Mobil terus melaju cepat, sampai di sebuah area istirahat. Semua turun dan makan bersama di restoran prasmanan area tersebut. Siang hari Zhao Man beristirahat, digantikan pria gemuk yang menyetir melanjutkan perjalanan menuju Xiangxi.
Awalnya Lu Yu cukup cerewet di dalam mobil, tapi akhirnya mungkin kelelahan, malah bersandar di tubuh Zhao Man dan tertidur. Zhao Man juga tampak menyukai sikap Lu Yu sekarang, membiarkannya terus bersandar.
"Pria Gemuk, matikan AC mobilnya. Lu Yu sedang tidur, jangan sampai dia kedinginan." Zhao Man berkata kepada pria gemuk yang sedang menyetir di depan.
"Siap!" Pria gemuk menjawab lalu mematikan AC. Dia menguap lebar, mungkin mengantuk karena menyetir, lalu bertanya pada Master Qingfeng yang duduk di kursi penumpang: "Shifu, menurutmu bisnis Gan Shijiang sekarang masih menguntungkan? Seumur hidupku belum pernah melihat pengendali mayat berkeliaran malam hari."
Master Qingfeng membuka sedikit jendela mobil, lalu berkata pada pria gemuk: "Sebenarnya profesi pengendalian mayat ini sulit dijalankan di luar Xiangxi. Pertama, masalah akomodasi. Kedua, pejalan malam tidak tahu menghindar saat mendengar gong, malah datang melihat keramaian, bukan hanya membuat orang ketakutan, bahkan bisa membangunkan mayat. Ketiga, banyak desa yang tidak memiliki jalan di luar, pasti harus melewati tengah desa. Sebagian besar tempat melarang mayat masuk ke desa, apalagi mayat yang melompat-lompat. Jadi sekarang Gan Shijiang hampir punah, bahkan di Xiangxi sendiri, langka seperti bulu phoenix dan tanduk unicorn."
Setelah mendengar perkataan Master Qingfeng, aku teringat kalimat di perintah rahasia Aliran Longhu: "Besi mayat dipelihara di desa". Aku bertanya pada Master Qingfeng: "Shifu, apa sebenarnya besi mayat itu?"
Master Qingfeng menoleh memandangiku dan berkata: "Yang disebut besi mayat juga dikenal sebagai Zombie Dinasti Qing." Master Qingfeng sengaja membuat misteri, menghentikan perkataannya di tengah jalan.
"Apa itu Zombie Dinasti Qing?" tanyaku melanjutkan.
"Zombie Dinasti Qing atau mayat besi, meski mengenakan pakaian pejabat Dinasti Qing, termasuk kategori mayat hidup berusia ratusan tahun. Mereka semua buta, mengandalkan aliran udara untuk merasakan lingkungan sekitar. Getaran udara dari gerakan melompat digunakan untuk mendeteksi rintangan, sementara nafas makhluk hidup menjadi target buruan. Karena itu saat bertemu mayat besi, jangan panik. Cukup tahan nafas, maka zombie tidak bisa membedakan manusia dengan penghalang, sehingga kita bisa lolos." Master Qingfeng menjelaskan padaku.
"Berarti film-film almarhum Bapak Lam Ching-ying dulu itu nyata?" tanya pria gemuk.
"Film mana mungkin nyata? Itu kan hanya akting. Tapi sumber inspirasi atau cerita dasarnya belum tentu palsu." Zhao Man yang selama ini mendengarkan percakapan kami akhirnya ikut nimbrung.
"Sebenarnya sejak penerapan kremasi, kecuali di daerah berenergi sial dan yin ekstrem, zombie hampir punah. Seratus tahun lalu banyak orang pernah melihatnya. Contohnya rumah-rumah tua yang masih ada, biasanya dipasang papan setinggi 25 cm di bawah pintu (ambang pintu), itu untuk menghalangi zombie melompat masuk." Master Qingfeng melanjutkan penjelasan Zhao Man.
Mendengar penuturan Zhao Man dan Master Qingfeng pada kami berdua, aku mengeluarkan kembali "Pegangan Ilmu Taois Maoshan" dari tas, membuka daftar isinya. Benar saja, tertera tulisan "Zombie Dinasti Qing" di sana.
Segera kubuka halaman yang dimaksud sesuai petunjuk, kubaca dengan saksama. Tertulis dalam kitab:
“Zombie Dinasti Qing alias: Mayat Besi. 《Catatan Paviliun Yuewei》 pernah menggambarkan ciri-ciri zombie Dinasti Qing: bulu putih menutupi tubuh, mata merah seperti sinabar, jari bengkok seperti kait, gigi mencuat dari bibir bagai pisau tajam, hembusan nafasnya menguar bau anyir darah... Alat-alat untuk melawan zombie Dinasti Qing meliputi: Cermin, 《Kompendium Materia Medika》 menyebutkan: Cermin merupakan esensi logam dan air, terang di dalam namun gelap di luar. Ranting persik dan pedang kayu persik, 《Catatan Musim Jing-Chu》 menyatakan: Pohon persik mengandung esensi Lima Unsur, mampu menekan aura jahat dan mengendalikan ratusan hantu. Kokok ayam jantan, 《Buku 'Zi Bu Yu'》 mencatat: Hantu akan menyusut mendengar kokok ayam. Tujuh biji kurma, 《Buku 'Zi Bu Yu'》 menyebut: Tujuh biji kurma ditancapkan ke titik akupuntur tulang punggung mayat. Selain itu, sapu, lonceng, Kitab Perubahan, almanak, benang modao, pahat batu, palu pengukur, ketan, beras, saringan beras, dan kacang merah juga bisa mengatasi zombie Dinasti Qing. Di antara semua metode, pembakaran merupakan cara paling tuntas dan aman untuk membasmi mayat. 《Buku 'Zi Bu Yu'》 menulis: Saat dibakar, terdengar desisan darah dan derak tulang.”
