Begitu cahaya emas dari 《Xuan Huang Di Jing》 menyinari mataku, rasa panas tiba-tiba memenuhi kedua bola mata. Cahaya keemasan itu membungkus tubuhku, menghadirkan kehangatan dan kenyamanan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Aura dingin yang sebelumnya menyelimuti tubuhku mulai berangsur-angsur menghilang. Di tengah kekosongan kabut abu-abu tak berujung ini, kekuatan mengalir deras ke seluruh tubuhku bagai mata air yang tak pernah kering.
Ini... apa yang sebenarnya terjadi?! Mengapa... mengapa aku bisa membaca tulisan dalam kitab ini?! Kebingungan dan ketidakpahaman memenuhi hatiku. Sebenarnya dari mana asal kitab 《Xuan Huang Di Jing》sialan ini?!
Tapi dari yang terlihat sekarang, kitab ini jelas tidak biasa. Kalau tidak, alam baka tidak akan langsung mengirim Yin Shuai Bai Wuchang untuk menyita dan membawa kitab kuno ini kembali. Untungnya ingatan An Rushuang presisi seperti salinan komputer, kalau tidak aku pasti sudah mati hari ini.
"Kau... kau berpura-pura lemah! Aku benar-benar lengah. Licik sekali kau menyembunyikan kemampuan sebenarnya!" teriak bayangan hitam hantu yin itu sambil mundur beberapa langkah, matanya menyipit melihat 《Xuan Huang Di Jing》yang bersinar di atas kepalaku.
"Aku benar-benar tidak tahu. Tidak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi. Percaya atau tidak, terserah." Aku mencoba menjelaskan pada bayangan hitam itu.
Mendengar penjelasanku, dia malah tertawa terbahak-bahak. Tanpa sepatah kata lagi, sosok hitamnya melesat menerjang ke arahku dengan kecepatan mengerikan.
Aku tetap diam di tempat. 《Xuan Huang Di Jing》yang melayang di udara tiba-tiba bergerak sendiri. Kitab itu berputar cepat di udara sebelum menghadang laju hantu yin hitam tersebut.
Melihat hal ini, meski tubuhnya sejenak terhenti, hantu yin itu tak menunjukkan rasa takut. Ia mempercepat gerakan, membawa serta energi Yin hitam yang pekat, langsung menerjang ke arah 《Xuan Huang Di Jing》 yang memancarkan cahaya kuning terang.
"Gedebuk!!" Suara ledakan dahsyat menggema. Aku masih berdiri di tempat, dalam pandanganku hanya terlihat dua cahaya terang hitam dan kuning bertabrakan. Bersamaan dengan suara menggelegar itu, pancaran sinar menyilaukan menerpa, menyebabkanku tak bisa melihat langsung dan terpaksa memalingkan kepala.
Selanjutnya, dentuman-dentuman keras terus bergema. Kabut abu-abu di sekeliling semakin pekat. Semburat sinar matahari yang menyilaukan menembus kabut. Kulihat dalam kepulan asap itu, gumpalan besar energi hitam dan cahaya kuning dari 《Xuan Huang Di Jing》 saling menerjang tak henti, seolah terkunci dalam pertarungan sengit.
Di tengah situasi ini, aku yang berdiri di tanah hanya bisa melongo. Tentang kemampuan dahsyat hantu hitam itu, sama sekali tak kuragu. Bagaimanapun, sebelumnya arwah lelaki berlatih ribuan tahun itu pun berhasil diusirnya.
Namun yang membuatku tercengang adalah——bagaimana mungkin 《Xuan Huang Di Jing》 versi tulisan tangan yang kecil ini memiliki kemampuan setara? Buku ini ternyata mampu menghadapi hantu kuat itu, membuat jantungku berdebar kencang ketakutan!
Dalam situasi ini, aku bahkan lupa waktu, tidak tahu berapa lama telah berlalu. Tiba-tiba terdengar suara "Braak!" seperti benda berat jatuh ke lantai. Kemudian kulihat bayangan hitam terhempas dari udara dan menghantam tanah dengan keras, menimbulkan debu dan kabut abu-abu yang beterbangan!
《Xuan Huang Di Jing》 yang masih melayang di udara tetap memancarkan sinar emas. Kitab itu tiba-tiba melesat ke bawah dengan cepat, menerjang bayangan hitam yang terbaring di tanah.
Pada saat ini, 《Xuan Huang Di Jing》 terbuka lebar. Sinar kuning menyilaukan memancar dari halamannya, langsung menyinari hantu yin berwarna hitam itu.
Di bawah sorotan sinar kuning, hantu yin itu terus menggeliat sambil mengeluarkan raungan kesakitan. Seiring waktu berlalu detik demi detik, kusadari Energi Yin di tubuh hantu itu perlahan menyusut dan menghilang...
Bahaya! Jika terus begini, hantu yin itu bisa saja Roh tercerai-berai sepenuhnya!!
