“Shifu, barusan kamu bilang apa?” Aku menoleh memandang Master Qingfeng dan bertanya.
“Ah, tidak... tidak apa-apa. Maksudku, Nona Rushuang ini, dia bisa memulihkan ratusan tahun level-nya dalam satu malam, merupakan kombinasi keberuntungan dan takdirnya sendiri, takdir...” Master Qingfeng melirikku sebentar sambil berkata.
“Maksudmu, level Rushuang saat ini belum sepenuhnya pulih?” Tanyaku pada Master Qingfeng dengan sedikit kebingungan.
“Dasar anak bodoh! Kau pikir Level 1000 tahun bisa dicapai sembarangan?! Dari pengamatanku, sekalipun semua jamur mayat itu tercerna, maksimal hanya bisa memulihkan 400-500 tahun level-nya!” Master Qingfeng memukul kepalaku sambil menjelaskan.
“Shifu, bisa nggak kebiasaanmu ini diubah? Jangan asal pukul kepala aku terus.” Aku menutupi kepala sambil protes pada Master Qingfeng.
Tapi dia malah cuek, baru mau bicara tiba-tiba terpikir sesuatu. Dengan panik dia teriak lalu berlari ke arah mayat Lao Lu yang sudah lama mati itu.
Lihat gelagat Master Qingfeng yang buru-buru ini, kayaknya mau ngubrak-ngabrik harta karun. Soalnya lonceng tembus pandang itu emang senjata ampuh buat ngintip cewek, aku paham betul gaya guruku...
Setelah Master Qingfeng lari ke arah Lao Lu, aku pelan-pelan putar leher. Lecet-lecet di badan masih perih, tapi tangan kaki udah bisa digerakin. Cuma kalau rahang dikit aja digerakin, langsung nyut-nyutan.
Melihat Zhao Man di samping, kusentuh pelan lengannya. Kutanya lukanya gimana, masih bisa jalan atau nggak.
Sebenarnya luka Zhao Man mirip denganku, cuma lecet-lecet. Kepalanya juga benjol lumayan. Setelah kusentuh, dia perlu beberapa saat baru geleng-geleng kepala, tanda dia oke-oke aja.
Tiba-tiba Master Qingfeng muncul bawa lonceng pecah, muka item kayak habis kena arang mendekati kami.
“Shifu, ini... loncengnya pecah?” Tanyaku pura-pura nggak tau sambil nyengir, lihat pecahan lonceng di tangannya.
Master Qingfeng melihat lonceng rusak di tangannya, lalu langsung melemparkannya ke samping. Dengan nada kecewa dia berkata, "Istri hantumu itu tidak tahu aturan, menghancurkannya seenaknya! Ini benar-benar pemborosan. Lonceng ini sudah berumur puluhan tahun, kalau dijual sebagai antik minimal bisa laku 100 ribu yuan!"
Aku tersenyum mencoba mengalihkan topik: "Shifu, menurutmu benar ada orang yang bisa menghilang? Kenapa tadi aku bisa melihat si Lao Lu?"
Master Qingfeng menatapku menjelaskan: "Kau punya Yin Yang Yan abnormal! Pasti berbeda dengan orang biasa, wajar saja bisa melihat Ilmu Menghilang dengan Mengubah Tulang itu."
"Ilmu Menghilang dengan Mengubah Tulang? Apa orang bernama Lu itu pernah memakan Pil Tulang Berubah?!" Zhao Man terkejut mendengar penjelasan Master Qingfeng.
Master Qingfeng mengangguk:
"Sepertinya iya. Kalau tidak, mana mungkin dia menguasai ilmu itu?"
"Apa itu Pil Tulang Berubah?" Aku menyela dari samping.
“Yang disebut Pil Tulang Berubah ini adalah obat langka dari Sekte Mao Shan yang sudah punah. Menurut catatan sejarah Mao Shan: ‘Ketua ke-7 Sekte Mao Shan, Ye Heng merenung melihat fenomena langit. Suatu malam ada sosok turun dari langit, mengajarinya teknik menghilang dari Xuannü dan pil sembilan pemurnian pengubah tulang.’ Ini adalah catatan tertua tentang teknik menghilang dengan mengubah tulang. Tapi tak kusangka, sekarang di Aliran Longhu tak ada yang menguasainya, malah si pengasuh mayat busuk ini yang bisa! Neneknya bulu kelinci!!” Master Qingfeng berkata dengan geram, api kemarahan menyala di hatinya.
“Shifu, si pria gemuk dan Lu Yu tidak ikut ke sini kan?” Mengingat Master Qingfeng bisa melacak ke sini lewat energi Yin, mungkin si pria gemuk tinggal menjaga Lu Yu di tenda. Memikirkan sifat cerobohnya, hatiku jadi cemas.
“Tidak. Mari kita rapikan dan bersiap pulang.” Ujar Master Qingfeng.
Baiklah. Setelah berdiskusi, kami bertiga memutuskan untuk menguburkan mayat pengasuh yang termutasi dan Lao Lu di tempat untuk mencegah pencemaran. Lubang harus digali dalam-dalam karena kedua mayat itu mengandung racun mayat. Jika tidak dikubur dalam, mungkin akan digali oleh binatang liar dan dimakan hingga mati keracunan.
