Di waktu yang sama.
Di dalam mobil bisnis yang luas, Mu Sui menatap laptop di pangkuannya dengan senyum sinis.
Tiba-tiba layar laptop itu mati, memaksanya menutup perangkat dan menyerahkannya pada asistennya, Pu Qiusha.
Pu Qiusha bertanya heran, "Nyonya, tidakkah Anda ingin melanjutkan?"
"..." Ekspresi wajah Mu Sui terpampang penuh ketenangan, "Sudah tak ada yang bisa dilihat, masih mau lihat apa?"
Pu Qiusha bingung, "Apakah Direktur Mu menemukan kamera jarum ini?"
Mu Sui menggelengkan kepala sambil tersenyum, menjawab datar, "Ini bukti kemesraan suami-istri mereka."
"..." Pu Qiusha tersipu, "Sepertinya rumor bahwa Direktur Mu menikahi Yi Xin hanya untuk reputasi yang terdesak itu palsu."
Mu Sui tenang memandang jalan di balik kaca depan mobil, berkata, "Benar atau tidaknya desas-desus, tak ada hubungannya denganku. Yang kupedulikan hanya industri perjudianku di Amerika Selatan."
Pu Qiusha mengangguk. Mu Sui melanjutkan, "Dari kemesraan mereka saat ini, seolah-olah memang sengaja datang untuk bulan madu... Tapi Yifeng ini, aku sedikit mengenalnya. Dia tak seperti ayahnya yang hanya suka angin dan bulan. Karakternya mirip Paman... Dan Paman selalu bersikukuh ingin menyerahkan posisi nahkoda keluarga Mu padanya. Ini membuktikan kemampuannya, karena Paman takkan salah menilai orang... Jadi, terhadapnya, aku harus waspada."
"Tapi jika kedatangan Direktur Mu ke Santiago kali ini untuk merebut kembali kewenangan di industri perjudian Amerika Selatan, mengapa saat makan malam tadi tidak membicarakannya dengan Anda? Lagipula, kalau urusan sepentas ini, kenapa Direktur Mu tidak membawa..."
"Tidak membawa satu orang pun?" Pu Qiusa bertanya kebingungan. Pada ketukan ini, Mu Sui menyelam ke dalam perenungan, lama setelah itu baru menjawab, "Ini juga hal tentang Yifeng yang tak bisa kupahami... Secara logika, seharusnya dia datang untuk menarik kembali kewenangan di sini, tapi ternyata dia sama sekali tidak membawa bodyguard, ini benar-benar
sulit dipercaya."
"Mungkinkah Direktur Mu benar-benar hanya membawa Nyonya Mu untuk menghabiskan bulan madu di sini?" Pu Qiusa menebak berani. "Kuharap begitu, tapi aku tak akan lengah." Mu Sui menyipitkan mata, berbisik muram, "Yifeng bisa memasukkan rubah tua Mu Guang ke penjara, ini membuktikan dia tak kalah licik. Jadi aku tak akan mudah percaya kedatangannya hanya untuk bulan madu. Bahkan kurasakan kemesraannya dengan Yi Xin tadi malam adalah akting karena tahu ada kamera tersembunyi, sengaja diperagakan untukku... Tapi apapun rencananya, yang harus khawatir adalah dia, bukan
aku." "Benar... Nyonya telah mengendalikan bisnis judi Grup Mu di Amerika Selatan selama 20 tahun, semua kekuatan di sini adalah milik Nyonya... Secara formal bisnis judi ini milik keluarga Mu, milik Direktur Mu, tapi sebenarnya mereka hanya mendengarkan perintah Nyonya... Jadi
, jika Direktur Mu benar-benar datang untuk mengambil kembali kewenangan Nyonya, dia pasti akan pulang dengan tangan hampa." Pu Qiusa menambahkan.
