Sesampai di terminal, baru kusadari bus menuju Beijiu Shui baru saja berangkat. Karena penumpang rute ini sedikit, harus menunggu satu jam lagi untuk bus berikutnya. Tak sabar menunggu, kuhubungi pria gemuk via ponsel, tanya apakah bisa mengantarku ke Kuil Qingzhu.
Pria gemuk langsung menyanggupi begitu menerima teleponku. “Tunggu di Gerbang Timur terminal, aku segera menjemput,” katanya.
"Begitulah, aku menunggu di gerbang timur terminal bus sekitar lebih dari sepuluh menit sebelum melihat mobil pria gemuk itu mendekat ke arahku. Setelah naik, melalui perjalanan berguncang, pria gemuk itu membawaku kembali ke Kuil Qingzhu di Beijiu Shui."
"Saat kembali ke kuil Tao, baru sampai di depan gerbang kuil, sebelum aku dan pria gemuk sempat masuk, terdengar teriakan Master Qingfeng dari dalam:"
"Nenekku yang terhormat!! Jangan melempar ponsel ke lantai! Jangan! Apel yang digigit ini harganya tidak murah! Eh, iya, berikan padaku, berikan ke sini..."
"Braak!!" Bunyi ponsel pecah di lantai menggema melalui celah pintu.
"Mendengar ini, aku langsung mendorong pintu kuil dan masuk bersama pria gemuk. Baru saja melangkah, kulihat Master Qingfeng si perayu harta itu sedang jongkok dengan wajah masam membersihkan puing-puing ponsel..."
"Di sampingnya, seorang gadis kecil berusia 13-14 tahun melompat-lompat mengelilingi Master Qingfeng. Saat mendengar suara pintu kubuka, dia tiba-tiba berhenti, menoleh dan menatapku tanpa bicara. Gadis kecil ini tak lain adalah Lu Yu, Master Lu!"
"Master Lu? Apakah benar ini kamu?..." Tanyaku ragu-ragu pada Master Lu yang telah bangkit dari kematian.
"Mendengar pertanyaanku, dia tetap diam. Mata hitamnya yang berkilau terus menatapku tanpa sepatah kata pun."
Master Qingfeng saat ini juga menyadari keanehan pada Master Lu. Setelah memasukkan kartu SIM ke saku, dia memandang Master Lu lalu menatapku dengan bingung, "Hei, kamu tidak herankah? Bagaimana bisa shijie-ku berhenti mengamuk begitu melihat si bocah brengsek seperti kamu?!"
"Apa mungkin dia... dia ketakutan oleh kita berdua?" Pria gemuk yang selama ini berdiri di sampingku menatapku dan bertanya.
Saat ini sendiri aku sudah linglung. Aku buru-buru bertanya pada Master Qingfeng, "Shifu, sebenarnya... apa yang terjadi? Kenapa Master Lu tiba-tiba bisa hidup kembali, dan... dan berubah menjadi seperti ini sekarang?" Aku menatap Master Qingfeng sambil bertanya.
"Sebenarnya kami menduga, kemungkinan besar karena tubuh Master Lu sendiri yang istimewa, memiliki kelebihan yang tak dimiliki orang biasa. Jadi meski memiliki dua hun, dia bisa hidup kembali. Hanya saja saat ini dia kekurangan hun nyawa yang paling penting dari tiga hun. Semua ingatan masa lalunya hilang, dan kecerdasannya sekarang setara dengan anak berusia belasan tahun." Tiba-tiba suara seorang wanita terdengar dari samping.
Aku menoleh dan melihat wanita berkaki jenjang Zhao Man sedang berjalan mendekati kami.
"Zhao Man, kenapa kamu juga datang?" Aku bertanya padanya dengan heran.
Zhao Man yang telah mendekat mengarahkan bibirnya ke arah Master Qingfeng:
"Ini semua karena shifu-mu. Dia menelepon Tim Penyelidik Fenomena Gaib kami untuk memeriksa situasi. Kapten Yue sedang bertugas di luar kota dan tidak bisa datang, jadi aku yang diutus."
“Oh, begitu ya…” Aku menjawab singkat dan tidak bertanya lebih lanjut. Saat itu, pria gemuk di sampingku mendekat dan berbisik di telingaku: “San Ge, wanita ini siapa sih asalnya?”
“Anggota Tim Penyelidik Fenomena Gaib negara.” Aku menjelaskan pada pria gemuk itu.
“Tim Penyelidik Fenomena Gaib negara itu apa lagi?” Pria gemuk itu terus bertanya.
“Mirip dengan Aliran Longhu kita, khusus menangkap hantu dan membasmi siluman.” Baru saja aku selesai bicara, Master Lu sudah menghampiriku.
“Shisan, hati-hati! Shibomu ini suka mencakar, khususnya wajah!! Lihat wajahku.” Master Qingfeng mengingatkanku. Kulihat wajahnya – benar saja, ada beberapa garis merah bekas cakaran di sisi kiri wajahnya…
“Kakak, ajak aku main keluar yuk? Aku mau main di luar.” Master Lu yang mendekat justru menatapku dengan wajah polos alih-alih mencakar.
