“Sepertinya aku mengerti maksudmu... Maksudmu, secara lahiriah kau yang memiliki, tapi kekuasaan sebenarnya masih di tangan mereka.” Yi Xin berkata.
“Akhirnya kau tak bodoh.” Mu Yifeng sambil berkata.
Yi Xin mendengus, “Otakku tak seburuk yang kau kira...”
Mu Yifeng mengangkat bibirnya.
Yi Xin bergumam, “Apa yang kau siniskan?”
Mu Yifeng dengan datar menjawab, “Kau overthinking... Aku hanya merasa kau menggemaskan.”
“Aku tak suka kau menyebutku menggemaskan.” Yi Xin tak senang. Menurutnya, pria yang menyebut wanita menggemaskan berarti menganggap IQ si wanita rendah.
Mu Yifeng tiba-tiba serius, “Apapun yang kau percaya, yang kukatakan adalah kebenaran.”
Yi Xin merasa Mu Yifeng membohonginya, tapi harus diakuinya, saat pria itu serius, sungguh menarik.
Sudahlah...
“Pertimbangkan penampilannya, dia tak mempermasalahkannya dengannya.”
Lalu, Yin Yixin berkata dengan serius, “Kau sudah bilang seperti ini… kau tenang saja, ke depannya aku pasti akan sangat waspada.”
“Selain itu, ada urusan lain yang perlu didiskusikan denganmu.” Mu Yifeng tiba-tiba berkata demikian.
Yin Yixin tersenyum, dengan nada mengejek, “Wah, Direktur Mu masih ada urusan yang perlu didiskusikan dengan saya?” Mu Yifeng memandangnya dengan sorot mata suram, lalu berkata tenang, “Aku tahu kau orang pintar, tak perlu berbelit-belit… Alasan aku mengizinkanmu ingkar janji hanyalah karena pernikahan ini secara keseluruhan menguntungkanku, tapi...
Hidupku tak perlu pernikahan, aku juga tak mau mengorbankan hidupmu… Jadi, aku ingin mencapai konsensus denganmu, tentu saja, kau bisa anggap ini sebagai transaksi.”
Akhirnya terucap juga…
Dia sudah tahu, cepat atau lambat pasti akan dibahas…
Hanya saja tak disangka dia akan mengajukannya di hari kedua pernikahan mereka…
Sepertinya, dari awal sampai akhir dia memang hanya menganggapnya sebagai orang yang lewat dalam hidupnya.
“Bicaralah.” Yin Yixin harus mengakui, hatinya saat ini sedikit kecewa. “Aku mau kau bekerja sama merebut kembali semua usaha milik keluarga Mu. Setelah aku benar-benar menguasai penuh semua bisnis ini, kita bercerai. Sebagai imbalan atas bantuanmu, aku akan memberimu 10 kali lipat angka yang kau minta dulu.
” Mu Yifeng mengajukan proposal dengan tenang.
Sepuluh kali lipat?!
Artinya 300 juta?!
Ya ampun…
Bayangan uang bertebaran di kepala Yin Yixin, membuatnya tak bisa menahan napas. “Itu… janjimu akan ditepati?”
Ya ampun…
"Kalau ada 300 juta, dia dan ibu bisa disebut orang kaya seumur hidup... Benar-benar bisa hidup bebas merdeka."
"Aku Mu Yifeng berbeda dengan sebagian orang, pasti menepati janji." Mu Yifeng dengan serius mengucapkan.
"Sebagian orang?" Yin Yixin curiga menatap Mu Yifeng. "Kenapa aku merasa kamu sedang menunjukku?"
Mu Yifeng tak melanjutkan percakapan, dengan datar berkata, "Pertimbangkan matang-matang. Jika tak mau, aku tak memaksa."
"Mau!" Yin Yixin langsung terucap, serius menjawab, "Uang didepan mata tak diambil, itu orang bodoh... Kamu hanya perlu beri tahu cara kerjasamaku?"
"Hal terbaru yang akan kulakukan adalah ke Amerika Selatan untuk mengambil kembali bisnis judi milik bibiku disana... Kuharap kau ikut serta. Nanti cukup lakukan apa yang kubutuhkan." Mu Yifeng tenang menjelaskan. Yin Yixin gemetar, cemas bertanya, "Direktur Mu, kerjasama pasti, tapi... Apakah ini berbahaya? Aku tak lupa, kemarin kau memanfaatkanku untuk melawan Mu Guang, sampai-sampai hampir dibunuh perampok
...Aku masih trauma sampai sekarang!"
