"Creek, creek, creek..." Peti mati yang terletak di atas batu altar itu terus-menerus mengeluarkan suara berisik yang menusuk telinga ini secara terputus-putus.
Kami berenam di ruang makam ini langsung berkeringat dingin mendengarnya. Apa nasib kita sial sekali? Baru turun ke makam dan langsung bertemu zongzi di peti pertama?
Memandang peti mati aneh itu, aku menelan ludah dan mengeluarkan Fu Pengusir Hantu Zichen Wujia dari saku, menggenggamnya erat sebagai persiapan.
"Sa... San Ge, ada apa di dalam peti itu?!" Bai Ruotong yang berdiri di belakangku bertanya gugup.
"Di makam berenergi Yin ekstrem seperti ini, peti mati biasanya berisi mayat hidup yang tak membusuk." Chen Yuluo menjawab untukku sebelum sempat kuberi tanggapan.
Wajah Bai Ruotong semakin pucat mendengar penjelasan itu, tapi dia memilih diam. Mungkin takut dianggap merepotkan.
“Krak!” Suara ringan terdengar. Saat itu Zhao Man mengeluarkan pistol dan mengisi peluru, lalu menatap Si Bekas Luka bertanya: "Komandan Yue, kita buka peti mati itu untuk melihat?"
Si Bekas Luka setelah mendengar perkataan Zhao Man, melambaikan tangan sambil berkata dengan wajah pucat: "Jangan terburu-buru dengan peti mati. Menurut pengamatanku, sepertinya kita kali ini datang ke makam besar Dinasti Shang."
"Dinasti Shang?! Tidak mungkin?" Zhao Man terkejut mendengar perkataan Si Bekas Luka.
"Ini baru dugaan sementara. Bagaimanapun, banyak benda di makam kuno ini terbuat dari perunggu, dan ada pengorbanan ratusan manusia. Semua tanda ini menunjukkan zaman makam ini." Meski Si Bekas Luka sedang menjelaskan, matanya tak pernah lepas dari peti mati itu. Yin Yan di mata kirinya memancarkan cahaya hijau saat ini.
"Kalau tidak buka peti, lalu kita ngapain sekarang? Melongo saja?" Lao Liu tiba-tiba menyela.
Si Bekas Luka mendengus dingin: "Hmph! Siapa pun yang buka peti mati ini sekarang akan mati."
Chen Yuluo menyambung: "Komandan Yue benar. Memang siapa buka peti mati ini pasti mati." Setelah berkata demikian, dia mencari pecahan batu bata hijau di tanah, mengambilnya, lalu melemparkannya ke arah peti mati itu.
Batu-batu menghantam tutup peti mati, disertai serangkaian suara berat, "Siuuu!" Beberapa anak panah besi melesat keluar dari tengah tutup peti mati, menancap kuat di dinding makam seberang. Hampir setengah badan panah masuk ke batu, betapa dahsyatnya tenaga itu!!
Si Bekas Luka ternyata benar. Seandainya tadi ada yang nekat membuka peti mati itu, pasti akan memicu perangkap di tutup peti, tubuh mereka akan tertusuk anak panah besi itu sampai usus bolong.
Bersamaan dengan melesatnya anak-anak panah itu, suara "creeeek... creeeek..." cakaran kuku di papan peti mati tiba-tiba berhenti total.
Ruang makam menjadi sunyi senyap, sampai-sampai aku bisa mendengar jelas suara napas berat semua orang.
"Ka... Kok bisa kamu menemukan perangkap itu?" Lao Liu memecah keheningan, memandang Chen Yuluo dengan ekspresi terkejut.
Chen Yuluo melirik Lao Liu, hanya menjawab singkat dengan satu kata:
"Lihat."
"Ayo, sekarang kita buka peti mati itu, lihat ada setan apa di dalamnya?!" Si Bekas Luka berjalan mendekati peti mati di atas batu altar.
Saat bergabung dengan rombongan di atas batu altar raksasa, barulah aku melihat jelas wujud asli peti mati itu. Seluruh peti kayu berwarna hitam pekat, catnya terbuat dari material tak dikenal yang masih mengilap seperti baru. Sinar senter yang menyorotinya menyilaukan mata.
Di tutup peti mati terdapat pola hiasan berwarna emas dengan desain yang sangat aneh. Melihat ini, aku tak sengaja mengulurkan tangan menyentuh peti tersebut. Terasa sangat kokoh dengan kayu yang keras, bahkan setelah bertahun-tahun tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan sama sekali.
"Kayu cemara berumur seribu tahun?!" Si Bekas Luka mengelus tutup peti dengan tangan sambil berkata terkejut.
"Kayu cemara seribu tahun? Kayu apa itu?" tanyaku.
"Kayu cemara memiliki tekstur keras, tidak hanya tahan lembab dan serangga, tapi juga bisa mencegah pembusukan jasad." Si Bekas Luka menjelaskan tanpa menoleh ke arahku.
"Di zaman kuno, hanya keluarga kerajaan yang mampu menggunakan peti mati seperti ini. Apakah kita..." Zhao Man memandang peti di depannya, menghentikan perkataannya di tengah kalimat.
"Buka dulu baru bicara." Si Bekas Luka mengeluarkan sekop tentara dari bajunya, menyelipkannya ke celah tutup peti. Meski sudah mencungkil dua kali, peti tetap tidak terbuka.