Demikianlah, Master Qingfeng melihat luka Zhao Man yang paling parah, lalu menyuruhnya pulang beristirahat terlebih dahulu. Kemudian ia memanggil pria gemuk sebagai pengganti dan menyuruhnya membawa dua sekop lipat militer dari tas ransel saat datang, untuk menggali lubang.
Zhao Man tidak banyak bicara, mengiyakan lalu pergi. Setelah kepergian Zhao Man, Master Qingfeng mengajakku mendekati mayat Lao Lu untuk memeriksa lebih detail apakah masih ada harta karun tersisa di tubuhnya.
Tak lama kemudian, Master Qingfeng menemukan sebuah kantong kecil yang tersembunyi di pinggang Lao Lu. Kantong ini tebal, saat diraba melalui kain terasa berisi berbagai benda kecil-kecilan.
Saat Master Qingfeng mengeluarkan isi kantong kecil itu, terlihat 7-8 lembar kertas jimat terlipat, sekotak korek api terbungkus kertas cokelat, seutas benang transparan, sebuah kompas sederhana untuk navigasi. Di bagian bawah, aku melihat pisau kecil sepanjang lebih dari 10 cm dan botol kecil berisi bubuk obat putih. Saat kusoroti, bahkan kulihat benda memanjang putih pucat - setelah kuperhatikan, itu ternyata jari tangan manusia!!
Jari yang kulihat ini ramping dan panjang, kemungkinan milik gadis muda. Melihat jari ini, dadaku bergemuruh. Lao Lu benar-benar sialan, diam-diam membawa jari gadis di kantongnya.
Sedangkan Master Qingfeng, pada saat ini juga melihat jari tangan itu. Ia langsung mengambil jari tersebut, mengendusnya di hidung, lalu segera menggali lubang di tanah dengan tangan dan menguburkannya.
"Shifu, menurutmu untuk apa si orang gila bermarga Lu ini membawa-bawa jari manusia?" Melihat ini, rasa penasaranku tak tertahankan lagi. Akhirnya kubicarakan pertanyaan ini kepada Master Qingfeng.
"Di ujung jari ada bekas gigitan. Jadi tujuan dia membawa benda ini hanya satu: untuk dimakan! Orang seperti dia yang setengah manusia setengah mayat ini, keseimbangan Yin-Yang dalam tubuhnya sudah kacau. Untuk menambah Energi Yin, nekat memakan daging mayat. Meski tingkat kultivasinya meningkat cepat, akibatnya dia jadi bukan manusia maupun mayat. Pantas disebut bukan manusia." Sambil berkata demikian, Master Qingfeng menguburkan jari tangan itu.
Kemudian, Master Qingfeng mengeluarkan sebuah botol keramik kecil dari tumpukan barang-barang itu. Setelah membuka botol, ia menuangkan beberapa butir pil kecil berwarna putih. Bau obat yang sangat menyengat langsung menyebar ke lubang hidungku begitu pil-pil itu dikeluarkan, membuat mataku hampir tidak bisa terbuka.
Melihat pil-pil ini, wajah Master Qingfeng berubah pucat. Seolah terkejut, sebuah kalimat terlontar tanpa sadar dari mulutnya:
"Mereka!!"
"Shifu, Bapak menemukan apa?" tanyaku sambil memperhatikan wajah Master Qingfeng yang mulai memutih.
Master Qingfeng seolah tidak mendengar ucapanku, matanya terus menatap tak berkedip pada beberapa butir pil kecil di tangannya, seperti sedang trance.
"Shifu, Shifu?......" Aku memanggil Master Qingfeng sambil menepuk pundaknya perlahan.
"Ah... Ah! Ada... ada apa??" Barulah Master Qingfeng tersadar, menoleh dan menatapku.
"Tadi kamu kenapa? Memandangi pil-pil itu sampai hilang kesadaran. Lalu, sebenarnya obat apa ini? Kok baunya sangat menyengat?!" Tanyaku penuh keheranan.
"Ti... tidak apa-apa. Si pria gemuk belum datang?" Master Qingfeng mengalihkan topik sambil menyimpan pil-pil itu kembali ke botol keramik kecil dan menyimpannya di balik baju.
Melihat Master Qingfeng tak ingin memberitahu, aku pun tak banyak bertanya. Ketika menoleh, tiba-tiba kulihat bayangan hitam berlari mendekat. Dari lebar tubuhnya yang hampir sama dengan tingginya, pastilah si pria gemuk.
"Shifu, Shixiong! Kalian menyuruhku menggali apa?" Suara kerasnya sudah terdengar sebelum tubuhnya sampai.
Dari pertanyaannya, kusadari Zhao Man belum menjelaskan situasi di sini.
"Kami menyuruhmu menggali lubang untuk mengubur mayat," kataku pada pria gemuk yang sedang berlari.
"Mayat?!" Mendengar itu, langkahnya dipercepat. Begitu sampai di dekat kami dan melihat ke bawah, matanya langsung terbelalak.
"Dia... bukankah dia Lao Lu yang dulu menyembelih anjing di Desa Erli? Kenapa bisa mati di sini?!" Tanya pria gemuk.
“Jangan banyak tanya dulu, bawa sekop lipat tidak? Kita harus cepat mengubur mereka.” Aku menoleh memandang pria gemuk dan bertanya.
