Aku terbaring di tanah, menatap Qiu Shasha yang berdiri di depanku. Pikiranku terus bertanya-tanya: Apa sebenarnya maksud wanita ini? Mengapa dia tiba-tiba muncul dalam situasi genting ini? Jangan-jangan selama ini dia mematai kami?
Lalu mengapa dia mau mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kami? Apakah hanya karena aku dari Aliran Longhu? Kalau alasannya cuma itu, rasanya sangat tidak masuk akal dan sulit kupercaya.
"Nona kecil, karena kau sendiri yang nekat mencari mati, jangan salahkan aku!" Hantu pria itu berbicara dengan nada dingin. Meski tak langsung menyerang, Energi Yin di sekujur tubuhnya mulai bergolak membentuk perisai hitam yang seolah bisa menahan segalanya.
Melihat ini, aku mulai paham. Meski bicaranya santai, sebenarnya hantu itu juga waspada dan agak takut pada Qiu Shasha.
"Aku tak pernah mengerti, kenapa pejabat Yin Si tak datang menangkap iblis sepertimu yang melanggar hukum langit dan keseimbangan Yin-Yang?" Qiu Shasha menatap tajam ke arah hantu itu.
“Petugas neraka、Yin Si？Hehe……Mereka memang ingin menangkapku, tapi apa yang bisa mereka lakukan?” Hantu pria itu menatap Qiu Shasha, nada bicaranya penuh kesombongan dan keangkuhan.
Entah mengapa, di saat seperti ini, hatiku tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh. Setiap orang akan menghadapi banyak perubahan, ada perubahan baik, ada pula perubahan buruk.
Hari ini aku menghadapi yang terakhir. Aku tidak tahu apakah Qiu Shasha bisa mengalahkan hantu pria itu. Jika bahkan dia tidak mampu, malam ini kita semua akan bernasib buruk.
Hanya ada jalan kematian.
“Mulut besar!! Di alam baka, ada hakim Yanluo di atas dan penjaga Wuchang-Mamian di bawah. Mereka hanya sedang sibuk mengurusmu! Kau pikir diri sendiri ayam jago yang bisa bertelur?!” Qiu Shasha memandang hantu itu dengan tatapan sinis dan olok-olokan.
“Kurang ajar! Hari ini aku akan mengambil darahmu untuk mengisi energi Yin-ku.” Baru saja hantu pria itu selesai bicara, wajahnya menjadi mengerikan. Tubuhnya berbalik, langsung menerjang ke arah Qiu Shasha. Tangannya berubah menjadi cakar, menyambar dada Qiu Shasha.
Meski terbaring di tanah, aku melihat jelas. Kecepatan hantu pria itu luar biasa. Jika itu aku, pasti tidak bisa menghindar.
Qiu Shasha melihat ini, menyeringai dingin, lalu tubuhnya sedikit bergerak. Gerakannya cepat seperti burung terbang, dengan mudah menghindar. Sambil menghindar, dia mengayunkan kuas kaligrafi di tangannya ke bagian rusuk hantu pria itu.
Hantu pria bernama Lingxi ini meski mulutnya sombong dan meremehkan Qiu Shasha, tapi saat benar-benar bertarung, dia sangat hati-hati. Tubuhnya bergerak menghindar ke samping, lolos dari sasaran kuas kaligrafi Qiu Shasha.
Kemudian dia berteriak keras, menoleh dan menggunakan sepasang tangan penuh asap hitam untuk menerjang Qiu Shasha. Gerakannya seperti harimau, kedua tangan terus-menerus menyerang tubuh Qiu Shasha tanpa memberi kesempatan membalas atau bernapas.
Melihat ini, aku dan An Rushuang di sampingku juga merasa deg-degan...
Namun tidak lama kemudian, perasaan cemas ini perlahan mereda. Seiring waktu, kusadari meski Qiu Shasha terus menghindar, gerakan dan teknik tubuhnya sangat lincah bak dewa, meninggalkan debu di kaus kakinya. Gerakannya tak terduga, terkadang genting terkadang tenang. Meski hantu pria itu ganas menyerang, tapi bahkan ujung baju Qiu Shasha pun tak tersentuh.
Saat ini meskipun aku belum bisa melihat siapa yang unggul antara Qiu Shasha dan hantu pria itu, sepertinya gadis Qiu Shasha ini lebih hebat dari yang aku bayangkan.
"Memang agak menyebalkan!!" Tiba-tiba hantu pria itu mengucapkan kalimat ini, lalu tubuhnya mundur cepat, tangan kirinya bergerak gesit, asap hitam tebal menggelegak di sekeliling, mengurung kami bersama Qiu Shasha di dalamnya.
Kemudian hantu pria itu langsung menyusup ke dalam energi Yin tersebut, seluruh tubuhnya menghilang di dalamnya!
