Setelah sekitar 2-3 menit, jeritan Pang Dahai akhirnya berhenti. Kukira dia sudah pingsan karena ketakutan.
“Tidak lama kemudian, beberapa mobil polisi membunyikan sirine melaju ke arah KTV Haicheng. Pasti para pelanggan yang sebelumnya lari ketakutan karena hantu yang melaporkannya.”
“Hmph! Mustahil mereka bisa menyelidikinya! Shisan, ayo pergi.” Master Qingfeng mendengus dingin, menepuk bahuku lalu pergi.
Mengikuti Master Qingfeng, kami naik taksi langsung kembali ke penginapan kecil tempat kami menginap sebelumnya.
Setelah kembali ke kamar penginapan, aku mandi dulu, lalu berbaring di tempat tidur bersama Master Qingfeng untuk tidur sebentar.
Terbaring di kasur, aku bolak-balik tak bisa tidur. Setelah semalaman dilelahkan, rasa kantukku hilang sama sekali. Langit mulai terang, akhirnya aku memutuskan bangun dan duduk. Kulihat Master Qingfeng juga belum tidur, sedang duduk bersila di tempat tidur.
“Shifu, sedang apa?” tanyaku pada Master Qingfeng.
“Istirahatkan mata dan tenangkan pikiran.” Master Qingfeng menjawab tanpa membuka matanya.
“Aku ingin bertanya sesuatu.” Kataku sambil menatapnya.
“Silakan bertanya.” Master Qingfeng tiba-tiba bicara dengan kalimat empat kata.
“Aku ingin tahu tentang serangga yang dikeluarkan nenek tukang santet tadi. Menurut Master Lu itu adalah gu, sebenarnya apa itu gu?”
“Master Qingfeng mendengar perkataanku ini, sudut bibirnya bergerak, matanya terbuka, tidak lagi duduk bersila. Dia maju sedikit dan duduk di tepi tempat tidur sambil menatapku: "Sulit didapat kau hari ini begitu bersemangat belajar. Sebagai shifu, aku akan jelaskan secara serius seluk-beluk profesi kita ini."
“Dao dao? Dao dao apa?” Aku semakin bingung mendengarnya.
“Sekte Tao Mao Shan terbagi menjadi 108 aliran: 36 Shang Mao Shan, 72 Xia Mao Shan, plus 24 Qingtang dan warisan San Gui Pai. Tentu saja, sebagian besar daoshi dari aliran-aliran ini tidak menangkap hantu. Para praktisi Tao berlatih, melatih hati dan tubuh, memiliki kebijaksanaan transenden, meraih ketenangan batin. Pertama menyempurnakan diri sendiri, baru kemudian membantu dunia.
Namun, seluruh Sekte Mao Shan hanya memiliki satu aliran bernama Longhu Zong. Di dalamnya para ahli bermunculan, setiap orang adalah master penangkap hantu, pengusir roh jahat, pembasmi iblis. Hanya Longhu Zong ini yang tidak pernah terbuka untuk publik. Perekrutan muridnya sangat ketat: selain 5 kategori yang ditolak, masih ada 4 kriteria pengecualian.” Master Qingfeng menjelaskan situasi terkini Longhu Zong di Sekte Mao Shan kepadaku.
Aku mengangguk-angguk terus mendengarnya.
"Ini adalah Aliran Longhu kami. Selanjutnya aku akan ceritakan tentang sekte sihir besar, Sekte Miao. Di sana penuh ahli pemelihara ulat gaib. Mayoritas anggota sekte mereka adalah perempuan, masing-masing ahli dalam ilmu gu, sama sekali tidak boleh diremehkan. Dukun santet yang kau lihat hari ini hanyalah cabang kecil dari Sekte Miao yang sudah tercemar namanya. Kebanyakan bersembunyi di Asia Tenggara, Jepang, dan tempat lain. Mereka mempraktikkan ilmu hitam seperti santet, kepala terbang, gu darah, memakan daging manusia dan menghisap darah untuk mempercepat proses kultivasi. Itulah dukun santet. Oh ya ada juga Sekte Pengawal Mayat Xiangxi, tapi sekarang sudah merosot dan tidak punya pengaruh." Master Qingfeng berbicara sambil mengenakan sandal, turun dari tempat tidur dan mengeluarkan dua botol Moutai dari tasnya yang diberikan Kepala Li, lalu melemparkan satu botol padaku.
"Aku tidak bisa minum baijiu, bikin mabuk. Shifu, sampai sekarang aku masih belum pahami apa itu ilmu gu dan ulat gaib." Kataku sambil melemparkan kembali botol Moutai itu ke Master Qingfeng.
Master Qingfeng menangkapnya, langsung membuka botol dan meneguk sebelum duduk kembali di tempat tidur. "Kau tahu apa? Aku cerita ini supaya kau pahami situasi dunia kita sekarang. Jangan sampai saat kau merantau sendirian nanti, tidak ngerti apa-apa dan mempermalukanku." Setelah berkata demikian, dia meneguk lagi dan memuji, "Wangi banget, benar-benar anggur kelas atas."
“Shifu, kamu memang pelit. Setiap kali kamu membaca feng shui atau mengusir makhluk halus di rumah orang kaya, bisa dapat ratusan ribu. Kalau mau minum beli sendiri lah, malah menipu Direktur Li.” Aku melihat ekspresi Master Qingfeng yang sedang asyik menikmati itu, ingin memancing emosinya.
