"Sekop pria gemuk terus mengayun. Tanah terbalik perlahan. Setelah menggali hampir setengah meter, barang itu perlahan terlihat."
"Shixiong, menurutku ini tidak seperti batu prasasti. Ini... ini seperti rumah kecil dari beton!!" teriak pria gemuk dari dalam lubang tanah ke arahku.
Saat kami semua mendekat dan melihat jelas rumah kecil dari beton itu, tak ayal kami semua terkejut!
Itu adalah rumah batu kecil lengkap dengan atap, dinding, jendela, dan pintu. Tentu yang mengejutkan bukanlah hal-hal itu, melainkan gumpalan benda hitam seperti rambut panjang wanita yang tergulung di dalamnya!
"Hei gemuk, lihatlah benda apa yang ada di dalam rumah kecil itu?" kataku sambil berjalan mendekat, karena posisi pria gemuk itu memungkinkannya melihat jelas dengan menunduk.
Pria gemuk tadi terlalu fokus menggali lubang sampai tidak memperhatikan isi rumah kecil itu. Mendengar ucapanku, ia segera menunduk dan mengintip ke dalam.
"Goblog! Sialan! Jijik banget! Di dalamnya ada tumpukan rambut wanita!!" Kali ini setelah melihat jelas, pria gemuk itu langsung jijik dan cepat-cepat memalingkan pandangannya.
Mendengar jawabannya, kukatakan padanya: "Gemuk, naik dulu ke atas. Aku mau periksa rumah kecil itu."
Setelah pria gemuk naik, aku berjongkok di tanah dan memfokuskan pandangan ke rumah itu. Kulihat gumpalan Energi Yin yang tidak terlalu banyak di dalamnya, perlahan menghilang setelah rumah itu digali.
Saat itulah aku tersadar - rumah ini adalah pemanggil roh!
"Dan bentuk serta tata letak pondok kecil ini bahkan jendela-jendelanya persis sama dengan villa Yan Tianhua, seperti versi miniatur dari villanya."
"Artinya, di dalam rumah ini terdapat rambut dari arwah perempuan yang memikat hun semasa hidupnya. Menjelang tengah malam, hantu perempuan itu pasti akan datang. Karena keduanya adalah rumah, begitu hantu itu menemukan villa ini, secara bawah sadar akan mengira rambutnya ada di dalam villa. Itulah sebabnya Yan Tianhua terus-menerus mendengar langkah kaki di ruang tamu setiap malam."
"Hanya satu hal yang masih membingungkan saya: Yan Tianhua sebelumnya pernah mengatakan bahwa hantu yin itu seolah menargetnya secara pribadi. Orang lain yang tinggal di villa ini tidak bisa mendengar langkah kaki hantu itu."
"Bagaimana menjelaskan semua ini?"
"Dan siapa sebenarnya yang mengubur pondok berisi rambut mayat ini di halaman belakang rumah Yan Tianhua?"
"Membayangkan ini, saya segera menoleh ke Yan Tianhua dan bertanya, 'Tuan Yan, apakah ada rekaman CCTV yang bisa melihat area halaman belakang?'"
"Yan Tianhua menggelengkan kepala, 'Tidak ada CCTV di villa ini. Yang di ruang tamu saja baru saya pasang belum lama ini. Master Zuo, sebenarnya apa yang terjadi? Apa arti pondok kecil itu?'"
"'Ada orang yang ingin membunuhmu. Pondok ini digunakan untuk memikat hantu dan menarik hun.' Saya menjelaskan langsung ke Yan Tianhua."
"'Apa?! Siapa... siapa yang ingin membunuhku?' Yan Tianhua bertanya dengan wajah pucat ketakutan."
"'Tuan Yan, Anda seharusnya tidak bertanya pada saya. Hanya Anda sendiri yang paling tahu jawabannya.' Saya menatap Yan Tianhua sambil berkata."
Yan Tianhua terdiam di tempat setelah mendengar penjelasanku, terus menundukkan kepala tanpa bicara. Sepertinya dia sedang memikirkan siapa di antara orang-orang yang pernah bermusuhan dengannya yang paling mungkin menyasar dirinya.
"Master Zuo, apakah kita hanya perlu menemukan rumah kecil ini, menggali dan membakar rambut di dalamnya?" Wanita muda itu menghampiri, menatap pondok kecil di bawah lubang tanah sambil bertanya padaku dengan suara gemetar.
"Tidak sesederhana itu. Ini hanya media penghubung hun. Dalang sebenarnya belum muncul." Sebelum sempat kujawab, Huang Jielin mendahului bicara.
Pria gemuk itu melirik Huang Jielin dan berkata sinis: "Guru Huang, sebelumnya kau ngapain saja? Baru setelah kami temukan kau jadi sok pinter!"
"Kamu...!" Huang Jielin langsung merah padam, menuding pria gemuk itu. Tapi karena posisinya salah, dia tak bisa membalas.
"Master Zuo, jadi... bagaimana rencana Bapak menangani ini hari ini? Saya pasti kooperatif!" Yan Tianhua yang menyaksikan kejadian ini langsung panik dan buru-buru bertanya padaku.
"Tuan Yan, bagaimana dengan kerja sama di bidang finansial?" Pria gemuk itu mendahului bertanya pada Yan Tianhua.
