Melihat ini, seluruh tubuhku merasakan dingin yang menusuk. Boneka itu jelas sudah kulempar tadi, bagaimana bisa tiba-tiba muncul lagi di tangan Lu Yu?!
Sialan! Ada yang tidak beres!!
Memikirkan ini, aku segera berlari ke arah Lu Yu. Sampai di depannya, kuletakkan kayu kering yang kubawa di tanah, lalu bertanya padanya: "Lu Yu, dari mana kau dapatkan boneka ini?"
Lu Yu yang mendengar pertanyaanku menoleh sambil masih memegang boneka itu. Dengan wajah polos dia berkata: "Kakak, maksudmu boneka ini? Aku menemukannya di bawah pohon besar sebelah sana." Dia menunjuk ke arah pohon kamper besar di belakangku.
Kumenoleh sebentar melihat pohon kamper yang tumbuh subur itu, lalu kembali memandang Lu Yu: "Lu Yu, boleh boneka itu kauberikan padaku?"
"Kakak, mau diapakan?" tanya Lu Yu dengan wajah penuh tanda tanya.
“Bajunya kotor, aku akan mencucinya.” Aku menjelaskan dengan sabar pada Lu Yu sambil menatap boneka manusia aneh di tangannya.
“Baik.” Lu Yu mengangguk dan menyerahkan boneka itu padaku, lalu bergegas ke tenda Zhao Man untuk bermain.
Aku memegang boneka ini dengan cermat, mengamatinya detail-detailnya. Tapi yang membuatku heran, sekeras apapun kumemandang, tak ada jejak energi Yin terpancar dari boneka ini.
Sepintas hanya boneka biasa, namun mata abu-abu kosongnya semakin menyerupai mata mayat...
Ini sangat tidak masuk akal. Tadi jelas-jelas sudah kulempar jauh, mengapa bisa muncul kembali di dekat tenda kita?
“Shisan, kau sedang mengamati apa?” Tiba-tiba Master Qingfeng menghampiri dan menepuk bahuku.
Kuputar badan menghadap Master Qingfeng, lalu mengulurkan boneka itu ke hadapannya:
“Shifu, bisakah Anda melihat apa yang salah dengan boneka ini?”
“Dari mana kau dapatkan? Ada masalah apa?” Master Qingfeng mengambil boneka dari tanganku sambil memeriksanya dengan cermat.
“Boneka ini terlalu angker, tadi aku sudah melemparnya jauh-jauh, tapi entah kenapa dia bisa kembali ke dekat perkemahan kita. Dan setelah kuperiksa, tidak ada sedikitpun energi Yin yang terdeteksi pada boneka ini.” Aku menatap Master Qingfeng sambil berkata.
Setelah mendengar ucapanku, Master Qingfeng mengelus kumis tipisnya, menatap boneka itu dengan serius. Lama kemudian barulah dia berkata dengan wajah kaku, "Boneka ini memang bermasalah..."
"Masalah apa?" Tanyaku pada Master Qingfeng.
"Terlalu jelek..." Jawab Master Qingfeng padaku.
"Apa? Terlalu jelek?!" Aku bertanya padanya. Ini masalah apa lagi?
"Benar. Bayangkan, boneka normal biasanya untuk mainan anak. Siapa yang membuatnya seram seperti ini? Jadi meski tak ada energi Yin, pasti ada yang tak beres. Begini saja, api bisa membakar energi jahat. Nanti setelah api unggun menyala, lempar saja boneka ini ke dalamnya bersama kertas jimat untuk dibakar." Master Qingfeng mengeluarkan selembar kertas jimat dari tasnya, menempelkannya di boneka itu lalu melemparkannya padaku.
Setelah menangkap boneka kayu itu, aku mengangguk. Dengan boneka di tangan, aku mulai mencari jerami kering di sekitar untuk menyalakan api unggun sebelum membakar boneka misterius ini.
Tak lama kemudian, aku menggunakan korek api untuk menyalakan jerami kering yang terkumpul, lalu secara bertahap menambahkan ranting kering dari yang tipis ke tebal. Api unggun mulai mengeluarkan kepulan asap putih dan akhirnya menyala.
Melihat api unggun sudah stabil, segera kulempar boneka manusia aneh bertempelan kertas jimat ke dalam kobaran api. Seketika terdengar suara "kresek-kresek", asap hitam pekat mulai mengepul dari api disertai bau menyengat mirip aroma bulu ayam bakar yang pernah kucium dulu.
"Shixiong, cepat sekali menyalakannya?" Pria gemuk yang baru kembali sambil memeluk seikat besar kayu kering berjalan mendekat.
"Iya, baru saja dinyalakan." Kubalas dengan anggukan.
Si pria gemuk meletakkan kayu di tanah lalu mengerutkan hidung: "Shixiong, apa kau melepas sepatu? Bau apa ini?"
"Baru membakar burung gereja mati, jadinya begini baunya." Jawabku sambil tersenyum, sengaja tidak memberitahu soal boneka itu.
