"Karena suara yang kudengar itu adalah tangisan bayi yang rendah dan dalam. Suara ini sangat kukenal, persis seperti 'kura-kura moncong runcing' yang sebelumnya kujumpai bersama Zhao Man di lubang penguburan peti mati itu." Bersamaan dengan suara gesekan gesekan cepat "sha sha sha", tangisan bayi itu semakin mendekat.
"Dasar kelinci sialan! Bagaimana mungkin 'kura-kura moncong runcing' itu bisa mengejar kita sampai ke sini?! Benar-benar hantu yin yang tak mau lepas, ke mana-mana ikut! Tapi dari mana asalnya begitu banyak 'kura-kura moncong runcing' ini? Kenapa sebelumnya kita tidak pernah melihat makhluk ini?"
Sambil berpikir, aku cepat-cepat mengambil senter dan berlari ke arah tenda. Bagaimanapun juga, yang penting harus membangunkan semua orang dulu.
Tepat saat aku sampai di dekat tenda, Zhao Man dan Master Qingfeng secara serempak melompat keluar dari dalam tenda. Jelas mereka sama-sama mendengar tangisan bayi itu.
"Shisan, apakah kura-kura moncong runcing itu datang lagi?!" teriak Zhao Man sambil mengisi peluru ke pistolnya, menatapku.
"Aku belum melihat jelas, tapi sepertinya mereka sudah dekat. Dari suaranya, pasti kura-kura yang dulu kita temui itu!" jawabku sambil mengangguk pada Zhao Man.
Pada saat ini, pria gemuk juga berlari keluar dari tenda sambil mengenakan pakaian dengan panik. Begitu keluar, dia langsung melihat sekeliling dan bertanya pada kami: "Ada apa? Ada apa? Terjadi apa?!"
Zhao Man melirik pria gemuk itu, lalu buru-buru berkata pada kami: "Tidak ada waktu lagi menunggu, Shisan kamu gendong Lu Yu, kita harus segera mencari pohon terdekat untuk memanjat sekarang juga!!"
Mendengar perkataan Zhao Man, aku bahkan tidak sempat bicara, langsung berlari masuk ke tenda dan menggendong Lu Yu yang masih tertidur lelap. Kemudian Zhao Man menggunakan perban untuk mengikatnya di punggungku.
Kemudian kami semua berlari keluar dari tenda. Saat itu suara tangisan bayi dari "kura-kura moncong runcing" semakin mendekat, seolah sudah berada di sekitar kami. Mendengar ini, semua orang semakin panik dan segera mencari dua pohon pinus dan pohon kastanye yang cukup besar di dekat sana untuk dipanjat.
Baru saja kami naik ke cabang pohon dan mengokohkan posisi, puluhan bayangan hitam tiba-tiba muncul dari sekitar dan menerjang ke arah tenda serta api unggun tempat kami sebelumnya berada.
Dari persembunyian di cabang pohon, dengan memanfaatkan cahaya api unggun di bawah, kulihat jelas bahwa gerombolan bayangan hitam itu benar-benar sama persis dengan "kura-kura moncong runcing" yang pernah kuhadapi bersama Zhao Man sebelumnya!
“Tampaknya meskipun sebelumnya kami berhasil menemukan banyak jamur mayat untuk An Rushuang, tapi sekaligus juga membuat masalah besar, memancing kedatangan gerombolan ‘Kura-kura Berparuh Runcing’ ini untuk balas dendam.” Aku memperkirakan jumlah mereka di bawah, minimal puluhan ekor. Di beberapa area mereka bergerombol rapat, membuat bulu kudukku merinding.
“Hei, apa sih makhluk-makhluk jelek di bawah itu? Bentuknya aneh, bukan rubah bukan kura-kura juga?!!” Pria gemuk itu tak tahan bertanya sambil menunjuk ke bawah.
“Aku juga tidak tahu ini makhluk apa, tapi sifatnya ganas sekali! Gigi tajamnya langsung menerjang dan menggigit manusia! Benar-benar kura-kura kanibal!!” Karena pria gemuk itu tidak berada di pohon yang sama, suaraku agak keras. Mendengar suara kami, kawanan ‘Kura-kura Berparuh Runcing’ yang sedang berlarian itu tiba-tiba berhenti. Puluhan pasang mata hijau kecil nan tajam itu menatap ke atas pohon dengan sorot mata penuh kebuasan!
Begitu menemukan target, mereka langsung berteriak-teriak aneh mengerumuni dua pohon kami. Untungnya ‘Kura-kura Berparuh Runcing’ ini tidak bisa memanjat. Meski sudah terdeteksi, kami tetap aman.
Melihat situasi ini, Zhao Man yang berada di pohon yang sama denganku langsung mengeluarkan pistol dari tubuhnya, menatap kami dan bertanya: "Peluru terbatas, siapa di antara kalian yang jago menembak? Sekarang bukan saatnya bercanda!"
Mendengar perkataan Zhao Man, aku pertama kali menggelengkan kepala. Aku tahu persis kemampuan menembakku sendiri. Jika Zhao Man memberikan salah satu pistolnya padaku, itu sama saja dengan menyia-nyiakan peluru.