Yan Tianhua terkekeh kaku: "Bukannya saya sudah transfer lunas 100.000 yuan sesuai perjanjian? Di bidang apapun, integritas harus dijaga, benar kan?"
Ucapan Yan Tianhua seketika membuat pria gemuk itu terdiam, para orang berpengalaman dan rubah tua ini memang sangat lihai dalam permainan kata-kata.
"Sudah, aku akan bersiap-siap sekarang. Hari ini juga akan kubantu panggil hantu yin itu sekaligus mendoakan arwahmu. Eh, tolong carikan aku kantong plastik," kataku kepada Yan Tianhua.
Mendengar itu, Yan Tianhua segera menelepon asisten rumah tangganya untuk membawakanku kantong plastik supermarket. Aku mengenakan plastik itu di tangan kanan, lalu membungkuk dan menarik semua rambut dari ruangan kecil itu. Setelah rambut-rambut itu tercabut, sebuah kertas putih ikut terbang keluar. Kuambil dan kulihat tulisan nama Yan Tianhua beserta bazi-nya di sana.
Melihat ini, akhirnya aku paham. Alasan hantu itu selalu menyasar Yan Tianhua adalah karena seseorang telah menyimpan nama dan zodiak kelahirannya di antara rambut-rambut itu, membuat hantu perempuan itu mengira Yan Tianhua yang mencuri rambutnya.
Tapi seberapa dalam kebencian orang yang memasang ilmu hitam ini terhadap Yan Tianhua?! Tindakan ini jelas ingin mengambil nyawanya, bukan sekadar menakut-nakuti.
"Tuan Yan, coba lihat sendiri. Apakah bazi di kertas putih ini milikmu?" Tanyaku sambil menyerahkan kertas itu padanya.
Yan Tianhua memeriksa kertas itu dengan cermat, lalu berkata gemetar: "Bazi ini memang punyaku. Master Zuo, apakah aku dalam bahaya?"
“Tidak ada masalah besar, untung hantu yin itu tidak memiliki dendam, kalau tidak kamu sudah jadi mayat sejak lama.” Aku meletakkan rambut di tanganku ke tanah, lalu mengambil sekop yang dilempar pria gemuk, menggunakan tanah galian untuk mengubur kembali gubuk kecil itu.
“Baik, malam ini saya dan adik seperguruan akan membantu memancing hantu perempuan itu sekaligus mendoakan arwahnya. Tapi kamu juga harus ikut tinggal, kalau tidak hantu itu mungkin tidak datang.” Aku menoleh memandang Yan Tianhua sambil berkata.
Alasan sebenarnya aku menyuruhnya tinggal ada dua: pertama memang membutuhkannya untuk memancing hantu malam ini, kedua aku ingin memanfaatkan kesempatan ini memeras uangnya. Seperti kata pria gemuk, lebih baik uang hasil jerih payah ini disumbangkan daripada tetap di tangan orang-orang seperti mereka.
“Saya bisa tinggal, tapi Master Zuo harus jamin keselamatan saya.” Yan Tianhua merapikan kerah bajunya sambil berusaha menekan rasa takut, memandangku. Kini dia sudah mengabaikan Huang Jielin si "master" itu.
“Ini memang tidak bisa kami jamin. Uang 100 ribu cuma bisa jamin kamu tidak mati, soal kehilangan tangan atau kaki itu di luar jaminan.” Kali ini si pria gemuk mulai berbicara ngawur lagi.
“Saudara ini sedang bercanda ya...” Yan Tianhua memandangi pria gemuk itu dengan nada bicara yang kaku.
Huang Jielin juga menyeringkat dingin: “Bukankah orang jalan Tao seperti kalian seharusnya menganut kesederhanaan dan ketiadaan nafsu? Mulut tak henti menyebut harta, bagaimana mungkin mencapai jalan suci?”
“Setelah mendengar perkataan Huang Jielin, pria gemuk itu berjalan mendekatinya dan berdiri di hadapannya sambil berkata: “Katakan, Master Huang, pendapatmu ini salah. Apapun profesinya, pada dasarnya kita semua adalah manusia, bukan dewa. Manusia kan butuh makan? Di jaman sekarang, makan perlu uang kan? Beli sayur perlu uang? Beli beras perlu uang? Baju yang kamu pakai ini juga pakai uang kan? Lain-lain tidak usah dibahas, dasar Shifu kami beli satu ikat kertas kuning untuk menggambar jimat di Taobao saja harus bayar lima belas yuan!”
“Kamu... kamu ini ngaco!” Huang Jielin terlihat kehabisan kata setelah mendengar argumen si gemuk. Setelah mengucapkan itu, ia memutar badan dengan wajah memerah karena marah.
“Ini bisa dibicarakan. Asalkan kalian bisa menjamin keselamatanku dan menyelesaikan masalah ini dengan baik, aku akan bayar tambahan seratus ribu yuan.” Yan Tianhua akhirnya melunak.
“Baik, Direktur Yan silakan bersiap-siap juga. Malam ini aku akan memancing hantu yin itu ke sini dan mendoakan arwahmu.” Setelah itu aku memanggil si gemuk dan Leizi masuk ke dalam rumah untuk mempersiapkan berbagai alat penangkal energi Yin jahat yang diperlukan malam ini.