Lao Liu kemudian mengeluarkan alatnya dan membantu. Dengan kekuatan kedua orang itu, terdengar suara 'creek... creek...' sebelum akhirnya berhasil membuka celah lebar.
Mereka kemudian berpindah posisi dan terus bekerja, satu per satu paku peti mati di tutup peti berhasil dicabut.
Saat tutup peti akhirnya terbuka oleh Si Bekas Luka dan Lao Liu, bau busuk menyengat langsung menyeruak keluar. Kami semua langsung menutup hidung, hampir tak tahan dengan baunya.
“Goblog! Sialan isinya ada jenazah mumi!!” Liu Lao yang paling dekat dengan peti mati itu melirik ke dalam lalu berteriak ketakutan.
“Jangan panik, cuma mayat kering yang tidak membusuk.” Chen Yuluo melihat ke dalam peti mati lalu menambahkan.
“Aku Liu Lao udah jelajahi beberapa makam kuno, belum pernah nemu mayat kayak gini…” Liu Lao menatap Chen Yuluo.
Aku juga penasaran dengan "mumi" di peti mati itu, mendekat dan mengintip ke dalam. Semua terlihat jelas olehku.
Sejenis mayat pria tinggi terbaring di tengah peti. Cairan tubuhnya sudah menguap seluruhnya, pakaiannya compang-camping, hidung dan mata cekung, hanya kulit kehitaman yang terpapar udara.
Bai Ruotong mungkin juga penasaran, mendekat dan melirik ke dalam peti mati. Seketika dia mengalihkan pandangan ketakutan.
Melihat mayat kering tinggi besar itu, bulu kudukku merinding. Jangan-jangan ini beneran mumi lompat-lompat yang suka gigit orang?
Zhao Man di samping mengeluarkan lilin dupa dari tas untuk sembahyang, tapi Si Bekas Luka menghentikannya:
“Jenis orang begini mati aja masih mau narik banyak orang jadi tumbal, kejam banget! Nggak usah disembah!”
Zhao Man mengangguk lalu menyimpan kembali lilin dupanya.
Tepat ketika ucapan Si Bekas Luka habis, lilin-lilin yang sebelumnya kinyalakan di dinding sekeliling tiba-tiba padam tanpa peringatan dengan suara "blup" yang sunyi...
Bersamaan dengan itu, liontan giok di leherku tiba-tiba terasa panas membara.
Manusia menyalakan lilin, hantu meniupnya?!!
Entah mengapa, setelah lilin-lilin itu padam, enam kata ini tiba-tiba muncul di pikiranku.
"Ya ampun! Hantu datang meniup lilin, cepat kita pergi! Kalau tidak, satu per satu kita akan terjebak di sini hari ini!" Lao Liu nyaris mengompol saat melihat lilin-lilin itu padam.
Saat ini aku benar-benar ingin menasihatinya:
Lain kali kau pergi menjarah makam, tolong bawa beberapa popok, boleh tidak?
"Kapten Yue, lihatlah mumi ini!" Zhao Man berteriak gugup ke Si Bekas Luka.
Mengikuti suaranya, kami semua menatap mumi di dalam peti mati. Begitu melihatnya, aku langsung kaget karena tanpa disadari, tubuh kering itu mulai ditumbuhi lapisan bulu halus berwarna hijau!!
"Melihat kejadian ini, aku langsung merasa ada yang tidak beres. Karena sebelumnya aku pernah membaca catatan tentang zombie di Buku Lengkap Ilmu Taoisme Maoshan. Di situ dijelaskan bahwa zombie dalam peti mati makam kuno akan tumbuh bulu putih dan hitam, biasa disebut siluman putih dan siluman hitam. Tapi zombie ini malah tumbuh bulu hijau, ada apa gerangan?!"
"Cepat turun dari batu altar ini! Dia akan mengalami mutasi mayat!" Si Bekas Luka berteriak panik melihat keadaan. Mendengar perkataannya, aku segera membawa Bai Ruotong melompat turun dari batu altar itu.
Sambil itu, Si Bekas Luka mengeluarkan lagi paku peti mati dari badannya. Dengan satu tangan dia mengayunkan paku itu keras-keras ke arah zombie berbulu hijau di dalam peti mati.
Tapi sebelum paku peti mati itu menyentuh tubuh zombie berbulu hijau, tiba-tiba dua lengan berbulu hijau menyembul dari peti mati. Sepuluh cakar sepanjang jari yang tajam seperti pisau baja langsung menerjang Si Bekas Luka!
Refleks Si Bekas Luka luar biasa cepat. Melihat sudah tak sempat bertindak, dia langsung melakukan salto ke belakang untuk menghindar.
Dengan suara "Bruuk!!", zombie berbulu hijau itu melompat keluar dari peti mati. Sekali lompatan langsung melayang 2-3 meter, menerjang Si Bekas Luka dengan garang.
Tanpa raut takut, Si Bekas Luka mengeluarkan botol berisi cairan merah dari bajunya. Setelah membuka tutupnya, dia menyiramkan cairan itu ke wajah zombie!
Di luar dugaan saya, cairan merah milik Si Bekas Luka yang dituangkan ke tubuh Zombie Bulu Hijau hanya membuatnya berhenti sebentar, sama sekali tidak berpengaruh.