Melihat ini, aku tak bisa menahan diri dan segera berlari ke arah 《Xuan Huang Di Jing》, sambil berteriak: "Cukup, berhenti sekarang!!" Sebenarnya, hantu yin ini ingin menguasai tubuhku, seharusnya aku tidak perlu menyelamatkannya dan membiarkannya rohnya tercerai-berai. Namun tiba-tiba aku berpikir, apapun cara yang digunakan sebelumnya, alasan aku bisa menyelamatkan An Rushuang sepenuhnya karena bantuannya. Lagipula, meski sebelumnya terus berusaha menguasai tubuhku, setidaknya dia menepati janji untuk membantuku menyelamatkan An Rushuang terlebih dahulu sebelum mencoba mengambil alih.
Hanya dengan alasan ini saja, dia tidak pantas mati.
Tapi ketika aku sampai di dekat 《Xuan Huang Di Jing》, sekeras apapun aku berteriak, kitab itu tetap tidak bereaksi. Cahaya keemasan terus memancar dari kitab tersebut, sementara energi Yin dari hantu yin dalam lingkaran cahaya itu perlahan mulai memudar...
Memang wajar, mana mungkin sebuah kitab bisa mengerti bahasa manusia?
Memikirkan ini, aku semakin panik. Aku mencoba mengucapkan mantra yang sebelumnya membuat 《Xuan Huang Di Jing》 memancarkan cahaya emas itu, tapi otakku seperti berkarat sama sekali, tak bisa mengingatnya.
Terkadang manusia memang seperti ini - semakin panik, pikiran semakin kacau. Semakin berusaha mengingat sesuatu, justru semakin tak bisa. Saat ini aku persis seperti itu, gelisah sampai garuk-garuk kepala tapi tak ada jalan keluar.
"Lupakan, pakai cara paling bodoh, langsung lompat ke atas dan menariknya turun dari udara." Setelah keputusan ini muncul di hati, aku berdiri di tempat, melompat sekuat tenaga, dan menerjang ke arah 《Xuan Huang Di Jing》 yang melayang di atas kepala.
Karena jaraknya dari tanah cukup tinggi, tepat saat jari-jariku menyentuhnya, tubuhku sudah kembali mendarat ke tanah.
Menyadari waktu tak bisa ditawar, aku segera mundur beberapa langkah, mengambil ancang-ancang lalu melompat lagi, kembali menerjang ke arah 《Xuan Huang Di Jing》 tersebut.
Kali ini kedua tanganku berhasil mencengkeramnya erat. Seluruh tubuhku bersama kitab 《Xuan Huang Di Jing》 ini terjatuh ke tanah.
Bersamaan dengan itu, kedua tanganku terasa seperti terbakar hebat. Rasa sakitnya membuat seluruh tubuhku gemetar, tak kuasa menahan teriakan.
"Dasar paman tua! Kitab ini microwave atau magic com? Kenapa panas sekali ini!!" Batinku sambil segera melempar 《Xuan Huang Di Jing》 ke tanah. Cahaya kuning pada kitab yang telah kulempar itu perlahan memudar, kembali ke wujud aslinya...
Melihat ini, kuambil kitab itu dari tanah dan menyimpannya kembali ke tas dengan hati-hati. Saat menunduk melihat kedua tangan—Goblog! Kulit dan daging di tangan sudah hangus terbakar, daging merah segar berlumuran darah terbuka, bahkan di beberapa bagian terlihat tulang putih mengerikan!!
"Melihat ini, seluruh kulit kepalaku langsung mati rasa. Dasar kelinci sialan! Tadi kenapa sakit sekali! Sekarang tanganku pasti cacat, tamat riwayatku!"
Meski tangan ku terlihat mengerikan, untungnya tidak terlalu sakit. Ku paksa diri untuk tidak memikirkannya lagi, lalu memandang hantu yin yang terbaring di tanah. Masih ada sisa energi Yin di tubuhnya, berarti belum sepenuhnya dibasmi 《Xuan Huang Di Jing》. Ku hela nafas lega.
Ku balikkan badan dan berjalan mendekati hantu yin itu. Setelah sampai di dekatnya, ku jongkok dan bertanya: "Kamu tidak apa-apa?"
Hantu yin itu gemetar mendengar suaraku. Lama sekali baru mengangkat kepala dengan susah payah, suaranya berat: "Kenapa... kenapa kau menyelamatkanku tadi?"
"Tidak ada alasan. Karena kau masih hidup, pergilah. Kau pernah selamatkan An Rushuang sekali, aku juga sudah selamatkanmu sekali. Kita sudah tidak saling berhutang. Perjanjian itu batal." Sambil berkata ku lepas gelang di tanganku dan melemparkannya ke depannya.
"Ngomong-ngomong, kau harus kasih tahu ini tempat apa dan cara keluar dari sini. Istriku masih menungguku di luar untuk menikmati bintang-bintang bersama." Ku tatap hantu yin yang lemah itu.
Ia tidak menjawabku, malah menatapku dengan kepala hitamnya untuk waktu yang lama, baru kemudian bertanya diluar konteks: "Zuo Shisan, sebenarnya siapa kamu? Apa identitasmu?......"
