungkan, apakah Ibu pasti akan merasa terluka...”
Jadi, dia membuat keputusan yang salah...
Ya, dia seharusnya tidak membatalkan pernikahan.
Ibu telah menumpukan semua harapan padanya, dia tidak bisa mengecewakan ibunya sendiri...
Bagi Ibu, dia jatuh cinta pada seorang pria kaya yang juga mencintainya, ini sama sekali berlawanan dengan pengalaman Ibu di masa lalu...
Tentu Ibu merasa lega, karena kebahagiaan yang tidak bisa diraihnya sendiri, kini dimiliki oleh anaknya...
Inilah alasan mengapa air mata Ibu mengalir deras saat mendoakannya tadi.
Benar...
Dia tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Mu Yifeng, karena tidak ingin menyakiti hati Ibu... Selama lebih dari 20 tahun Ibu hidup bagai mayat berjalan, dialah satu-satunya harapan Ibu. Jika hari ini dia mengaku bahwa sebenarnya mereka tidak saling mencintai, secercah kebahagiaan yang susah payah diraih Ibu akan direnggut lagi
darinya...
Saat Ibu mengukur-ukur gaun di hadapannya tadi malam, itulah pertama kalinya dalam hidupnya dia melihat senyuman begitu rileks dan bahagia di wajah Ibu...
Dia tak ingin melihat senyuman itu hilang dari wajah Ibu...
Tak ingin...
……
“Kepala rumah tangga.”
“Mendengar suara Yin Yixin, kepala rumah tangga yang sedang memerintahkan pelayan pun berbalik, wajahnya menampilkan senyuman ramah, bertanya hormat, "Ada yang bisa saya bantu, Nona Yin?"”
Yin Yixin agak sulit mengungkapkan, namun menarik napas dalam, melontarkan, "Kepala rumah tangga, bisakah Anda menyuruh supir rumah mengantarku ke Grup Mu?"
"Ah?" Kepala rumah tangga terkejut. "Nona Yin, Anda mau ke perusahaan untuk...?"
Yin Yixin berkata dengan tenang, "Aku tahu Mu Yifeng sudah pergi ke perusahaan. Sekarang ada urusan mendesak yang harus kusampaikan padanya."
Kepala rumah tangga bertanya penuh perhatian, "Ada yang bisa saya bantu, Nona Yin?"
Yin Yixin menundukkan kelopak mata, berkata sejujurnya, "Aku berencana menikah dengan Mu Yifeng."
"Ah?" Kepala rumah tangga kembali terkejut, namun kali ini dengan ekspresi gembira. "Anda serius?"
Yin Yixin baru mengangkat kepala, mengangguk sungguh-sungguh, "Ya."
"Tapi..." Di tengah kegembiraan, kepala rumah tangga seolah menyadari masalah serius, mengerutkan kening, berbisik, "Anda sudah menerima cek Direktur Mu, ini..."
"Aku akan mengembalikannya padanya." Yin Yixin segera menyahut. Kepala rumah tangga langsung menggeleng, buru-buru menjelaskan, "Nona Yin salah paham... Ini bukan masalah uang, tapi sepengetahuanku tentang Direktur Mu, sekali dia memutuskan sesuatu, takkan berubah... Saya khawatir jika Nona ingkar janji seperti ini, Direktur Mu tidak hanya"
"tidak akan mengubah keputusan, tapi juga akan membuatnya marah."
Yin Yixin tiba-tiba diam.
Benarkah?
Dia memang orang seperti ini?
Tapi seharusnya dia memang orang seperti ini...
Sebagai nahkoda Grup Mu dan Direktur Utama perusahaan Mu, ia seharusnya memiliki ketegasan berstrategi kejam seperti ini.
Tapi...
Meski mungkin membuatnya tidak senang, dia tetap harus meminta maaf dan membujuknya mengubah keputusan.
Dia sudah memutuskan akan terus memastikan sang ibu tetap bahagia seperti sekarang!
Memikirkan ini, dengan tegas dia mengangkat kepala dan berkata, "Mohon kepala rumah tangga menyiapkan supir untuk mengantarku ke Grup Mu. Aku harus segera menemui Mu Yifeng sebelum terlambat..."
