Perkataan An Rushuang membuatku terpaku. Kuucapkan pelan: "Pria tidak takut berjuang atau siksaan, yang paling ditakuti adalah kebiasaan... Tapi... semua yang kualami sekarang hanyalah penderitaan, sama sekali tidak ada kebahagiaan."
"Kau salah, Shisan. Kebahagiaan akan membuatmu menjadi dangkal. Hanya penderitaan yang bisa mempercepat pertumbuhanmu..." tegas An Rushuang.
Setelah merenung, aku setuju dengan An Rushuang. Penderitaan memaksa manusia untuk berjuang melepaskannya, mengerahkan seluruh jiwa-raga, menggali potensi terpendam. Inilah yang membuat manusia tumbuh. Sedangkan kebahagiaan sering membuat manusia terlena, menggerogoti tekad perlahan hingga hanya menyisakan kehidupan yang suram.
Hanya saja, meski sekarang aku sudah merasakan penderitaan, tetap saja tidak punya prestasi. Belajar tidak berhasil, ilmu Tao juga masih pemula yang baru masuk. Jika bertemu lagi dengan ahli seperti Cheng Jiangran, aku sendiri tidak yakin bisa melindungi orang-orang di sekitarku.
"Kakimu sudah sembuh?" An Rushuang bertanya saat itu, lalu mendekat dan berjongkok di depanku. Kedua tangannya dengan lembut menempel di pahaku, kepalanya perlahan bersandar di sana. Ia berbisik padaku, "Shisan, jangan terlalu membebani diri. Dirimu sekarang memberiku rasa aman yang kuat. Bolehkah aku bersandar sebentar?" Seolah bisa membaca pikiranku, An Rushuang langsung menyentuh isi hatiku.
"Tentu, bukan cuma sebentar, berapapun lama hanya." Aku mengangguk.
An Rushuang sebenarnya hanya bersandar sebentar di pahaku, lalu perlahan mengangkat kepala. Saat aku menunduk, tatapan mata kami bertemu. Melihat wajahnya yang sangat cantik begitu dekat, detak jantungku langsung berpacu. Bahkan bisa melihat bayanganku sendiri di matanya yang jernih.
"Percayalah, temanmu pasti baik-baik saja. Jangan menyalahkan diri." Sambil berkata demikian, An Rushuang tiba-tiba mendekat. Bibirnya menyentuh pipiku secepat capung menyentuh air. Sentuhan ringan itu membuat otakku kosong, seluruh tubuh terasa melayang.
Ini pertama kalinya An Rushuang aktif menciumku selama bertahun-tahun kami kenal.
"Pshh~!" An Rushuang di seberang tiba-tiba tertawa melihatku.
“Kamu tertawa apa?” Aku menatap An Rushuang dengan bingung bertanya.
“Kamu、kamu mimisan…” An Rushuang berdiri mengambil tisu dari lemari dan menyodorkannya padaku.
Aku menerimanya, sambil membersihkan darah hidung dengan tisu, menjelaskan dengan muka memerah dan muka tebal: “Aku… ini karena luka dalam waktu bertarung dengan dua sialan tadi…”
“Ngomong-ngomong, Shisan, menurutku tukang santet bernama Cheng Jiangran itu sangat luar biasa.” An Rushuang seolah teringat sesuatu, duduk di sampingku sambil berkata.
“Seberapa luar biasanya?” tanyaku.
“Ambil contoh rumput santet Yin-Yang ini. Jangan di zaman modern, mundur ratusan tahun pun ini tetap dianggap legenda. Rumput santet Yin-Yang memiliki dualitas alam, hanya tumbuh di tempat paling Yin dan paling Yang. Tempat seperti ini sangat langka karena biasanya suatu area hanya punya satu sifat, entah Yin atau Yang. Tempat dengan dua sifat sekaligus sangat jarang.
Tapi tukang santet yang bahkan tak mampu kuasai ilmu kepala terbang itu malah membawa rumput langka ini. Benar-benar membuatnya terlihat istimewa, dan…”
“Dan apa?” Aku buru-buru bertanya saat An Rushuang berhenti bicara.
“Ti、tidak ada lagi…” An Rushuang seolah tak mau aku tahu lebih banyak. Aku pun tak memaksanya.
Begitulah, An Rushuang terus menemaniku mengobrol hingga lewat jam dua pagi. Karena batas waktu, dia kembali masuk ke dalam giok.
Aku juga mendengar dari An Rushuang bahwa Yin-Yang Jiangtou Cao biasanya mulai bereaksi sejak pukul dua belas tengah malam, dengan durasi minimal 2-3 jam. Karena tidak aktif di siang hari, ini membuatku lebih tenang dan memutuskan untuk membawa pria gemuk menemui Yang Zhentian sebelum maghrib besok.
Setelah An Rushuang pergi, rasa kantukku tak tertahankan. Belum lama berbaring, aku langsung tertidur.
……
Pagi harinya, aku dibangunkan oleh pria gemuk yang bangun lebih awal. Membuka mata dan duduk dari tempat tidur, aku bertanya: "Pria gemuk, kondisimu bagaimana? Perut masih sakit?"
"Sakit sih tidak, tapi aku merasa ada sesuatu di perut yang membuat kembung." Pria gemuk mengusap perutnya yang besar.