Master Qingfeng tidak marah mendengar ucapanku, sambil tersenyum ia berkata: “Nanti kamu akan mengerti sendiri. Sekarang kamu kan ingin tahu tentang ilmu sihir Gu etnis Miao dan serangga Gu-nya? Akan kujelaskan detail. Ilmu Gu disebut Fang Gu, sedangkan serangga Gu adalah hewan beracun yang digunakan oleh nenek rumput hantu saat melepaskan Gu. Jenis Gu secara garis besar terbagi menjadi 13: Chi Gu, She Gu, Jin Can Gu, Mie Pian Gu, Shi Tou Gu, Ni Qiu Gu, Zhong Hai Shen, Gan Gu, Zhong Gu, Dian Gu, Yin She Gu, Sheng She Gu, San Shi Gu. Ilmu Gu tidak hanya untuk menyakiti, tapi juga menyembuhkan. Berasal dari Yunnan dll. Selain serangga Gu, ada juga tumbuhan Gu. Ilmu Gu tingkat tinggi bisa membunuh tanpa jejak, membuat orang gemetar hanya mendengar namanya.” Setelah selesai, Master Qingfeng menatapku dan bertanya: “Sekarang kamu paham tentang ilmu Gu ini?”
“Sedikit mengerti…” Aku mengangguk menjawab.
"Sebenarnya sekarang sangat sedikit orang yang menguasai ilmu gu. Pada tahun 70-80-an, orang Miao selalu 'berubah pucat pasi saat mendengar gu', terutama sangat menghindari dalam pernikahan. Jika anak-anak ingin menikah, orangtua kedua belah pihak harus melakukan pemeriksaan rahasia yang ketat 'membersihkan benang jarum' terhadap calon pasangan, melihat apakah keluarga dan kerabatnya bersih atau tidak, yaitu bebas dari gu. Jika ditemukan kecurigaan ketidakbersihan pada pihak lain, mereka akan menolak dengan alasan sopan. Hal ini menyebabkan banyak tragedi pernikahan. Beberapa wanita muda yang dicurigai memiliki gu hanya bisa menikah dengan pria cacat atau dari keluarga miskin. Beberapa gadis bahkan bunuh diri karenanya. Karena takut menjalin hubungan dengan keluarga yang memiliki gu, beberapa daerah Miao pada dasarnya hanya melakukan pernikahan searah dalam lingkaran kerabat sendiri, menyebabkan hubungan darah semakin dekat dan kualitas manusia semakin merosot.
Saat ini mengingat bahaya serius praktik gu terhadap masyarakat Miao, banyak cendekiawan Miao berteriak keras menyerukan penghapusan takhayul gu dan reformasi adat. Dengan penyebaran pengetahuan sains dan peningkatan layanan kesehatan di daerah Miao, pengaruh takhayul gu akan semakin mengecil. Justru karena ketidakmampuan membuktikan atau menemukan prinsip kerja ilmu gu Miao, maka hal ini dikategorikan sebagai takhayul, sehingga ilmu gu Miao perlahan menuju kemerosotan sampai hari ini." Master Qingfeng berkata padaku.
Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Master Qingfeng, akhirnya aku mulai memahami ilmu sihir suku Miao ini.
"Sudah, ngomong panjang lebar begini kamu juga belum tentu paham. Aku terlalu mengantuk, aku tidur sebentar dulu ya. Nanti siang kamu bangunin aku, kita naik mobil kembali ke Kuil Qingzhu." Master Qingfeng menguap lebar sambil meletakkan botol Maotai di meja samping tempat tidur, lalu merebahkan diri dan tertidur. Tak lama kemudian, suara dengkurannya yang halus mulai terdengar.
Akhirnya aku pun merebahkan diri, tapi tetap tak bisa tidur. Kuambil ponsel dan menyalakannya untuk sekadar berselancar di internet.
Begitu ponsel menyala, beberapa pesan singkat langsung muncul. Kubuka satu per satu - beberapa panggilan tak terjawab dari Fang Ziyan, lalu pesan teks darinya.
"Zuo Shisan, aku tahu kau membenciku. Bahkan aku sendiri membenci diriku. Semua yang kulakukan itu benar-benar tanpa pilihan lain. Bisakah kau memberiku kesempatan untuk meminta maaf dan menjelaskan? Mari kita bertemu." Ini pesan pertama.
"Zuo Shisan, segera balas pesanku begitu ponselmu menyala." Ini pesan kedua darinya.
Setelah membaca semua pesan Fang Ziyan, rasa tak enak menyelimuti hatiku. Perasaan ini sulit diungkapkan dengan kata-kata. Setiap kali melihat sesuatu yang berhubungan dengan Fang Ziyan, dadaku selalu sesak.
Aku tidak membencinya, aku juga bisa menebak bahwa tindakannya sepenuhnya karena orang tuanya. Semuanya sudah berlalu, aku masih belum tahu apa yang terjadi pada orang tua Fang Ziyan akibat Lin Muxin. Memikirkan ini, hatiku mulai gelisah. Setelah ragu sejenak, akhirnya aku membalas SMS Fang Ziyan:
"Bagaimana kabar orang tuamu sekarang?"
Setelah mengirim SMS itu, saat menggulir ke bawah, kulihat ada SMS lain. Setelah membukanya, ternyata panggilan tak terjawab dari Leizi sebanyak tiga kali. Saat membaca SMS terakhir, dadaku berdebar kencang—Leizi mungkin dalam masalah!
Karena di SMS terakhir Leizi menulis: "San Ge, jika kau lihat SMS ini cepatlah pulang! Mangkuk keramik yang kita ambil dari makam kuno itu, setelah kubur, malah kembali sendiri ke rumahku!!"