Membaca sampai di sini, aku mulai memahami gambaran umum tentang Mayat Besi itu. Cepat-cepat kubalik halaman ke daftar isi, berharap menemukan catatan terkait "Gadis Gua Rontok Bunga".
Namun setelah kuperiksa seluruh daftar isi 《Buku Lengkap Ilmu Taoisme Maoshan》, kekecewaan menyergapku karena tak ada satupun catatan tentang "Gadis Gua Rontok Bunga" itu...
"Shisan, sedang baca apa?" Tiba-tiba Zhao Man yang duduk di sebelahku melirik buku di tanganku, bertanya penuh rasa ingin tahu.
“Tidak ada apa-apa, ini cuma buku ensiklopedia ilmu Tao yang sering dibaca para Taoist Maoshan. Aku sedang mencari catatan tentang Nona Bunga Jatuh ke Gua, tapi tidak ketemu.” Aku menutup buku sambil menjelaskan pada Zhao Man.
“Aku juga sudah coba cari lewat ponsel, tapi tidak ada catatan spesifik tentang Nona Bunga Jatuh ke Gua. Cuma menemukan di wilayah Xiangxi, perempuan terbagi tiga fase usia: yang miskin dan tua mudah jadi Gu Po (penyihir Gu), sekitar 30 tahun jadi dukun, sedangkan 16-22 tahun yang cantik tapi pendiam dan gagal menikah, mudah jatuh ke gua sampai mati.” Zhao Man menatapku.
“Nona Zhao, kalau kita ke Xiangxi nanti, kamu yang cantik dan bertubuh indah ini bahaya. Jangan-jangan Shen Gua (Dewa Gua) tertarik dan menculikmu untuk dinikahi?” pria gemuk yang menyetir bercanda.
Zhao Man menyeringai dingin, “Itu cuma mitos kuno absurd. Tidak ada bukti sejarah yang valid, kamu benar-benar percaya?”
“Jangan remehkan. Sekalipun mitos mengandung 30% kebenaran. Nona Zhao harus tetap waspada.” Master Qingfeng menasihati Zhao Man.
Zhao Man hanya tersenyum tanpa menjawab...
Mobil terus meluncur ke Xiangxi tanpa berhenti. Sampai di Yuanling, Xiangxi saat senja mulai kelam. Pria gemuk menemukan parkir bawah tanah, membayar dan memarkir mobil. Kami semua turun dan berjalan keluar dari area parkir.
“Setelah seharian naik mobil, kami berlima sudah cukup lelah. Apalagi Lu Yu sejak turun mobil terus merengek mau makan enak, akhirnya kami menyuruh Zhao Man mengajaknya makan dulu, sementara kami mencari penginapan untuk menaruh perlengkapan dan barang bawaan.”
“Akhirnya, aku, Master Qingfeng, dan pria gemuk itu mencari penginapan terdekat yang terlihat bagus. Setelah memesan kamar, untuk menghemat biaya, Master Qingfeng menggunakan KTP kami bertiga untuk membuka tiga kamar: aku dan pria gemuk menginap di kamar double, Lu Yu dan Zhao Man di kamar double lainnya, sementara Master Qingfeng sendiri di kamar single.”
“Sesampainya di kamar, aku dan pria gemuk langsung terjatuh di kasur. Lelah sekali sampai malas bergerak. Lelah karena seharian di mobil ini berbeda dengan lelah setelah latihan, lebih ke letih fisik dan mental.”
“Setelah berbaring cukup lama, aku baru perlahan bangkit dari kasur dan mulai melepas baju untuk mandi.”
“Setelah selesai mandi, pria gemuk malah membuka komputer di kamar dan mulai main game.”
“”Hei Gemuk, nanti malem kita makan di mana?” tanyaku padanya yang sedang asyik bermain.”
“”Shixiong, pernah ke bar belum?” pria gemuk balik bertanya sambil menoleh.”
“”Belum, kenapa?” aku bingung menatapnya.”
“”Tadi naik tangga aku liat ada bar di seberang. Malam ini aku ajak kamu minum ke sana. Banyak cewek cantik, pakai baju minim, pasti memberimu keberuntungan!” ujar pria gemuk sambil menyeringai.”
“Mau pergi kamu sendiri saja, tempat itu terlalu berisik, aku tidak suka.” kata aku.
“Jangan begitu dong, Shixiong, ingat waktu itu kita dapat banyak harta, harusnya kita pergi minum untuk merayakan, kan?” pria gemuk berkata sambil berdiri dari kursi.
“Tapi tidak harus ke bar kan? Di dalam bar banyak orang aneh-aneh, ngapain kita ke sana?” aku memandangi pria gemuk.