Master Qingfeng, guruku, juga mengibaskan tangannya dari atas pohon. Namun pria gemuk di sampingnya mengulurkan tangan ke arah Zhao Man sambil berkata: "Nona Zhao, berikan pistol itu padaku. Tidak berani bilang banyak, tapi dari sepuluh peluru bisa kena tujuh delapan target."
"Kamu yakin bisa?" Karena pria gemuk ini biasanya selalu berlagak sok jagoan dan suka membual, Zhao Man memandangnya dengan curiga sambil mengulangi pertanyaannya.
"Kenapa tidak bisa! Lempar saja pistolnya ke sini dengan tenang, akan kuperlihatkan padamu arti sebenarnya dari menembak akurat dari jarak jauh." Pria gemuk itu duduk di dahan pohon sambil menepuk dadanya dengan penuh keyakinan.
Zhao Man yang melihat tingkahnya hanya bisa menghela napas. Setelah berpikir beberapa detik, dia akhirnya menyimpan pistol satunya lagi.
"Sudahlah, lebih baik aku sendiri yang menembak. Meski agak lambat, tapi peluru memang tidak banyak. Jangan sampai terbuang percuma, kita semua sudah terjebak di atas pohon ini."
Zhao Man berkata tanpa menghiraukan protes pria gemuk di sebelahnya, membidik salah satu "kura-kura berparuh runcing" di bawah pohon, mengunci target dengan penuh konsentrasi, lalu "Braak!" menembak.
Kepala hijau salah satu "kura-kura berparuh runcing" langsung tertembus peluru, mati di tempat.
Selanjutnya, seiring dentuman tembakan Zhao Man yang beruntun, malangnya aku lagi-lagi berada di bawahnya, dan selongsong peluru panas kembali jatuh ke dalam kerah bajuku, membuatku kesakitan.
Bangsat! Kenapa nasibku selalu sial?! Berapa kali sudah kena selongsong peluru panas dari pistol Zhao Man ini?!
Kalau keberuntungan kayak gini dipakai beli lotre, mungkin bisa menang jackpot berjuta-juta.
Sambil mengibaskan baju, aku menyumpahi diri sendiri dalam hati - kenapa nggak kapok juga, sudah tahu Zhao Man bakal nembak di atas kepala, masih saja lupa mengencangkan kerah baju...
Suara tembakan terus bergema di sekitar. Setelah isi magasin habis, langsung ganti yang baru. Saat Zhao Man sudah menghabiskan semua peluru, kulihat ke bawah - puluhan mayat "kura-kura berparuh runcing" yang kepalanya meledak bergelimpangan di bawah pohon.
Kulihat lebih dekat - di antara bangkai-bangkai itu masih ada beberapa ekor yang hidup, tetap nekad mengawasi dua pohon besar tempat kami bertengger.
Meskipun beberapa "kura-kura bermoncong runcing" yang selamat itu tidak pergi, tapi aku menyadari mereka benar-benar ketakutan sekarang. Setelah Zhao Man membunuh begitu banyak kawan mereka, naluri alami hewan apapun adalah melarikan diri saat menghadapi situasi seperti ini. Kura-kura tidak punya ikatan persaudaraan.
Tapi situasi sekarang justru sebaliknya. Dua-tiga "kura-kura bermoncong runcing" yang tersisa meski sudah gemetaran ketakutan dan tak bisa melawan, tetap kokoh berdiri di tempat tanpa mundur selangkah pun.
Seolah ada sesuatu yang mengendalikan mereka dari bayang-bayang. Atau mungkin sesuatu di kegelapan itu begitu mengerikan, sampai-sampai mereka lebih memilih mati daripada berkhianat pada perintah yang diberikan.
Begitu pikiran ini muncul, bukan hanya aku. Zhao Man, Master Qingfeng, dan pria gemuk juga menyadari keanehan ini. Si pria gemuk yang temperamental langsung bertanya: "Apa maksud dua-tiga 'kura-kura raksasa' di bawah sana? Mau meneruskan semangat revolusi anti-Jepang, bertahan sampai tetes darah terakhir?!"
Zhao Man menggelengkan kepala mendengar ucapan pria gemuk:
"Sebenarnya makhluk aneh di bawah itu sudah lama ingin kabur. Tapi seolah ada sesuatu yang mengendalikan atau memerintah mereka dari kegelapan. Perasaan ini sangat kuat, sangat kuat..."
Setelah mendengar perkataan Zhao Man, aku segera mengumpulkan energi dalam tubuhku ke kedua mataku. Duduk di atas pohon dengan posisi mengawasi, aku memandang sekeliling dengan cermat.
Saat mengamati separuh area sekitar, tiba-tiba di sebelah kiri tubuhku terlihat gumpalan energi Yin. Energi Yin ini berbeda dari yang biasa - di dalamnya terkandung banyak energi negatif. Dari kepadatannya, makhluk yang bersembunyi di sana pasti bukan entitas sembarangan!!