Mendengar perkataan dan melihat tingkah kekanak-kanakannya, aku merasa sulit menerima kenyataan. Ini… sama sekali berbeda dengan sifat dinginnya sebelumnya. Benarkah seperti kata Zhao Man, bahwa kecerdasan Master Lu sekarang setara anak belasan tahun?
Merenung sejenak, aku menunduk memandang Master Lu yang bingung: “Master Lu, kita… mau main ke mana?”
“Keluar main yuk, setiap hari dikurung kakek tua itu di pekarangan jelek ini, bosan mati. Kamu ajak aku jalan-jalan ya?” Master Lu menatapku dengan tatapan penuh harap.
“Pshh! Hahaha, kakek tua...” Pria gemuk itu tak bisa menahan tawarnya.
Master Qingfeng berubah muram melihat pria gemuk tertawa:
“Tertawa apaan?! Ga lucu! Pergi sana lakukan push-up!!”
Pria gemuk itu pun menggerutu dan pergi ke samping melakukan push-up.
Master Qingfeng menghela napas berat sambil melambai padaku: “Ya sudah Shisan, bawa shibomu jalan-jalanlah.”
“Siap!” Aku segera mengajak Master Lu keluar kuil.
Saat melangkah keluar, kupikir: Master Gui jelas-jelas tidak ada di Kuil Qingzhu. Andai dia ada, mungkin bisa dapat info lebih. Tapi ketidakhadirannya ini tidak aneh, karena bahkan saat mengajariku energi Yang dulu, Master Gui sering menghilang tiba-tiba untuk urusan lain.
Master Lu begitu girang setelah keluar kuil, melompat-lompat sambil menggeregoti: “Kakak, cepat jalan! Cepaaat!”
"Melihat Master Lu yang sedang gembira seperti ini, aku sama sekali tidak bisa ikut senang. Master Lu sekarang sudah berubah seperti ini, bahkan kita sama sekali belum punya petunjuk. Selain secepat mungkin membantu Master Lu mencari hun nyawa terakhir, tidak ada cara lain lagi."
Mengangkat kepala memandang Master Lu yang sedang melompat-lompat gembira di depanku, hatiku tiba-tiba tersentuh. Mungkin kondisi seperti inilah saat paling bahagia baginya? Bebas dari kekhawatiran, polos seperti anak kecil, tanpa beban pikiran atau dendam, tak lagi mengkhawatirkan apapun di dunia ini. Seekor kupu-kupu, sekuntum bunga kecil, bahkan awan putih di langit bisa membuatnya tersenyum bahagia...
"Master Lu, larinya pelan-pelan! Jangan sampai terjatuh!" Aku mengingatkan Master Lu yang sedang berlari sambil berputar-putar di depanku.
"Master Lu? Kamu memanggilku Master Lu?" Master Lu berhenti bergerak, menoleh ke arahku dengan tatapan penasaran.
"Ya, benar." Aku mengangguk.
Master Lu menggelengkan kepala setelah mendengar perkataanku:
"Tidak enak, nama itu tidak enak didengar. Tahukah kamu nama asliku dulu?"
Mendengar pertanyaannya, aku terkejut bertanya: "Kamu... kamu tahu kamu punya masa lalu?"
"Tahu dong. Kakek tua jelek di kuil Tao itu sudah memberitahuku. Aku kehilangan ingatan, tidak bisa mengingat apapun tentang masa lalu." Master Lu menatapku.
"Namamu Lu Yu, Lu daratan, Yu bahasa." Aku menjelaskan pada Master Lu.
“Lu Yu? Nama ini terdengar bagus dan mudah diucapkan. Mulai sekarang panggil saja aku Lu Yu, gelar Zhenren itu sangat tidak enak didengar.” Master Lu menatapku berkata, lalu kembali berjalan menuju jalan setapak di pegunungan depan.
“Lu Zhen... Lu Yu, jangan pergi terlalu jauh. Kita main sebentar lalu harus kembali.” Aku berpesan padanya, lalu menyusul.
Hampir senja tiba, barulah Lu Yu puas bermain di pedesaan gunung dan memintaku mengantarnya kembali ke Kuil Qingzhu.
Saat kami tiba di Kuil Qingzhu, pria gemuk baru saja selesai memasak, sementara Master Qingfeng sudah duduk menunggu di meja makan.
Zhao Man sudah lebih dulu berpamitan pulang.
“Shisan, kau bawa Shibomu kemana? Kenapa baru kembali sekarang?” Master Qingfeng menatapku dengan sedikit marah saat melihat kami masuk.
“Cuma main-main di hutan sekitar. Aku juga ingin cepat kembali, tapi harus menurutinya.” Jawabku dengan wajah memelas.
Master Qingfeng tidak mempermasalahkan lagi. Setelah kami duduk, pria gemuk mulai mengantarkan hidangan ke meja.
Saat kami hendak mulai makan malam, tiba-tiba terdengar suara mendesing "sou" dari luar, diikuti suara pria yang bergema dari halaman:
“Sekte Naga Harimau Maoshan mengirim perintah rahasia. Apakah Pan Hu dari Longhu dan Zuo Shisan ada di sini?”