Mendengar ini, seluruh tubuhku langsung menggigil. Jangan-jangan Yin-Yang Jiangtou Cao itu bersarang di lambungnya?! Tanpa menunggu hasil tes rumah sakit, segera kusuruh dia mengemudi keluar rumah sakit.
"Shixiong, mau dibawa ke mana? Kakimu sudah sembuh?" Pria gemuk bertanya dari belakang.
Tanpa menjawab, kuajak dia menyelinap keluar saat pagi masih sepi. Kusuruh dia mengemudi menuju Beijiu Shui untuk mencari dokter hantu Yang Zhentian.
Saat mobil mulai melaju, baru kujelaskan bahwa sakit perutnya kemarin disebabkan Yin-Yang Jiangtou Cao dari Cheng Jiangran, dan hanya Yang Zhentian sang dokter hantu yang bisa menyembuhkan.
Pria gemuk mengisap rokoknya, lalu menekan pedal gas lebih dalam...
Ketika aku dan pria gemuk tiba di rumah Yang Zhentian di hulu Sungai Pasir Putih Gunung Lao, hari sudah siang. Kami tidak sempat makan dan langsung mengetuk pintu.
Tak lama kemudian, seorang anak laki-laki membukakan pintu untuk kami. Ia bertanya sambil memandangi kami: "Halo, kalian mencari siapa?" Anak ini cukup sopan.
"Kami mencari sesepuh Dokter Hantu Yang," jawabku pada anak itu.
"Oh, silakan masuk." Anak itu membawa kami masuk ke dalam. Di halaman, aku langsung melihat Yang Zhentian yang sedang menyiram bunga.
"Shifu, ada dua orang yang mencari Bapak," kata anak itu pada Yang Zhentian.
Yang Zhentian mengangguk setelah mendengarnya:
"Hmm, sudah kudengar. Kau bisa kembali baca buku pengobatan." Ia sama sekali tidak mengangkat kepala atau melihat ke arah kami.
"Sesepuh Yang, apa Bapak baik-baik saja akhir-akhir ini?" Aku melangkah mendekat dan bertanya.
Yang Zhentian tetap diam, fokus menyiram bunga. Seolah ucapan tadi sama sekali tidak didengarnya.
Aku tahu sifat anehnya sedang muncul lagi. Kali ini ia sengaja mempersulitku.
Aku berdehem dan sedikit meninggikan suara:
"Sesepuh Yang Zhentian??"
"Katakan langsung! Aku tidak tuli. Jangan berbelit-belit!" Suara Yang Zhentian terdengar sangat kesal.
"Eh, kau ini..." Pria gemuk hendak protes, tapi kucegah. Khawatir ucapan kasar darinya akan membuat Yang Zhentian marah, sehingga perjalanan ini jadi sia-sia.
“Kakek Yang, kalau sudah bicara seperti itu, aku akan langsung bicara terus terang. Temanku terkena Yin-Yang Jiangtoucao (Ilmu Tumit Rumput Yin-Yang). Aku ingin Kakek memeriksanya. Bisakah ilmu hitam ini disembuhkan?” Aku langsung menyampaikan tujuan kedatanganku.
Saat mendengar “Yin-Yang Jiangtoucao”, otot wajah Yang Zhentian berkedut jelas. Tangan yang sedang menyiram bunga berhenti. Ia menoleh dan mengamati pria gemuk itu dengan seksama.
Pria gemuk itu mungkin grogi karena terus ditatap Yang Zhentian. Ia bertanya padaku dengan suara rendah: “Shixiong, apa kakek tua ini bisa dipercaya?”
“Diam!” Potongku menghentikannya.
Setelah lima enam menit, barulah Yang Zhentian mengalihkan pandangannya dari si gemuk dan melanjutkan menyiram bunga:
“Kulihat gejala yang dia alami baru beberapa jam. Masih bisa disembuhkan. Lewat 48 jam, dewa turun ke bumi pun tak akan sanggup menolong.”
Hatiku berbunga mendengar ini. Buru-buru kutanya: “Apa syaratnya, Kakek Yang?”
Yang Zhentian meletakkan kaleng siramnya. Menatapku dengan tegas: “Aku bisa bongkar ilmu hitam temanmu. Tapi syaratnya: satu juta yuan. Kurang satu sen pun tidak!”
“Berapa?!” Aku ragu apakah pendengaranku bermasalah.
“Satu juta yuan!” Kata Yang Zhentian satu persatu sambil menatapku.
Si gemuk tak tahan lagi. Ia maju dan mulai mencaci:
“Goblog! Kakek ini kurang duit ya?! Periksa penyakit minta satu juta?! Mendingan merampok saja!!”
“Pria gemuk, kamu jangan bicara.” Aku memotong pembicaraannya, lalu menatap Yang Zhentian dan bertanya: "Senior Yang, kami benar-benar tidak mampu menyediakan uang sebanyak itu. Apakah ada cara lain?"
Yang Zhentian mengusap janggutnya sambil berkata padaku: "Ada. Di selatan Beijiu Shui ada Desa Paoma. Wilayah sekitar desa mereka sedang dilanda kekeringan puluhan kilometer. Kabarnya ada hanba di sana. Jika kalian bisa pergi ke Desa Paoma dan membantu penduduk membasmi hanba itu, aku akan melepas rumput jampi Yin-Yang dari temanmu."