“Mu Sui menyandarkan tubuhnya perlahan ke sandaran kursi, menutup mata dengan nyaman, lalu berkata perlahan,”Semoga ia punya kesadaran diri, sehingga hubungan paman-keponakan kita masih bisa mempertahankan kemesraan keluarga secara lahiriah. Jika ia keras kepala, aku juga tak akan segan-segan.” Pu Qiusha mengatur selimut dan menutupi kaki Mu Sui, karena kaki Mu Sui sangat takut dingin. “Sebenarnya, Direktur Mu juga telah membantu Nyonya menyingkirkan seorang musuh... Jadi selama Direktur Mu tidak mengincar kekuasaan di tangan Nyonya, saya yakin di keluarga Mu, Nyonya juga akan—”
”” Wajah Mu Sui berkerut karena nyeri berdenyut di kakinya. Setelah rasa sakit itu mereda, barulah ia berkata,”Mu Guang telah membuat kedua kakiku menjadi seperti ini—tak bisa lama berdiri, tak bisa lama duduk. Aku memang menganggap Mu Guang sebagai musuh... Karenanya, Yifeng yang memasukkan Mu
Guang ke penjara, aku sangat berterima kasih padanya... Tapi begitu Mu Guang tumbang, ini berarti kekuasaan yang dipegang Mu Yifeng semakin besar. Di masa depan, ia benar-benar akan menjadi sosok yang tak bisa ditawar di Grup Mu.”
“Maksud Nyonya... Apakah semua orang yang menguasai usaha keluarga Mu seperti Nyonya, sekarang mungkin berada dalam bahaya?” Pu Qiusha langsung tersadar dan bertanya serius.
“Setidaknya aku masih punya hubungan darah dengan Yifeng, jadi ia tak berani bertindak terang-terangan. Tapi mereka yang menguasai aset keluarga Mu tanpa hubungan darah, mungkin sebentar lagi akan menghadapi serangan cepatnya!” Mu Sui menghela napas haru.
"Kalau begitu kita harus benar-benar waspada... Nyonya sudah menetap di sini lebih dari 20 tahun, jika Direktur Mu merebut kembali kewenangan, Nyonya akan kehilangan segalanya..." Pu Qiusha berkata dengan khawatir. Mu Sui membuka matanya, suaranya dingin, "Meski tidak bisa lagi memantau kamar, tapi setiap gerak-gerik mereka saat bepergian masih bisa kita pantau... Ingatkan orang-orang yang diam-diam mengawasi Yifeng dan Yin Yixin, bahwa Yifeng
sangat pintar dan waspada. Mereka harus berhati-hati agar Yifeng tidak menyadari. Jika ada kelainan pada Yifeng dan Yin Yixin, segera laporkan padaku."
Pu Qiusha menunduk dan mengangguk dengan hormat, "Baik."
……
Semalam tidur di sofa, saat bangun Yin Yixin merasakan pegal di pinggang karena sofa di sini terlalu keras.
Tak tahan, dia menoleh ke arah ranjang berniat membangunkannya dengan kasar lalu memaki habis-habisan orang tak beretika itu...
Tapi saat menoleh ke ranjang, baru sadar orang itu ternyata sudah bangun.
Dengan bingung dia berdiri dan mendekati pinggir ranjang air.
Detik berikutnya, dia terkejut.
Karena selimut Mu Yifeng tidak ada jejak tidur yang jelas, dan ranjang terasa dingin. Sepertinya semalam dia sama sekali tidak tidur di sini.
Memikirkan ini, Yin Yixin segera mencari Mu Yifeng ke seluruh kamar, tapi tidak menemukannya. Seketika panik menyergapnya...
Lagipula di sini dia tak kenal siapa-siapa, dan urusan yang akan mereka lakukan sangat berbahaya. Saat ini dia sendirian merasa sangat takut... Tiba-tiba, dia melihat seorang pria tinggi tegap bertopi dan bermasker sedang memanjat jendela kaca di luar. Dia kaget, mengira itu orang jahat. Saat dia hendak berteriak, pria itu menggeser satu tangan dan melepas
maskernya sendiri.
Pada ketukan ini, Yin Yixin mengenali pria itu sebagai Mu Yifeng. Dengan cepat dia menutupi mulutnya.
Mu Yifeng tidak bicara. Hanya menunjuk arah kamar mandi, sementara seluruh tubuhnya masih tergantung pada tali panjat.
Yin Yixin segera tersadar Mu Yifeng memintanya membuka jendela kamar mandi. Dia pun langsung berlari ke kamar mandi.
Tak lama kemudian, Mu Yifeng dengan cekatan terjun ke dalam kamar mandi luas itu dari luar, sambil menarik kembali talinya dengan cepat.
Yin Yixin terpaku melihat adegan ini. Menahan napas dia bertanya, "Direktur Mu, Anda memanjat kaca hotel untuk cari sensasi?" Setelah menutup pintu kamar mandi, Mu Yifeng baru meliriknya sambil berkata, "Segera ganti pakaian. Kita akan sarapan, lalu ke kasino."