Dia sangat khawatir Mu Yifeng sudah mengumumkan pembatalan pernikahan mereka, tapi menduga pria itu mungkin belum melakukannya - soal urusan Mu Guang, pasti akan dibahas dulu dalam rapat pemegang saham...
Melihat keteguhan Yin Yixin, dan juga harapannya sendiri agar wanita itu tetap bersama Mu Yifeng, kepala rumah tangga mengangguk, "Akan segera kusiapkan supir."
"Terima kasih." Yin Yixin berterima kasih dengan tulus.
Wajah kepala rumah tangga penuh kasih, "Nona Yin tak perlu sungkan... Aku yakin Anda dan Direktur Mu pasti akan bersatu."
Yin Yixin bingung menjawab, hanya bisa tersenyum lembut.
Sebenarnya saat ini dia hanya memikirkan ibunya, sama sekali tak terpikir hubungannya dengan Mu Yifeng...
……
Supir berhasil mengantar Yin Yixin sampai di depan gedung Grup Mu.
“Yin Yixin memandang gedung pencakar langit yang menjulang tinggi hingga awan ini, baru kemudian lebih merasakan betapa Mu Yifeng adalah miliuner super sejati.”
Dia menarik napas dalam-dalam, lalu langsung memasuki gedung berkualitas tinggi ini.
Tak disangka, baru beberapa langkah masuk, sudah ada karyawati berseragam OL yang tersenyum menghampirinya.
“Nona Yin, Anda datang!” Yin Yixin tidak terkejut karyawan bisa mengenalinya, lagipula akhir-akhir ini headline halaman depan koran Prancis semuanya membahas kabar pernikahannya dengan Mu Yifeng. Namun menghadapi nada merendahkan karyawan ini, dia tak nyaman, tapi tetap menunjukkan aura elegan yang pantas dimiliki calon istri Direktur Mu.
"Aku mencari Yifeng." Sengaja dia menyelipkan keintiman dalam nada bicaranya.
Karyawan itu segera menjawab, "Aku akan beri tahu Sekretaris Cen untuk menjemput Anda."
“Baik.”
Harus diakuinya, menjadi sosok yang dipandang dunia sungguh menyenangkan.
Seolah tak akan ada masalah sama sekali, karena semua kesulitan pasti diselesaikan orang lain untukmu.
Tak lama kemudian, Cen Ruoxin keluar dari lift karyawan.
Melihat Cen Ruoxin, seluruh tubuh Yin Yixin seketika kaku.
Ya, dia tak menyangka sekretaris Mu Yifeng ternyata cantik jelita dengan aura luar biasa.
Sekilas terlihat, "Sekretaris Cen" ini pasti lulusan universitas ternama dan kemampuan kerjanya pasti sangat mumpuni.
“Nona Yin, saya Cen Ruoxin, sekretaris Direktur Mu.”
"Menghadapi gadis hebat seperti ini, dengan teriakan kelembutan yang merdu, Yi Xin merasa tidak layak. "Halo, Sekretaris Cen... Apakah Yifeng ada di lantai atas?"
Cen Ruoxin menjaga senyuman beraura, dengan penuh hormat berkata, "Direktur Mu sedang rapat saat ini, mungkin akan agak lama... Jika Nona Yin tidak khawatir bosan, bisa menunggu di kantor Direktur Mu."
"Tidak apa, aku akan ke kantornya untuk menunggunya." Yi Xin menjawab tanpa arogansi.
Cen Ruoxin mengangguk, lalu mengulurkan tangan, "Nona Yin, silakan ikut saya lewat lift di sini."
Yi Xin mengangkat pandangan mengikuti arah tangan Cen Ruoxin, baru menyadari bahwa lift yang dimaksud adalah lift eksklusif direktur utama. Dia merasa ini terlalu mencolok, namun mengingat dirinya tidak boleh terlihat kerdil di perusahaan Mu Yifeng, segala sesuatu harus menjaga gengsi Mu Yifeng, akhirnya tersenyum terbuka, "Baik."