"Aku jamin keamananmu." Mu Yifeng tegas berjanji.
"Tapi bisakah aku percaya?" Yin Yixin masih ragu.
Mu Yifeng menarik tatapan, kembali memandang kaca depan mobil, datar berkata, "Percaya atau tidak terserah... Tapi jika tak mau setuju, saat bercerai kau hanya bisa bawa lima juta yang sudah kuberi."
Mendengar itu, Yi Xin membulatkan mata terkejut, “Apa Lima juta? Bukannya tiga puluh lima juta?”
Mu Yifeng kembali pura-pura tidur. “Lima juta adalah kompensasi karena aku memanfaatkanmu, sudah pasti akan kuberikan. Tapi tiga puluh juta adalah janjimu sebelumnya untuk membatalkan pernikahan. Sekarang pernikahan sudah terlaksana dengan lancar, uang ini tentu harus kukembalikan!”
Yi Xin seketika berkedut dada bergelombang hebat. “Kau benar-benar pandai menagih!”
“Terima kasih pujiannya.”
“Baik, aku ingkar janji, tidak bisa mendapatkan tiga puluh juta itu, aku mengakui... Tapi kita kan pernah menjadi suami-istri, saat bercerai, tidak bisakah kau memberiku sedikit biaya perpisahan sebagai kompensasi?” Yin Yixin berusaha mati-matian menahan amarahnya.
“Aku bukan sosok amal.” Mu Yifeng langsung berkata.
Wajah Yin Yixin memucat pasi. “Bagus, bagus sekali... Mu Yifeng, kau benar-benar pedagang licik yang pelit!”
Mu Yifeng sedikit melengkungkan bibirnya, tak menjawab. Yin Yixin menggenggam gagang pintu mobil dengan kesal, berpikir lama, akhirnya mengatupkan gigi. “Jika aku menyetujui transaksi yang kau ajukan tadi, bagaimana aku bisa memastikan kau akhirnya akan memberiku tiga ratus juta ini? Pedagang licik pelit sepertimu, siapa yang tahu-”
“Apakah kau akan memberi cek kosong?”
“Kita bisa menandatangani kontrak.” Mu Yifeng menjawab.
Yin Yixin merenung sebentar, akhirnya mengeraskan hati lalu mengangguk, "Baik, aku berjanji untuk transaksi yang kau ajukan sebelumnya... Tapi bisakah kita membuat perjanjian waktu?"
Mu Yifeng akhirnya membuka matanya lagi, tatapan lembutnya meninjauinya. "Kau bilang."
“Tiga tahun.” Yin Yixin berkata dengan tegas, “Jika dalam tiga tahun ini kamu tak bisa merebut kembali hak kendali atas semua usahamu, semuanya tak ada hubungannya denganku... Singkatnya, tiga tahun kemudian, kamu harus memberiku 300 juta, aku tak mau menunggu tanpa harapan seperti ini!”
“Satu tahun.” Mu Yifeng tiba-tiba mengucapkan dua kata ini.
Yin Yixin membeku, “Apa... satu tahun?”
Mu Yifeng dengan tenang menjelaskan, “Dalam satu tahun kamu harus sepenuhnya bekerja sama denganku. Jika aku gagal merebut kembali semua usahaku, itu berarti kemampuanku kurang. Aku tak akan menyusahkanmu. Setahun kemudian, aku akan memberimu 300 juta tepat sesuai perjanjian, dan bercerai denganmu.”
Yin Yixin hampir tak percaya, memandang wajah tampan yang penuh kepercayaan diri itu dengan curiga, “Maksudmu... dalam setahun kau yakin bisa merebut kembali semua usahamu?”
“Ya.”
Yin Yixin tertawa kecil, “Direktur Mu, aku tahu kemampuanmu lumayan, tapi membual seperti ini terlalu arogan, bukan? Nanti kalau ternyata tak semuanya berhasil kau rebut, aku akan menertawakanmu.”
Mu Yifeng kembali tersenyum tipis, lalu berkata dengan datar, “Bersiaplah untuk bekerja sama denganku. Jangan sampai ada kesalahan. Jika tidak, 300 jutamu akan menguap.”
“Hmph.” Yin Yixin menjawab penuh keyakinan, “Direktur Mu, tenang saja... Aku ini orang yang mata silau melihat uang. Demi uang, pasti akan sangat hati-hati... Tunggu saja setahun lagi saat kau harus memberiku uang itu~!” “Baik.”