Baru saja selesai bicara, Zhao Man membawa panci kecil ditemani Lu Yu mendekat: "Malam ini kita akan memasak sup sayur liar!"
Pria gemuk langsung bersemangat bertepuk tangan. Di alam liar, bisa menyantap makanan hangat memang penghibur hati.
Demikianlah, kami membagi tugas. Ketika makan malam siap, langit telah benar-benar gelap. Nyamuk berbintik beracun di sekitar mulai berkeliaran. Jika tergigit, pasti akan muncul benjol besar di tubuh yang tak kunjung hilang selama berhari-hari. Untuk itu, Zhao Man membawakan rumput mint segar yang dibagikan ke setiap orang. Kami memijatnya hingga hancur dan mengoleskannya pada wajah, tangan, dan leher yang terbuka.
Setelah semua siap, kami duduk melingkari api unggun dan menikmati makan malam pertama di Gunung Erkou.
Singkat cerita, setelah makan kami semua melepas jas dan sepatu basah, lalu menyangganya dengan ranting untuk dikeringkan di dekat api unggun.
Setelah baju kering terpanggang, kami berkumpul kembali di sekitar api unggun kecil untuk merencanakan rute esok hari. Setelah membagi tugas jaga malam antara aku, pria gemuk, Master Qingfeng, dan Zhao Man, kami menugaskan Master Qingfeng sebagai penjaga pertama. Sisanya kembali ke tenda masing-masing dan tertidur.
Setelah seharian bekerja keras, begitu berbaring di dalam tenda dan memejamkan mata, aku langsung terlelap dalam tidur nyenyak...
……
Semalam tanpa kejadian. Keesokan paginya, semua orang bangun secara bergiliran, keluar dari tenda sambil membereskan perlengkapan dan persiapan untuk melanjutkan perjalanan ke Desa Erli.
Lu Yu masih tertidur pulas. Kami yang sudah kebal dengan kebiasaan tidur panjangnya memutuskan untuk tidak membangunkannya. Seperti biasa, aku yang menggendongnya selama perjalanan.
Awalnya, menurut rencana Zhao Man dan masterku Master Qingfeng, asalkan kami terus berjalan tanpa henti dan tidak ada hambatan di tengah jalan, perkiraan maksimal enam tujuh jam lagi, kami bisa melewati Gunung Erkou ini dan mencapai desa tujuan yaitu Erlicun.
Tapi perhitungan manusia takkan pernah mengalahkan takdir Tian. Yang tak kami sangka sama sekali adalah, setelah bangun pagi, kabut tebal mulai menyelimuti pegunungan dalam dan semakin mengental.
Akibatnya, kami sama sekali tidak bisa melanjutkan perjalanan. Hanya mengandalkan kompas dan peta di tangan Zhao Man, kami bertahan berjalan sebentar di dalam hutan sebelum akhirnya berhenti sementara. Meski Master Qingfeng sangat gelisah, dia pun tak berani memaksa terus maju.
Kondisi geografis Xiangxi yang unik dengan tebing-tebing curam, puncak-puncak aneh, serta medan yang ekstrem—bahkan beberapa area sama sekali tidak memiliki jalan—sangat sulit dilalui saat cuaca normal, apalagi dengan kabut sebesar ini. Sedikit saja lengah jatuh ke lubang dalam atau jurang, pasti mati tak bersisa.
Seiring waktu, kabut yang mengelilingi kami tak kunjung sirna. Hingga saat kami berhenti, visibilitas hampir nol. Di luar jarak satu meter, hanya terlihat bayangan hitam. Padahal di bawah rimbunnya hutan lebat ini sudah gelap gulita, sekarang malah seperti malam. Kami terpaksa mengeluarkan senter kuat untuk penerangan.
Melihat ini, Zhao Man berkata bahwa dalam kondisi seperti ini kami harus beristirahat di tempat dulu, menunggu kabut sedikit berkurang sebelum melanjutkan. Biasanya kabut sepadat ini datang dan pergi dengan cepat.
Karena Zhao Man memiliki pengalaman yang sangat kaya di hutan, perkataannya disetujui dengan anggukan semua orang.
Maka kami pun mencari tempat yang relatif kering di sekitar, meletakkan tas ransel, dan duduk menunggu kabut di sekeliling kami menghilang.
Pada saat itu, Lu Yu yang tertidur di punggungku mulai terbangun dengan mata berkaca-kaca. Ia menatapku lalu membuka mulut minta minum.
Aku segera mengeluarkan botol air yang kubawa dan menyerahkannya padanya.
Setelah menerima botol, Lu Yu meminum beberapa teguk sebelum mengembalikannya. Tepat saat aku menerima botol itu, dari sudut mataku kulihat boneka manusia putih berbaring aneh di tanah tak jauh dari kami!
Boneka itu tak bergerak, dengan sepasang mata abu-abu kosong yang menatap ke arah kami dengan pandangan dingin menusuk dan jahat...
Persis seperti ular berbisa yang mengendap dalam kegelapan siap menyerang!!