Melihat ini, meski aku menggunakan Yin Yang Yan untuk mencari ke mana-mana, tak bisa menemukan di mana persembunyian hantu pria itu - di depan atau belakang, kiri atau kanan, sama sekali tak bisa dibedakan. Hatiku gemetar, triknya terlalu licik! Dengan menyatukan diri ke energi Yin sekitar, ia menggunakan energi Yin untuk menyamarkan energi Yin-nya sendiri, membuat Qiu Shasha tak bisa melacak jejak, lalu mencari kesempatan untuk serangan mendadak!
Qiu Shasha yang berdiri di tengah melihat kejadian ini sama sekali tidak panik. Ia langsung menggigit jari tengahnya hingga berdarah, kemudian mengoleskan darah di kelopak matanya sambil melantunkan mantra: "Gerak membimbing melewati Tiga Pintu, Sembahyang leluhur dengan konsentrasi murni, Ilusi tak tumbuh pikiran tenang, Enam indra sempurna meraih kejernihan, Jíjí rú lǜ lìng! Rahasia Mao Shan, Mata Ulat Langit, Buka!!!" Begitu mantra selesai, dua sinar keemasan tiba-tiba memancar dari matanya!
Setelah mengaktifkan Mata Ulat Langit, Qiu Shasha mengamati sekeliling. Bibirnya mencibir saat tubuhnya bergerak lincah, mengayunkan kuas kaligrafi ke salah satu arah dengan gesit.
"She!!" teriak Qiu Shasha sambil menusukkan ujung kuas kaligrafinya ke gumpalan asap hitam di depannya.
"Braak!" Suara benturan terdengar. Siluet hitam terlempar akibat tusukan kuas tersebut - hantu pria yang selama ini bersembunyi dalam asap hitam itu.
Melihat hantu itu terbuka, Qiu Shasha langsung menyambar maju. Kedua kakinya bergeser cepat mengejar hantu yang belum sempat bernapas itu.
Hantu pria itu diam saja. Lengannya bergerak mengerahkan energi Yin yang semakin kuat, lalu menerjang Qiu Shasha tanpa ragu.
"Entah tadi itu hantu pria sengaja menguji kemampuan Qiu Shasha, atau sekarang dia menggunakan kemampuan aslinya, Qiu Shasha hanya bertarung beberapa jurus dengannya, langsung terlempar oleh semburan Energi Yin dari lengannya!"
Hatiku berdebar, ingin bangun untuk melihat kondisi Qiu Shasha, tapi begitu tubuhku bergerak, seluruh badan terasa sakit, sama sekali tidak bisa berdiri.
"Shisan, kamu kenapa?" An Rushuang yang merasakan keadaanku, menoleh dan bertanya.
"Aku... aku ingin berdiri..." Kataku pada An Rushuang.
An Rushuang mengangguk setelah mendengar perkataanku:
"Baik, aku akan membantumu bangun." Dia menggenggam lenganku dengan kedua tangan, perlahan membantuku berdiri dari tanah.
Dengan susah payah aku berdiri, saat melihat ke arah Qiu Shasha, kudapati dia kembali bertarung sengit dengan hantu pria itu. Meski gerakan dan kecepatannya lumayan, setiap kali menghadapi serangan Energi Yin sang hantu, dia tampak kewalahan.
Jelas terlihat, Qiu Shasha mulai terdesak dan bukanlah lawan sang hantu pria. Sepertinya hantu itu sengaja menahan kekuatannya.
Semakin kulihat, hatiku semakin panik. Ingin rasanya langsung menerjang dan mempertaruhkan nyawa melawan hantu itu.
Namun di saat yang sama, Qiu Shasha yang sebelumnya terus terdesak, setelah menghindari serangan hantu pria itu, tubuhnya berbalik cepat beberapa langkah ke belakang, lalu melemparkan Kertas Jimat merah yang selalu dipegangnya ke udara. Setelah terlempar, Kertas Jimat itu memancarkan sinar dingin. Mengikuti mantra yang diucapkan Qiu Shasha, seperti meteor, langsung melesat menuju hantu pria tersebut.
Melihat Kertas Jimat merah itu, mata hantu pria itu langsung menyiratkan kekhawatiran. Tanpa sedikit pun lengah, sebelum Kertas Jimat itu menempel di tubuhnya, ia menggerakkan kakinya dan melayang menghindar ke udara.
Qiu Shasha yang selama ini menunggu kesempatan untuk menyerang, melihat hantu pria itu melayang di udara, matanya berkilat dingin. Kakinya melangkah cepat dengan beberapa langkah ritual aneh, lalu melompat tinggi menghantam hantu itu dengan kuas kaligrafi di tangannya.
Bersamaan, Kertas Jimat yang tadi dihindari hantu pria itu seolah memiliki mata sendiri. Berputar arah, kembali melesat menuju hantu tersebut, membentuk formasi penjepit dari depan dan belakang bersama Qiu Shasha.
Hantu pria yang melayang di udara tampak sangat waspada terhadap Kertas Jimat merah itu. Pertama ia menghindari Kertas Jimat, lalu memilih menerjang ke arah Qiu Shasha.
Meski terpisah jarak, aku masih bisa melihat kilatan licik di mata Qiu Shasha, seperti tatapan puas setelah jebakan berhasil dan hantu masuk ke dalam guci!
